Pendekar Pedang Melawan Dewa

Pagi Pun Tiba

Yun Bàntiān membangunkan Luo Qīngméi yang tertidur pulas. Namun, ia merasakan sesuatu yang aneh pada tubuhnya.

Luo Qīngméi membuka mata perlahan dan berkata lembut, "Tiān’er, kamu membangunkan ku? Apa kamu tidur nyenyak?"

Yun Bàntiān mengangguk dan menjawab lembut, "Aku tidur nyenyak. Kita harus bersiap, pertempuran besar akan terjadi. Apalagi seluruh Sekte Iblis pasti mengincar ku."

Luo Qīngméi menatapnya dengan serius"Kenapa kamu membuat masalah dengan Kaisar Iblis Dan Permaisuri Iblis?"

Nada Yun Bàntiān berubah sedih. "Kamu tahu, saat aku berada di Ilusi itu… semua itu adalah masa lalu."

Luo Qīngméi mengangguk pelan, memberi isyarat agar ia melanjutkan. Yun Bàntiān menarik napas, kemudian menjelaskan, "Aku harus melarikan diri dari Kerajaan Kaisar Iblis yang memaksaku menjadi tungku kultivasi ganda sejak usia sepuluh tahun. Empat tahun aku berada di Sekte Nafsu Gelap, dan dari usia empat belas hingga enam belas tahun, aku berada di Kerajaan Kaisar Iblis."

Luo Qīngméi bertanya dengan tenang "Kenapa kamu bisa melarikan diri?"

Yun Bàntiān menunduk, suaranya serak dan penuh kepedihan. "Itu… semua berkat guruku… Saat semua orang sibuk dengan Sekte Nafsu Gelap, guruku, Luo Língxiāo, menyelinap ke Kerajaan Kaisar Iblis untuk menyelamatkanku. Ia berhasil, tapi… dibunuh tepat di depan mataku." Suaranya bergetar, hampir seperti menahan teriakan kesedihan.

"Aku… aku kembali ke Sekte Pedang Embun Pagi setelah itu. Di sana, perjodohan kita masih berlangsung… kamu mencari ku ke mana-mana, tanpa lelah… tanpa henti." Yun Bàntiān menutup wajahnya sejenak, napasnya terputus-putus.

"Sebelum pernikahanku, aku kembali ke Sekte Yun hanya untuk mengganti pakaian… tapi di perjalanan, Sekte Yun bersekongkol dengan Kaisar Iblis. Mereka menunda kedatanganku… dan ketika aku akhirnya sampai…" Ia menelan ludah, matanya memerah menahan air mata. "Pernikahanmu… dipenuhi darah dan mayat. Masuk ke kediamanmu… aku melihat tubuhmu kaku, tubuhmu dipenuhi bercak darah dan sayatan pedang. Pakaian pengantinmu… menempel di tubuhmu yang sudah… tidak bernyawa."

Yun Bàntiān menunduk, suaranya nyaris berbisik, penuh dendam dan kesedihan. "Di saat itu… di situlah takdirku dimulai… sebagai Penjahat Surgawi Tanpa Nama. Semua karena aku gagal… gagal melindungi mu."

Ia melanjutkan pelan, "Karena aku berhasil membunuh tiga penghianat dari Sekte Embun Pagi dan membantai seluruh Sekte Nafsu Gelap, menyisakan hanya lima orang… kematianmu seharusnya tidak pernah terjadi."

Luo Qīngméi mengaguk pelan "Aku yakin sepertinya kamu membengkok takdirmu sendiri agar aku tidak mati dengan ingatan itu ."

Yun Bàntiān mengaguk pelan,ia berkata nyaris berbisik "karena aku yang akan mengorbankan diriku sendiri." bahkan perkataan nya tidak bisa di dengar Luo Qīngméi.

Yun Bàntiān menggenggam tangan Luo Qīngméi. Mereka kemudian bertemu dengan Luo Língxiāo dan mengeluarkan pedang masing-masing. Yang membuat Luo Qīngméi bingung, Yun Bàntiān tidak menggunakan Pedang Iblis Penghancur Surga, melainkan pedang yang baru dibelinya dari pelelangan—Pedang Naga Kembar.

Namun, Luo Qīngméi tidak terlalu memedulikannya. Mungkin pikirannya sedang terfokus agar serasi dengannya, bukan pada senjatanya.

Luo Língxiāo berkata dengan dingin "Yun Bàntiān,Mei'er,kalian harus bersiap karena lawan kita seluruh Sekte iblis."

Luo Qīngméi bertanya dengan tenang"apa kakek dan kakek buyut akan melawan Kaisar iblis dan Permaisuri Iblis?"

Luo Língxiāo mengaguk pelan dan menjawab dengan tenang " Ya. Kekuatan mereka hampir setara, meskipun kakek dan kakek buyutmu masih satu langkah di belakang. Tapi dengan kekuatan rahasia keluarga Luo, mereka seharusnya bisa menyeimbangi."

Yun Bàntiān bersama Luo Qīngméi Dan Luo Língxiāo keluar dari penginapan,baru saja melangkah dari penginapan Yun Bàntiān bisa merasakan niat membunuh yang kuat kepadanya.

Yun Bàntiān "Bintang Pertama Amarah iblis!."

Kekuatan Yun Bàntiān meningkat dan akhirnya melayang di kehampaan bersama Luo Língxiāo, sementara Luo Qīngméi menaiki Pedang Terbang.

Saat mereka keluar dari wilayah perkotaan, mereka melihat pasukan Sekte Iblis—pakaian hitam, ungu, merah—bergabung menjadi satu, membuat tubuh Luo Qīngméi bergetar hebat.

Yun Bàntiān berkata dengan lembut kepada Luo Qīngméi “Qing’er maafkan aku.”

Luo Qīngméi tak mengerti kenapa ia tiba-tiba minta maaf, meski ia tidak melakukan kesalahan. Ia hanya mengangguk pelan.

Kaisar Iblis dan Permaisuri Iblis muncul, auranya membuat dunia seakan bergetar. Dari robekan kehampaan, Luo Haotian dan Luo Jianhong muncul.

Luo Haotian berkata dengan sombong “Kaisar iblis dan Permaisuri Iblis apa kalian tidak takut mati tanpa pemakaman.”

Kaisar iblis tertawa dingin "Takut? Kalian dua pria tua bercanda… kekuatan kalian masih di belakang kami. Kami hanya ingin Yun Bàntiān dan setelah itu tidak ada masalah lain."

Luo Haotian menatap tajam “kamu ingin mendapatkan calon suami dari cucuku, apa kalian layak!?”

Permaisuri Iblis berkata dengan menggoda sambil melirik Yun Bàntiān, "Aku tahu umurnya sepuluh tahun. Jika aku menghapus ingatannya, membuatnya mengabdi pada Kaisar Iblis dan menjadi tungku kultivasi ganda putriku… hidupmu akan nyaman."

Yun Bàntiān tertawa terbahak. "Aku mengabdi pada kalian? Apa kalian bermimpi siang bolong? Hahaha."

Ia melanjutkan dengan tegas, suaranya dipenuhi dendam, “Suatu hari nanti, aku akan membunuh kalian, Sekte Iblis! Dan kalian… tidak akan menyadari apapun.”

Seluruh Sekte Iblis murka, mengeluarkan aura menekan Yun Bàntiān. Tapi ia tetap tenang, tersenyum tipis.

Yun Bàntiān tertawa mengejek "Apa kalian lupa aku membantai seluruh Sekte Nafsu Gelap? Kalian pikir hanya dengan kekuatan gelap kalian bisa membuatku takut?"

Kaisar Iblis berteriak"TIDAK PERLU BANYAK BICARA.SERANGG!!!!!"

Puluhan ribu pasukan menyerbu, tetapi Yun Bàntiān tetap tenang. Bersama Luo Qīngméi dan Luo Língxiāo, pertempuran besar pun pecah. Yun Bàntiān menari di medan perang, bagaikan dewa kematian.

"Qing’er, gunakan teknik gabungan Yin dan Yang!" perintahnya tegas.

Luo Qīngméi mengangguk, mendekat.

"PUTARAN ABADI YIN-YANG!"

Yun Bàntiān dan Luo Qīngméi menari, langkah mereka menciptakan lingkaran hitam putih berputar di bawah kaki. Dari lingkaran itu lahir siluet berwarna Yin-Yang, bergerak cepat menyerang salah satu sekte iblis.

Siluet itu menembus tengah pasukan Sekte Iblis, lalu menghilang begitu saja. Salah satu anggota Sekte Iblis tertawa terbahak-bahak, berkata, "Apa kalian… menggunakan klon i—"

Tiba-tiba, ratusan siluet tebasan pedang berwarna hitam-putih muncul di tengah mereka. Pasukan Sekte Iblis terkejut dan mencoba menghindar, tapi terlambat. Tebasan siluet itu menebas mereka, menghancurkan ribuan pasukan hingga menjadi debu tak tersisa.

Yun Bàntiān, Luo Qīngméi, dan Luo Língxiāo akhirnya maju ke tengah pasukan Sekte Iblis. Yun Bàntiān menari di medan perang bagaikan dewa kematian, membunuh ratusan musuh dengan setiap tebasan pedangnya.

Namun tiba-tiba, seorang pria tua muncul, membawa Bendera Kematian. Dengan satu gerakan, ia membangkitkan seluruh jiwa yang telah tewas, membuat mereka bangkit kembali ke medan perang.

Membuat Yun Bàntiān dan Luo Qīngméi maupun Luo Língxiāo terkejut.

Pria tua itu menatap mereka dengan penuh ejekan. "Selama Bendera Kematian ini masih ada, seberapapun usaha kalian… kalian tak akan pernah bisa mengalahkan kami."

Ia kemudian mencondongkan tubuhnya sedikit, suaranya dingin dan tajam saat berbicara kepada Yun Bàntiān, "Ikutlah bersama kami… bersama Kaisar Iblis, dan pertarungan ini akan segera berakhir."

Tiba-tiba Tianmei Nixin berkata di jiwa Yun Bàntiān "Sekarang lakukan rencananya!"

Yun Bàntiān berkata dengan mengejek "kalau begitu kejar aku."

Ia melirik Luo Qīngméi, suaranya lembut namun terselip kesedihan yang dalam. "Maafkan aku," katanya

"..." Luo Qīngméi terdiam

Yun Bàntiān melarikan diri, membuat seluruh keluarga Luo dan pasukan terkejut. Pasukan Sekte Iblis mengejarnya, mengabaikan Luo Qīngméi dan Luo Língxiāo, tetapi mereka tetap mengejar.

Setelah jauh, Yun Bàntiān mengaktifkan jurus rahasianya:

"Pembelahan Tubuh Xuanyuan!"

Tubuh Yun Bàntiān seolah terbelah, dan muncullah klonnya. Tubuh klon itu langsung berbalik, menyerbu pasukan Sekte Iblis, sementara tubuh asli Yun Bàntiān berubah menjadi versi dirinya yang berusia sepuluh tahun. Ia mengaktifkan Kapal Yin dan Yang, melarikan diri sambil terus batuk darah. Dari jiwanya, Tianmei Nixin muncul dan menyalurkan kekuatannya ke Yun Bàntiān, memperkuatnya untuk melanjutkan pelarian.

Tubuh klon Yun Bàntiān berbalik menghadang lautan pasukan iblis. Aura Pedang Naga Kembar memancar seperti api merah yang membelah langit. Setiap tebasan nya melumat ratusan iblis, membuat tanah bergetar oleh darah dan teriakan.

“Kalian ingin kepalaku?” serunya dengan suara lantang. “Maka lewati lah sungai mayat yang aku buat hari ini!”

Seketika, ribuan iblis menerjang. Klon itu menari di medan perang—bayangan pedangnya berubah menjadi ribuan siluet merah yang menebas tanpa ampun. Gunung mayat terbentuk, namun pasukan iblis terus berdatangan tanpa henti.

Luo Língxiāo terhuyung di kejauhan, sementara Luo Qīngméi menatap sosok itu dengan mata berkaca-kaca. Setiap helaan napasnya dipenuhi rasa sakit, seolah hatinya ikut terkoyak.

“Tiān’er… jangan tinggalkan aku…” ucapnya dengan sedih.

Namun suaranya tenggelam dalam gemuruh perang. Tidak ada yang mendengar—kecuali dirinya sendiri.

Air matanya jatuh, dan bibirnya bergetar menahan rahasia yang membebani. Dengan suara nyaris patah, ia berbisik lirih ke arah sosok di medan perang:

“Tiān’er… aku… sedang mengandung anakmu…”

Klon Yun Bàntiān, yang memang diciptakan hanya untuk bertahan sampai akhir, sempat menoleh sejenak. Senyum samar terukir di wajahnya, seolah ia benar-benar mendengar. Namun ia tak pernah bisa menjawab.

Saat pasukan iblis menutup rapat seluruh arah, ledakan gelap memancar dari tubuhnya. Dalam ledakan dahsyat, klon itu meledak bersama puluhan ribu iblis, langit dan bumi dilahap kegelapan.

Luo Qīngméi berkata dengan kesal sambil meneteskan air mata "Kenapa aku berbohong kalau aku tidak hamil."

Di sisi lain, jauh dari medan perang, tubuh asli Yun Bàntiān batuk darah di atas Kapal Yin-Yang. Ia merasakan lenyapnya aura klonnya, matanya dipenuhi duka. Namun ia tidak pernah tahu—bahwa dalam rahim Luo Qīngméi, ada kehidupan kecil.