"kau iblis yang menyedihkan"
"ah bukan lebih tepatnya manusia berwajah malaikat dan bersifat iblis yang kejam, sangat menyedihkan"
"apa kau percaya tuhan"
"berhenti mengoceh dan ketuk saja pintu neraka mu" pria itu mengarahkan sebuah pistol ke kening sang lawan.
"baik lah sebelum aku mati, aku ingin bertanya satu hal"
"apa kau pernah jatuh cinta"
"ucapan omong kosong apa ini"
"HAHAHAA bahkan sang iblis dan malaikat pun akan kalah oleh perasaan itu"
"aku dan manusia yang nyawanya telah kau renggut, mengutukmu"
"JATUH CINTA LAH KEPADA GADIS YANG AKAN MENJADI MALAPETAKA NYAWAMU SENDIRI" teriak pria yang tersenyum sinis.
"sudah mengoceh" pria itu menarik ujung pistol membuat sang lawan tertembak tepat di kepala dengan mata merah menatap benci kepada sang iblis.
"bawak saja kutukan mu itu ke alam baka"
"karena aku memang sudah jatuh cinta kepadanya" tawanya mengelegar di tengah hutan, para bawahannya memalingkan wajah takut menjadi sasaran sang iblis.
manusia adalah mahkluk paling menjijikn
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ancan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terlarang
"sialnya gue terjebak di tengah-tengah permainan gue sendiri_kairen
"Lu bakal tetap diam" tanya seseorang yang datang menghampiri kairen di atas rooftop rumah sakit.
Kairen hanya menghisap rokok dengan wajah datar, namun matanya tidak bisa bohong pria itu sedang dalam suasana hati yang tidak bagus.
"Berusah kuat lagi" ucap suara yang semakin mendekat kepadanya.
"Mau sampai kapan, lu selalu pura-pura" tanyanya.
"Entah lah" bales kairen menatap tajam pemandangan pusat kota.
"Lu manusia paling egois kai" mata kairen menatap dingin sosok yang berdiri di sebelahnya.
"Lagi-lagi tatapan itu yang gue dapatkan" gelak tawa mengalun merdu, tangan lentik itu mengambil ahli rokok di bibir kairen dengan senyum yang ia lemparkan kepada sang pemilik, tanda meminta izin.
"Haa" tarik nafas kairen dengan menarik sedikit sudut bibirnya.
"Turun lah mereka akan curiga" ucap kairen, membuat sang lawan hanya tersenyum manis.
"Lu takut"
"Mana mungkin"
"Mau mencobanya"
"Jangan bercanda"
"Gue siap merelakan apapun untuk lu" ucapan gadis itu membuat kairen hanya bisa menatap diam sang lawan bicaranya.
"Omong kosong apalagi ini yang gue dengar" bales kairen dengan kekehan.
"Kai gu-
"Gue tau, lu akan bertindak semau lu, jadi jangan pernah lakukan apapun itu" potong kairen mengambil kembali ahli rokoknya dari bibir gadis cantik di depannya.
"Gue seolah-olah percaya bahwa tidak ada wanita manapun yang mengenal lu lebih baik dari gue"
"Lu salah, ada satu wanita yang sangat mengenal gue bahkan yang ga gue tau tentang diri gue" ucap kairen melangkahkan kakinya menjauh.
"Lu mencintai hazel?"
Kairen kembali menatap sosok yang sedang menatapnya dengan wajah teduh, manik mata indah yang menghipnotis sang lawan, senyum licik yang manis seperti madu yang beracun.
'Dia bener-bener ahlinya menjebak hati'
Kairen tersenyum hangat, haruskan ia mengikuti permainan gadis ini atau membiarkan saja, namun tidak seru jika tidak ikut dalam permainan yang telah di susun susah payah oleh gadis cantik di depannya.
"Apa perlu gue katakan yang lebih detail" tanya kairen dengan senyum manis yang berhasil membuat manik mata indah yang sedang menatapnya itu berubah menjadi dingin.
"Tidak, gue uda tau jawabanya" gadis itu melangkahkan kaki jenjangnya kembali mendekati kairen.
"Tapi bagaimana ini"
Kairen menatap bingung kepada gadis yang sedang mencondongkan wajahnya berhadapan dengannya.
"Bagaimana?" Beo kairen membuat gadis itu tersenyum hangat.
"Perasaan gue ga pernah berubah ke lu selama 5 tahun ini"
"Kedepannya gue pastikan akan tetap sama"
"A-
"Gue tau apa yang mau lu katakan" ucap gadis itu menahan bibir merah muda kairen dengan jari telunjuknya.
"Gue mohon" mata meraka beradu dengan jarak yang sangat dekat, jari lentik yang sedang menahan benda kenyal itu seolah-olah seperti sengatan listrik yang menyambar ke dada mereka, salah satu di antara mereka masih menatap dengan tatapan yang sama seperti lima tahun lalu.
"Lakukan apapun yang lu mau" ucap kairen, gadis itu tersenyum riang mengecup singkat benda kenyal yang ia tahan tadi, sedangkan sang pemilik hanya menatap dingin tindakan gadis itu.
"Gue duluan turun" ucapnya di angguki kairen dengan diam.
"Gila apa yang tadi gue liat"
"Mati gue"
"Astaga kenapa harus gue"
"Dari semua rahasia kenapa harus yang ini tuhan tunjukan ke gue" teriak histeris manusia ketiga yang tidak sengaja menjadi saksi bisu rahasia atau mungkin hubungan terlang antara ketuanya dan gadis yang sangat ia kenal juga.
apa kalian tau siapa gadis itu?