Seorang gadis desa yang di paksa orang tuanya untuk menikah dengan seorang putra dari keluarga kaya untuk membayar hutang orang tuanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Giamor nailha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PPBB 35
Ratih berjalan sambil bergumam.
"Ini orang setiap hari ada aja tingkahnya."Gumamnya sembari berjalan.
Dia menuju Dapur dan menyiapkan semua bahan makanan yang diminta Danu.Tak lama dia selesai menyiapkan semua itu.Dia pun pergi mencari Danu.Terlihat Danu duduk di ruang tamu,sepertinya dia menunggu Ratih menyiapkan semuanya.Ratih pun melangkah menuju ke arah Danu.
"Mas sudah saya siapkan semunya,sudah ada semua di dapur.Sekarang apa lagi?."Ucap Ratih.
"Udah nggak ada lagi kamu pergi aja.Oh ya satu lagi,jangan ganggu saya masak "Jawab danu sembari pergi meninggalkan Ratih.
"Haaaaa?masak".Sahut Ratih.
"Mas Danu mau masak?emang iya?memangnya dia bisa masak?."Ucap Ratih yang bingung dengan Danu yang bilang akan memasak.
Dia lantas berjalan mengendap_endap menyusul Danu di dapur.Dia mengintip dari samping pintu dapur tersebut.
Terlihat Danu yang bersiap_siap akan memasak.Ratih mengamati dari samping pintu itu.Tak lama dia dikejutkan dengan tangan yang menepuk pundaknya.Dia pun terkejut dan menoleh ,ternyata itu adalah seorang pembantu di rumah itu.
"Aduh bibi bikin saya kaget aja."Ucap Ratih yang terkejut.
"Ya lagian mbak Ratih tadi saya lihat jalan ngendap_ngendap terus sekarang malah ngintip_ngintip di sini.Ngapa in si mbak?"Tanya pembantu itu kepada Ratih.
"Sssttttttt."Ratih menyuruh pembantu itu jangan berisik.
"Jangan kenceng_kenceng kalau ngomong bi."Ucap Ratih .
"Lah emangnya kenapa mbak."Tanya pembantu itu.
"Lihat tu bik,saya itu lagi lihat in mas Danu masak."Jawab Ratih.
Pembantu itu pun melihat ke arah dapur dan benar saja terlihat Danu yang sedang sibuk memasak.
"Cieeee mbak Ratih ternyata suka intip_,intip mas Danu ya?."Ucap pembantu itu menggoda Ratih sembari tertawa melihat Ratih.
"Ihh bibi tu ya.Ya saya heran aja emangnya dia bisa masak?."Jawab Ratih.
"Ya nggak tau juga saya juga baru tau.Terus mbak Ratih kenapa nggak bantuin mas Danu,malah ngintip_ngintip di sini."Ucap pembantu itu.
"Aduh bikkk kamu kayak nggak tau dia aja.Tadi udah bilang sama aku gak boleh ganggu dia masak."Jawab Ratih menoleh ke arah pembantu itu.
"Ya udah deh kalau gitu biarin aja nggak usah ganggu,terserah mas Danu aja mau ngapain.Saya mau lanjut kerja aja daripada kena omel dia nanti."Ucap pembantu itu .
"Ya udah iya bi lanjutin aja pekerjaan bibi."Sahut Ratih.
"Mbak Ratih mau di sini aja ngintip in mas Danu?."Tanya pembantu itu kepada Ratih yang seakan sedang mengejek Ratih.
"Ya nggak lah saya juga mau pergi ngapain di sini aja ngintip in dia."Jawab Ratih.Wajahnya memerah yang menandakan dia malu.
"Ohhh ya udah,saya kira mau di sini aja."Sahut pembantu itu sembari tersenyum dan berjalan meninggalkan Ratih.
Ratih pun kembali melihat ke arah Danu.Dia masih bingung kenapa Danu tiba_tiba mau masuk ke dapur dan mau masak.Dia pun lantas beranjak pergi dari sana dan membiarkan Danu yang sedang asyik memasak.Dia tidak mau mengganggunya karena dia tau pasti Danu akan marah jika dia menghampirinya.
Danu pun sangat antusias memasak untuk ibunya yang akan segera pulang.Dia tidak sabar ingin bertemu dengan ibunya dan menghidangkan masakan yang telah dia buat untuk ibunya itu dengan sepenuh hati.