NovelToon NovelToon
Diam-diam Suka

Diam-diam Suka

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Diam-Diam Cinta
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Hijab Art

Ini cerita tentang gadis yang periang, cantik dan pintar. Nina namanya, sekarang berusia 17 tahun dan telah masuk Sekolah Menengah Atas, dia tinggal bersama 2 saudarinya dan kedua orangtuanya. Mereka tinggal di sebuah desa kecil dengan pemandangan alam yang indah. Tinggal di sana bagaikan tinggal di surga, penuh dengan kebahagiaan. Namun, ada satu masalahnya. Dia diam-diam suka sama seseorang,....Ayo tebak siapa yang dia sukai yah??...

lanjut baca part-nya !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hijab Art, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 35

"Bukti Kecelakaan...a..."

"Sini!",

" ini Andre!", Siska dengan sigap mengambil kertas itu dari tangan Nina, sebelum Nina membaca semuanya dan mengembalikannya kepada Andre.

Nina hanya reflek terkejut. Mulutnya terhenti membaca. Matanya menatap Siska.

" Terimakasih!",

Datar Andre.

Baik Siska ataupun Andre terlihat saling menatap satu sama lain.

Membuat Nina agak sedikit curiga.

'Sepertinya, ada yang mereka sembunyikan', batin Nina.

"Ekhem, kalau gitu. Aku nggk akan ganggu kalian berdua. Silahkan berbicara...!, dah!",

Nina segera keluar dari dalam toko.

" Eh!, mau kemana?", tanya Siska.

"Aku udah mau pergi ke ekskul. Assalamu'alaikum!",

" Waalaikumsalam...", jawab Siska dan Andre bersamaan.

Tapi, detik berikutnya Nina kembali sambil menunjuk kantong kresek itu.

"Itu, jangan lupa sisain buat aku yah!",

Ucapnya sambil tersenyum tidak tau malu.

" Ish!, iya!",

"Iya!",

Jawab Siska dan Andre hampir bersamaan lagi.

Detik berikutnya langkah Nina benar-benar keluar dan tidak kembali lagi.

Setelah sudah memastikan Nina pergi, Andre baru mengeluarkan semua berkas yang ia bawa.

" Ini!, beberapa bukti kecelakaan mobil yang menabrak mamahmu. Datanya aku fotocopy dari kepolisian.",

Andre menyerahkan berkas itu kepada Siska.

"Sayangnya, sampai detik ini. Kecelakaan itu belum ditemukan motif dan penyebabnya.",

Lanjut Andre.

" Kemarin, aku menemukan sesuatu di kantor papah. Coba kamu lihat!",

Siskapun memberikan secarik kertas panjang yang berisi nota pembelian mobil seharga 200 jutaan.

Saat Siska dan Andre datang ke kantor papahnya kemarin, mereka hanya beralasan ingin menjenguk papahnya. Dan masuk ke ruangan papahnya sambil berbincang-bincang sedikit, tanpa menunjukkan rasa kecurigaan mereka.

Andre yang saat itu tidak memakai seragam polisi mengajak papahnya Siska untuk keluar ruangan sebentar. Itulah kesempatan Siska untuk mencari sesuatu dan akhirnya menemukan hal yang tak pernah ia duga sebelumnya.

Sebuah nota pembelian mobil. Hal itu mencurigakan bagi Siska, karena papahnya tidak pernah terlihat pernah memakai mobil bahkan saat pulang ke rumah. Papahnya hanya memakai motor.

"1 unit mobil AGYA 12 dengan nomor polist 2331. Warna putih",

Ucap mereka berdua bersamaan saat membacanya sekarang.

Siska mengambil bukti kecelakaan yang dibawa Andre dan mencari kesamaan diantaranya.

Andre menatap Siska dengan terkejut. Sama halnya dengan Siska. Sejak kemarin ia belum sempat membaca isinya, dia hanya tahu bahwa yang diambilnya kemarin adalah nota pembelian mobil.

____

(....),

Nina tidak benar-benar pergi, dia bersembunyi di dekat jendela luar, dekat Siska dan Andre. Tapi, sayangnya tak bisa mendengar apapun karena kacanya tertutup rapat dari dalam.

"Nin!"

Panggil seseorang membuat Nina kaget. Saat berbalik ternyata Roni yang menghampirinya.

"Hust!",

Nina memberi kode agar tidak ribut.

" Ada apa?",

Tanya Roni melihat Nina berusaha menempelkan kepalanya dikaca jendela.

"Aish!, nggk papa.",

Nina memilih menyudahi kegiatannya untuk menguping pembicaraan Andre dan Siska. Dia berjalan pergi.

" Ada apa dengan anak itu?", heran Roni.

"Ada apa?", tanya ketus Nina pada Roni. Tentunya Roni pasti ada keperluan dengannya. Tidak mungkin Roni hanya gabut menghampirinya.

Raut wajah Roni yang tadinya bingung berubah menjadi serius.

"Ikut aku sebentar!",

" Kemana?",

"Kesuatu tempat",

" Aku harus pergi ke ekskul!",

"Ekskul?, ekskul apa?",

Setahu Roni, Nina tidak pernah mengikuti ekskul apapun disekolah.

'Aduh gawat!, aku keceplosan', Nina membatin. Tentunya tidak ada yang tahu bahwa dirinya telah masuk club karate, kecuali Andre.

" Ekskul....",

Nina berpikir, alasan apa yang harus dia pakai.

"Ekskul Rohis!",

Jawabnya mantap. Tapi, memang Nina termasuk anggota Rohis waktu kelas XI. Cuman akhir-akhir ini dia lebih fokus pada Club karate.

" Owh, gitu!",

"Iya. Dan aku udah terlambat. Dah!, Assalamu'alaikum!",

Ucap Nina dan segera berjalan ke pinggir jalan sambil mencari tukang ojek di sana.

" Mau aku antar ajah?",

Roni menawarkan tumpangan. Melihat Nina dari tadi celingak celingukan mencari tukang ojek, tapi tidak satupun yang terlihat.

Nina berpikir sejenak, 'kalau Roni antar, dia nanti curiga lagi',

"Nggk, terimakasih!",

Tolak Nina.

" Beneran nih?, aku juga mau ke arah sekolah kok!",

"Siapa bilang ekskulnya di sekolah",

" Terus?",

"Di rumah salah satu pengurus",

Jawab Nina asal.

" Tapi, dekat sekolah sih!", lanjut Nina agak ragu.

"Kalau gitu, ikut deh!",

Ucap Nina dan langsung naik ke jok belakang motor milik Roni. Daripada, Roni dari tadi menatapnya terus, itu bikin perasaan Nina makin linglung dan degupan jantungnya begitu semakin cepat kala dilihat terus oleh Roni.

" Hmm...",

Senyuman terpancar dari wajah Roni.

Dengan segera, Roni mulai menjalankan motornya bergerak ke arah sekolah.

Tidak ada yang bersuara, hanya bunyi motor yang terdengar diantara mereka.

"Kamu nggk takut, kalau Dila nanti bisa ajah lihat kita di jalan?",

Nina membuka suara, ia tak tahan dengan suasana canggung diantara dia dan Roni.

" Kenapa takut?",

"Takut dia cemburu?",

Jawab Nina sedikit kesal. Tentu saja kesal, bagi Roni mungkin tidak masalah. Tapi, bagi Nina kejadian itu sangat diwanti-wanti olehnya. Bagaimana pun, Dila dan Nina itu sahabatan.

" Cemburu?",

Tanya Roni bingung, tapi detik berikutnya dia tersenyum sumringah memahami perkataan Nina.

'Apa Dila belum kasih tahu Roni perasaannya yah?, biasanya orang kalau udah dekat pasti udah ngungkapin perasaan masing-masing', Nina membatin.

Dia seakan-akan lebih tahu mengenai perasaan orang. Tapi, tidak dengan perasaannya sendiri.

"Apa Dila suka sama aku?",

Tanya Roni.

Nina tidak menjawab, dia ragu untuk mengatakannya.

" Tanya sendiri sama orangnya!, jangan bawa-bawa aku yah!", ucap Nina sambil memalingkan muka kesamping, menatap rumah-rumah dan bangunan yang dilewatinya.

Rasanya, Nina lebih memilih melihat benda-benda itu, daripada harus melihat wajah Roni di kaca spion yang lagi senang. Mungkin, Roni berpikir Dila juga menyukainya.

'Baguskan, ketika mereka menyadari perasaan mereka masing-masing?, kamu nggk usah lagi menjadi penghubung diantara mereka, Nin!', batin Nina pada dirinya sendiri.

Tapi, dia tidak bisa membohongi perasaannya. Tanpa ia sadari setetes air mata meluncur ke pipinya.

Hanya setetes, dan menghilang begitu cepat diterpa angin. Tidak meninggalkan jejak, kecuali di dalam hati.

"Rumahnya dimana Nin?",

Ucap Roni membuyarkan lamunan Nina.

" Di depan, rumah warna putih!",

Nina tetap bersikap profesional. Seperti tidak terlalu mempedulikan masalah perasannya pada Roni.

"Di sini?",

Tanya Roni memastikan.

" Iya!",

"Terimakasih yah!",

Ucap Nina. Dia tidak langsung masuk. Karena bukan ke rumah itu tujuannya, tapi, lorong dekat rumah itulah tujuannya, yang akan membawanya ke tempat club karate.

" Ada apa?", tanya Nina yang masih berdiri menunggu Roni pergi dulu. Tapi, Roninya nggk bergerak-gerak daritadi, malah menatap Nina.

"Udah masuk ajah duluan!", tapi ternyata Roni menunggunya masuk duluan.

" Nggk!, pergi ajah!, nggk usah tunggu aku masuk!",

Ucap Nina, itu karena dia tidak ingin Roni tahu bahwa dia sedang berbohong.

"Hm?", Roni mengangkat sebelah alisnya, mengekspresikan bahwa dia sedang curiga pada Nina.

" Kamu kira aku bohong?",

Tanya Nina pada Roni yang sedang mempertanyakan kejujurannya.

Roni tidak menjawab, tapi malah mengangkat kedua alisnya sekaligus.

Nina sedang berusaha tenang, dan akhirnya membuka pagar bercat putih, walaupun agak sedikit sulit untuk membukanya, diapun akhirnya memilih masuk ke halaman rumah bercat putih itu.

Tanpa Roni sadari, Nina tidak betul-betul masuk ke dalam rumah, melainkan hanya bersembunyi dibalik pagar. Sambil menunggu Roni membunyikan motornya,

"Brummm...",

Akhirnya Roni pergi.

" Huft!, akhirnya!",

Ucap lega Nina sambil mengelus dadanya.

"Kamu lagi ngapain di sini?...",

***Next!

1
kalea rizuky
roni ada berlian milih kerikil hadeh
kalea rizuky
wah np nih
kalea rizuky
cie calon kak Siska ya.. jagain adek2 mu ya sis jangan nikah dlu
kalea rizuky
ogah ron qm aja plin plan kayaknya bapaknya nina selingkuh istrinya meninggal dia biasa aja kayaknya uda nikah lagi bner kn thor
kalea rizuky
bapaknya aneh uda cerai kah kok kayaknya kehilangan istri biasa aja
Ezy Aje
lanjut
kalea rizuky
wita di sini wit Thor hehehe
kalea rizuky
lanjut Thor
kalea rizuky
gpp nin ganteng gt
kalea rizuky
ma iyan aja biar aja roni nyesel
kalea rizuky
kyaknya roni Playboy's
Hijab Art
InsyaAllah Update setiap hari pukul 00.59 WITA yah temen2 🤗 ditunggu....🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!