Lily harus bekerja menggantikan sang ibu menjadi pelayan yang bertugas merawat tanaman di kediaman orang kaya dan terpandang yaitu keluarga Thomson. Keluarga Thomson memiliki perusahaan besar dan sudah memiliki anak perusahaan di berbagai kota bahkan di luar negri.
Lily mengira awalnya dia akan bekerja dengan lancar di kediaman Thomson untuk mengakhiri kontrak sang ibu yang tersisa 1 tahun lagi. Namun siapa sangka, takdir membuatnya menjadi rumit saat Lily bertemu dengan putra kedua keluarga Thomson yang bernama Ethan. Keduanya terlibat takdir yang rumit. Ethan yang sudah memiliki tunangan merasa sesuatu yang berbeda pada Lily. Pria dingin itu mencoba mengelak dan mulai menyadarkan dirinya untuk kembali ke jalur yang seharusnya. Namun lagi-lagi sesuatu dalam dirinya menolak dan membuat dirinya menjadi egois.
Lalu bagaimana Lily menghadapi takdir yang rumit tersebut? Apakah dia bisa bertahan selama 1 tahun di kediaman Thomson?
Ikuti kisah mereka..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Maria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pria Gila
DEG!
Lily seketika terbelalak saat melihat Ethan yang tengah memegang tangannya. Pria itu tersenyum lembut pada Lily dan menarik pelan gadis itu agar berdiri dari duduknya,
"Apa yang kau lakukan?" tanya Lily dengan protes pada Ethan sambil berusaha melepaskan tangannya.
Seketika pria yang duduk di samping Lily ikut berdiri dan menatap Ethan dengan bingung. Ethan menarik Lily ke belakang tubuhnya dan menatap pria itu dengan tajam,
"Kau.. kau siapa?" tanya pria muda itu pada Ethan.
Ethan tersenyum sinis dan menatap pria itu dengan sangat tajam,
"Aku kekasihnya" jawab Ethan yang membuat Lily terkejut bukan main.
Gadis itu mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Ethan dan memberontak,
"Apa-apaan kau ini!" protes Lily.
Pria muda di depan Ethan balas menatap Ethan dengan tajam,
"Tetapi gadis itu tidak ingin di sentuh olehmu, lepaskan dia!" ucap pria itu dengan berani.
Ethan terlihat tersenyum sinis dan menatap pria itu dengan lebih tajam,
"Kami sedang bertengkar, jadi wajar jika dia marah padaku dan tidak ingin di sentuh olehku saat ini" ucap Ethan yang membuat Lily menganga.
Pria muda di depan Ethan terlihat tidak percaya, ia pun menatap Lily dengan lembut,
"Apakah pria ini benar kekasihmu? Apa dia tidak berniat jahat padamu?" tanya pria itu yang membuat Ethan terlihat kesal.
Ethan menyentuh bahu pria muda itu dan menatapnya dengan tajam,
"Kau, pria ingusan, apa aku terlihat seperti orang jahat di matamu? Kau tidak tau siapa aku?" tanyanya tajam yang membuat pria muda itu sedikit menciut.
"Memangnya siapa kau?" tanya pria itu dengan berani.
Ethan pun menegakkan kepala dan menatap tajam pria itu,
"Apa fungsi benda kotak di depanmu itu!" desis Ethan.
Pria muda tadi menatap handphone miliknya yang berada di atas meja. Ia pun dengan waspada membuka handphone nya dan kembali menatap Ethan. Jika dilihat dari penampilannya, pria di depannya itu terlihat seperti pebisnis kaya. Wajahnya juga sangat tampan. Pria muda tadi semakin waspada dan memfoto wajah Ethan untuk ia cari di pencarian internet. Lalu tidak lama keluarlah profil lengkap milik Ethan yang membuat pria muda itu seketika terbelalak dengan tangan yang gemetar.
"ETHAN ALBERT THOMSON, putra kedua dari keluarga Thomson" bisik pria itu terkejut bukan main.
Pria itu pun seketika menatap Ethan dan berlutut dengan takut,
"Ma.. Maafkan aku.. aku tidak tau jika itu anda! Tolong maafkan aku" ucap pria itu memohon.
Ethan hanya menghela nafasnya malas dan menatap pria muda itu dengan dingin,
"Jika kau berani merayu kekasihku lagi maka aku akan membuatmu menyesal!" desis Ethan.
Pria itu pun membawa Lily keluar dari toko buku itu. Namun Lily terlihat memberontak dan mencoba menarik tangannya agar lepas dari genggaman Ethan,
"Kau mau bawa aku kemana! Lepaskan aku!!" ucap Lily memberontak.
Ethan tidak mendengarkan Lily, ia terus membawa gadis itu menuju mobilnya. Lily yang panik pun semakin memberontak,
"LEPASKAN AKU!!" teriak Lily.
Teriakan Lily membuat pandangan orang-orang yang tengah berlalu lalang mengarah kearahnya. Ethan berhenti melangkah dan mendekatkan tubuhnya pada Lily,
"Kau ingin berhenti berteriak dan memberontak sekarang, atau.. aku yang harus menutup mulutmu?" bisik pria itu penuh arti pada Lily.
Lily pun seketika terbelalak dan tidak berani bersuara. Ethan tersenyum puas dan kembali membawa Lily menuju mobilnya. Pria itu mendudukkan Lily di kursi depan dan ia pun bergegas melangkah ke kursi kemudi. Lily terlihat menahan amarahnya dan menatap Ethan yang telah berada di kursi kemudi. Ethan menyalakan mobilnya, namun sebelum pria itu melajukan nya, ia menatap Lily yang terlihat tengah menatap marah padanya,
"Pakai sabuk pengamanmu" ucap Ethan.
Lily tidak mendengarkan Ethan dan menggeleng tegas,
"Aku tidak mau ikut denganmu!" ujar Lily tegas.
Ethan menghela nafasnya dan dengan segera mendekatkan tubuhnya pada Lily. Lily yang panik memekik pelan sambil menutup matanya. Lalu gadis itu seketika membuka matanya kembali saat merasakan tangan Ethan yang meraih sabuk pengaman dan memasangkannya untuk Lily. Wajah mereka begitu dekat dan membuat Lily seketika memalingkan wajahnya. Ethan tersenyum pelan dan kembali duduk di kursinya,
"Hanya ikuti perintahku, maka aku tidak akan melakukan hal-hal yang tidak kau inginkan" ucap pria itu.
Lily mencengkram kuat tangannya dan kembali menatap Ethan dengan marah,
"Tapi aku sedang tidak bekerja! Aku tidak harus mendengarkan perintahmu!" ucap Lily kesal.
Ethan melajukan mobilnya dan menyeringai mendengar ucapan Lily,
"Kau ternyata gadis yang keras kepala jika tidak sedang bekerja" ucap Ethan yang membuat Lily semakin marah.
"Turunkan aku!" ucap Lily tegas.
Ethan tidak mengindahkan ucapan Lily dan melajukan mobilnya dengan sedikit lebih cepat,
"Karena kau sedang bersamaku, jadi kau tetap harus menuruti segala perintahku. Aku tidak menerima penolakan" ucap Ethan lebih tegas.
Lily mengepalkan tangannya dan mencoba untuk tidak meledak. Gadis itu pun memutuskan untuk tetap diam dan mengikuti kemana Ethan akan membawanya saat ini.
Dan, setelah perjalanan beberapa menit, mobil Ethan pun berhenti di salah satu restoran mewah yang berada di pusat kota. Pria itu memarkirkan mobilnya di tempat VIP dan menatap kearah Lily,
"Ayo turun" ujarnya pada Lily.
Lily terlihat tidak bergeming dan mengeratkan pegangan tangannya di sabuk pengaman,
"Aku tidak mau turun" balas Lily dingin.
Ethan menghela nafasnya dan turun lebih dulu. Ia pun berjalan memutar kearah pintu di samping Lily dan membukanya. Pria itu tanpa berkata langsung mencoba melepaskan sabuk pengaman Lily. Namun Lily mencengkram sabuk pengamannya dengan kuat,
"Aku tidak mau!" tolak Lily.
Ethan kembali menghela nafasnya dan dengan kuat melepaskan cengkraman Lily di sabuk pengaman. Pria itu pun membawa Lily keluar dan menggenggam tangannya dengan erat. Lily mencoba memberontak namun semua usahanya sia-sia karena tenaga pria itu jauh lebih kuat dari pada tenaganya.
Mereka pun masuk ke dalam restoran, seorang pelayan langsung menunduk saat melihat Ethan,
"Selamat siang Tuan" sapanya.
Ethan hanya mengangguk pelan dan membawa Lily masuk ke dalam ruang VVIP di restoran itu. Pelayan membukakan pintu dan mempersilahkan Lily dan Ethan untuk masuk. Ethan menarik kursi dan mendudukkan Lily disana. Lily terlihat gelisah dan menatap ke sekitar, tempat ini begitu mewah, untuk apa pria itu membawanya kemari? pikir Lily gelisah.
Ethan duduk di kursinya dan menatap Lily,
"Pilihlah makanan apa yang ingin kau makan" ucap pria itu.
Lily menatap Ethan dengan kesal,
"Aku tidak ingin makan. Aku ingin pulang" ucap gadis itu dingin.
"Kita akan pulang setelah kita makan" balas Ethan tenang.
Lily mencengkram kuat tangannya dan berdiri,
"Maaf Tuan Ethan yang terhormat, tapi aku tidak lapar. Jika kau ingin makan, makanlah sendiri. Aku akan pulang" ucap Lily yang hendak berbalik pergi.
Ethan menyimpan buku menu nya dan menyandarkan punggungnya di kursi. Pria itu melipat kedua tangannya di perut dan menatap Lily dengan tenang,
"Apa kau lebih suka jika aku memaksamu? Mungkin aku bisa mengikatmu disini jika itu perlu" ucap Ethan mengancam dengan ekspresi tenangnya.
Lily seketika terdiam sambil mencengkram kedua tangannya dengan kuat. Gadis itu menatap Ethan yang tengah menyeringai padanya. Lalu beberapa pelayan pun masuk dan menyiapkan minuman di meja Ethan. Seorang pelayan wanita tersenyum pada Lily dengan ramah,
"Nona, silahkan duduk, kami akan menyiapkan masakan istimewa" ujarnya yang menuntun Lily untuk kembali duduk di kursinya.
Lily pun hanya menurut dan diam di kursinya. Ethan menahan senyumnya sambil menatap Lily,
"Bersikap baiklah dan patuh seperti biasa, Lily" ujar pria itu pelan yang membuat Lily semakin muak padanya.
Bersambung..