NovelToon NovelToon
Putri CEO Tersembunyi

Putri CEO Tersembunyi

Status: tamat
Genre:Mafia / CEO / Single Mom / Ibu Mertua Kejam / Tamat
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sisca Nasty

"Jasku ini sangat mahal! Bagaimana bisa kamu menyentuhnya sesuka hatimu? Apa orangtuamu tidak mengajarimu sopan santun?" bentak seorang pria.


"Namaku Quinn! Aku berusia 6 tahun. Tolong, berikan aku pekerjaan! Aku akan bekerja dengan baik!" Quinn, bocah berusia 6 tahun itu melebarkan senyumnya.


"Apa? Ha-ha-ha! Memangnya kau bisa apa, Bocah?"


"Menemukan bug di perusahaanmu mungkin?" tawar Quenn.


"Apa? Kau seorang hacker? Apa kau sedang bermain, Nak?" Suara gelak tawa dari pria itu terdengar lantang. "Baiklah. Namaku Luca. Berapa uang yang kau inginkan?"


Sebuah pertemuan yang tidak sengaja. Membuka tabir rahasia yang telah tersimpan selama 7 tahun lamanya. Bagaimana kisah Quinn si gadis kecil menggemaskan itu? Lantas siapa ibu dari Quinn? Juga seperti apa kontribusi dari Quinn untuk Luca?


Simak kisah ini hanya di Putri CEO tersembunyi!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sisca Nasty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nenek Ar

"Quinn, kau ini benar-benar anak yang tidak peka. Bisa-bisanya kau memiliki pemikiran untuk menjadikan ibu kandungmu ini sebagai pelayan pribadi pria jahat seperti Tuan luca. Dia ini sangat sombong. Tetapi kalau dipikir-pikir lagi rencana Quinn ini ada baiknya juga.

Mungkin Quinn tidak mau aku sampai masuk penjara. Jadi dia memikirkan rencana ini. Tetapi walaupun begitu aku tetap tidak rela untuk menjadi pelayan pribadinya. Apa yang harus aku lakukan nanti? Ditambah lagi aku bekerja tanpa digaji.

Lalu bagaimana dengan pekerjaanku. Jika tidak memiliki penghasilan, aku tidak akan memiliki tabungan untuk biaya hidup," gumam Tiffany di dalam hati. Sepanjang perjalanan menuju ke kediaman Luca baik Tiffany mau pun Luca sendiri tidak ada yang berani mengeluarkan kata. Berbeda dengan Quinn yang kini duduk di depan. Anak kecil itu terlihat sangat santai dan menikmati perjalanan mereka. Bahkan sesekali terdengar lagu anak-anak yang dinyanyikan oleh Quinn.

Sama halnya dengan Joni yang kini mengemudi mobil yang mereka tumpangi. Pria itu terlihat santai dan senang ketika tahu kalau Tiffany dan Quinn akan menginjakkan kaki mereka di kediaman mewah milik Luca.

"Masih bertemu beberapa hari saja kepalaku sudah sakit. Sekarang aku harus satu rumah dengannya. Wanita ini benar-benar menjengkelkan. Sampai detik ini aku masih bertanya-tanya kenapa dia bisa melahirkan Putri secerdas Quinn. Mungkin saja kecerdasan Quinn ini milik Ayah kandungnya. Tidak mungkin anak cerdas seperti dia mewarisi sifat ibunya yang menjengkelkan seperti Tiffany."

Luca menghela napas kasar. Karena tidak tahu harus berbuat apa pada akhirnya pria itu memilih untuk mencari posisi nyaman dan memejamkan matanya. Kondisinya juga belum benar-benar pulih. Pria itu membutuhkan banyak istirahat setelah memakan sesendok makanan pedas pesanan Tiffany.

Tidak menunggu waktu lama, mobil yang mereka tumpangi tiba di halaman rumah mewah milik Luca. Kedatangan pria itu langsung disambut oleh beberapa pengawal dan pelayan yang bekerja di sana. Mereka sempat kaget ketika melihat Tiffany dan Quinn turun dari mobil. Ini pertama kalinya Luca membawa seorang wanita ke rumahnya. Ditambah lagi ada seorang anak kecil yang wajahnya sangat mirip dengan Luca.

Seorang wanita tua keluar dari rumah sambil tersenyum hangat. Wanita itu terlihat bahagia bisa melihat Luca. Namun langkahnya terhenti ketika melihat Tiffany dan Quinn juga ada di sisi Luca.

"Tuan muda, Siapa mereka?"

"Pembantu baru!" sahut Luca sebelum melangkah masuk ke dalam rumah. Wanita tua itu hanya mengernyitkan dahi saja sebelum memandang ke arah Joni. Dia butuh penjelasan lengkap.

"Ini adalah Nona Tiffany dan anak kecil ini bernama Quinn. Mulai sekarang mereka akan bekerja di rumah ini. Nona Tiffany akan bekerja sebagai pelayan pribadi Tuan Luca. Sedangkan Nona Quinn hanya sekedar menemani ibunya saja," ucap Joni menjelaskan.

"Bekerja?" Wanita tua itu terlihat ragu. "Kalau begitu mari masuk Nona Tiffany. Saya akan menunjukkan kamar kalian. Oh iya, sebelum masuk kalian harus kenal dulu dengan saya. Kalian bisa memanggil saya Nenek Ar. Saya sendiri juga tidak tahu kenapa Tuan Luca suka memanggil saya dengan sebutan itu. Sebaiknya kalian memanggil saya dengan sebutan yang sama saja."

"Nenek Ar, meskipun sudah tua. Tetapi anda terlihat sangat cantik. Saya yakin, ketika muda dulu anda pasti selalu dikejar-kejar oleh para pria," puji Quinn sambil tersenyum manis.

"Anak kecil, kau ini benar-benar pintar. Kau bisa membuat orang lain tersenyum bahagia. Sekarang ayo kita masuk. Kau pasti butuh istirahat."

Nenek Ar segera membawa Tiffany dan Quinn masuk ke dalam rumah. Wanita tua itu justru memperlakukan Tiffany dan Quinn layaknya keluarga bukan pekerja.

Sedangkan Joni hanya berdiri di sana. Pria itu memasukkan tangannya ke dalam saku sambil memandang ke arah Quinn yang kini masuk ke dalam rumah.

"Aku yakin, Tuan Luca setuju jika mereka berdua tinggal di rumah ini bukan karena dia ingin balas dendam. Tetapi dia tahu kalau musuh mulai mengincar nyawa mereka berdua. Tuan Luca sengaja membiarkan mereka tinggal di rumah ini agar mereka berdua aman. Bagaimanapun juga Nona Quinn berhubungan erat dengan Tuan Luca. Musuh mulai tahu kalau Nona Quinn adalah harta paling berharga yang kini dimiliki oleh Tuan Luca," gumam Joni di dalam hati.

...***...

Luca menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur. Pria itu langsung memejamkan mata untuk melanjutkan istirahatnya di rumah sakit. Sambil memejamkan mata, Luca kembali memikirkan Tiffany. Tiba-tiba saja ada senyum licik di sudut bibir pria itu. Entah rencana apa yang sudah dia persiapkan.

"Aku akan membuatmu menyesal karena sudah memiliki niat untuk bermain-main denganku Tiffany."

Tanpa disadari oleh Luca, kini nama Tiffany sudah melekat erat di dalam pikirannya dan tidak mudah untuk dihilangkan lagi. Pria itu segera beranjak dari tempat tidur dan terlihat sangat bersemangat. Dia mengambil telepon yang ada di atas nama nakas lalu menghubungi seseorang.

"Suruh pelayan baruku membawakan minuman hangat ke kamar. Dia harus datang sendirian ke sini!" perintah Luca sebelum menutup teleponnya. Pria itu lalu tersenyum licik sambil memandang ke arah pintu. "Permainan akan segera dimulai," ucapnya dengan penuh semangat.

Nenek Ar tersenyum setelah mendengar perintah dari Luca. Wanita tua itu langsung memandang ke arah Tiffany yang kini berdiri di hadapannya. Padahal nenek Ar baru saja memberikan seragam pelayan kepada Tiffany. Bahkan seragam itu juga belum dipakai oleh Tiffany. Tetapi kini Tiffany sudah mendapat tugas pertamanya.

"Ada apa Nek? Kenapa memandang saya seperti itu?" tanya Tiffany bingung. Sebenarnya siapa yang baru saja menelepon anda?"

"Tuan Luca meminta anda untuk mengantarkan air hangat ke dalam kamarnya. Jika anda tidak tahu di mana letak kamar Tuan Luca, saya akan mengantarkannya nanti. Lebih baik sekarang anda segera mengganti pakaian anda dan segera membuat air hangat. Setelah itu temui saya di dekat tangga. Kita akan sama-sama berangkat ke kamar Tuan Luca." Nenek Ar tahu kalau Tiffany bukan wanita biasa. Belum pernah sebelumnya seorang Luca sepeduli itu pada seorang wanita.

Tiffany terlihat tidak suka dengan perintah dari Luca. Namun mau bagaimana lagi? Dia sudah terlanjur seperti ini. Wanita itu mengangguk sambil tersenyum terpaksa. Dia kembali masuk ke dalam kamar yang menjadi tempat istirahatnya bersama dengan Quinn.

Di dalam kamar, Quinn segera menyembunyikan ponsel yang sejak tadi ada di genggamannya di bawah selimut. Anak kecil itu tersenyum ceria sembari membaca buku dongeng yang memang sudah ia persiapkan sejak tadi.

"Mommy, aku lapar. Apa Mommy bisa memasakkan sesuatu untukku?"

"Mommy akan memasakkan sesuatu untukmu setelah Mommy selesai mengurus pria menjengkelkan ini. Dia meminta Mommy untuk mengantarkan segelas air hangat ke dalam kamarnya."

"Paman Luca sedang sakit Mommy. Sebaiknya Mommy jangan mencari masalah dengannya. Jika tidak kita akan lebih lama berada di rumah ini. Layani Tuan Luca dengan baik." Quinn memperlihatkan sikap yang sama sekali tidak ada di pihak Tiffany dan hal itu hanya membuat Tiffany menghela napas kasar. Dia cepat-cepat mengganti pakaiannya dengan pakaian pelayan.

"Sebenarnya kau ini anak siapa? Kenapa selalu saja membela pria itu," gumam Tiffany sambil merapikan penampilannya lagi.

Quinn mengernyitkan dahi melihat pakaian yang kini dikenakan oleh ibu kandungnya. Tiffany terlihat pantas dengan pakaian itu karena memang postur tubuh Tiffany sangat ideal. Namun satu hal yang membuat Quinn tidak setuju, rok yang digunakan oleh Tiffany terlalu pendek.

"Mommy, apa tidak bisa mengganti pakaian Mommy dengan pakaian yang lebih panjang? Rok itu terlalu pendek. Mommy ini berniat untuk melayani Tuan Luca apa menggoda Tuan Luca?" ujar Quinn sebelum turun dari tempat tidur.

"Pakaian ini bukan Mommy yang menentukan tetapi nenek Ar. Quinn, sebaiknya jangan mempersulit Mommy lagi. Sekarang Mommy harus cepat-cepat membuat air hangat dan membawanya ke kamar pria itu." Tanpa mau mengganti pakaiannya Tiffany segera meninggalkan kamar. Sedangkan Quinn hanya mematung di sana sembari melihat kamar yang sudah kosong.

"Meskipun aku sangat menghormati Tuan Luca tetapi sebagai seorang anak aku harus melindungi Mommy. Aku tidak mau sampai Tuan Luca melakukan hal tidak baik terhadap Mommy!" ujar Quinn penuh semangat.

1
Yuliati Soemarlina
memang Quin cerdik...😁😁😁
Vina Vina
Makasih ceritanya, kak. Bagus...
phutri_cahaya A
Boleh dikatakan sudah masuk kategori "wanita tidak tahu diuntung" alias nggak punya rasa terimakasih
ANNTIE
/Smile/
Ririn Nursisminingsih
lagian tjfany bodoh knapa gak dibawa semua pemberian dante dari pada hidup susah
Yuliati Soemarlina
Tiffany tdk tau terima kasih...sdh ditolong malah mencelakai luca
Shizumi hana
recemonded banget ceritanya kak🥰🥰 bagus banget ngga terlalu bertele-tele intinya is the best
Sisca Nasty: Terima kasih Kak. baca juga Novel saya yang lain. direkomendasikan Mafia's in Love kak
total 1 replies
Nia Risma
dalam keadaan panik gini bisa" nya si Brox ngajak ngelawak kata" nya🤣🤣
Atik Marwati
dua anakmu
Nia Risma
ya kamu yg jadi papa tengik nya Luca,,
Tiffany mama tengik nya
dan Quiin jadi anak tengiknya,,🤔🤔🤣
StAr 1086
Thor ubahlah Tiffany jadi wanita yang tangguh dan anggun gitu loh jangan jadi wanita lemah yang mudah di tindas....
StAr 1086
next
StAr 1086
Bagus Quinn jangan mudah percaya dengan orang asing...
StAr 1086
Semangat Quinn....
StAr 1086
Harusnya emaknya juga tangguh dan jenius kaya Quinn.. ..
StAr 1086
Kenapa Tiffany lemah dan bodoh sih...
StAr 1086
Ya seperti itulah jika berhutang gak mampu menyicilnya tepat waktu.... langsung menggunung bunganya....
StAr 1086
Siapa ya kira2 pria paruh baya yang menumbalkan Tiffany....
StAr 1086
Mampir...
Irmha febyollah
kok dewasa' lah anak nya dari pada emak nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!