Misteri Kehidupan Kedua Lisa

...****************...

Malam pun tiba dengan cuaca yang cukup baik, para masyarakat beraktivitas di penjuru kota menikmati hingar-bingar malam ini.

Tak terkecuali para kalangan atas yang juga sedang berkumpul di sebuah gedung mewah di pinggir kota.

Mereka datang dengan membawa beberapa bodyguard masing-masing dan beberapa orang mengunakan topeng saat memasuki gedung tersebut.

"Wah ternyata acara diadakan di gedung yang mewah, aku kira acara akan dilaksanakan di tempat yang buruk karena kegiatan ini ilegal." bisik seorang wanita berpakaian seksi yang sedang bergandengan mesra dengan pria yang cukup tua.

" walaupun aktifitas ini ilegal tapi para aparat kepolisian tidak akan bisa menutup kegiatan ini." sahut pria tua yang digandeng wanita berpakaian seksi itu.

" Benarkah sayang.." ucap wanita tersebut dengan suara sangat manja bergelayut di tangan pria tua itu.

"Hehe.. tentu saja sweetie, aparat sudah menerima suap uang yang sangat besar, jadi acara ini juga terjaga dengan sangat baik." sahut sang pria tua sambil menyentuh dagu wanita tersebut.

"Oh pantas saja acara ini terlihat terbuka seperti pesta."

Pasangan kekasih yang berbeda usia itu kemudian berjalan menuju pengawal pintu masuk untuk menunjukkan undangan mereka.

"Tuan Drake Monroe, anda bisa masuk." jawab sang penjaga pintu setelah melihat identitas di kartu undangan.

Para konglomerat dan mafia mengantri dengan sangat rapi, mereka tidak berani menyerobot antrian apalagi dengan menggunakan status mereka.

Karena masing-masing dari mereka takut menyinggung orang yang tak seharusnya disinggung.

seperti bukti banyak dari tamu undangan menutupi identitasnya menunjukkan jika mereka dari organisasi dunia bawah.

" Aleta Rose.., anda boleh masuk." ucap pengawal setelah memastikan undangan asli.

Gadis yang memakai gaun hitam dengan topeng yang menutupi wajahnya hanya menjawab dengan anggukan.

gadis itu berjalan memasuki gedung tersebut, saat masuk ia disambut dengan dekorasi yang sangat mewah.

Seperti acara ini lebih mirip dengan pesta pertemuan para orang kaya.

" hemm.. tidak ada yang berubah dari selera orang itu." gumam Gadis tersebut yang ternyata adalah Laura yang sedang menyamar.

Orang yang ia maksud adalah Tiodore sang pemilik acara sekaligus kaki tangan Black Ocean.

Laura berjalan menuju mejanya untuk menunggu acara dimulai.

Laura duduk sendiri dengan papan bertuliskan angka untuk nantinya dipakai saat menawar harga.

Sedangkan orang orang disekitarnya berkumpul sesuai kedekatan mereka, entah karena bisnis atau sekedar teman.

Hingga beberapa saat kemudian suasana yang awalnya ramai seketika hening karena kedatangan sekelompok orang yang diketuai oleh pria misterius yang juga menggunakan topeng .

rombongan itu adalah kelompok The Death yang langsung dipimpin oleh Maxwell .

"Bukankah itu rombongan kelompok mafia The Death.." bisik seorang wanita paruh baya yang bergaya sosialita.

"Suuutt.., jangan bicarakan mereka." tegur teman bicara wanita itu.

Wanita sosialita itu seketika menutup rapat mulutnya.

"Pemimpin baru The Death sang iblis Lucifer." ucap Drake Monroe, saat menatap kearah pemimpin The Death yang ikut malam ini.

"Sang iblis..?, kenapa julukan nya buruk sekali." sahut wanita seksi disebelah Drake Monroe.

"Itu karena kekejaman nya, hingga para pemimpin mafia lainnya memberikan julukan itu." sahut Drake Monroe dengan tatapan tajam kearah Maxwell .

Wanita yang duduk di sebelah Drake Monroe, kembali mengerutkan keningnya.

"Memangnya dia sekejam apa."

Drake Monroe terlihat menghela nafas berat. " kemarin malam orang itu baru saja menghabisi puluhan nyawa anggota pembunuh bayaran Mata Merah dalam waktu semalam saja."

Seketika saja wajah wanita tersebut terkejut dengan rona wajah yang memucat.

Ia menatap kearah Maxwell dengan wajah ketakutan. " kejam..!"

Sedangkan Laura hanya melihat bisa kearah Maxwell .

"Dia benar-benar datang." ucap Laura disertai seringainya.

...****************...