"percuma saja aku menunggumu dan berharap bahwa kau akan meminta maaf atas semua kesalahan itu! aku rasa sudah cukup aku melakukan kebodohan dalam hidupku dengan menunggu dan memujamu! nyatanya sampai kapanpun kau tak akan pernah bisa menerimaku dan cintaku. Aku akan matikan rasa ini! mulai sekarang, jangan pernah temui aku lagi! anggap saja aku tak pernah hadir dalam hidupmu. Jika perlu anggap saja aku sudah MATI!
*
Belvania Agata, gadis belia yang harus bekerja keras demi kebutuhan hidup dan biaya kuliahnya dengan menjadi cleaning service di sebuah perusahaan Ayah sahabatnya.
Sering bertemunya dengan sang atasan membuat dirinya jatuh cinta pandang pertama.
Sayangnya, sebentar lagi Farel akan menikahi kekasihnya.
Lalu bagaimana kisah cinta Vania?
Akankah gugur sebelum berkembang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riya_Rayya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Vania Mulai Terbuka
Farel mematung ditempat, kakinya tak mungkin lagi melanjutkan langkahnya.
"sssaa..sa..yang"
"hai sayang.." sapa Angel pada kekasihnya.
"kenapa kamu kesini?"
"apa maksud kamu?? apa aku tidak boleh datang menemui kekasihku?"
"bukan, bukan begitu maksutnya. hmmm.. ini kan masih sangat pagi"
"lalu kenapa jika masih pagi sayang??? apa aku mengganggu?"
"tentu saja tidak"
"tapi sepertinya kamu mau pergi?"
"iya.. eh maksudku aku ada meeting dadakan"
"pagi begini? lagi pula ini kan week end? memangnya siapa yang mengajak meeting sayang?"
Farel diam seketika, ia lupa jika ini adalah hari minggu. lalu apa yang harus ia katakan? karena untuk jujur pun sudah tak mungkin. Ia tak mau membuat kekasihnya sakit hati.
"ah sudahlah.. lupakan saja, aku akan membatalkan meetingnya pagi ini" ucap Farel dengan segera merangkul pinggang Angel dan menuntunnya masuk kedalam agar tak banyak perdebatan antara mereka.
"tapi sayang.. memangnya tidak apa apa jika dibatalkan secara sepihak?"
"tak apa.. aku hanya ingin berdua denganmu saat ini" Farel mencubit pipi Angel
Angel pun langsung melangkah diatas kedua paha Farel yang sedang duduk disofa lalu memeluk Farel dengan erat dan mencium lembut leher Farel hingga sang empu merasa kegelian.
Ternyata tanpa Farel ketahui, ini semua adalah rencana Angel. Angel sengaja menahan dengan datang pagi sekali karena ia tak akan membiarkan Farel mencari keberadaan istri kecilnya itu.
Farel mencekal tangan Angel yang mulai menggerayangi tubuhnya. Menghentikan gerakan gemulai Angel yang hendak membuka kancing bagian atas pada kemeja yang ia kenakan saat ini.
"sebentar sayang.. aku akan menghubungi klient aku dulu. Takutnya nanti dia menunggu lama"
"baiklah"
Farel segera berjalan memasuki kamarnya dan mengeluarkan ponsel dari dalam saku celananya. Rupanya ia ingin menghubungi anak buah yang ia tugaskan untuk mengikuti Vania.
"halo Tuan.."
"Aku tidak jadi kesana sekarang, ada urusan mendadak yang tak bisa aku tinggal. Kamu terus ikuti istri saya dan jangan lupa laporkan setiap informasi penting mengenai istri saya. "
"Tuan, tap saat ini nyonya sedang.. "
"sudahlah.. kamu cepat ikuti nyonya kamu dan jangan sampai kehilangan jejak. Jika urusan saya sudah selesai saya akan langsung kesana" potong Farel pada anak buahnya saat belum sempat menjelaskan sesuatu padanya.
Tanpa ucap kata lagi, Farel memutuskan sambungan telepon. Membuat yang diseberang sana merasa bingung dengan sikap semena mena sang bos.
...****************...
Vania mulai mengerjapkan matanya. Kelopak mata itu mulai terbuka perlahan. Pandangan pertama yang ia dapati adalah sebuah ruangan bernuansa serba putih. Ia yakin saat ini dirinya pasti tengah berada di rumah sakit.
Untunglah tidak terjadi apa apa pada bayi yang ada dalam perut Vania. Vania melenguh saat menggeser tubuhnya yang mulai terasa pegal.
"kamu sudah sadar?" tanya Rossa antusias
"Rossa?? kamu disini?"
"iya.. aku sengaja kesini ingin meminta sebuah penjelasan besar pada sahabat yang mulai tidak terbuka padaku"
Vania tau apa maksut sahabatnya itu. Ia pun mulai merasa bersalah karena tak berbicara jujur kemarin. Ia malah menutupi masalahnya dengan Farel di depan Rossa. Vania tak mungkin tega membiarkan hubungan seorang anak dengan ayahnya merenggang, mengingat bagaimana Rossa sangat menyayangi sang ayah.
"maaf..." hanya kata itu yang keluar dari bibir Vania sambil menunduk. Ia tak berani menatap mata sahabatnya yang saat ini sedang kecewa karenanya".
Rossa mengangkat wajah Vania, menangkup kedua pipi dan menatapnya dalam.
"kau tak perlu ragu untuk bercerita padaku, aku ini sahabatmu, aku juga sudah menjadi anakmu, jadi apapun yang membuatmu sakit janganlah kau menutupinya dariku.. aku sangat menyayangi kamu Van"
Agam, Abian, dan Bintang keluar dari ruangan itu. Mereka ingin memberi ruang pada kedua sahabat itu untuk bercerita.
Vania pun menceritakan semuanya tanpa ada yang ia tutupi lagi.
Rossa pun terkadang ikut meneteskan air mata meratapi nasib sang sahabat sekaligus ibunya.
"jika semua itu membuat kamu sakit, maka lepaskanlah" ucap Rossa
"tak semudah itu Ross, ada dia disini" Vania mengambil tangan Rossa kemudian menuntun dan menaruh diatas perutnya.
"aku tau ini tak akan mudah mengingat kamu sedang hamil.. tapi kamu tak pantas tersakiti oleh ayahku Van. Aku sungguh malu atas sikap ayah padamu"
"hey.. kamu gak salah sayang.. semua ini sudah takdir. Aku yang memilih, aku yang harus menjalani, aku ikhlas, bahkan sampai saat ini pun aku maaih mencintai ayah kamu" Vania mengusap air mata yang jatuh tanpa henti di pipi sahabatnya.
Keduanya hanyut dalam buai cerita.
Sedang Agam dan Abian tau bahwa ada yang sedang mengikuti mereka sampai detik ini malah membiarkannya begitu saja.Mereka sengaja berbicara keras agar mudah terdengar oleh sang mata mata tersebut.
Ya , Agam tau itu adalah orang suruhan Farel. Biarkan saja mereka melaporkan ini pada atasannya. Mereka ingin tau seberapa peduli Farel pada istrinya.
Mereka ingin menunggu, apakah Farel akan menjemput istrinya atau membiarkannya begitu saja?
Jika memang Farel akan datang, maka Agam dan Abian akan memberikan sambutan yang pas untuknya.
wajar kalau farel mengatakan tdk pernah merasakan jika mmng Dya tdk pernah merasakan jatuh cinta. apa dengan mamanya rossa juga tdk mencintai?
mikir Thor😌
harusnya Vania bertanya. knp bisa? lalu setelah ferel jelaskan alasannya ya karena angel membohonginya. suruh Vania bertanya lagi?
jika kamu tdk tau kebohongan angel apa pernikahan itu ttp berlanjut?
disitulah cerita menjadi seruuuuu karena rasa penasaranku juga terjawab, apa yg akan dijawab farel apakah bener karena angel berbohong atau gmn.
jika cinta farel tulus maka saat Vania pergi, farel akan mencarinya seperti orng gila tapi apa? malah mau nikah sama angel...bahkan itu sdh berlalu selama 2 tahun lamanya tapi masih berhubungan dengan angel sebaliknya dya merasa mencintai Vania karena sdh tau angel ternyata membohonginya...cccccccccccccccc gw sampe speechless dengan arti cinta versimu thor yg kau tuangkan dalam ceritamu. apakah dlama kehidupanmu kau adalah Vania? dan cinta yang kau maksud adalah kebodohan?🤭🤣😭😂