Axel Sky Jordan, 31 tahun. Seorang pria mapan yang pernah jatuh cinta kepada istri pria lain. Gosip yang menyebutkan bahwa dirinya adalah seorang perebut bini orang menjadi rahasia tersendiri di kalangan pebisnis dan orang-orang di sekitarnya.
Pertemuannya dengan gadis pembuat masalah bernama Aubrey Joysalim membuat hidupnya berubah. Jojo, sapaan akrab gadis itu menawarkan sebuah kesepakatan yang dia ibaratkan sebagai suatu simbiosis.
"Menurut KBBI Simbiosis berarti keadaan hidup bersama secara erat antara dua organisme yang berbeda. Bagaimana kalau kita melakukannya?" ~ Jojo
"Kamu pikir aku Protozoa? Aku tidak mau menerima tawaran nyamuk Aedes aegypti." tolak Axel mentah-mentah.
Dengan hati yang sudah dimiliki oleh wanita lain, akankah Jojo berhasil menaklukkan hati Axel?
_
_
_
Note :
JANGAN PLAGIAT ATAU TAMBAL SULAM!
INGAT AZAB
Carilah Rezeki yang halal dengan mencari ide sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adinasya mahila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34 : Hubungan Rumit
"Besok ajak kakak ke apartemen 'mu donk, kalian pindahan kok ga pakai acara syukuran sih."
Menelan makanannya yang masih kasar karena ucapan Sylvia, Jojo melirik Axel yang dirasanya sedang ketempelan setan. Suaminya itu terus saja tersenyum manis, bahkan sekarang dengan penuh perhatian Axel meletakkan potongan daging ke piringnya.
"Makan yang banyak ya sayang," ucap Axel sambil mengusap bagian belakang rambut Jojo-bersandiwara.
Dengan alis mata yang berkerut-kerut, Jojo berusaha memberi kode ke suaminya itu untuk menjawab pertanyaan Sylvia, karena mana mungkin mereka mengadakan syukuran di apartemen, mau disembunyikan kemana ranjang tambahan di kamar mereka?
"Kami berencana membuat pesta syukuran nanti, sekalian setelah Jojo wisuda," jawab Axel dengan penuh ketegasan.
"Wah … bagus donk, sekalian saja kita merayakan pesta ulang tahun Jojo, waktunya hampir berdekatan, iya kan mas?" Sylvia memandang ke arah suaminya untuk meminta persetujuan, ucapannya itu pun direspon dengan anggukan kepala oleh Fahrizal.
"Pemilihan sebentar lagi, apa kamu mau ikut kakak kampanye besok?" Fahrizal bertanya ke sang adik ipar, tapi sepertinya Axel tidak paham, Ia bahkan tidak tahu kalau pria itu mengajaknya berbicara, sampai Jojo harus menginjak kakinya yang berada di bawah meja.
"Aduh!" pekik Axel kesakitan. Baik Sylvia dan Fahrizal langsung melihat ke arah bawah. Untuk menutupi kecanggungan, adik iparnya itu memilih tertawa bodoh.
"Bang Ical nanya sayang, mau ikut kampanye ga?" Jojo mengulangi pertanyaan Fahrizal.
"Oh ... boleh, tapi besok pagi aku dan Jojo harus ke suatu tempat dulu bang," jawab Axel santai.
***
"Memang kita mau kemana besok pagi? Ax, aku baru masuk kerja satu hari, masa aku harus izin lagi? kamu aja yang ikut bang Ical kampanye, aku ogah."
Tak perlu menunggu lama, Jojo yang baru saja mengunci pintu kamar langsung melayangkan protesnya. Ia berusaha menahan emosi meski diabaikan oleh suaminya yang terlihat lebih tertarik melihat-lihat isi kamarnya.
"Axel, aku tu ngomong sama kamu!"
"Aku dengar, dasar cerewet!"
"Kalau dengar jawab donk!"
Jojo mendekat ke arah Axel yang berdiri di depan meja belajarnya. Axel ternyata tengah memandangi foto masa kecilnya bersama seorang anak laki-laki.
"Dimana aku pernah melihat anak ini?" gumam Axel.
"Kamu tidak mungkin pernah melihat atau bertemu dengannya, dia kakak kedua 'ku. Di hari mama dan papa meninggal, dia tiba-tiba saja menghilang bak ditelan bumi, sampai sekarang keberadaannya juga masih belum kami ketahui."
Axel terkesiap, Ia pandangi wajah sedih Jojo yang berdiri di sampingnya. Untuk sesaat, Axel merasa kasihan, ia seperti bisa merasakan kasedihan yang dirasakan oleh istrinya. Bahkan masih jelas terpatri di otaknya saat Jojo kecil ketakutan dan menerobos masuk ke dalam villa milik papanya.
"Hidup ini berat ya?" tanya Axel tiba-tiba.
"Hah?" Jojo menatap pebinor tampan yang masih fokus menatap foto masa kecilnya itu.
"Tapi, saat kamu merasa sudah tidak sanggup memikul beban hidup 'mu, cobalah mengingat kembali hal-hal baik yang pernah kamu lalui selama ini kemudian bersyukur, aku yakin beban berat itu akan terasa lebih ringan."
"Apa kamu melakukannya?" tanya Jojo penasaran.
"Hem ... aku melakukannya."
Axel menekuk bibirnya dan seketika suasana menjadi hening, sampai ia ingat harus menjawab pertanyaan Jojo tentang kemana mereka harus pergi esok Hari.
"Besok kita harus ke pengadilan agama."
"Apa? apa kita akan bercerai?" Jojo melebarkan manik matanya tak percaya, baru juga seminggu menikah, apa Axel ingin memecahkan rekor pernikahan tersingkat dalam sejarah manusia? kenapa harus pergi ke pengadilan agama?
"Bercerai kepalamu! aku bahkan belum puas menyiksa dirimu, kamu harus membayarnya setimpal, sesuai dengan dana yang sudah J Corp kucurkan untuk kampanye abang 'mu."
"Lalu untuk apa pergi ke pengadilan agama?" Jojo semakin kebingungan karena Axel tidak menjelaskan secara detail maksud ucapannya.
"Kita harus melengkapi beberapa persyaratan untuk mengurus hak asuh Embun. Oh ... ya, abangmu sepertinya tidak tahu kalau Embun adalah anak hasil aku meruda paksa Rea. Seperti orang lain, abang 'mu percaya bahwa kesalahan medis lah yang menyebabkan Rea hamil bayi dari dua pria berbeda."
"Kesalahan medis. Hah ... semua orang di luar sana pasti menganggapmu homo." Jojo mulai berulah. "Kamu pikir bang Ical akan merestui pernikahan kita kalau dia tahu semua aib 'mu"
"Sebentar! kamu bilang apa tadi? a-ku? aku homo?"
"Iya, untuk apa laki-laki normal menginginkan bayi dengan cara memasukkan benih ke rahim wanita dengan bantuan medis? bukan kah lebih mudah menancapkan langsung pompa ke mulut balon? kecuali pompanya lebih menyukai lubang kentut dari pada mulut balon," ucap Jojo dengan sederet perumpamaan yang membuat Axel mengernyit kebingungan.
"Pompa? mulut balon? lubang kentut? apa maksudnya?"
Otak Axel dipaksa berpikir keras, sementara si pembuat istilah dengan santainya berbaring di atas ranjang dan menarik selimut.
"Tidurlah! tidur! besok pagi kita harus ikut kampanye, kamu harus cukup tidur agar wajah 'mu terlihat segar besok!"
"Tunggu! Jelaskan padaku apa hubungan pompa, mulut balon, dan lubang kentut! Jo! Jojo! jangan berani-beraninya tidur sebelum menjawab pertanyaan 'ku!"
Axel nampak gusar, Ia semakin kesal melihat istrinya memiringkan badan dan menutup kupingnya dengan bantal.
"Tanyakan saja sana ke teman-teman mu!"
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
Like
Komen
Add fav
VOTE
Makasih 🥰
memanglah s' Mickey Mouse ini..
ituuuuuu tanda'y kamu lg jatuh cinta Mikeeeee.....
kamu ituuu Mikeeeee...
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
seingat Ku🤭🤭🤭🤭
udah baca pake acc brbeda tp agak lupa jalan cerita'y...
😅😅😅😅
terimakasih byk ya atas cerita menarik dan menghibur ini..
lopeeeeeee Otor...
😘😘😘
😚😚😚😚😚😚😚🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
🤣🤣🤣🤣🤣🤪🤪🤪🤪🤪
parah kamuuuu....
ngamok lah nanti s' parfum Axe....
🤪🤪🤣🤣🤣🤣🤣🤣