NovelToon NovelToon
Ditipu Kekasih, Dinikahi Tuan Muda Kaya

Ditipu Kekasih, Dinikahi Tuan Muda Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Pembantu / Chicklit / Orang Disabilitas
Popularitas:109.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Tanpa perlu orang lain bicara, Aya sangat menyadari ketidaksempurnaan fisiknya.

Lima tahun lamanya, Cahaya bekerja di kota metropolitan, hari itu ia pulang karena sudah dekat dengan hari pernikahannya.

Namun, bukan kebahagiaan yang ia dapat, melainkan kesedihan kembali menghampiri hidupnya.

Ternyata, Yuda tega meninggalkan Cahaya dan menikahi gadis lain.

Seharusnya Cahaya bisa menebak hal itu jauh-jauh hari, karena orang tua Yuda sendiri kerap bersikap kejam terhadapnya, bahkan menghina ketidaksempurnaan yang ada pada dirinya.

Bagaimanakah kisah perjalanan hidup Cahaya selanjutnya?
Apakah takdir baik akhirnya menghampiri setelah begitu banyak kemalangan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. Direstui

.

Suasana hening setelah Cahaya mengungkapkan perasaannya. Nyonya Syifana hanya diam, tanpa ekspresi.

Cahaya semakin menunduk, hatinya diliputi rasa takut dan tidak percaya diri. “Apakah Nyonya tidak merestui kami? Apakah Nyonya memang menganggap bahwa aku tidak pantas untuk Tuan Muda?” batinnya bertanya-tanya.

Marcel menggenggam tangan Cahaya erat, memberikan ketenangan. Namun, Cahaya tetap merasa kecil dan rendah di hadapan tatapan dingin Nyonya Syifana.

Keesokan harinya, suasana di rumah keluarga Dirgantara terasa kaku dan canggung. Cahaya, yang biasanya tersenyum ceria dan bersemangat, tak berani menyapa Nyonya Syifana. Bahkan ketika hendak berangkat ke kantor Cahaya Harapan,,,,

“Saya berangkat, Nyonya.” Cahaya berpamitan tanpa berani bertatapan mata dengan Nyonya Syifana.

“Hemm.” Nyonya Syifana pun lebih banyak diam. Ia tidak lagi memberikan senyuman hangat seperti biasanya. Sikapnya yang dingin dan acuh tak acuh membuat Cahaya semakin merasa tidak pantas.

“Mama kenapa sih tidak bisa merestui Marcel dengan Aya?” tanya Marvel ketika Cahaya dan Marcel sudah tak lagi berada di antara mereka.

Nyonya Syifana menoleh dan mendelik menatap ke arah putra sulungnya. “Yang tidak merestui mereka itu siapa?” tanyanya sewot.

“Lalu sikap Mama akhir-akhir ini?” Marvel bertanya tidak mengerti.

“Biarin aja. Salah sendiri kenapa dia yang merubah sikap. Padahal biasanya juga tidak seperti itu. Memangnya Mama ini monster sampai dia takut itu sama Mama?” Terdengar kekesalan dalam nada suara Nyonya Syifana.

“Dulu dia selalu bersikap berani menghadapi apapun. Tidak mudah ditindas. Kenapa setelah tahu dirinya akan menjadi istri Marcel justru menjadi lemah seperti itu?” Tampaknya wanita paruh baya itu benar-benar kesal.

Marvel menghilang nafas berat. “Ya Mama dong yang rangkul dia. Mungkin saja dia takut kalau Mama tidak merestuinya.”

Nyonya Syifana menatap sinis ke arah Marvel. Kenapa putranya itu tidak mengerti keinginannya?

Sementara itu di dalam mobil Marcel.

“Kak,,, “ panggil Aya lirih.

“Hemm?” Marcel menoleh sekilas selalu kembali fokus dengan jalanan di depannya.

“Apa Kakak yakin untuk melanjutkan hubungan kita? Sepertinya Nyonya tidak merestui kita.”

“Ngomong apa kamu ini? Memangnya Mama bilang kalau dia menolak hubungan kita? Tidak kan?”

“Tapi,,,?”

“Jangan berpikir aneh-aneh,” potong Marcel. “Daripada berpikir yang tidak-tidak, lebih baik kamu mencoba menyelami isi hati Mama. Bukannya dulu kalian akrab? Bersikaplah seperti biasanya dulu!”

Cahaya mengangguk meskipun ia tak yakin. Suasana hening sepanjang perjalanan, hingga akhirnya mobil yang dikendarai oleh Marcel tiba di depan kantor Cahaya Harapan.

Marcel ikut turun sebentar, mengantarkan Cahaya sampai gadis itu masuk dan duduk di ruangannya, sebelum ia berangkat ke perusahaan.

.

Hingga beberapa hari, interaksi antara Cahaya dan nyonya Syifana masih terlihat kaku.

Melihat hal itu, Mbak Santi, yang sejak awal memang tidak menyukai Cahaya, tersenyum sinis. Ia kembali mengejek Cahaya.

"Cieee, yang merasa mau jadi Nyonya Dirgantara," sindir Mbak Santi suatu pagi, saat Cahaya sedang menyetrika pakaian Marcel.

"Gimana, mimpi jadi nyonya besar? Sekarang kamu tahu kan, kalau Nyonya bahkan tidak menyukai kamu untuk menjadi istri tuan muda. Makanya mimpi itu jangan tinggi-tinggi. Sadar diri jadi orang. Kamu itu cuma anak kampung, nggak pantes sama Tuan Muda."

Cahaya hanya diam, tidak membalas ejekan Mbak Santi. Ia berusaha menahan air matanya, tidak ingin terlihat lemah di hadapan wanita itu.

Sampai akhirnya Cahaya memikirkan ulang akan apa yang pernah dikatakan oleh Marcel ketika mereka berada di mobil. ia harus berani bicara pada Nyonya Syifana. Ia harus bisa menghapus jarak dan mendapatkan restu.

*

Akhir pekan ketika cahaya tidak pergi ke kantor Cahaya Harapan. Mengetahui jika sang Nyonya sendirian di dalam kamar, karena tuan Dirgantara yang pergi bermain golf dengan putra-putra mereka, Cahaya berniat menemui nya.

Dengan hati berdebar Cahaya mengetuk pintu, dan membuka pintu perlahan begitu mendengar seruan “Masuk!” Dari dalam.

Terlihat olehnya sang nyonya yang sedang duduk bersandar di atas ranjang sambil memegang buku. Cahaya perlahan mendekat hingga langkahnya tiba di sisi ranjang.

“Nyonya, boleh saya bicara?” ucap gadis itu.

Nyonya Syifana tetap diam melihat kedatangan Cahaya. Ia hanya menatap gadis itu dengan tatapan datar, tanpa menunjukkan emosi apapun.

Cahaya mendekat dan duduk bersimpuh di sisi ranjang dengan posisi terdekat dengan Nyonya Syifana Ia menundukkan kepalanya, tidak berani menatap wajah majikannya itu.

"Nyonya," ucap Cahaya lirih, suaranya bergetar. "Saya tahu, saya tidak pantas untuk Tuan Muda. Saya hanya seorang gadis desa dengan banyak kekurangan. Tapi, saya benar-benar mencintai Tuan Muda. Saya bersumpah, ini bukan karena dia seorang tuan muda. Cinta ini benar-benar tulus dari lubuk hati saya terdalam."

Cahaya menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya. "Saya mohon, Nyonya," lanjutnya dengan suara memelas. "Restui hubungan kami. Saya berjanji akan menjadi istri yang baik untuk Tuan Muda."

Air mata mulai menetes membasahi pipi Cahaya. Perlahan ia mengulurkan tangannya memberanikan diri untuk menggenggam tangan Nyonya Syifana, berharap wanita itu akan luluh hatinya.

"Mohon berikan saya kesempatan untuk membuktikan cinta saya pada Tuan Muda. Saya tidak akan mengecewakan Nyonya."

Cahaya terisak dengan hati berdebar kencang, menunggu jawaban dari Nyonya Syifana.

Nyonya Syifana menarik napas dalam, kemudian meletakkan buku yang dibacanya ke tempat kosong di sampingnya. Ia menatap Cahaya dengan tatapan teduh.

"Dasar bodoh," ucapnya lembut, namun menusuk.

"Nyonya?" Cahaya tersentak. Air matanya semakin deras mengalir. Menatap Nyonya Syifana dengan pandangan tak mengerti.

Nyonya Syifana menghela napas. "Kamu pikir, saya tidak merestui hubungan kalian?" tanyanya kesal.

Cahaya terdiam. Ia tidak tahu harus menjawab apa.

"Apa Kamu pikir saya tidak mengetahui hubungan di antara kalian?”

Mata Cahaya terbelalak. Gadis itu menelan ludahnya kasar. Jadi ternyata Nyonya Syifana mengetahui hubungan mereka?

“Kalau saya tidak merestui kamu pikir hubungan kalian bisa sampai sejauh ini?”

Cahaya menggelengkan kepala

“Saya hanya ingin melihat, seberapa besar kamu bisa mempertahankan cinta kamu pada Marcel. Seberapa kuat kamu bisa menghadapi segala rintangan."

Cahaya menatap Nyonya Syifana dengan bingung.

"Saya ingin melihat, apakah kamu benar-benar pantas untuk menjadi istri Marcel. Apakah kamu cukup kuat untuk mendampinginya dalam segala situasi."

Nyonya Syifana meraih tangan Cahaya yang menggenggam tangannya. Lalu menggenggamnya dengan lembut.

"Saya sebenarnya sangat senang ketika Marcel memilih kamu," kata Nyonya Syifana. "Saya tahu, kamu adalah wanita yang baik, yang tulus mencintai Marcel. Tapi, saya juga ingin melihat, apakah kamu cukup kuat untuk menghadapi dunia ini."

Nyonya Syifana menatap Cahaya dengan tatapan kecewa. "Saya kecewa dengan sikap kamu akhir-akhir ini," ucapnya. "Kamu terlihat lemah, tidak berdaya. Kamu tidak seperti Cahaya yang saya kenal dulu."

"Dulu, kamu adalah wanita yang kuat, yang berani menghadapi segala tantangan," lanjut Nyonya Syifana. "Saya ingin kamu kembali menjadi Cahaya yang dulu. Cahaya yang tangguh, yang tidak peduli dengan pandangan orang. Saya ingin kamu membuktikan pada saya, bahwa kamu pantas untuk menjadi istri Marcel."

Cahaya menatap Nyonya Syifana dengan mata berkaca-kaca. Ia merasa malu, belakangan ini ia telah bersikap bodoh. Ia telah membiarkan rasa takut dan tidak percaya diri menguasai dirinya.

"Maafkan saya, Nyonya," ucap Cahaya dengan suara bergetar. "Saya berjanji, saya akan berusaha untuk menjadi lebih baik. Saya akan membuktikan pada Nyonya, bahwa saya pantas untuk menjadi istri Tuan Muda."

Nyonya Syifana tersenyum tipis. “Mulai sekarang kamu tidak perlu lagi memanggil saya dengan sebutan nyonya. Kamu bisa memanggil saya Mama seperti Marvel dan Marcel.”

“Saya…? Tapi…?”

“Tidak ada tapi-tapi. Bahkan sudah sejak lama saya menganggap kamu adalah bagian dari keluarga kami. Bukan hanya sekedar pelayan seperti yang lain.”

Air mata Cahaya berlinang tanpa bisa dicegah. Merasa terharu dengan apa yang didengar dari mulut calon mertuanya.

“Ayo sini!” Nyonya Syifana merentangkan tangannya. Cahaya pun berlaku perlahan bangkit dari bersimpuhnya lalu berdiri dan menghambur memeluk nyonya Syifana.

“Terima kasih, Nyo, emm,,, Ma–ma.”

1
Patrick Khan
bakal makin ganteng marcel yeeeee
Nar Sih
olivia ,,sdr dong dgn slh mu jgn menyalah kan cahaya ,iitulah org klau suka iri dengki sama saudara hsil nya pasti gk baik
〈⎳ FT. Zira
Marvel menarik tubuh istrinya...
Marvel.../Drowsy//Drowsy//Drowsy/ Marvel slengkiiii/Curse//Curse//Curse/
Hasanah Purwokerto
Aya takut,,klo marcel jd ganteng lagi,,maka banyak ulet bulu ulet bulu yg pd nempel.
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: Aya said; aku terharu ada yang memahami perasaanku😭😭😭
total 1 replies
Hasanah Purwokerto
Terkecil..? terkejut kaleee.../Facepalm/
Hasanah Purwokerto: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 2 replies
@✍️⃞⃟𝑹𝑨Esmeralda
terkecil terkejut
Hasanah Purwokerto
Heh...msh nanya apa salahku...? banyaaakkkkkk olip..saking banyaknya sampe ga keitung
Arin
Semoga setelah operasi wajah, perlakuan dan perasaan Marcel tidak berubah terhadap Cahaya
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: Aamiin
total 1 replies
Hasanah Purwokerto
Mona said...aku masih mencintaimu
Rasyid said.... aku enggak tuh...

😴😴😴😴😴😴
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: wkwkwk wkwkwk 🤣🤣🤣
total 1 replies
Eka suci
tenang Aya keluarga dirgantara pada setia sama pasangan,ngga mudah terpengaruh dan punya pendirian beda jauh dgn bapakmu apalagi mantan mu beuuu jauuuuuuuhhh , nenekmu mau minta maaf dan minta kembali tapi kelakuan macam dep kolektor
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: astaga, si nenek 🤣🤣🤣
total 1 replies
Hasanah Purwokerto
Kotak kecil bisa berfikir..? 🤔🤔🤔
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: buang sana k nya /Smug//Smug/
total 1 replies
Hasanah Purwokerto
Jangan terlallu berharap pak Rasyidd..
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
tak patut
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
wkwkwkwk...ckkk
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
hardisk???😱
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
ciiihhh... cuh cih.../Grin/
ora
Wes ... sama aja kayak Mona/Sweat/
ora
Masih nanya salahnya dimana🙄😒
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
bagaimana klo km blm bisa bls cahaya tp authornya udah tamatin kisah ini? hanya bisa nyengir kan lo?
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
bahaya miara penyakit hati, jd begini kan?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!