NovelToon NovelToon
Revano, Posesif Badboy

Revano, Posesif Badboy

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy
Popularitas:14.8k
Nilai: 5
Nama Author: aulina alfiana

"Putus kan pacar Lo!!"


Revano menatap tajam ke arah Renata, mata nya menelisik dari atas ke bawah, memperhatikan Renata dengan begitu intens.


Sementara Renata hanya diam...rasa cinta untuk pacarnya itu masih sangat dalam. Tidak mungkin kan dia begitu saja memutuskan hubungan ini, apalagi alasan karena seseorang.


"Gue kasih waktu sampai nanti malam,...kalau lo belum mutusin dia, siap siap saja....gue minta hak gue.."


"Gue makan Lo!"


Bisik Revano di telinga Renata, dengan hembusan nafas yang begitu kentara, membuat Renata seketika merinding.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aulina alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gak Mau Putus

"Sayank.. Aku nggak mau, Aku nggak mau putus. Ini cuma salah paham, aku cinta banget sama kamu sayank, Aku cinta mati sama kamu, pokoknya aku nggak mau putus sayank, aku nggak mau..."

Teriak Radit yang saat ini sudah mengejar Renata keluar dari kamar, entahlah apa yang ada di dalam pikiran Radit saat ini semuanya kacau dirinya hanya berselimut tebal yang menutupi tubuh polosnya tetapi sudah mengejar Renata keluar bahkan mungkin saja Radit tidak tahu malu ketika nanti Renata keluar dari apartemen dan tetap mengejarnya.

Pokoknya Radit tidak mau diputusin oleh Renata, Radit cinta banget sama Renata bahkan sangat-sangat cinta. Tapi entah setan dari mana yang membuat Radit seperti ini seakan-akan Radit itu kehilangan arah, hawa nafsu sudah menguasai semuanya.

"Lepasin dia!!"

Glekk

Renata yang baru saja membuka pintu apartemen untuk keluar dari apartemen Radit, dikejutkan oleh Revano yang sudah berdiri di depannya bahkan laki-laki itu dengan kedua tangan yang dimasukkan dalam saku, menarik tangan Renata menyembunyikan tubuh Renata di belakangnya supaya Renata tidak disentuh oleh laki-laki brengsek seperti Radit.

Tadi memang Radit berusaha keras untuk bisa menarik tangan Renata untuk bisa membawa kekasihnya itu masuk ke dalam apartemen lagi dan menjelaskan semuanya karena Radit benar-benar tidak mau putus dari Renata.

"Apa urusan lo!"

Bukan hanya Renata yang kaget dengan kedatangan Revano tetapi Radit juga kenapa tiba-tiba rivalnya itu sudah berdiri di depan apartemen dan menyaksikan pertengkarannya dengan Renata.

Apakah memang ini sengaja atau bagaimana atau Revano yang tidak sengaja berada di apartemen ini? lalu juga memergokinya bertengkar dengan Renata? kalau memang seperti itu jatuhlah harga diri Radit di depan Revano yang nyata-nyatanya Revano itu adalah musuh bebuyutannya paling senang kalau dirinya itu menderita.

"Urusan dia adalah urusan gue, jadi mulai sekarang lo jauh jauh dari dia. Ingat!! Kalau lo hanya mantan!!"

Dengan senyuman yang menyebalkan Revano menggenggam tangan Renata kemudian menarik Renata untuk bisa keluar dari apartemen ini menyisakan Radit yang saat ini mematung di tempatnya.

Bukan tidak mau mengejar tetapi Radit masih syok, kenapa tiba-tiba Revano berada di sini dan tiba-tiba menarik tangan Renata seakan-akan Renata dan Revano itu sudah janjian bahkan tatapan tajam Revano ke arahnya itu menguatkan kalau memang terjadi sesuatu antara Revano dengan Renata.

"Brengsek!! nggak.. nggak mungkin! nggak mungkin dia berani-berani nya ngerebut Renata dari gue!!"

"Pokoknya aku nggak mau tahu, aku nggak mau putus dari Renata karena aku cinta sama Renata dan aku nggak akan biarin laki-laki lain untuk mengambil Renata dari ku!"

Tidak sadar diri kenapa Radit marah-marah bahkan semuanya ini terjadi karena kesalahannya. Radit bahkan menutupi kesalahannya dengan mengumpat kesal dengan marah-marah menutupi kebodohannya, kenapa dirinya bisa terjebak dalam pesona sang Mantan.

Bugh

Bugh

Tidak mungkin untuk mengejar Renata, saat ini Radit meninju tembok. Ia benar-benar menyesal, amarahnya sudah tumpah bahkan siap untuk melakukan pelampiasan bukan hanya kebenda mati tetapi juga benda hidup kalau memang ada di sampingnya.

"Radit sudah..... cepat atau lambat pasti Renata juga akan tahu tentang hubungan kita."

"Brengsek!! lo yang membocorkan semuanya lo yang sengaja menjebak gue dan meminta Renata untuk datang ke sini, benar-benar b@jingan, elo benar-benar murahan!!"

"Arghh.... lepas Radit gue nggak bisa nafas. Gue gak hubungi Renata, gue juga nggak jebak lo.. gue juga nggak ngasih tahu siapapun juga tentang keberadaan kita siang ini..."

Iya Radit melampiaskan kemarahannya dengan mencekik leher Cindy, laki-laki itu benar-benar marah emosi, ia tidak terima diputuskan begitu saja oleh Renata apalagi Renata yang sudah tahu semuanya melihat dirinya bercinta dengan Cindy.

"Uhuuukkk...."

"Arghhh...."

Merasa tidak ada gunanya menyiksa Cindy, Radit melepaskan tangannya yang membuat Cindy terbatuk batuk kemudian Radit masuk ke dalam kamarnya bergegas untuk berganti baju. Ia harus segera mungkin menuju ke rumah Renata harus mati-matian menjelaskan kepada Renata tentang apa yang dilihatnya.

Dan membiarkan Cindy yang masih berada di bawah dengan kondisi yang sedikit mengenaskan. Radit langsung berlalu pergi, tujuannya kali ini adalah ke rumah Renata, ia tidak mau melewatkan sedikit kesempatan dan akan menjelaskan semuanya.

Sementara berbeda tempat, kini Renata sudah berada di boncengan motor besar milik Revano. Memang Revano sengaja datang ke sini untuk menjemput Renata sekaligus melihat perselingkuhan Radit dengan mantan kekasih.

Revano juga ingin melindungi Renata karena ia tahu sebenarnya Renata itu rapuh apalagi melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana kekasihnya begitu menjijikkan bercinta dengan perempuan lain dan alhasil Nana sahabat Renata diminta untuk pulang sendiri sementara Revano membonceng Renata yang saat ini masih terdiam.

"Pulang ke rumah ya."

Tidak dijawab, Revano hanya menganggukkan kepalanya, ia tahu rumah yang dimaksud Renata itu bukan kediaman Daneswara tetapi pulang ke rumah orang tua Renata.

Hingga akhirnya sepanjang perjalanan tidak ada percakapan antara keduanya dan tibalah kini di sebuah rumah yang mewah meskipun tidak semewah dari kediaman Daneswara.

Renata bergegas turun dan mengabaikan suaminya yang masih mematung melihat aksi dari Renata tanpa basa-basi untuk menawarkan Revano untuk ikut masuk ke dalam.

"Kalau lo mau nangis, nangis aja tetapi saran gue ngapain lo susah susah ngeluarin air mata untuk laki-laki brengsek seperti dia... seharusnya lo ngadain pesta syukuran karena lo bisa terbebas dari laki-laki brengsek itu!!"

Revano sudah memarkirkan motornya, laki-laki itu langsung saja masuk ke dalam dan menuju ke kamar milik Renata.

Meskipun ini adalah pertama kalinya Revano masuk ke kamar Renata tetapi bagi Revano itu tidak asing lagi, ia bisa dengan mudah menginjakkan kakinya di kamar ini bahkan saat ini Revano sudah berdiri di belakang Renata dengan Renata yang berdiri di balkon menetap ke arah depan.

Mendengar ucapan dari Revano barusan membuat Renata membalikkan badannya, ia sama sekali belum berganti pakaian bahkan air matanya yang tadi memang menetes kini pelan-pelan sudah dihapusnya.

Dan memang benar ucapan dari Revano, ngapain juga menangisi laki-laki brengsek seperti Radit, laki-laki yang tidak pernah bersyukur untuk memiliki dirinya, jelas-jelas sudah berselingkuh eh malah mau menjelaskan sesuatunya. Apa yang akan dijelaskan? tentunya kali ini Renata tidak akan terima penjelasan apapun dari Radit.

"Seharusnya lo seneng, lo sudah terbebas dari laki-laki brengsek, laki-laki tukang selingkuh!! se brengsek brengsek nya gue tetapi gue nggak pernah mainin perempuan, bukan laki-laki sok polos seperti mantan pacar lo itu!!"

Bukan Revano ingin memutar semuanya membandingkan dirinya dengan Radit yang nyata-nyatanya dari tampilannya Revano benar-benar laki-laki yang berandalan tetapi sedikitpun dirinya tidak pernah menyentuh perempuan, hanya Renata lah perempuan satu-satunya yang disentuhnya karena Renata itu sudah sa jadi istrinya.

"Gue..."

"Renata sayank, turun.. aku akan dibawah, aku mau jelasin kalau yang kamu lihat itu tadi tidak seperti kenyataannya. Aku dijebak sayank, turunlah Aku sangat cinta sama kamu, aku cinta kamu aku nggak mau putus aku nggak mau kehilangan kamu..."

Renata menjeda ucapannya, entah apa yang akan dikatakan, tetapi terdengar suara dari luar di mana suaranya itu adalah suara Radit yang berteriak memanggil namanya dan meminta dirinya untuk turun menemuinya.

Sreekk

Tetapi dengan cepat Revano menarik tubuh Renata, memeluk nya dengan sangat erat, supaya tidak terlihat oleh Radit di bawah, benar-benar Revano tidak mau jika istrinya itu masih berhubungan lagi dengan Radit apalagi terpancing dengan kata-kata manis yang nanti akan mampu membuat Renata luluh.

Nggak!! Nggak akan gue biarkan dia menjelaskan semuanya dan gue juga nggak akan biarin lo balikan lagi sama dia...

1
Herman Lim
nah u candu kan Vano 💩
sunshine wings
Good story author..
👍👍👍👍👍
👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻
❤️❤️❤️❤️❤️
Herman Lim
lanjut Thor
Herman Lim
nah bagus kyk ne prok... prokk... ga bs ngelak u kan nah lanjut tuh sama mantan u 💩💩
Siti Nina
Oke 👍👍👍
Herman Lim
lanjut Thor
Ddek Aish
Vano kah ato Radit
Ddek Aish
si Vano nggak dengarin saran si bibi
Herman Lim
nah kena batu sdr kan
Herman Lim
dah re putuskan aja cow kyk gini dah mulai berbohong dia ga ada guna nya di pertahan kan
Ddek Aish
udah Re putusin aja
Herman Lim
bnr re klo. sampe dah dkt bgt baru tau lebih sakit bgs skrg lebih baik tau dl
Herman Lim
lanjut kak
Herman Lim
lanjut Thor penasaran gimn ne Radit ketahuan selingkuh pasti lebih seru lagi
Ddek Aish
astaga 10 atau 20 ronde
Sumawita
good job revano
Ddek Aish
Papanya Renata nggk sich itu.kalo iya bantuin perusahaannya dengan syarat nikah sama anaknya aja
Ddek Aish
mampir
Ernaaaaa
msh aku pantau Thor heee
Sumawita
hadir kak
Sumawita: semangat kak💪💪💪💪
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!