Tuan Muda Mafia Ku

kau pun tiba di rumah mu pukul 08.00 malam, kau melihat garasi masih kosong. itu berarti Vino belum kembali, kau pun bergegas masuk dan langsung ke kamar mu. mandi dan meminum teh hangat. malam itu kau sudah kenyang karena sudah makan malam bersama ayah dan ibu mu. kau tidak terlalu memikirkan Vino, hanya saja. kau berfikir, mungkin Vino sedang dalam pekerjaan yg genting sampai tidak sempat memberitahu mu.

malam itu, kau pun tidur tanpa memikirkan kapan Vino akan kembali. di saat kau tertidur lelap, saat itu lah Vino kembali. dia melihat mobil di garasi, dia pun langsung masuk lewat pintu yg ada di garasi. dan langsung menuju kamar mu, melihat mu sudah pulas. "apa yg di lakukan nya sehari ini. dia tidak menghubungi ku sama sekali. " ucap Vino melihat mu yg tertidur. "aah apa yg ku pikirkan, kenapa aku jadi ingin tau. " ucap Vino setelah sadar

pagi itu seperti biasa, kau pun di bangun kan oleh cahaya matahari yg masuk ke dalam kamar mu. dan membuat mu silau akan sinar nya. kau pun bangun, dan langsung membasuh wajah mu. lalu kau keluar, mengambil minuman di kulkas. saat kau sedang minum, kau pun langsung tersedak saat melihat Vino sudah ada di sofa ruang tamu. mendengar kau batuk, sontak Vino pun terbangun.

"hei, selamat pagi... " sapa Vino melihat mu

"hemm, selamat pagi!! " kau pun balas menyapa nya

"mobil di bawah... " Vino duduk dengan tegak sembari menunjuk ke arah garasi

"aah iya. aku mengambil nya dari rumah orang tua ku, karena seperti nya aku akan mulai ke kantor sekarang. untuk mengisi waktu luang agar tidak terlalu membosankan " ucap mu memberitahu

"ooh benar juga. maaf aku semalam pergi begitu saja, karena anak buah ku memberitahu ada sesuatu yg genting. " ucap Vino berbohong

"hemm tidak masalah. toh juga sudah tertera di kontrak kan, kita masih memiliki kebebasan masing-masing. " kau pun menanggapi nya dengan santai

Vino hanya diam melihat mu. lalu dia melangkah ke kamar mandi, dan keluar dengan rambut basah nya karena selesai mandi.

"kau mau sarapan!?? aku akan buat kan. " kau pun langsung bertanya

"kau sedang membuat sarapan!?? " tanya Vino

"tidak, aku hanya meminum jus. kau mau!?? "

"tidak, aku harus pergi lagi. ada beberapa pekerjaan yg harus ku selesai kan" kali ini Vino berkata jujur

"ooh benarkah. baiklah, Hati-hati. " ucap mu mulai menghidupkan blender

Vino hanya tersenyum pada mu dan memakai jaket nya. Vino pun pergi. kau pun meminum jus mu sembari melihat ke arah belakang rumah "aah, kenapa aku sangat menyukai pemandangan ini. " ucap mu. kau pun bergegas beberes rumah, kau juga menyuci. saat kau akan memasukkan baju milik Vino ke dalam mesin cuci, kau mencium aroma parfum wanita di baju itu. namun kau mengabaikan nya.

setelah semua pekerjaan rumah telah beres, kau pun pergi ke ruang baca. mengambil beberapa buku yg akan kau baca, membawa ponsel dan earphone mu ke belakang rumah. kau duduk di bawah pohon besar yg ada di sana, bersandar dan mulai membuka buku yg kau bawa. tak lupa kau mendengarkan music dari earphone mu.

hari demi hari kau lalui, dengan kerja di kantor atau sekedar menghabiskan waktu di rumah. sedangkan Vino, dia jarang sekali ada di rumah. Vino lebih sering keluar rumah, pulang hanya sesekali dan mengobrol dengan mu pun hanya sekedar nya saja.

tepat di 2 bulan usia pernikahan kalian, hari itu kau pun menerima telfon dari ibu mertua mu.

"halo ibu.... "

"hei Laura, bagaimana kabar mu!?? sudah lama kita tidak bertemu" ucap nya

"aku baik bu, bagaimana dengan mu!?? " kau pun kembali bertanya

"aku juga baik... ah, aku menelfon mu ingin memberitahu. seperti nya besok kami akan berkunjung ke rumah mu dan Vino. apa boleh!?? " ucap Ibu mertua mu

"hei, mana boleh. maksud ku, kau dan ayah bebas kapan pun mau datang. tidak perlu izin untuk datang bu" ucap mu lagi

"ooh benarkah. aah syukur lah, aku hanya memastikan itu saja. "

"ibu, lain kali jangan meminta izin lagi. kau tinggal bilang, kapan kau akan datang. aku akan menyiapkan beberapa makanan!?? "

"ouh, kau pandai memasak rupa nya. "

"tidak bu, hanya bisa masak yg mudah saja. "

"baiklah, kami akan datang besok. sampai jumpa besok Laura " ucap Ibu mertua mu terdengar sangat gembira

******

"kau sepertinya begitu menyukai Laura!! " ucap tuan Carlo melihat istrinya itu begitu gembira saat menelfon menantu nya

"aah, dia itu sangat manis dan hangat. kau tau, andai perjalanan tidak terlalu jauh. aku mungkin akan sering pergi kesana. " ucap nyonya Elena

"itu adalah rumah yg bagus untuk mereka sebagai pengantin baru!! " ucap tuan Carlo lagi

"hemm, benar. ini sudah 2 bulan sejak mereka menikah. apakah Vino memperlakukan nya dengan baik, atau tidak ya. kau tau kan, anak itu terkadang susah sekali di atur. " nyonya Elena mulai resah

"Laura juga bukan wanita yg bisa di tindas, kau jangan khawatir. " tuan Carlo meminum kopi yg ada di meja

"maksud mu!?? " nyonya Elena tidak mengerti

"teman ku Matteo pernah bercerita tentang putri nya itu. putri nya itu lihai dalam bela diri, Laura juga pernah di beri tugas pada Matteo untuk menyelesaikan pekerjaan hitam menghadapi beberapa mafia. dan dia berhasil. sikap nya yg keras dan susah di takluk kan itu, aku yakin sangat cocok dengan Vino yg juga keras kepala dan membangkang itu. entah bagaimana kehidupan mereka, yg jelas. Laura adalah wanita yg cocok untuk Vino. " jelas tuan Carlo kepada istri nya itu

"ooh benarkah... tapi Laura tidak terlihat seperti anggota mafia pada umum nya. kau tau kan, ucapan dan tingkah nya begitu lembut. dia juga sopan dalam bicara pada kita, dan orang yg lebih tua dari nya. ooh, seperti nya aku semakin sangat menyukai menantuku itu. apa yg harus aku bawakan untuk nya besok ya... " ucap nyonya Elena dengan penuh ceria

tuan Carlo pun hanya melihat istri nya itu sembari tertawa kecil

******

kau yg saat itu masih ada di kantor pun langsung bergegas pergi ke supermarket. membeli beberapa bahan makanan yg akan kau masak, untuk kau hidang kan besok. karena untuk pertama kali nya orang tua Vino akan datang, sedang kan ibu mu terkadang datang 2 minggu sekali atau 1 bulan sekali. tidak tentu juga. inti nya, kau tidak membeda kan antara orang tua kandung mu dan mertua mu.