NovelToon NovelToon
Nyai Arum (Pembalasan Di Kehidupan Kedua)

Nyai Arum (Pembalasan Di Kehidupan Kedua)

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mengubah Takdir / Era Kolonial / Nyai
Popularitas:17k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Nilam Sari

Siapa yang menyangka permohonan yang berada di ujung nyawanya terkabulkan. Arum, gadis cantik yang merupakan salah satu gundik gubernur jenderal Belanda kembali ke masa lalu.

"Aku tidak mau mati dalam keadaan mengenaskan! Dicampakkan dan kehilangan anakku! Terlebih, kepada mereka!"

Mampukah Arum merubah masa depan nya? Apakah semuanya berjalan seperti yang diharapkan nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Bisa Didengar

Setelah melihat wanita dihadapannya tidak lagi bergerak. Arum pergi dari sana, menghapus jejak dengan baik dan meninggalkan kamar itu. Tanpa rasa takut, seolah tidak akan ada orang yang datang ataupun melihatnya.

Arum kembali ke kamarnya. Dia mengganti pakaiannya dengan baju tidurnya. Dan bersiap berbaring manja, menikmati bantal dan ranjangnya yang nyaman.

"Aku akan berbaring sejenak, sebelum teriakan kembali terdengar. Dan menganggu sedikit pendengaran ku, tapi tak apa. Aku senang." Ucap Arum yang mulai memejamkan matanya.

"Kami permisi maneer, hasilnya akan diberitahukan 3 Minggu lagi."

"Tentu." Ucap Frans dengan Caroline yang berada di samping nya.

"Frans ..... Semoga saja pelakunya cepat ditangkap. Aku merasa gelisah mendengar nya, siapa yang berani melakukan ini di kediaman kita yang tenang ini." Jelas Caroline.

"Kau jangan khawatir, tetap jalankan urusan di kediaman."

"Baiklah. Aku merasa lelah dan mengantuk, bagaimana kalau kita tidur?" Ajak Caroline berharap suaminya itu setuju.

"Sekalian, kau temani aku. Aku masih merasa cemas. Aku bisa tidak tidur nantinya." Ucap Caroline memelas.

"Terimakasih!" Caroline begitu senang saat melihat senyuman kecil Frans dan mereka perlahan masuk.

"Bagaimana dengan nyai-nyai lain?"

"Maneer, mereka tentunya terkejut akan yang terjadi. Tapi tampaknya mereka sudah kembali ke kamar mereka masing-masing. Terlebih, ini sudah waktunya untuk beristirahat."

"Kenapa menanyakan mereka? Mereka pastinya baik-baik saja." Ujar Caroline dengan tidak suka.

"Semuanya sudah tidur?" Tanya Frans kembali.

"Sudah tuan." Balasnya.

"Sudahlah, kita juga istirahat. Besok saja."

"Aku akan melihat Arum dulu." Caroline merungut, dia menghentakkan kakinya.

'Tidak, jangan begini..... Jangan ..... Ayo Caroline, ikuti saja.'

"Aku ikut!" Sela Caroline cepat, dimana tubuhnya sudah berada di sebelah suaminya.

"Hanya melihat saja bukan?" Tapi Frans tidak menjawab. Caroline mengikuti langkah suaminya.

"Kenapa?" Tanya Caroline.

"Ketuk saja, atau panggil dia." Lanjutnya.

Frans bukannya merespon ucapan istrinya, dia berbalik dan matanya bertemu dengan seorang wanita dengan tubuh yang gemetar dan bibir yang terkatup rapat.

"Ma-maneer ...." Ucapnya tergagap.

"Kau, bukannya wanita yang bersama dengan Nyai Dania?" Wanita itu mengangguk kecil.

"I-ya ...."

"Ada apa?" Tanya Frans, sedangkan Caroline, dia menatap lekat dengan penuh tanda tanya.

"Kau bisu? Suamiku bertanya padamu!" Jelas Caroline tak sabar.

"Maneer, nyai Dania .... Dia tidak sadarkan diri! Mulutnya berbusa!" Jelasnya dengan air mata dan tangannya yang bergetar.

"Maneer! Tolong ..."

Dalam sekejap, kamar itu sudah didatangi. Frans melihat dengan matanya sendiri, nyai Dania terduduk dengan mulut yang berbusa dan sebuah botol di tangannya.

"Segera periksa!" Titah Frans.

Mata Caroline ikut membesar dengan tangan yang berada di mulutnya. Dia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya ini. "Maneer, dia sudah tiada."

Kehebohan itu membuat nyai-nyai lainnya langsung keluar berkumpul dan penasaran bukan main. "Astaga! Dania!"

"Apa yang terjadi padanya?"

"Apa dia minum racun?

"Apa yang kau katakan?"

"Aku melihat ada botol di tangannya!" Jelas yang lain sambil mencuri-curi pandang.

"Sungguh?"

"Astaga!"

"Minggir! Semuanya minggir!"

"Nyonya, apa yang terjadi sekarang?" Bisik Lucy pada Caroline.

Caroline mengedarkan pandangannya, para nyai-nyai sudah disana, dan tak lama matanya bertemu dengan Arum. Dia berdiri di belakang, dengan tatapan tenang dan menatap dirinya.

"Arum....." Lucy ikut menoleh mengikuti pandangan sang nyonya. Dia juga melihat Arum yang ikut menatap nya. Tapi secepat mungkin, dia menghindari tatapan Arum.

Tapi tidak dengan Caroline, dia masih bertahan dengan tatapan Arum. "Nyonya." Caroline seolah paham dengan gerakan bibir Arum meksipun suara itu tidak bisa ia dengar.

Bersambung.....

Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak 🥰 🙏 🙏

1
Lyvia
laras laras km salah musuh 😀
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
Arum di lawan, kayak nya Laras mau cari mati
Nana Colen
crazy up doooong thooooor 😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍👍👍👍👍👍👍👍👍❤❤❤❤❤❤❤
Tinta Emas: 🥰🥰🥰🥰🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Nana Colen
waw munculah saingan frans 😂😂😂
Nana Colen
arum memang cerdik 👍👍👍
Lyvia
gila nyi arum nekat juga 😃
Maria Hedwig Roning
berani uga Arum..
Nana Colen
crazy up dongggg thooooor❤❤❤🥰🥰🥰🥰
Maria Hedwig Roning
thnks thor
Lyvia
yg ada besok frans ngajak nyi arum bukan km jamu nyonya menner 😄
Nana Colen
bagus menghadapi orang licik harus dengan cara licik 😁😁😁😁
aku
wkwkwkwkkw ngakak ini sebutannya apa, senjata makan tuan, apa nih 🤣 malah jd gila si nyonya /Facepalm/
aku
wuihh perjuangan arum keren!! 👍
aku
penasaran bgmn si arum ngatasi 3 bajing itu ya 🤔
aku
berasa kyk oven tuh rmh ya nyonya /Facepalm/
aku
wkwkwkwk kejengkang lucynjing 🤣🤣
aku
waow keren
Lyvia
makin seru, semangat thor upmya
Abel Incess
berharap arum juga pny kekuatan biar makin seru main" nya sm Caroline
Maria Hedwig Roning
thnks thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!