NovelToon NovelToon
TIGA AYAH SATU IBU

TIGA AYAH SATU IBU

Status: tamat
Genre:Mafia / CEO / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya / Tamat
Popularitas:13.5k
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

Jihan Hadid, seorang EO profesional, menjadi korban kesalahan identitas di rumah sakit yang membuatnya disuntik spermatozoa dari tiga pria berbeda—Adrian, David, dan Yusuf—CEO berkuasa sekaligus mafia. Tiga bulan kemudian, Jihan pingsan saat bekerja dan diketahui tengah mengandung kembar dari tiga ayah berbeda. David dan Yusuf siap bertanggung jawab, namun Adrian menolak mentah-mentah dan memaksa Jihan untuk menggugurkan kandungannya. Di tengah intrik, tekanan, dan ancaman, Jihan harus memperjuangkan hidupnya dan ketiga anak yang ia kandung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

Lima tahun kemudian dimana pagi itu udara masih sejuk, cahaya matahari masuk lembut melalui tirai tipis rumah kayu sederhana yang mereka tempati.

Jihan tersenyum hangat, meletakkan roti panggang dan susu di atas meja makan.

Rambutnya kini lebih panjang, wajahnya tampak matang, tetapi matanya tetap menyimpan cahaya lembut seorang ibu.

“Ayo, jangan malas. Kalau tidak sarapan nanti sakit perut,” ucap Jihan sambil mengusap kepala Hakan.

Onur sudah lebih dulu duduk dengan rapi, memegang sendok dan garpu sambil berkata,

“Mama, aku mau tambah telur, ya?”

“Boleh, tapi habiskan dulu yang ada di piringmu,” jawab Jihan lembut.

Sementara itu Dilara, si bungsu, menarik kursinya dengan wajah masih cemberut. “Mama, aku mau susu cokelat, bukan susu putih.”

“Baiklah, Nona kecil. Mama buatkan sekarang.” Ia bangkit dan menuangkan bubuk cokelat ke dalam segelas susu hangat.

Ketiganya pun mulai makan dengan lahap. Jihan memperhatikan mereka satu per satu, hatinya hangat sekaligus pedih.

Namun setiap kali melihat wajah anak-anak itu, Jihan selalu merasakan kekuatan baru.

Mereka bertiga alasan Jihan masih hidup bersama dengan mereka.

Ia ingat betul bagaimana lima tahun yang lalu dia kabur dari Selim.

Saat lelaki itu menghentikan mobilnya dirumah, ia sangat terkejut ketika melihat Jihan keluar dari mobilnya.

Jihan menceritakan semuanya kepada lelaki yang bernama Kabir.

Kabir yang kasihan melihat Jihan berada di negara asing.

Akhirnya Kabir mengantarkan Jihan pulang ke Negaranya.

Jihan memutuskan untuk tinggal di kota lain agar Selim dan mereka bertiga tidak menemukannya.

"Maafkan aku Adrian, Davd, Yusuf. Aku masih belum bisa menemui kalian." gumam Jihan.

Onur menepuk bahu Jihan dan meminta tambah susu.

"Mama, sedang melamun apa?" tanya Onur yang selalu ingin tahu.

"Mama sedang melamun kenapa Onur suka minum susu coklat seperti Mama," jawab Jihan.

Hakam dan Dilara tertawa kecil mendengar perkataan dari Jihan.

"Onur kan anak mama, jadi Onur suka minum susu coklat," jawab Onur yang wajahnya mirip sekali dengan David.

Setelah selesai sarapan, Jihan mengantarkan mereka bertiga pergi ke sekolah.

Didalam mobil mereka bertiga bernyanyi dan tertawa kecil.

"Mama Jihan, apakah kita tidak punya Papa?" tanya Dilara.

Jihan meminggirkan mobilnya dan memandang wajah mereka bertiga.

"Apakah kalian tidak menyayangi mama lagi?"

Dilara, Hakan dan Onur memeluk Jihan dan meminta maaf.

"Maafkan Dilara, Ma. Dilara janji nggak mau bikin mama Jihan sedih lagi." ucap Dilara.

"Iya sayang, mama juga minta maaf karena tidak bisa menjawab pertanyaan kalian." ucap Jihan.

Mereka saling berpelukan dan setelah itu Jihan kembali melajukan mobilnya.

Beberapa menit kemudian Jihan menghentikan mobilnya di depan sekolah mereka bertiga.

"Nanti bekalnya jangan lupa dimakan ya,"

Mereka bertiga menganggukkan kepalanya dan segera masuk ke dalam kelas.

Setelah mengantarkan mereka, Jihan segera menuju ke toko kue yang ia dirikan.

Toko kue mungil itu berdiri di sudut jalan kota kecil yang tenang.

Bangunannya sederhana, bercat putih dengan jendela kaca besar yang dihiasi tirai renda.

Di atas pintu masuk tergantung papan kayu bertuliskan “Dilara’s Bakery” nama putrinya yang sengaja ia jadikan sebagai pengingat bahwa hidupnya kini hanya untuk anak-anak.

Begitu membuka pintu, aroma manis vanilla dan roti panggang langsung menyambut.

Jihan menggulung lengan bajunya, merapikan apron, lalu menyalakan oven yang sudah ia siapkan sejak subuh.

“Alhamdulillah, rezeki hari ini semoga lancar,” bisiknya sambil menata adonan croissant di atas loyang.

Toko itu bukan sekadar tempat usaha, melainkan juga tempat Jihan menyalurkan luka hatinya.

Setiap kue yang ia buat terasa seperti doa untuk ketiga buah hatinya agar mereka tumbuh bahagia meski tanpa seorang ayah di sisi.

Belll kecil di pintu berbunyi dimana seorang pelanggan masuk, ibu-ibu paruh baya yang sudah sering membeli.

“Pagi, Bu Jihan! Seperti biasa, saya pesan dua lusin donat cokelat ya. Anak-anak di rumah suka sekali.”

“Tentu, Bu. Tunggu sebentar ya, saya siapkan.”

Selesai melayani pelanggan, Jihan duduk sebentar di kursi dekat jendela, menatap jalanan yang perlahan mulai ramai.

Ia menghela napas panjang sambil membayangkan jika ketiga suaminya ada disini.

"Aku rindu kalian bertiga," gumam Jihan.

Sementara itu di kota lain dimana mereka bertiga masih belum berhasil mencari keberadaan Jihan.

"Made, apakah kamu sudah menempuh keberadaan Jihan di Bali?" tanya David yang sedang menghubungi Made.

"Aku belum bisa menemukan, Jihan. Bagaimana dengan kalian bertiga?"

David mengatakan kalau mereka bertiga juga belum menemukan keberadaan Jihan.

"Nanti aku akan menghubungimu lagi, Made." ucap David yang kemudian menutup ponselnya.

Mia dan Jose baru saja datang dan mengatakan kalau mereka tidak menemukan keberadaan Jihan.

"Sudah lima tahun kita mencari Jihan, tapi sampai sekarang kita belum menemukannya." ucap Mia.

"Kita mafia yang tidak becus mencari keberadaan istri kita sendiri," ucap Adrian.

Adrian menundukkan kepalanya, kedua tangannya mengepal di atas meja. Raut wajahnya terlihat letih, jenggot tipis menambah kesan kusam pada wajahnya. David menatapnya prihatin, sementara Yusuf hanya duduk diam dengan sorot mata sendu.

“Kita sudah menyisir Turki, Italia, bahkan sampai Bali. Tapi hasilnya nihil,” ucap Yusuf lirih, suara yang biasanya tegas kini terdengar rapuh.

David menyandarkan tubuhnya ke kursi. “Aku kadang berpikir… mungkin Jihan benar-benar sudah pergi. Ledakan itu—”

“JANGAN KATAKAN ITU!” potong Adrian lantang, menghantam meja dengan kepalan tangannya hingga membuat cangkir di atasnya bergetar.

Ruangan mendadak hening. Adrian menarik napas kasar, matanya memerah.

“Kalau kalian ingin menyerah, silakan. Tapi aku tidak akan pernah berhenti mencari Jihan. Aku bisa merasakan dia masih hidup. Aku tahu istriku… aku tahu wanita kita tidak mati.”

Mia yang sejak tadi mendengarkan akhirnya angkat bicara.

"Bagaimana kalau kita berpura-pura mencari seseorang yang mau bekerja menjadi EO? Jihan pasti akan keluar dari kandangya."

Adrian mendekat ke arah Mia dan langsung memeluknya.

"Mia, kenapa kamu baru bilang sekarang? Kenapa tidak lima tahun yang lalu?"

David mengernyitkan dahi, menatap Mia dengan rasa penasaran.

“Maksudmu EO? Event Organizer? Apa hubungannya dengan Jihan?”

“Kalian lupa ya? Jihan itu orang yang nggak bisa diam. Dia pasti butuh sesuatu untuk menyalurkan pikirannya. Kalau dia benar-benar hidup di luar sana, aku yakin dia akan mencari cara untuk tetap dekat dengan dunia sosial, entah lewat usaha kecil, toko, atau pekerjaan yang menghubungkannya dengan banyak orang.

Dengan kita bikin lowongan besar-besaran, peluang dia muncul lebih besar. Mungkin bukan dia langsung, tapi orang yang mengenalnya bisa saja tersentuh.”

“Itu masuk akal. Kita nggak bisa terus menunggu keajaiban. Kita perlu membuat jebakan halus sesuatu yang bisa memancing Jihan keluar tanpa merasa terancam.”

Adrian melepaskan pelukannya, menatap Mia dengan mata berbinar untuk pertama kalinya setelah sekian lama.

“Kamu benar. Kita buat jaringan EO palsu, seolah-olah sedang butuh tenaga kerja di beberapa kota. Kalau Jihan melihat, minimal dia akan tertarik atau sekadar memperhatikan. Dari situ, kita bisa mulai mencari jejaknya.”

Yusuf yang sedari tadi diam, akhirnya mengangguk mantap.

“Tapi kita harus hati-hati. Kalau Selim juga masih mencarinya, jebakan ini bisa jadi malah membahayakan Jihan.”

“Betul. Jadi kita harus bikin dua skenario untuk mencari Jihan, dan satu lagi untuk menyesatkan Selim. Kalau Selim ikut terjebak, kita bisa sekalian menghabisinya.”

Adrian mengepalkan tangannya dengan penuh tekad.

“Mulai hari ini, kita jalankan rencana itu. Aku tidak peduli berapa lama dan berapa banyak uang yang harus keluar. Yang jelas, aku akan menemukan istriku." ucap Adrian

Jose memeluk tubuh Mia yang sekarang sudah menjadi istrinya.

"Aku rindu Jihan, Jose." ucap Mia yang merupakan sahabat karib Jihan.

1
Bunda Miarmaret437
lanjut kak author ceritanya sangat bagus...tetap semangat dan teruslah berkarya n sukses selalu 🙏🙏🥰🥰💪💪🌹🌷🌹💝💝
Ahn Mo Ne
dari semua novel tentang mafia yng garang, jahat kekuatan besar bahkan ada yng bikin aku ngerasa gak kuat bacanya karena terlalu extreme.
tapi baru kali ini baca tentang 3 mafia besar tapi selalu kalah cepat/Awkward/
Ahn Mo Ne
jangan² selim jadi suka sama jihan /Proud/
ovi eliani
ya thor aku kecewa , aku berharap andrian yg menjadi yg pertama malah david .
ovi eliani: terima kasih thor
total 2 replies
ovi eliani
andrian berjuang demi jihan, hakan hatinya sama sepertih adrian yg mempunyai ikatan yg sangat kuat dengan jihan. harusnya memilih dr ke tiga suami jihan siapa yg benar 2 akan menua bersama mu. adrian orang pertama yg tidak tertarik dengan jihan tp seiring waktu hanya andrian yg yg benar benar tulus mencintai dan berkorban untuk jihan, berjuang lah adrian. semangat thor biar ceritanya semangkin menarik menentukan dr ketiga suami hanya satu orang yg akan terpilih untuk jihat
my name is pho: terima kasih ovi
total 1 replies
ovi eliani
cerata menarik tp perlu ada konflik yg di ceritakan , seiring waktu mungkin hanya andrian yg bisa menjadi kandidat seirang suami , tidak dgn yusuf dan david.
karena pengorbanan seorang andrian dan ikatan yg kuat dr seorang andrian dan jihan. hanya ide thir
my name is pho: terima kasih Ovi atas masukannya
total 1 replies
ovi eliani
cerita ini menarik buat saya tp thor apakah tidak terlalu dengan mempunyai 3 orang laki2 sebagai suami jihan di sini yg di pandang dr srasa kemanusiannya, apakah tidak lebih baik hanya andrian menjadi suami jihan waktu berikutnya karena hanya andrian yg benar2 mempunyai ikatan dgn jihan
kalea rizuky
selim egois
kalea rizuky
jangan ngaco deh dalam islam g boleh poliandri/Shame//Drowsy/
Safitri: ini luar negri dan ini novel
total 2 replies
kalea rizuky
kok bisa di perkosa
kalea rizuky
emang boleh dalam islam poliandri
kalea rizuky
jd inget novel sebelah yg nikah ma paman angkatnya yg kembar /Curse/ nganu aja gantian astaga
kalea rizuky
ngidam mu nyusain
kalea rizuky
berasa bersuami 3/Curse//Curse/
my name is pho: senangnya dalam hati
kalau bersuami tiga
total 1 replies
Rohana Omar
sedap2 baca cuma 1 bab yg di upnya.. buat aq tertanya2 apa kisah selanjutnya....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!