Xi Bao seorang wanita muda dari anggota militer di abad 19, dia meninggal saat menjalankan tugas di medan perang, dan jiwanya melanglang buana sampai puluhan tahun, hingga bertemu dengan dewa keabadian.
Dan dewa keabadian memberi dua pilihan pada Xi Bao, untuk hidup kembali di raga orang lain atau jiwanya tetap melanglang buana tanpa arah.
Xi Bao yang sudah lelah akhirnya memilih untuk hidup kembali meskipun di raga orang lain.
Dan sebelum jiwanya masuk ke raga barunya, dewa keabadian memberikan gambaran seperti apa sosok raga baru yang akan ia tempatinya. Xi Bao sempat menyesal memelih hidup kembali, karna raga yang akan di tempatinya adalah milik seorang gadis muda yang sedang di butakan oleh cintanya pada lelaki yang jelas jelas tidak menyukainya, berbeda dengan dirinya yang tidak pernah perduli dengan yang namanya percintaan, karna sejak kecil Xi Bao sudah di didik untuk menjadi anggota militer, tidak ada kesempatan bagi dirinya untuk merasakan seperti apa rasanya jatuh cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Brandon mengulas senyum pada wanita yang melambaikan tangannya di depan pintu gerbang.
'' Tuan Brandon hati hati ''
Brandon menganggukkan kepalanya tersenyum, lalu melajukan mobilnya meninggalkan rumah kediaman keluarga Xi.
Melihat mobil Brandon sudah pergi Xi Bao segera masuk ke dalam, dan satpam yang sedang berjaga langsung menutup kembali pintu gerbangnya.
Tadi Xi Bao sudah memberitahu Orang tuanya, kalau dia tidak bisa makan malam di rumah, karna sedang berkunjung ke rumah temannya.
Jadi saat masuk kedalam, rumah sudah dalam keadaan sepi, kedua orang tuanya juga pasti sudah beristirahat, karna jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.
Xi Bao lalu pergi ke kamarnya yang berada di lantai dua, dan langsung melemparkan tubuh lelahnya di atas kasur besarnya.
Brukkk
'' Hah ''
Xi Bao menatap langit langit kamarnya, dan teringat kembali dengan wajah Brandon, menurutnya memang sedikit ada kemiripan dengan Jendral Ji Xian.
Di tempat lain Brandon yang sudah sampai di villa Jingshan, dia langsung pergi ke ruang kerjanya, untuk melanjutkan pekerjaannya yang belum dia selesaikan.
Walaupun sedang fokus dengan layar laptopnya, tapi sudut bibirnya terus menampilkan senyumnya.
Dan expresi wajahnya langsung berubah datar, saat seseorang masuk ke dalam ruangannya.
'' Tuan ''
'' Ada apa? ''
'' Kapan kita kembali ke London? ''
Brandon terdiam menatap laptopnya, rencana awal kedatangannya di negara ini memang hanya untuk membahas kerja samanya dengan perusahaan Lu saja, dan setelah itu langsung kembali ke London, tapi pertemuannya dengan Xi Bao membuatnya ingin berlama lama di negara ini, dirinya ingin bisa lebih dekat dengan wanita dari marga Xi itu, yang berhasil membuatnya tertarik dengan sosok wanita untuk yang pertama kalinya.
'' Tidak tahu, kalau kamu ingin segera kembali ke London, kembalilah sendiri, aku masih ingin di sini '' tukasnya.
Vera menggelengkan kepalanya. '' Tidak Tuan, saya akan mengikuti anda ''
Brandon menganggukkan kepalanya, lalu menyuruh Vera keluar dengan menggunakan jari telunjuknya sebagai isyarat, tanpa menoleh pada Vera yang berdiri di sebrang meja kerjanya.
Vera yang sebenarnya masih ingin berlama lama di samping Brandon terpaksa keluar, dia tidak ingin membuat Brandon membencinya, karna Brandon tidak suka dengan orang yang tidak mematuhi perintahnya.
Tapi hukuman yang ia terima dua hari lalu karna menjebak Xi Bao tidak membuatnya jera, bahkan keinginannya untuk menyingkirkan Xi Bao semakin bertambah besar.
Beberapa hari telah berlalu, karna sekarang hari minggu jadi setelah sarapan pagi Xi Bao memilih untuk bersantai di rumah saja, jadi dia masih mengenakan piyama tidur, karna biasanya ketika hari libur Xi Bao akan mandi saat hari sudah siang.
'' Tuan, di depan ada tamu, katanya ingin bertemu Nona Muda '' ucap pelayan pria.
Xi Bao yang sudah menyelesaikan sarapannya, dia langsung bangkit karna penasaran siapa yang mencarinya pagi pagi sekali, tidak mungkin Lu Yiran karna pria itu akan mengabarinya terlebih dahulu jika akan datang ke rumahnya.
'' Ayah, Ibu, Xi Bao liat ke depan dulu '' tukasnya melenggang pergi ke pintu depan.
Tuan dan Nyonya Xi yang juga penasaran, mereka berdua juga ikut pergi ke pintu depan.
'' Tuan Brandon "
Brandon yang bersandar di pintu mobil dengan kepala tertunduk langsung menegakkan badannya dan mengulas senyum, lalau menyapa Xi Bao.
'' Selamat pagi Nona Xi ''
'' Pagi juga ''
'' Ada apa Tuan kesini pagi pagi? ''
'' Jika Nona Xi tidak keberatan, saya ingin mengajak Nona Xi ke tempat leluhur saya '' tukas Brandon.
Mendengar Brandon ingin membawanya ke tempat leluhurnya, tentu Xi Bao sangat senang, karna leluhur Brandon adalah sahabat baiknya di kehidupan pertamanya.
'' Bao Bao, siapa? ''
'' Ini,,. ''
Xi Bao belum menyelesaikan ucapannya, tapi sudah di sela oleh Brandon.
'' Halo Tuan, Nyonya, kenalkan saya Brandon '' ucapnya dengan tersenyum sopan, dan tidak lupa membungkukkan badannya sedikit, sebagai tanda penghormatan pada yang lebih tua.
'' Apa kalian teman satu perusahaan? '' tanya Tuan Xi.
'' Bukan Ayah, Tuan Brandon ini rekan bisnis Pak Lu, beliau dari London '' sahut Xi Bao menjelaskan.
Tuan Xi mengerutkan dahinya, dari Luar negri tapi bisa fasih sekali bicara menggunakan bahasa negaranya pikirnya.
'' Xi Bao, ajak Tuan Brandon masuk, tidak baik tamu di ajak bicara di teras '' kata Nyonya Xi.
'' Oh, mari Tuan, silahkan masuk ''
Brandon menganggukkan kepalanya tersenyum, dia berjalan di belakang Xi Bao masuk ke dalam rumah keluarga Xi.
'' Tuan, silahkan duduk '' ucap Xi Bao.
Brandon menganggukkan kepalanya dan duduk di sofa ruang tamu, begitu juga dengan Tuan Xi dan Xi Bao, sedangkan Nyonya Xi dia pergi ke dapur untuk meminta pelayan membuatkan minum dan cemilan untuk tamunya.
'' Tuan Brandon asli London, tapi kenapa bisa fasih sekali bicara menggunakan bahasa negara kami? '' ujar Tuan Xi.
'' Kebetulan kakek dan leluhur saya asli dari negara sini '' timpal Brandon dan Tuan Xi hanya menganggukkan kepalanya percaya.
'' Em, Tuan, bolehkah saya mengajak Nona Xi jalan jalan? '' pamit Brandon meminta izin, menurutnya lelaki sejati itu harus berani izin pada orang tuanya jika ingin membawa anak perempuannya jalan jalan.
Tuan Xi tidak langsung mengiyakan, dia menoleh pada putrinya yang duduk di sampingnya.
'' Bagaimana Bao Bao? ''
Xi Bao menganggukkan kepalanya. '' Karna sekarang hari libur, saya juga sedang santai, jadi saya akan menerima ajakan Tuan Brandon '' tukasnya.
Brandon tersenyum senang, karna Xi Bao mau menerima ajakannya.
'' Kalau begitu, saya siap siap dulu '' ucap Xi Bao bangkit dan pergi ke kamarnya yang berada di lantai dua.
Setelah kepergian Xi Bao, kini di ruang tamu hanya tinggal Brandon dan Tuan Xi, mereka berdua menunggu Xi Bao sembari mengobrol yang tidak jauh dari masalah bisnis, sedangkan Nyonya Xi setelah mengantarkan minuman dan cemilan untuk suaminya dan tamunya dia pergi ke kamar putrinya.
Ceklek
'' Ibu ''
Nyonya Xi melangkah masuk dengan tersenyum, melihat putri semata wayangnya yang sedang merias wajahnya di depan cermin.
'' Sayang, tumben kamu mau di ajak jalan jalan sama pria, selain Yiran? '' tanya Nyonya Xi berdiri di belakang Xi Bao.
Xi Bao tersenyum menatap ibunya dari pantulan cermin, lalu dia berbalik dan memeluk Ibunya dengan manja, Xi Bao akan menghilangkan sosoknya yang tegas jika berhadapan dengan kedua orang tua pemilik tubuh asli.
'' Karna menurut Bao Bao, Tuan Brandon orangnya baik '' tukas Xi Bao.
Dahi Nyonya Xi mengerut, dan bertanya. '' Hanya itu? '' Xi Bao menganggukkan kepalnya.
" Tentu saja bukan, tapi karna Brandon masih keturunan dari sahabat aku, mana wajahnya mirip " batinnya.
'' Ibu bagaimana?, penampilanku sudah bagus? '' tanya Xi Bao menggerakkan badannya kekanan dan kekikiri.
Nyonya Xi mengangkat ibu jarinya dengan tersenyum. '' Penampilan putri Ibu memang selalu yang terbaik '' ujarnya membuat Xi Bao terkekeh pelan.
'' Ibu bisa saja ''
Nyonya Xi ikut terkekeh juga, tapi memang benar adanya, sejak putrinya bangun dari koma, sorot mata putrinya sangat berbeda, terlihat lebih tegas dan berani, tak hanya sorot matanya saja yang berbeda, penampilan putrinya juga tidak seperti dulu, yang selalu memakai dress dimanapun dan kapanpun, sekarang putrinya selain menghadiri acara pesta, putrinya selalu memakai setelan kemeja atau kaos yang di padukan dengan celana, dan tentunya penampilannya yang sekarang itu memperlihatkan sosoknya yang mandiri dan penuh percaya diri.
semangat/Determined//Determined//Determined/
tidak nikmat 😂ceritamu bagus thorrr lov u lanjut😘
up
up
LAGI kk