Inikah rasanya kesucian wanita? (Jamal)
Inikah rasanya jadi simpanan wanita? (Rizal)
Inikah rasanya diperebutkan wanita? (Iqbal)
Kisah tiga pria muda tanpa pengalaman dan berpendidikan rendah, pergi merantau untuk memperbaiki dan mengubah nasib hidupnya. Namun siapa sangka, dalam perjalanannya, Mereka justru terlibat kisah cinta yang tak biasa dan untuk pertama kalinya mereka mencicipi manisnya dosa. Kisah seperti apakah yang mereka jalani? Dapatkah mereka bertahan dalam kisah yang tak sengaja menjerat hidup mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TPDD 34 (Jamal)
Binar ceria dari raut wajah Selin seketika sirna saat tak sengaja matanya menangkap dua sosok manusia yang seperti tak punya malu mengumbar kemesraan di tempat umum yang sama dengan dirinya.
Entah apa yang ada dipikiran wanita yang pernah di panggil mamah dan pria yang pernah di panggil sayang oleh Selin, bertingkah segila itu? Apakah mereka benar benar tidak memiliki rasa malu? Sungguh Selin tidak habis pikir, kenapa dia bisa dihadapkan pada situasi seperti ini?
"Ayo, Mal. Kita masuk," ucap Selin yang langsung menarik Jamal memasuki toko pakaian pria. Tak menghiraukan dua orang yang sedang memandangnya.
"Tante, ayo. Katanya kita mau nyari minum?" ajak Rio menyadarkan Sandra yang sedang mematung menatap kepergian Selin yang menghindarinya.
"Eh iya, Sayang." ucap Sandra kaget. Mereka pun melangkah ke salah satu stand minuman yang ada di Mall tersebut.
Selain memesan minum, mereka juga memesan beberapa makanan biar sekalian kenyang dan istirahat karena mereka berada di Mall sejak dua jam yang lalu.
Jika diperhatikan, Rio memang tampan dengan kesederhanaan yang dia miliki. Rio berasal dari keluarga yang tidak terlalu kaya. Dia bahkan kuliah juga sambil kerja di sebuah caffe tak jauh dari kampusnya.
Rio yang saat itu kelihatan kalem dan sangat manis jika sedang bersikap, membuat Selin tertarik untuk mengenalnya. Lewat bantuan teman, Selin pun akhirnya bisa kenalan dengan Rio dan dari perkenalanan itu mereka jadi dekat.
Kedekatan mereka menjadi hubungan serius dalam beberapa bulan berikutnya. Selin tidak masalah dengan latar belakang Rio. Bagi Selin ini hanya pacaran, belum kepikiran ke arah yang lebih serius karena sama sama masih kuliah.
Selin pun tak segan mengajak Rio datang ke rumah dan mengenalkannya kepada orang tua. Namun ternyata, langkah Selin membawa Rio ke rumah malah membuka kedok sisi lain seorang seorang Sandra.
Wanita mana yang tidak tertarik melihat pria tampan? Apalagi jika wanita itu memiliki kecenderungan berhasrat dengan pria yang lebih muda. Itulah yang dirasakan Sandra saat mengenal Rio. Dari perkenalan pertama, dia langsung tertarik dengan manisnya senyum Rio.
Sandra pun sering tak sengaja bertemu Rio di tempat umum hingga lama kelamaan mereka menjadi akrab. Dan dari keakraban itulah mereka jadi sering bertemu di belakang Selin.
Meski usia Sandra sudah sangat matang, namun secara penampilan dia tidak kalah dengan Selin. Bahkan Sandra lebih berani dalam hal berbusana daripada anaknya. Saat Rio berada di rumahnya, Sandra selalu memakai pakaian seksi yang memperlihatkan kemolekan tubuhnya. Karena terbiasa disuguhi pakaian seperti itu lama kelamaan Rio tergiur.
Selin awalnya tak mencurigai apapun kepada dua orang tersebut. Hingga suatu saat dia mengetahui segalanya. Saat itu Rio beralasan tidak berangkat ke kampus karena ada urusan keluarga membuat Selin yang mempercayainya pun memilih pulang kampus lebih awal.
Betapa kagetnya Selin saat sampai rumah, dia melihat motor Rio ada di halaman rumahnya. Selin pikir Rio akan memberi kejutan yang manis hingga dia pun pulang tanpa mengeluarkan suara. Begitu masuk ke dalam, Selin tidak melihat siapapun di sana. Selin pun berinisatiaf naik ke lantai atas.
Betapa terkejutnya Selin, begitu sampai di lantai atas, matanya menangkap dua sosok yang dia kenal sedang melalukan perbuatan tak pantas di sofa ruang atas dengan posisi sang mamah duduk dipangkuan Rio tanpa sehelai benang pun yang menutupi mereka.
"Kalian menjijikan!" Teriak Selin saat itu hingga mereka terlonjak dan di buat syok karena belang mereka ketahuan. Dan dari kejadian itu lah rasa benci Selin tumbuh dan berkembang.
"Tante," panggil Rio. Dan lagi lagi Sandra tergagap. "Tante mikirin Selin?"
Sandra pun mengulas senyum sebagai jawaban atas pertanyaan Rio.
"Maaf ya, Tan. Gara gara aku, hubungan Tante sama Selin memburuk." cicit Rio merasa bersalah. Dia memasang wajah sendu agar Sandra iba.
"Jangan bilang begitu. Kan kita sama sama menikmatinya, sayang? Jangan merasa bersalah." balas Sandra sembari mengusap punggung tangan Rio. Pemuda itu pun merekahkan senyumnya. Selain sebagai pelampiasan hasratnya, kedekatan Rio dengan Sandra juga cukup membantu masalah keuangan pemuda itu. Jadi mereka sama sama saling menikmati dan menguntungkan.
"Sepertinya Selin sudah berhasil melupakanmu ya, Ri?" ucap Sandra sambil menyeruput minumannya.
"Melupakan gimana?" tanya Rio sembari menikmati hidangannya.
"Ya itu tadi, dia jalan dengan laki laki yang sangat tampan," balas Sandra.
Rio pun tersenyum masam. "Tante nggak tahu dia siapa?" tanya Rio dan Sandra menggeleng.
"Kamu kenal?" Tanya sandra menatap lekat pemuda di hadapannya.
"Ya kenal lah. Dia supir belagu yang kemarin aku ceritakan, Tante."
"Apa!"
...@@@@@...