Dalam satu hari Tiara kehilangan semuanya...
Orang tuanya yang meninggal secara mendadak, lalu tantenya yang menguasai harta peninggalan orang tuanya, dan terusir dari kamarnya sendiri.
Belum lagi sepupunya yang teramat sangat cantik, yang selalu merebut apapun yang Tiara suka, dan selalu membuat Tiara mendapatkan hukuman dari tantenya.
Dan ketika tiba saatnya ia mengambil alih apa yang seharusnya menjadi miliknya... Tiara harus mencari pria yang sangat berkuasa untuk membantunya, dan pria itu adalah Kenzou.
"Aku akan membantumu, tapi kamu juga harus membantuku..." ujar Kenzou.
"Membantu apa?" tanya Tiara.
"Menjadi kekasih bayanganku, untuk membuat sepupumu itu cemburu...."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nicegirl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ada Apa Denganku?
"Maafkan aku..." ucap Kenzou dengan setulus hati, ia tidak menyangka kalau ia menjadi salah satu orang yang mengabaikan Tiara, gadis kecilnya.
"Kenapa Kakak meminta maaf?" tanya Tiara sambil menjauhkan badannya.
Hujan sudah lama berhenti, dan petir tidak berbunyi lagi, berganti dengan badai gairah di dalam diri Kenzou, ia ingin mencium bibir Tiara lagi, lalu turun ke dagunya dan leher jenjangnya yang putih itu.
"Sebaiknya aku kembali ke kamar...." desah Tiara.
Ya, sebaiknya kamu masuk ke kamar, sebelum aku memakanmu habis-habisan....
"Masuklah, aku juga akan mengecek Keizaa...." ujar Kenzou sambil membantu Tiara berdiri.
Dan diluar dugaannya, Tiara merangkulkan lengannya ke leher Kenzou, lalu berjinjit untuk mencium bibirnya, ini pertama kalinya gadis kecilnya ini berinisiatif menciumnya terlebih dahulu, dan Kenzou mendapati dirinya menyukainya Tiara yang seperti ini.
Kenzou melingkarkan lengannya ke sekeliling pinggang Tiara, dan menariknya hingga merapat ke badannya, gadis kecilnya ini terlalu kurus, hingga Kenzou takut akan mematahkan tulang belulangnya.
Leguhan kecil keluar dari mulut Tiara, saat Kenzou melakukan apa yang ingin ia lakukan tadi, menyusuri bibirnya ke leher jenjang Tiara, menghirup wangi alami gadis kecilnya itu, hingga mencapai daun telinganya dan menggigitinya dengan lembut.
"Kak Zou..." erang Tiara sambil menyebut namanya.
Suara erangan Tiara itu justru semakin mematik api gairah di dalam diri Kenzou, hingga Kenzou tidak dapat menahan diri dan menangkup salah satu gunung kembar Tiara, membuat wanita itu memekik dan langsung mendorongnya.
"Sudah cukup, Kak!" serunya sebelum lari dan masuk ke dalam kamarnya, Kenzou mendesah pelan saat mendengar bunyi anak kunci yang diputar.
"Astaga... Ada apa denganku?" erangnya sambil menarik rambutnya sendiri.
"Dan ada apa dengan Tiara, tadi dia yang mulai menciumku, tapi sekarang kenapa dia yang marah? Ternyata benar, tidak ada yang bisa menebak jalan pikiran seorang wanita...." desahnya, sebelum kembali ke kamarnya.
Sementara itu di kamar Tiara, wanita itu sedang bersandar pada pintu kamarnya sambil memegang dadanya, ia berusaha menenangkan nafasnya yang memburu, juga detak jantungnya yang cepat.
"Ya Tuhan... Kenapa aku membiarkan Kak Zou melakukan itu padaku? Kami hanya kekasih bayangannya saja... Kenapa aku bisa melupakan itu dan terlena dengan buaiannya? Dan aku yang salah, aku yang memulainya... tapi kalau aku tidak mengalihkan perhatiannya, Kak Zou akan ke kamar ini, dan ia akan tahu kalau Keizaa sedang bersama kak Al."
Tiara melihat ke arah tempat tidur, Keizaa belum juga kembali, dan ia kembali merasa panik, karena takut Kenzou akan tetap mengetuk pintu kamarnya, hanya untuk memastikan Keizaa berada di kamar ini.
"Zaa... Please... Cepatlah kembali...."
Tiara meraih ponselnya beriniat akan menghubungi Keizaa, tapi ternyata ponsel Tiara tergeletak tidak jauh dari ponselnya, dan Tiara kembali menghela nafas panjang,
"Ya Tuhan... Zaaaa...." keluhnya putus asa, sementara ia tidak tahu nomor ponsel Alson.
Untuk waktu yang lama Tiara terus berjalan mondar-mandir, sambil sesekali membuka tirai jendelanya. balkon terlihat basah karena air hujan, dan Tiara kembali menutupnya lagi. Ia terus melakukan itu hingga rasa kantuknya tidak dapat ditahan lagi, dan ia terlelap tidur.
Pagi harinya...
"Al!! Bangun Al sudah siang... Buka pintunya!" teriak Kenzou sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar Alson.
Dan sama seperti sebelumnya, tidak ada sahutan Alson dari dalam kamarnya, yang kemungkinan besar pria itu masih tertidur pulas.
"Alson bangu!! Atau aku akan mendobrak pintu sialan ini!!" teriaknya lagi. Suasana hatinya sedang memburuk karena kejadian semalam dengan Tiara. Tapi ternyata pintunya tidak terkunci, dan Kenzou langsung melangkah masuk dan menggoyangkan bahu Alson.
"Bangun... Sudah siang... Jangan gara-gara kamu perjalanan kita jadi tertunda!" serunya kesal.
"Ya... Sebentar...." balas Alson dengan suara tidak jelas, khas orang yang baru terbangun dari tidur lelapnya, lalu menarik selimutnya lagi.
"Sekarang, Al!!!" tegasnya sambil menyibak selimut Alson, lalu hidungnya mulai mengendus sesuatu.
"Bau apa ini? Aneh sekali?" tanyanya, dan matanya langsung terkunci ke noda merah di atas sprei Alson.
"Apa itu?!" tanyanya sambil menunjuk noda merah itu.
Alson langsung tersadar sepenuhnya, rasa kantuknya menghilang seketika,
"Aku menumpahkan wineku semalam..." jawabnya, "Keluarlah Zou, aku akan bersiap-siap." lanjutnya dengan nada setengah mengusir, lalu merenggangkan badannya.
"Bodoh, kenapa kau meletakkan gelas winemu di atas tempat tidur?" tanyanya lagi.
Alson mengibas tangannya, "Aku ketiduran... Sudah lah cepat keluar...." usirnya.
Sambil bergumam kesal Kenzou pun keluar kamar, karena Kenzie sudah bangun, ia langsung menuju ke kamar Tiara dan Keizaa, lalu mengetuknya.
"Zaa... Apa kamu sudah bangun? Ayo sarapan terlebih dahulu sebelum kita melanjutkan perjalanan ke Bandung..." serunya.
Alih-alih Keizaa yang membuka pintu malah Tiara,
"Zaa masih tidur, Kak..." ujarnya sambil membuka lebar pintunya supaya Kenzou dapat melihatnya.
"Bangunkan dia! Tadi Alson yang susah bangun, sekarang Keizaa!! Kalian harus segera bersiap-siap, kita akan melanjutkan perjalanan ke Bandung!!" gerutunya lalu balik badan dan melangkahkan kakinya ke kamar Aliana.
"Ada apa dengannya? Kenapa wajahnya menyeramkan seperti itu?" tanya Tiara ke dirinya sendiri, lalu menutup kembali pintunya.
"Zaa... Bangun, Zaa. Tadi Kak Zou ke sini dan meminta kita untuk bersiap-siap, karena akan melanjutkan perjalanan kita ke Bandung." seru Tiara sambil menggoyang-goyangkan pundak Keizaa, tapi Keizaa tetap bergeming.
Tiara terus membangunkan Keizaa hingga wanita itu bangun, dan bersandar pada kepala tempat tidur.
"Bagaimana rasanya?" tanya Tiara sambil menyeringai lebar.
"Enak sih enak, Ra. Tapi sesudahnya aku baru merasa kesakitan... Aku tidak akan mau melakukannya lagi." rutuk Keizaa sambil begidik ngeri.
"Memangnya kalian main berapa kali?
"Hmm... Tiga kali."
Pantesan sakit... Hadeehh Zaa....
sungguh mantap sekali ✌️ 🌹 🌹
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘 😘