DICERAIKAN KARNA MANDUL, DIHAMILI OLEH MAFIA KEJAM

"Hanya ingin bilang kalau Desainer pribadi kita udah ku ganti." jawab Nicoles tenang.

"Sekarang apa lagi kesalahan Designer sebelum nya?" tanya Selvia dengan tatapan tajam pada putra nya, dia masih kesal karna Nicoles tak memberitahu siapa anak kecil yang la sukai itu. Nicoles yg mendapat perlakuan kaya gitu hanya cuek saja sembari meneguk minuman nya beralih ke arah sang adik,

"Jovita?" panggil Nicoles

"Iya kak?" sahut Jovita balik badan menghadap ke Nicoles dengan cengir andalan nya yang malu-malu setelah diberi hadiah begitu memukau oleh Nicoles.

"Siapa Desaigner favorit mu?" tanya Nicoles.

Jovita melihat semua orang yang menatap ke arah nya, "Adara." jawab Jovita jujur dengan nada berhati-hati pula karna takut ucapan nya akan menjadi bumerang bagi Desainer idola nya itu.

"Dia udah jawab." kata Nicoles beranjak pergi.

Jovita melebarkan mata nya, "Maksud nya apa kak?" tanya Jovita.

"Nicoles..!" panggil Robert membuat langkah kaki Nicoles terhenti, Nicoles berbalik badan tanpa melangkah mendekati kakek nya itu.

Selvia memijit pelipis nya yang terasa pusing, "Sekarang apalagi alasan yang harus aku gunakan untuk memecat Desainer Lovisa." gumam Selvia merasa tindakan anak laki-laki nya itu selalu merepotkan nya.

“Memecat apa ma?” tanya Jovita pada Selvia dengan serius.

"Kamu kan dengar apa yang dikatakan kakak mu tadi sayang? Kakak mu itu bilang kalau kamu udah jawab siapa Desainer pribadi kita untuk kedepan nya." sahut Sesil yang menjawab.

Jovita memikirkan semua kata-kata Sesil dan Selvia sembari melihat ke gaun hadiah dari kakak nya yang menyebalkan itu, tapi dia selalu ingat pada kakak nya dimana pun sang kakak berada walau jarang bicara dan juga tak terlalu akur mereka selalu saja bertengkar setiap bertemu, hanya karna ucapan serta tindakan kakak nya itu selalu seperti belati kecil tajam yang menusuk-nusuk lawan bicara nya.

Egan diam saja melirik semua keluarga Maverick yg sibuk dengan urusan masing-masing, dia bukan tidak suka pada keluarga elit itu, akan tetapi memang dia tak ingin ikut campur dengan masalah mereka yang menurut nya sangat memusingkan itu.

Robert tak marah Nicoles tak menghampiri nya, dia yang duduk di kursi roda menjalankan kursi roda nya ke arah Nicoles yang berdiri tegap tanpa bergerak dari posisi nya sedikit pun.

"Masih belum mau kembali nak?" tanya Robert dengan lembut mendongak ke Nicoles.

Keluarga Nicoles memang begitu menghargai Nicoles sebagai tulang punggung keluarga Maverick, sedangkan Bagas memang posisi nya sebagai Direktur NM Company Group. Tetapi CEO besar NM Company Group di tempati oleh anak laki-laki nya. Sejak kecelakaan yang menimpa Robert membuat semua keluarga nya kacau, beruntung waktu itu Nicoles yang saat itu berusia 18 tahun menerima permintaan konyol Robert untuk menggantikan posisi nya di perusahaan itu.

Awal nya perusahaan mereka hanya pertambangan Emas, pusat air mineral/air gunung murni, batu bara ditangan Robert. Akan tetapi ketika perusahaan pertambangan diberikan ke tangan Nicoles yang masih berusia 18 tahun sempat diremehkan, karna masih terlalu muda dan nyata nya dalam waktu 2 tahun Nicoles berhasil menambah pertambangan berlian yang pemasukan nya berkali-kali lipat juga, dan menambah luas pertambangan Legal+ Ilegal di negara ini yang mencangkup wilayah se-Asia.

Badan perusahaan raksasa yang di beri nama NM Company Group oleh Nicoles adalah berkat perjuangan seorang Nicoles yang membesarkan perusahaan sampai ke tahap puncak dan tak terkalahkan oleh perusahaan lain nya saat usia nya genap 24 Tahun, wajar saja Robert begitu menyayangi Nicoles yang sangat dingin, tetapi Nicoles sangat bisa diandalkan melebihi putra nya sendiri.

Kalau di tebak-tebak itu Robert, maka dia yakin butuh waktu 20 Tahun sampai di tahap itu, sedangkan Nicoles hanya butuh waktu 7 tahun bagi nya sampai ke puncak kesuksesan ini dan dia juga sangat disegani oleh lawan nya bahkan di takuti.

Terkadang Robert merasa bersalah telah membuat cucu nya yang seharus nya bisa berbahagia dan hidup normal diluar sana, seumur hidup nya harus terikat dengan warisan sebagai satu-satu nya anak laki-laki keturunan Maverick, sehingga Nicoles menjadi pewaris tunggal milik keluarga Maverick.

Nicoles yang datar hanya menghela nafas nya, dia memegang tangan Robert tanpa membungkuk dan Robert mengerti alasan Nicoles menjadi sekeras ini, karna keras nya dunia bisnis Legal dan Ilegal yang di hadapi Nicoles sekarang.

"Aku tak apa Kek..! Aku baik-baik aja di Mansion pribadi-ku." jawab Nicoles dengan wajah datar nya yang tak ada rasa penyesalan.

"Mau sampai kapan kamu sendiri nak?" tanya Robert.

"Umur mu udah 32 tahun." bujuk Robert.

Nicoles tahu kemana arah pembicaraan sang kakek, Nicoles melirik keluarga nya sekilas Nicoles melihat dimana sang mama tampak berbinar dan setuju dengan perkataan kakek nya, belum sempat Nicoles berbicara Jovita tiba-tiba memekik kuat hingga perhatian semua orang tertuju pada nya.

Jovita tak peduli karna pada dasar nya Ia memang dikenal sebagai putri bungsu Maverick yang sangat gila, jadi tak akan ada orang yang berani mengusik si putri gila ini.

Jovita berlari ke arah Nicoles dan mengambil alih tangan Nicoles dari tangan Robert, "Maaf ya Kek? Vita pinjam kakak sebentar didepan kakek aja kok." ucap Jovita se sopan mungkin pada Robert sedangkan Robert menggelengkan kepala nya pelan dengan kelakuan cucu usil nya itu.

Nicoles hanya diam menatap Jovita dengan datar, Jovita sudah terbiasa dengan tatapan itu,dia memegang kedua tangan Nicoles dengan pandangan yang berbinar.

"Maksud kakak Desainer baru kita Adara yg dari Jepang itu?" tanya Jovita yg baru konek kemana saja sih dia dari tadi, saking senang nya Jovita melompat-lompat dengan semangat.

Pletak!!

"Akhh!" pekik Jovita memegang kening nya yang di sentil oleh Nicoles.

"Sakiiitt kak!" pekiknya tak terima.

Nicoles berotasi malas, "Maka nya jangan lemot dan lihat Majalah itu." ucap Nicoles.

Jovita seakan melupakan kening nya yang memerah akibat jitakan dari kakak nya, dia langsung berbalik badan dan lari mencari Majalah tentang Adara.

Sesil yg melihat kelakuan Jovita hanya geleng-geleng kepala karna sudah tahu bagaimana gila nya Jovita dengan koleksi gaun buatan Adara dari Jepang, pernah waktu itu Jovita merajuk dan mengurung diri selama 1 minggu ketika gaun yang dia inginkan gagal di dapatkan.

"Bagaimana kamu bisa membuat Adara itu menjadi Desainer pribadi kita Nico? Apa dia jatuh miskin? Bukankah dia tinggal di Jepang?" tanya Sesil penasaran.

Selvia seketika terdiam seakan menyusun teka-teki ocehan Jovita mengenai sosok Adara yang kata nya masih muda dan cantik walau wajah nya yang tak pernah terekspos tapi gosip yang beredar luas di seluruh dunia, seketika Ia langsung menatap anak nya tak percaya.

Selvia melepaskan diri dari suami nya dan berjalan cepat ke arah Nicoles, "Apa kamu tertarik dengan Gadis yang bernama Adara itu?" tanya Selvia berbinar.

Nicoles tak menjawab dia malah mengabaikan Mama nya dan izin kembali pada Robert, sedangkan Robert yang sedang terkejut karna pertanyaan Selvia barusan.

"Tunggu anak nakal..!" pekik Selvia berlari dengan langkah lebar dan ingin menendang punggung putra nya yang angkuh itu, tapi sayang nya Nicoles dengan santai nya mengelak membuat Selvia hanya mendarat di atas lantai. Nicoles terus melangkah tanpa berniat menanggapi kegilaan Mama nya itu.

"Kumat deh..!" gumam Sesil dan Bagas serentak karna tahu Selvia itu sangat bar-bar terhadap anak nya yang keras kepala itu.

"Nico!! Berhenti Nico...! Jawab dulu pertanyaan Mama." geram Selvia yang merasa diabaikan oleh anakbnya sendiri.

Selvia mendengus kesal, "Anak itu benar-benar sama dengan papa nya, entah siapa yang bisa membuat nya jadi kucing yang jinak." gerutu Selvia makan hati.

Selvia bahkan tak sadar kalau Papa yang dimaksud nya itu adalah suami nya sendiri, Selvia bisa membuat Bagas menjadi jinak, tapi kenapa anak nya yang sekarang jadi liar dan sulit di jinakkan, Selvia tahu kalau Nicoles akan jinak pada sosok wanita yang bisa membuat nya jatuh cinta.

\*

Bersambung.................................