NovelToon NovelToon
Pengantin Brutal

Pengantin Brutal

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan / Nikahmuda
Popularitas:16k
Nilai: 5
Nama Author: Kim elly

Kayla terkenal sebagai ratu gelud di sekolah-cewek tempramen, berani, dan udah langganan ruang BK. Axel? Ketua geng motor paling tengil sejagat raya, sok cool, tapi bolak-balik bikin ortunya dipanggil guru.
Masalahnya, Kayla dan Axel nggak pernah akur. Tiap ketemu, selalu ribut.
Sampai suatu hari... orang tua mereka-yang ternyata sahabatan-bikin keputusan gila: mereka harus menikah.
Kayla: "APA??! Gue mending tawuran sama satu sekolahan daripada nikah sama dia!!"
Axel: "Sama. Gue lebih milih mogok motor di tengah jalan daripada hidup seatap sama lo."
Tapi, pernikahan tetap berjalan.
Dan dari situlah, dimulainya perang baru-perang rumah tangga antara pengantin paling brutal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim elly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 33

Siang itu, notifikasi ponsel Kayla berbunyi. Pesan dari Axel muncul di layar.

“Dimana?” tanya Axel singkat.

Kayla tersenyum kecil, jari-jarinya lincah membalas, “Di hatimu.”

Axel terkekeh saat membaca balasan itu. “🤭🤭 Kok tau?” tulisnya lagi.

Kayla membalas cepat, penuh percaya diri, “Ya dong.”

Axel menahan tawa. Ada kehangatan aneh yang merambat dari layar ke hatinya. “Main yuk.”

Kayla menggigit bibir, matanya berkilat. “Kemana?” tanyanya.

“Kebun teh.”

“Cuss!” balas Kayla cepat.

Axel langsung menimpali, “Sini atuh.”

Kayla mengernyit, tangannya masih di layar. “Dimana?”

Balasan Axel membuat Kayla mendengus geli, “Di hatimu 🤪.”

“Dih, serius, Axelll,” tulis Kayla sambil menggerutu pelan.

Axel menambahkan, “Di bawah.”

Kayla menghela napas, tersenyum tak sadar. “Ouh, ok,” gumamnya lalu turun menghampiri suaminya.

Langkah mereka membawa ke sebuah villa kecil di daerah sejuk. Udara dingin menusuk kulit, namun justru menambah suasana hangat di antara keduanya.

Axel sudah menyiapkan segalanya—sebuah villa satu kamar.

Sore itu, mereka turun ke kolam air panas. Uap mengepul, menutupi sebagian wajah Kayla.

Saat ia menunduk, Axel tiba-tiba memeluknya dari belakang.

“Lo cantik banget, Kay. Baru sadar gue,” bisik Axel, suaranya berat namun penuh rasa kagum.

Kayla terkekeh, menoleh sekilas, “Lo juga ganteng. Gue juga baru sadar.”

Axel menempelkan bibirnya di telinga Kayla, suaranya menurun jadi bisikan nakal.

“Mau langsung punya anak?”

Kayla tersentak, menoleh cepat. Wajahnya memerah tapi ia tetap tersenyum. “Ngga, ah. Gue masih bocah. Pengen dimanja dulu.”

Axel tertawa kecil, menatapnya penuh sayang. “Ya udah, gak apa-apa.”

Malamnya, mereka duduk berdua di atas kasur. Hening. Hanya suara detak jam yang mengisi ruang.

Rasa canggung masih menggantung. Axel akhirnya memberanikan diri menggenggam tangan Kayla. Hangat.

“Kay, gue mau ngomong,” ucapnya pelan, hampir bergetar.

Kayla menoleh. “Ngomong apa?”

“Tapi lo jangan marah, ya,” Axel menunduk, seolah mencari keberanian.

“Ya… tergantung apa dulu,” Kayla mencoba tersenyum, meski hatinya was-was.

Axel menarik napas panjang. “Bisa ngga… lo jangan hubungan sama Revan lagi?” Nada suaranya ragu, seperti takut melukai hati Kayla.

Kayla terdiam. Kata-kata itu menohok. Seperti pisau tumpul yang perlahan menggores hatinya.

“Tapi… itu ngga akan mudah,” jawabnya lirih.

Axel menggenggam tangannya lebih erat, tatapannya tulus. “Pelan-pelan, ya. Revan akan ngerti juga kok.”

Kayla menunduk. Matanya berkaca-kaca. Rasanya seperti diputuskan sepihak. Ia menghela napas, menahan tangis. “Tapi gue sayang Revan…” batinnya menjerit.

Tanpa berkata apa-apa lagi, Axel menarik Kayla ke dalam pelukannya. Erat.

“Mulai sekarang aku yang jagain kamu, ya. Aku suami kamu. Aku nggak akan biarin kamu sakit.” Suara Axel bergetar, penuh janji. Ia mengecup kening Kayla dengan lembut.

Kayla pun hanya mengangguk. Pasrah. Ia menutup mata, menyerahkan hatinya pada keadaan.

Axel menunduk, menempelkan bibirnya di bibir Kayla. Lembut, ragu di awal. Kayla membalas perlahan. Ciuman itu semakin dalam, semakin panas, mengikis jarak yang selama ini mereka pertahankan.

Malam itu, di udara dingin pegunungan, mereka larut dalam keintiman untuk pertama kalinya sebagai suami-istri.

Keesokan harinya, tubuh Kayla lemas. Pegal-pegal masih terasa di setiap sendinya. Ia berbaring sambil cemberut, menatap Axel yang baru bangun.

“Kenapa?” tanya Axel sambil terkekeh, matanya berkilat nakal.

“Lo mah jahat, ih,” ucap Kayla manyun, pipinya merona.

Axel terkekeh geli. “Sorry. Pengantin baru namanya juga.”

Kayla mendengus manja. “Sakit.”

Axel langsung mendekat, mengecup keningnya. “Maaf, ya.”

Setelah mandi dan sarapan bersama, siang itu mereka kembali ke apartemen. Begitu masuk kamar, mata Kayla langsung berbinar.

Sebuah meja rias baru—yang sejak lama ia inginkan—sudah berdiri manis di pojok ruangan.

“Makasih banyak, Axel…” ucap Kayla sambil tersenyum manis, matanya berbinar seperti anak kecil.

“Sama-sama,” jawab Axel, tangannya mengelus lembut rambut istrinya.

Malam itu, mereka benar-benar tak lagi canggung. Malam itu, mereka resmi menjadi suami istri seutuhnya.

Sore itu, setelah pulang kuliah, Kayla menjatuhkan tubuhnya di sofa ruang tamu. Apartemen terasa sepi.

Axel tak ada—sejak beberapa hari lalu ia mulai belajar bekerja di perusahaan ayahnya.

Suasana hening itu justru membuat dada Kayla semakin berat. Ada kerinduan yang diam-diam mencungkil isi hatinya.

Dengan tangan gemetar, ia membuka ponsel. Lama ia menatap layar, sebelum akhirnya memberanikan diri mengetik satu nama.

Revan. Sudah lama lelaki itu tak menghubunginya sejak ia sakit.

"Van…" tulisnya pelan.

Tak lama kemudian, layar ponsel bergetar. Balasan datang.

"Ya, Kay. Kamu udah sembuh?"

Mata Kayla langsung berkaca-kaca membaca namanya kembali.

"Udah, Van. Aku kira kamu pulang…", ketiknya dengan perasaan campur aduk.

Pesan balasan muncul cepat.

"Ngga, Kay. Masih lama."

Kayla menggigit bibir. Jemarinya kembali menari.

"Kok kamu ngga pernah chat atau VC, Van?"

Balasan itu membuat dadanya mencelos.

"Kamu udah sama Axel. Bahagia sama Axel ya, Kay."

Kayla terdiam lama, jemarinya menggantung di atas layar. Perasaan sakit menjalari hatinya. Namun akhirnya ia mengetik juga.

"Tapi, Van…"

Balasan datang, seolah Revan menumpahkan isi hati yang selama ini ia pendam.

"Aku masih sayang kamu kok, Kay. Sampai kapan pun."

Air mata Kayla jatuh. Matanya basah, suaranya tercekat saat ia bergumam pelan, seolah bicara pada layar.

"Tapi Van… aku juga sayang kamu. Revan… bagaimana ini…"

Pesan terkirim. Tangannya gemetar. Ia merasa seperti berdiri di dua persimpangan yang menusuk hati.

Balasan Revan muncul lebih panjang kali ini, seolah suara hatinya terdengar langsung.

"Kay, dengerin aku, ya. Kamu udah nikah, sayang. Kamu harus cinta suami kamu. Kamu harus nurut apa kata suami kamu, jangan bantah. Kalo kita jodoh, kita akan bersama kok one day. Kamu inget kan ucapan itu?"

Kayla menutup mulut dengan telapak tangan, menahan isak. “Van… aku nangis,” tulisnya.

"Jangan nangis dong. Aku mau fokus kerja ya, Kay. Aku mau nabung uang. Jika suatu hari kamu nggak bahagia sama Axel… aku akan bawa kamu kabur, seperti kata kamu waktu itu."

Kayla menahan tangisnya. Jantungnya seperti diremas.

"Revan…"

"Iya, Kay."

"Aku akan tetap sayang kamu."

Sejenak layar tak bergerak, lalu balasan datang.

"Aku juga. Tapi jangan sering chat, ya. Nanti Axel marah. Kita tetap sahabatan… tapi seperlunya aja, ya, Kay."

Kayla menutup mata, air mata menetes deras.

"Iya, Van."

Chat pun terhenti. Di seberang sana, di sebuah kamar kos kecil dengan dinding kusam, Revan duduk menatap tembok. Ponselnya tergeletak di kasur tipis. Ia berbisik lirih sambil menangis, “Maafkan aku, Kayla… aku ngga bisa usahakan cinta kita.”

Tangisnya pecah. Dadanya terasa sesak. Ia menekan dada yang sakit, “Ya Tuhan… sakit banget.”

Di apartemen, Kayla pun tak kuasa menahan sakitnya. Ia menutup wajah dengan bantal, berteriak lirih, “Sakiiiiiit…” Tangannya meremas dada. Rasa sesak itu tak hanya fisik, tapi juga batin.

Ia membuka ponselnya lagi, mengetik pesan panjang dengan jemari gemetar.

"Biasanya kalau aku sakit hati atau fisik, larinya ke kamu, Van. Kali ini… aku harus lari sama siapa, Revan 😭😭😭"

Membaca itu, Revan tak kuasa. Air matanya jatuh, deras. Ia menggigit bibir, suaranya pecah meski hanya sendirian. “Maafkan aku, Kayla 🥲” Balasan pun terkirim.

"Aku sakit, Revan. Sakit." tulis Kayla lagi.

"Sabar, Kay." jawab Revan pendek, seolah menahan dirinya agar tidak runtuh lagi.

Kayla menutup chat. Ia berdiri pelan, melangkah ke kamar mandi. Tanpa melepas bajunya, ia menyalakan shower.

Air dingin membasahi tubuhnya, bercampur dengan air mata yang terus mengalir. Seolah hanya dengan begitu, ia bisa menenangkan gejolak di dadanya.

Beberapa menit kemudian, ia keluar. Mengganti pakaian, menatap cermin. Menyeka sisa air mata.

Ia menarik napas panjang. Senyumnya dipaksakan, tapi wajahnya harus terlihat tenang.

Malam ini, Axel akan pulang. Ia tak boleh tahu.

Sebelum itu, Kayla menghapus seluruh chat dengan Revan. Setiap kata, setiap kalimat, lenyap dari layar. Tapi tidak dari hatinya.

Bersambung...

Kasih author semangat dong caranya

#vote

#komen

#like

Makasih udah baca cerita ku 🥰🥰

1
sunflow
astaga bisa bisanya si axel 😄😄
sunflow
panas tuh si ulet bulu
sunflow
ulet bulu
rokhatii
ehem sepertinya ada yang mulai tertarik
rokhatii
haha degdegan kan xel liat Kayla pakai begitu
Wida_Ast Jcy
cie... cie... 🤭🤭🤭
Wida_Ast Jcy
tau donk dia kan husban gue🤭🤭🤭
Wida_Ast Jcy
awalnya mmg begitu jadi canggung hahahha🤣🤣🤣
Wida_Ast Jcy
piwiiittttt🤣🤣🤣🤣🤣
Mutia Kim🍑
Awas nanti diterkam paksu mu, Kay🤭
Mutia Kim🍑
Minta di paksu, kan dia org kaya😗
🌹Widianingsih,💐♥️
kutunggu jandamu Kayla 😭😭Revan pasrah pada nasib.
🌹Widianingsih,💐♥️
😅😅😅pegimana nanti kalo menikah nih bocah berdua, pasti ribut Mulu akh !
Wida_Ast Jcy
lama lama juga dekat gak jauh lagi🤭🤭🤭🤭
Wida_Ast Jcy
dia suka gue kali. kenapa lu cemburu hah🤣🤣🤣
Wida_Ast Jcy
sama pacar gue don tanya lagi lu🤭
rokhatii
haha semoga nggak pura pura lagi nanti romantis romantisnya
rokhatii
nurut banget xel🤭🤭
sunflow
wah mulai modus terselubung
sunflow
minat xel? DM ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!