NovelToon NovelToon
The Phoenix Jade

The Phoenix Jade

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:42.4k
Nilai: 5
Nama Author: Zhuzhu

Setelah dikhianati dan mati di tangan suaminya sendiri, Ruan Shu Yue dibangkitkan kembali sebagai putri keempat Keluarga Shu yang diasingkan di pedesaan karena dianggap pembawa sial.

Mengetahui bahwa dirinya terlahir kembali, Ruan Shu Yue bertekad menulis ulang takdir dan membalas pengkhianatan yang dia terima dari Ling Baichen. Selangkah demi selangkah, Ruan Shu Yue mengambil kembali semua miliknya yang telah dirampas menggunakan identitas barunya.

Anehnya, Pangeran Xuan - Pangeran Pemangku yang menjadi wali Kaisar justru muncul seperti variabel baru dalam hidupnya.

Dalam perjalanan itu, dia menyadari bahwa ada seseorang yang selalu merindukannya dan diam-diam membalaskan dendam untuknya.
***
"A Yue, aku sudah menunggumu bertahun-tahun. Kali ini, aku tidak akan mengalah dan melewatkanmu lagi."

Ruan Shu Yue menatap pemuda sehalus giok yang berdiri penuh ketulusan padanya.

"Aku bukan Shu Yue."

Pemuda itu tersenyum.

"Ya. Kau bukan Shu Yue. Kau adalah Ruan Shu Yue."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhuzhu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 33: Menghancurkan Nama Baik

“Nona! Nona! Cepat bangun!”

Xiaohe menggoyang-goyangkan tubuh Shu Yue yang masih berbaring di tempat tidur. Ekspresinya terlihat panik dan nada bicaranya begitu khawatir.

Shu Yue mengerjapkan mata. Dia mengernyit sembari mencoba untuk bangkit dari tidurnya yang tidak terlalu nyenyak.

“Apa yang membuatmu begitu panik?”

Xiaohe merasa bersalah karena dia membangunkan Shu Yue dengan cara seperti itu. Tapi, dia tidak punya pilihan lain. “Nona, hari ini aku pergi ke dapur untuk mengambil sarapan.

Beberapa pelayan yang baru kembali dari berbelanja di pasar berbicara omong kosong. Mereka bilang, mereka mendengar kalau Nyonya Ruan semasa hidupnya tidak bersih.”

Shu Yue hanya mengernyitkan keningnya. Dia yang paling tahu apakah dia bersih atau tidak. Di dunia ini, tidak ada yang bisa merenggut kesuciannya.

Bahkan saat dia mati pun, dia masih mempertahankan kesucian itu. Dari mana datangnya kata tidak bersih?

“Nona, Nyonya Ruan meninggal dengan tidak adil. Dia telah menerima penderitaan yang tiada akhir selama tinggal di Kediaman Ling. Apakah setelah meninggal, dia juga masih harus menerima penghinaan?”

Xiaohe menunduk dan meneteskan air matanya. Ia pikir sudah berakhir. Tapi ternyata orang-orang itu masih tidak mau melepaskan majikan lamanya bahkan meski napasnya sudah berhenti berembus. Mengapa mereka masih begitu kejam terhadapnya?

Shu Yue memejamkan mata, menarik napas dalam. Shen Jia sepertinya sangat tidak sabar ingin menghancurkan nama baiknya.

Wanita itu menggunakan banyak cara agar citra Ruan Shu Yue menjadi semakin buruk di mata Ling Baichen. Shu Yue tidak peduli pada penilaian Ling Baichen. Tapi nama baiknya tidak bisa dihancurkan begitu saja.

“Kau tenang dulu. Mari selidiki masalahnya dan temukan siapa pelakunya.”

Bibi Zhou kemudian masuk membawa kabar lain. Bibi Zhou berkata kalau di depan, ada kasim dari istana yang ingin menyampaikan titah lisan dari Kaisar Muda.

Titah itu ditujukan untuk Shu Yue. Kasim itu bilang, Kaisar Muda meminta Shu Yue masuk istana hari ini.

Napas panjang Shu Yue berembus. Dia berencana menyelidiki masalah rumor yang beredar, tapi tiba-tiba saja ada panggilan penting yang tidak bisa ditolak.

Karena titah sudah disampaikan, Shu Yue tidak punya alasan untuk tidak patuh. Dia meminta Bibi Zhou untuk menyampaikan pesan kepada Nyonya Shu, memberi tahu dia mengenai keberangkatannya ke istana.

“Nona, istana memiliki aturan yang ketat. Nona harus berhati-hati,” ucap Bibi Zhou sambil membantu Shu Yue menyisir dan merapikan rambut.

“Terakhir kali Nona Kelima membuat masalah dan menyinggung Putri Zhaoning. Dia berakhir buruk dan akhirnya dikurung lagi oleh Nyonya dan Tuan.”

“Bibi, jangan khawatir. Tidak ada orang yang akan menindasku.”

Bibi Zhou hanya khawatir. Istana bukan tempat yang baik. Meskipun Kaisar Muda masih kecil, tapi Putri Zhaoning itu sudah cukup dewasa dan tidak mudah dihadapi. Kalau Nona Keempat sampai menyinggungnya, mungkin akan sulit keluar dengan mudah.

“Bibi, Putri Zhaoning tidak menakutkan seperti yang kau kira. Dia orang yang sangat ramah.”

“Benarkah?”

“Benar. Jadi tidak perlu khawatir akan menyinggungnya. Lagi pula aku pergi untuk menemui Kaisar. Kau bisa bertanya pada ibu jika kau tidak percaya.”

“Kalau seperti itu, budak tua ini bisa tenang.”

Selesai bersiap, Shu Yue segera keluar dari Paviliun Haitang. Rupanya kasim pengantar pesan itu adalah Xiao Lizi sendiri. Pei Ziyan benar-benar tidak hati-hati.

Kenapa dia malah mengirim kasim pribadinya sendiri? Dia bisa saja mengirim kasim bawahan untuk melakukannya.

Setibanya di istana, Shu Yue langsung dibawa pergi ke Istana Qianqing. Namun, Xiao Lizi membawanya masuk melalui pintu samping yang mengarah ke ruang dalam bagian istana.

Tanpa banyak bertanya, Shu Yue mengikutinya dengan patuh. Dia melihat Pei Ziyan sedang belajar menulis di meja kecil sendirian.

“Aku, Shu Yue, memberi salam kepada Yang Mulia,” ucap Shu Yue.

“Kakak cantik, kemarilah. Di sini kau tidak perlu sungkan.”

Shu Yue tetap sungkan.  Bagaimanapun mereka adalah Kaisar Muda dan putri pejabat. Ada peraturan dan tatakrama yang tidak bisa dihilangkan, ada hierarki yang tidak bisa dilanggar meski Pei Ziyan sendiri yang memintanya. Itu adalah rasa hormat Shu Yue terhadap Keluarga Kerajaan.

“Yang Mulia, mengapa kau menulis sendirian?”

“Sstttt… Jangan berisik. Pamanku sedang memarahi orang.”

Kemudian terdengar suara bantingan seperti seseorang baru saja melemparkan pembakar dupa ke lantai dengan keras. Suaranya dari balik layar lipat kertas yang menjadi penghalang antara ruangan ini dengan ruangan utama. Shu Yue mendekat, mengintip dari balik layar lipat kertas bermotif bunga sakura itu.

“Apakah kau belum cukup puas membuatnya menderita?”

Suara Pei Yuanjing beresonansi dengan udara, menciptakan kesan dingin yang menakutkan. Seolah itu adalah pertanyaan dari sesosok malaikat maut kepada roh yang hendak menyebrang, menanyakan dosa semasa hidup agar bisa disesuaikan dengan jalur reinkarnasi yang akan ditempuh.

Tampaknya, pria itu sedang marah. Di depannya, Ling Baichen tengah berlutut sembari menundukkan kepalanya dalam-dalam.

Entah sudah berapa lama orang itu berlutut di sana. Ekspresinya terlihat begitu sendu dan tak menunjukkan sedikit pun perlawanan.

“Apakah harus menghancurkan nama baiknya dulu baru kau akan merasa puas?”

Lagi-lagi Pei Yuanjing melemparkan pertanyaan yang sulit dijawab oleh Ling Baichen. Tidak peduli seberapa keras ia mencoba membantah bukan dia yang melakukannya, alasannya tidak akan diterima oleh Pei Yuanjing. Orang itu tidak akan mendengarkan apapun penjelasannya.

Dia sendiri juga terkejut. Rumor menyebar begitu saja seperti jamur. Perlahan tangannya mengepal, matanya menutup dan hatinya seperti terbakar api.

Tapi saat dia melihat Pei Yuanjing menatapnya dengan tajam, dia kembali bisu. Ada keraguan mencuat dalam hatinya.

Selama ini, apakah dia sudah keterlaluan? Apakah hatinya untuk Ruan Shu Yue tidak cukup untuk membuatnya tenang?

Ling Baichen seperti tenggelam dalam lautan masa lalu. Sejak Ruan Shu Yue meninggal, banyak terjadi sesuatu dalam hidupnya.

Bukan hanya soal permasalahan keluarga yang tiba-tiba tersebar keluar, tapi juga soal perasaannya yang mulai tidak menentu dan gelisah setiap saat. Matanya entah mengapa perlahan melihat situasi buruk yang sebenarnya sudah lama terjadi, namun dia memilih menutup mata.

Apakah ini sungguh kebetulan?

Ruan Shu Yue meninggal, kemudian Pei Yuanjing mengambil jasadnya dan membuatnya mengadakan pemakaman kosong. Di pengadilan, beberapa menteri juga mempersulitnya. Bahkan tugas yang diberikan oleh Kaisar Muda melalui Pangeran Pemangku pun begitu sulit.

Di kediaman, Shen Jia sering mengeluh soal urusan pengeluaran dan pemasukan yang tidak seimbang. Beberapa waktu lalu kediamannya juga kebakaran. Sekarang, malah muncul rumor mengenai mendiang Ruan Shu Yue.

“Ling Baichen, aku sudah menoleransimu cukup banyak sejak dahulu. Apa yang kau lakukan? Ling Baichen, jangan keterlaluan!”

Pei Yuanjing berkata dengan tegas dan dingin. Pria yang berlutut di depan dengan kepala tertunduk itu membuatnya marah lagi. Kali ini bahkan sampai menyinggung kehormatan seseorang. Jika bukan kediaman Ling Baichen yang memulainya, dari mana rumor itu bisa muncul?

Bagaimanapun, hanya orang-orang di Kediaman Ling yang tahu soal kejadian malam itu. Mereka mungkin penasaran mengapa Pei Yuanjing tiba-tiba datang ke sana dan membawa pergi sesosok mayat, menimbulkan pertanyaan mengenai hubungan keduanya sebelumnya.

Tapi, mengapa harus kejam seperti ini? Orang itu dengan teganya menghancurkan nama baik Ruan Shu Yue dan memfitnahnya berselingkuh dengan orang lain, yang tidak lain dan tidak bukan sebenarnya adalah Pei Yuanjing. Padahal, Ruan Shu Yue semasa hidup sangat menjaga kesuciannya.

“Yang Mulia, aku akan mengatasi masalahnya. Yang Mulia tenang saja, rumor itu tidak akan membuat Yang Mulia terlibat,” ucap Ling Baichen masih dengan kepala tertunduk. Bedanya, sekarang dia sudah mulai punya keyakinan dan tidak lagi dikuasai emosi.

“Aku tidak ingin mendengar rumor seperti itu lagi,” tegas Pei Yuanjing. “Mencemarkan nama baik perempuan, itu bukan perbuatan terpuji.”

Ling Baichen mengangguk. Kemudian, dia keluar dari sana dengan perasaan yang lumayan lega. Ya, dia harus mengatasi rumornya.

Dia tidak mau nama baik Ruan Shu Yue hancur, tapi dia juga tidak mau seseorang memakaikan topi hijau di kepalanya. Apapun kebenarannya, dia harus menjadi orang pertama yang mengetahuinya.

“Kau lihat dia, kan? Karena rumor Ruan Shu Yue yang dituduh berselingkuh, pamanku itu seperti orang kebakaran janggut. Sepanjang hari berwajah masam dan langsung memarahi Adipati Ling.”

Shu Yue menghela napas. Pei Yuanjing, sebenarnya apa yang sedang dia lakukan? Bagaimana perasaan pria itu sebenarnya?

Mengapa ketika menyangkut soal Ruan Shu Yue, dia selalu menjadi orang pertama yang cemas dan khawatir? Kenapa kepeduliannya begitu besar dan nyata?

“Kakak Cantik, hati pamanku sudah terlalu lama dingin. Saat mulai menghangat, sumber kehangatannya justru menjadi milik orang lain dan sudah padam sepenuhnya. Bukankah dia sangat malang?”

Shu Yue tidak bisa menanggapinya dengan perasaan yakin. Semua tindakan Pei Yuanjing benar-benar aneh dan tidak bisa disangka-sangka. Jika itu sungguh melibatkan hati, maka urusannya akan sangat rumit.

“Yang Mulia, sebenarnya apa tujuan Yang Mulia memanggilku kemari?” tanya Shu Yue pada Pei Ziyan.

Pei Ziyan dengan tenang menatap Shu Yue. Tangan kecilnya menggenggam tangan Shu Yue, menggoyangkannya untuk membuat gadis itu luluh.

Pupil matanya membesar, wajah kecilnya terlihat begitu polos dan penuh harap. Shu Yue berjongkok di depannya dan bersikap penuh hormat.

“Kakak Cantik, aku ingin kau menghangatkan kembali hati pamanku. Dia sudah terlalu lama membeku.”

1
Biyan Narendra
Roman romannya bakalan ada yg di jebak nih
Biyan Narendra
Good job Shu yue
Dwi Agustina
Bagus Ayue👍💪💪💪
Machsunatul Istianah
semakin penasaran sama kejutannya😄🤔
Kustri
mulane rasah srekelan🤣
dadi bumerang to, ora kapok"
Ai
tambah menarik lg kalau putri zhoning dan kaisar muda juga ikut /Facepalm//Facepalm//Facepalm/pasti tambah rame
zylla: Mulut Putri Zhaoning sama Kaisar Muda bener" kayak rem blong. Pangeran Pemangku aja langsung mode 'pasrah'. 🤣
total 1 replies
Imas Fatimah
ditunggu sesi berikutnya thor..👍
Biyan Narendra
Mencari kesempatan untuk menyudutkan Mengli dan Sin Jia
Biyan Narendra
Akankah Shu Yue beraksi...
Imas Fatimah
lanjut thor,kayaknya pertemuannya pasti seruuu
Kustri
☕qu sajikan untukmu thor, nemenin UP☺
Andi Ilma Apriani
crazy up thoorr
Kustri
baju ganti'a terbuat dr karung goni, kuat tdk mdh sobek wkwkwkkk🤣
Sun Flower: tahan api dan air
total 1 replies
Machsunatul Istianah
saking semangatnya nyari mantu🤣
Sun Flower: mau gendong cucu janda selir tuh
total 1 replies
Kustri
ora nyimak silsilah klga... ora mudeng🤭
Sun Flower: banyak soalnya 🤣
total 3 replies
Biyan Narendra
Sabar ya Yuanjing...
Kalo Ziyan lagi eror
😅😅😅😅
Sun Flower: kalau eror bisa bikin dunia kacau
total 1 replies
Fransiska Husun
/Grin//Joyful//Joyful/
sahabat pena
sama sama blm menyadari perasaan mereka sdh mulai tumbuh ya benih nya? 🤣🤣🤣🤣ditunggu keuwuan mereka. wkwkwk
sahabat pena
modus pangeran 🤣🤣🤣🤣ada udang di balik bakwan nih 🤣🤣🤣enak,, gurih,,, 🥰🥰🥰
Imas Fatimah
saya jg dukung dg kakak cantik yang mulia😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!