Hidupku yg sempurna berubah 180° berkat perselingkuhan ayahku. Aku yg dulu hidup bagai tuan putri kini harus bekerja keras mencari nafkah demi kelangsungan hidupku, belum lagi ibuku yg jatuh sakit pasca perceraian. Bagaiamana aku harus bertahan??
#HowtoFight??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 33 Olahraga
Margaret memulai satu persatu list yang ada di catatannya. Salah satunya adalah belajar bela diri. Tapi untuk memulainya dirinya memilih pergi ke Gym untuk melatih fisiknya. Apalagi saat mendaftar kelas bela diri kemarin, kelasnya diadakan di hari tertentu saja. Jadi Margaret bisa membagi jadwalnya antara olehraga di Gym dan latihan bela diri.
Hari pertama Margaret datang ke Gym, dirinya langsung menemui pelatih pribadinya di Gym tersebut. Sebagai pemula, latihannya cukup ringan dan akan bertahap hingga kekuatan fisiknya bertambah.
Setelah berolahraga 1 jam, Margaret duduk lemas di sebuah ruang ganti. Rasanya tubuhnya cukup lelah saat ini. Setelah istirahat sejenak, Margaret pergi ke supermarket untuk mencari alat-alat yang dicarinya. Jika tak menemukannya juga Margaret akan membelinya lewat internet.
Sepulang dari olehraga dan belanja, Margaret kembali ke apartemennya. Dirinya langsung membaringkan tubuhnya yang lelah lalu tertidur pulas. Hingga tak sadar pagi sudah menjelang dan alarm membangunkannya.
"Akh, sudah pagi rupanya." ucap Margaret.
Dirinya bangkit dari tempat tidurnya dan mendapati tubuhnya nyeri semua. Dengan penuh keyakinan Margaret tetap beraktifitas seperti biasanya dan pergi ke kantor meski rasanya tubuhnya remuk.
Tak ada yang istimewa hari ini, semua berjalan seperti biasanya. Dan pekerjaannya seolah tak ada habisnya. Kevin yang selalu memberinya banyak pekerjaan, belum lagi setiap pekerjaan harus berkomunikasi dengan Beni sebagai sekertaris senior.
Sore itu sepulang kerja, Margaret sudah ditunggu tamu penting di ruangan Kevin. Margaret langsung ke ruangan atasannya tersebut dengan banyak tanda tanya, siapa tamu yang hendak menemuinya? Apa dirinya pernah melakukan kesalahan?
Tok..tok..
"Silahkan masuk.." ucap Kevin.
"Permisi tuan, ada ap-pa??" ucap Margaret terkejut melihat ayahnya duduk di ruangan Kevin.
"Margie, duduklah." ucap David.
"Duduklah dulu.." perintah Kevin.
"Baik.."
"Jadi ayahmu ingin menanyakan kondisimu terkait insiden beberapa hari ini." ucap Kevin.
"Margie, apa yang sebenarnya terjadi?" tanya David.
"Seperti yang sudah kujelaskan kemarin papa.." jawab Margaret.
Margaret mulai menceritakan setiap kronologi kejadiannya. Mulai dari insiden mobilnya yang meledak hingga ancaman di apartemen baru yang diberikan sang ayah.
"Kurang lebih begitu, tuan Kevin sudah banyak membantuku melaporkannya dan mendapatkan beberapa bukti." ucap Margaret.
"Begitu rupanya."
"Terimakasih tuan Kevin." ucap David.
"Sama-sama.. Saat insiden mobil itu, kebetulan aku menugaskan Margaret di luar kantor." ucap Kevin.
"Apa pelakunya benar-benar sudah tertangkap?" tanya David.
"Untuk ancaman sudah, tapi masalah mobil belum. Apalagi berdasarkan cctv, mobil tersebut selalu terparkir di parkiran." ucap Margaret.
"Menurut montir yang memperbaikinya, kemungkinan besar mobil sudah dipasangi bom saat diterima Margaret." ucap Kevin.
"Aku sudah menyelidiki semua orang, tapi mereka tidak bersalah dan mustahil mereka mencelakai pelanggan royal sepertiku." ucap David.
"Mana ada pencuri yang mau mengakuinya.. Terus lakukan saja penyelidikannya sampai ditemukan bukti." ucap Kevin.
"Tentu tuan."
"Lalu kau tinggal dimana nak?" tanya David.
"Aku tinggal dengan tante Theresia." ucap Margaret.
"Kau tak bisa terus menumpang di rumahnya kan.. Papa akan malu saat bertemu dengannya." ucap David.
"Aku akan mencari tempat tinggal sendiri dalam satu tahun ini. Aku juga tak berniat menumpang selamanya. Tapi saat ini tempatnya adalah tempat yang paling aman." ucap Margaret.
"Kau yakin, papa bisa mencarikan tempat yang bagus." ucap David.
"Semua yang berhubungan dengan papa tidak ada yang aman, aku harap papa mengerti." ucap Margaret.
"Aku sependapat dengannya, lebih baik kau menjaga jarak dengan putrimu demi keamanannya." ucap Kevin.
"Jadi maksud kalian, pelakunya orang terdekatku?" tanya David.
"Itu hanya kemungkinan terburuknya dan lebih baik kita coba menjaga jarak agar tak terjadi insiden lainnya." ucap Margaret.
"Apa ini benar-benar yang terbaik?" tanya David lagi.
"Entah orang terdekat papa atau saingan papa, semua bisa terjadi. Lebih baik kita menjaga jarak, hingga aku kembali ke Indonesia nanti." ucap Margaret.
"Baiklah nak, kalau itu keinginanmu." ucap David.
"Itu pilihan terbaik kita pa." ucap Margaret.
Setelah itu, Margaret keluar ruangan dan pulang. Sementara David berbicara sejenak dengan Kevin mengenai Margaret. David mencoba bernegosiasi dengan Kevin terkait masa kerja Margaret.
Kevin hanya mengatakan, Margaret adalah karyawan yang dibutuhkannya saat ini. Dan keputusan pulang atau tidaknya ada di tangan Margaret. Kevin berniat terus memperpanjang kontraknya.
"Tapi Margaret adalah penerusku tuan, dia harus kembali ke perusahaanku." ucap David.
"Itu benar, dan aku yakin Margaret akan kembali suatu hari nanti. Aku tak berniat menahannya selamanya." ucap Kevin.
"Jadi berapa lama kontrak Margaret dengan anda?" tanya David.
"5 tahun. Jika Margaret mau dia bisa kembali, tapi jika tidak jangan salahkan aku. Bisa lebih baik jika orangku menjadi partner kerjaku." ucap Kevin.
"Baiklah." ucap David.
Begitulah pembicaraan kedua pria tersebut. David sangat takut Margaret tidak kembali ke Indonesia dan siapa yang akan mewarisi perusahaannya. Apalagi Daisy masih terlalu kecil dan panjang perjalanannya. Cathy istrinya juga penuh dengan skandal dan tak kompeten, itulah alasannya David tak memberikan posisi padanya.
David pulang ke Indonesia setelah melihat kabar Margaret dan memastikan beberapa hal. Meski sudah mengintrogasi pihak kurir tapi tetap saja dirinya tak menemukan jejak pembunuh tersebut. Sepertinya mereka adalah pembunuh profesional dan lagi siapa yang berani menargetkan putrinya?
Meski permintaan putrinya seperti mendorongnya menjauh, tapi ini adalah cara satu-satunya demi keamanan Margaret. David pun menyadari semua pemberiannya selalu disabotase orang tak dikenal.
....
Di sebuah hotel, desahan-desahan laknat pun memenuhi ruangan. Cathy sedang bercinta dengan seorang pria asing. Meski kondisinya setengah tak sadarkan diri tapi wanita itu begitu menikmatinya. Hingga pagi harinya, dirinya sadar sudah tanpa busana di sebuah hotel.
"Ugh.. Dimana ini? Hotel??" ucapnya saat melihat sekitar.
"Kau sudah bangun?" ucap seorang pria.
"Siapa kau? Jadi kita semalam bercinta?" tanya Cathy.
"Tentu saja dan kau sangat puas semalam." ucap pria tersebut.
"Iya, bahkan saat ini aku merasa senang. Siapa namamu?" tanya Cathy.
"David.." ucapnya.
"Pfff.."
"Kenapa? Ada yang lucu?"
"Namamu sama dengan nama suamiku." ucap Cathy dengan mudahnya.
"Apa? Kau sudah bersuami?" tanya David terkejut.
"Iya benar, tapi suamiku membosankan. Dia hanya pandai mencari uang." ucap Cathy.
"Aku tak mau sebuah hubungan yang beresiko. Jadi sampai disini saja.." ucapnya.
"Kau yakin?" tanya Cathy bangkit dengan tubuh polosnya.
"Mau kupeluk lagi??" goda Cathy.
"He-hentikan.." ucapnya.
Cathy melancarkan serangan dan pria itu tak mampu berkutik. Mereka melakukannya lagi dan lagi hingga keduanya puas. David semakin menyukai Cathy meski statusnya masih istri orang lain. Dan David juga ternyata sudah punya tunangan. Hubungan terlarang pun terjalin tanpa sepengetahuan pasangan masing-masing. Mereka berbagi kontak dan akan saling bertemu jika ada kesempatan.
...----------------...