NovelToon NovelToon
Saya Alona

Saya Alona

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Wisye Titiheru

Alona gadis introvert yang mulai merasakan sesuatu yang berbeda di hatinya ketika bertemu dengan Vier pemuda tegas yang cuek di tempat tugasnya didaerah terpencil. Di daerah perbatasan Indonesia dan Kalimantan.
Apakah cinta seorang dokter spesialis penyakit dalam dengan seorang perwira angkatan darat yang tegas dan cuek bisa terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wisye Titiheru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. Bumil Manja

Tiba di rumah dinas mereka, sangat rapih Jefry membersihkan dengan baik. Mereka mampir di restoran padang membeli makan siang untuk makan bersama di rumah. Semua koper sudah dimasukan di kamar tamu. Selesai makan siang, Alona membuka koper - kopernya. Memisahkan mana buat usi dan buat Chris serta Jefry.

"Ini hasil dari perkebunan keluarga, Wine ini di fermentasi cukup lama. Kalian berdua satu - satu. Bukan buat mabok."

"Siap komandan." Jefry dan Chris senang sekali. Punyanya Vier sudah disimpan. Selain buat lettingnya Vier, Alona juga membawa buat Soni sahabatnya. Sedangkan buat Zaki tentu ole - ole yang imut - imut sesuai karakternya. Alona membeli tas branded.

"Saya hanya membawa enam botol wine produksi keluargaku. Usaha turun temurun. Harusnya opaku yang bertanggungjawab, namun dia memilih menikah dengan perempuan maluku dan menetap di Jakarta."

"Opa kapala batu juga." Mereka bertiga tertawa bersama.

"Mau lawan nona maluku punya daya tarik. Lemas bung."

"Emang sudah perna alami kah?"

"Saya tidak ikut campur ya. Bukan mas sayang itu mereka dua." Vier cuci tangan, dia mendekati istrinya dan mencium.

"Dasar penakut. Lempar batu sembunyi tangan." Didepan rumah sudah ada mobil honda terbaru berwarna putih. Semua mata tertuju kepada mobil yang terparkir itu. Ternyata yang turun adalah usi kakaknya Vier.

"Waaaaaaah, menyala usi." Jefry mengusap mobil baru itu.

"Jangan pegang dengan tangan kotormu itu." Kami semua tertawa.

"Ibu bos penyiaran ini luar biasa." Chris, Jefry, Vier dan Alona mencium tangan usi. Saviera adalah sosok kakak yang Chris, Jefry kenal karena kalau mereka bermain ke rumah di kebon jeruk selalu disambut dengan baik dan dibuat makanan buat mereka bertiga. Lulus sekolah menengah atas usi sudah bekerja di televisi swasta terkenal. Chris dan Jefry tahu perjuangan usi dan Vier untuk menjadi sukses. Dari usia remaja papa mereka tidak memperhatikan hanya gaji guru oma Maluku itu mereka tumbuh dan sukses.

"Bagus usi, adek suka."

"Kemarin kamu kirim warisan bagian usi, langsung beli tambah uang yang aku nabung."

"Warisan???"

"Iya doll, kemarin Vier berlibur urus warisan keluarga di Jerman."

"Saya kira bulan madu."

"Sekalian."

"Kamu jual semua warisan kita?"

"Masih ada paviliun, kebun dan perternakan. Itu tanah yang sudah dibangun agrowisata. Opa punya ade simpan yang menjadi hak opa. Makanya disuruh bawa surat mama, dan akte kelahiran kita."

"Saya senang disana, sejuk nyaman."

"Makanya sudah ada calon bayi di perutnya." Saviera langsung mencium perut adek iparnya.

 "Sehat - sehat ya diperut mami ya sayangnya antie."

Usi dan Alona sedang di kamar, mengambil ole - ole. Dari tas mewah, Sweeter buyut, wine usaha keluarga, buah hasil kebun keluarga sampai pernak pernik Jerman maupun Beijing.

"Sweeter ini bagus buat kamu sayang."

"Ade sudah punya ( sambil mengeluarkan kepunyaan Alona yang diberi tantenya mereka). Usi juga bisa pakai ini kainnya lembut."

Begitulah usi, menikah dan mengenal kakaknya vier yang penuh kasih sayang. Dia merasakan sosok kakak yang begitu sayang padanya. Selain buat usi, juga ada ole - ole buat papa mereka.

Rumah sudah sepi, dari pagi sampai sore teman - teman datang mengambil ole - ole yang Alona dan Vier, semua teman di rumah sakit sudah mendapat ole - ole yang dibawa Zaki dan Soni.

Vier mencium istrinya yang sedang duduk nonton sambil membaca laporan pasien. "Mau nonton atau mau kerja?"

"Sedikit lagi selesai sayang. Nah Selesai. Mas gendong?"

"Gendong ke mana?"

"Kamar bobo." Vier tersenyum.

"Senyum - senyum. Kenapa mas?" Vier langsung mencium bibir istrinya agar tidak cerewet dan dibawa tubuh istrinya diatas tempat tidur. Kemudian dia melepaskan ciumannya.

"Mas mau??? Boleh kah." Alona pun merespon dengan senyuman.

"Aku milikmu sayang." Vier merespon jawaban Alona dengan mencium mesra di bibir sangat dalam, berpindah keleher dan ketempat - tempat sensitif yang akan membuat istrinya siap, sehingga rudal yang ditembak melesat dengan tanpa halangan. Percintaan yang dilakukan hampir tiga puluh menit ini, berakhir dengan pelepasan benih - benih yang belum dibutuhkan di atas tubuh istrinya. Karena itulah saran dokter kandungan. Vier tidak mau egosi dalam percintaan ini karena dia tahu resikonya. Selesai bercinta Vier mengendong tubuh istrinya dan dibawah ke kamar mandi, shower sudah diatur airnya menjadi air hangat, dibawah guyuran air hangat itu mereka membersihkan diri, Vier membantu istrinya begitu pula sebaliknya.

Selesai mengeringkan rambut istrinya ada terdengar suara perut istrinya. "Mas ade lapar?" Vier tersenyum langsung mengendong istrinya dan dibawah ke dapur di duduki Alona di kursi meja makan. Dan dia mulai memasak. Tetapi sebelumnya dia ambil buah yang mereka bawa dari kebun keluarga di Jerman disajikan diatas piring buat istri tercinta. Vier pintar membuat spageti. Itu yang disajikan buat istrinya dan dia.

"Mau apalagi belahan jiwaku."

"Mas ade mau makan kue trang bulan." Vier ke kamar mengambil sweeter yang diberi tantenya di kenakan ditubuh istrinya. Memakai sendal mengambil tas istrinya dan mereka keluar kompleks mencari trang bulan dekat kompleks. Membeli apa yang istrinya mau. Selesai mendapatkan trang bulan mereka kembali ke kompleks melewati pos jaga dan memberikan dua kotak trang bulan buat yang jaga.

Sampai dirumah pasangan suami istri menikmati trang bulan sambil nonton, sayangnya bumil hanya makan satu potong selebihnya suaminya yang menghabiskan.

"Yang pengen siapa, yang habisin siapa. Bisa - bisa sayangmu ini kegendutan." Alona melihat suaminya dengan senyum.

"Mas bisa olah raga. Tetap ganteng kok."

Sisa masa cuti Alona dan Vier dilakukan dengan berolah raga. Dokter Shu menganjurkan. Selesai berolah raga mereka masak bersama dan menikmati makanan mereka. Siang hari ketika mereka sedang masak, bunyi suara motor di teras depan rumah mereka, kemudian bunyi pagar dibuka. Alona dan Vier tahu, bahwa yang bisa melakukan ini hanya Jefry sahabat sekalian lettingnya.

"Selamat siang (Langsung masuk ke dapur). Aku mencium bau sedap dari sini dan aku sangat beruntung. Rejeki anak baik."

"Siapa yang mau kasih makan kamu?"

"Mas....."

"Sadar bung, istrimu itu baik tidak pelit."

"Kamu selamat karena istriku."

Makanan sudah tersedia di meje makan. Tiba - tiba dari depan rumah hadir Chris dengan muka senyumnya.

"Sini kak Chris." Chris tersenyum.

"Kalian harus cepat menikah. Biar tidak bergantung makan di sini."

Mereka menikmati makan siang bersama.Kemudian mereka membersih meja makan dan barang - barang selesai makan yang kotor. Ketika semua sudah rapi dan beres, Alona membuat kopi buat suami dan kedua sahabatnya. Dan dia ke kamar tidur, nonton drama china.

"Clara ditahan di rumah sakit ganguan kejiwaan."

"Informasi yang diterima, dia mengalami stres yang berat yang menganggu ke jiwaan nya."

"Sudah berapa lama ditahan disitu?"

"Mau sebulan ini, kalau dihitung pas kalian berlibur."

1
Tuxedo Mask
Gemes banget 😍
Ceisye: terima kasih 🙏🙏🙏
total 2 replies
Elysia
Gak bisa berhenti baca
Ceisye: 😊😊😊 terima kasih
total 2 replies
Devan Wijaya
Bikin galau.
Ceisye: terima kasih sudah membaca semoga bab selanjutnya juga suka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!