NovelToon NovelToon
Petaka Rumah Kosong

Petaka Rumah Kosong

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Rumahhantu / Matabatin / Sistem / Hantu
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Richy211

Sebuah rumah kosong di pinggiran kota menyimpan sebuah misteri akan adanya arwah gentayangan dan memberikan teror kepada para penghuni baru melalui kejadian-kejadian yang mengerikan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Richy211, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Nana pun lantas mengayuh sepedanya dengan kecepatan sedang agar lebih cepat sampai ke rumahnya.

Namun ia juga harus berhati-hati karena untuk menuju ke rumahnya, Nana harus menyebrangi sebuah jalan raya yang ramai dilalui oleh kendaraan besar.

Peluh keringat tampak membasahi, baju seragam yang dipakai Nana karena harus menggenjot sepeda mini dengan jarak yang lumayan jauh dari sekolahnya.

"Huft, capek juga ternyata ya!"Ucapnya sambil menyeka keringat yang menetes di dahi.

Syukurlah, Nana sudah sampai di depan rumahnya dengan selamat dan ia pun lantas memasuki halaman rumahnya. Ketika hendak memarkirkan sepeda di samping halaman rumahnya, Nana kembali melihat bayangan putih berkelebat.

"DEG!" Jantung Nana seketika hampir berhenti berdetak karena ia melihat penampakan hantu pocong itu lagi.

"Ah, kenapa tadi di sekolah diikuti oleh hantu pocong ini dan sekarang saat sudah sampai di rumah juga dia tetap ada," gumam Nana dalam hati.

Namun ia tetap mencoba untuk memberanikan diri dan meletakkan sepedanya di samping rumahnya.

"Bismillah," kata Nana sembari menaruh sepedanya.

Sesampainya di rumah, tampak Bu Sri, Pak Sugiono dan juga Sari sedang makan siang. Mereka tampak lahap menikmati menu makan siang yang ada apalagi masakan Bu Sri yang memang sangat lezat.

"Assalamualaikum,"kata Nana memberi salam di depan pintu rumah.

Mendengar ada suara salam, Bu Sri, Pak Sugiono dan Sari pun lantas membalas salam dari putri keduanya itu.

"Walaikumsalam," kata mereka yang sedang ada di meja makan.

"Nana kamu sudah pulang, Nak?" Tanya Bu Sri kepadanya.

"Iya Bu, Nana sudah pulang ini," ucap Nana kepada ibunya.

"Ya sudah sini makan siang dulu,"kata Bu Sri kepada Nana.

"Iya bu. Nana mau cuci tangan dan kaki terlebih dahulu," kata Nana sambil melenggang pergi ke kamarnya.

Usai mengganti seragam sekolahnya dengan baju biasa, Nana pun segera menuju ke kamar mandi untuk mencuci tangan dan kaki karena kotor.

Ada sedikit perasaan takut ketika masuk ke kamar mandi mengingat kejadian waktu ia mandi dengan adiknya dan gayung yang dipakai tiba-tiba hilang begitu saja.

"Hmmm, kenapa masuk ke kamar mandi yang ada di rumah sendiri saja berasa takut seperti ini?"Gumam Nana dalam hati.

Rasa ketakutan yang saat itu pernah hinggap dalam dirinya, kini coba ia hilangkan saja, tanpa dia sadari pun sebagai anak indigo kehidupannya akan tidak jauh-jauh dari yang namanya makhluk halus.

Entah makhluk halus itu mempunyai wujud yang menyeramkan atau tidak, namun tetap saja semua hantu adalah setan yang terkadang gemar mengusik dan membuat manusia takut.

Untung saja, arwah gentayangan yang ada di rumah mereka itu tidak sampai mencelakai anak-anak Pak Sugiono dan hanya ingin mengganggu mereka saja. Hanya kemarin, arwah gentayangan itu sempat merasuki tubuh Pak Sugiono dan hampir membuat celaka istrinya.

Setelah mencuci kaki dan tangannya di kamar mandi, Nana pun langsung menuju ke meja makan untuk makan siang bersama dengan keluarga.

Saat sedang di meja makan, Riko yang pulang terlambat langsung masuk ke dalam rumah tanpa mengucapakan salam dan langsung ditegur oleh Bu Sri.

"Loh kok kamu pulangnya terlambat? Sudah begitu tidak kasih salam lebih dulu saat sampai di rumah,"kata Bu Sri dengan nada agak marah.

"Maafkan Riko Bu, tadi di sekolah ada pelajaran tambahan dan pulangnya jadi agak terlambat," ucapnya agak menyesal.

"Oh ibu kira kamu pulang sekolah, main kemana atau keluyuran dulu gitu," kata Bu Sri lagi.

"Enggak kok Bu. Kalau Riko mau main ke rumah temen pastinya minta ijin dulu," ucap Riko.

"Ya sudah kalau begitu, kamu cepat ganti baju dan cuci tangan kakimu dulu baru makan siang," kata Bu Sri.

Riko hanya mengangguk dan langsung melaksanakan perintah ibunya. Sejatinya semua anak-anak Bu Sri itu adalah anak yang patuh dan hampir tidak pernah membangkang apa kata orangtuanya.

Kini di meja makan sudah lengkap berkumpul semua anggota keluarga Pak Sugiono. Menikmati masakan Bu Sri dengan sangat lahap dan sesekali sambil mengobrol membuat suasana rumah menjadi sangat hangat.

"Gimana belajarnya kalian di sekolah? Baik semua kan?" Tanya Pak Sugiono.

"Tentu saja Pak. Tadi Nana juga ada ulangan Matematika, namun berkat semalam belajar jadi bisa mengerjakannya," cerita Nana kepada kedua orangtuanya.

"Syukurlah kalau begitu, Nak. Kamu harus rajin belajar loh ya biar lulus sekolah dengan nilai yang memuaskan," nasihat Bu Sri lagi.

Momen makan siang bersama pun terasa hangat sama seperti biasanya, padahal di rumah itu ada hantu atau arwah gentayangan yang selalu saja mencoba untuk mengusik ketenangan keluarga itu.

Sehabis makan siang, Nana dan Sari tampak ingin membantu ibunya untuk membereskan meja makan dan juga mencuci piring yang kotor.

Mereka merasa kasihan karena banyak peralatan dapur yang dipakai sehingga tampak berantakan. Jika kegiatan mencuci piring dilakukan bersama-sama pasti akan lebih cepat selesai dan rasa lelah pun seolah tidak terasa.

***

Malam hari pun tiba, Nana dan Sari ingin bermain di luar rumah karena belum mengantuk.

Dia ingin bermain kembang api yang dibelinya saat di sekolah. Ia pun lantas mengajak Nana untuk menemaninya.

"Kak, temenin Sari main kembang api di luar rumah yuk!" Pinta gadis kecil itu kepada sang kakak.

"Emang nggak apa-apa kalau kita berdua main di luar rumah. Kalau ibu melarang gimana Dek?" Ucap Nana mengingatkan.

"Ya sih, Nana juga takut dimarahin ibu tapi gimana kalau kita coba minta ijin dulu, siapa tahu sama ibu boleh," kata Sari lagi.

"Oke deh, tapi kamu saja ya yang minta ijin ke ibu," perintah Nana.

"Iya Kak," ucap Nana sambil menemui ibunya yang ada di dapur.

"Bu, boleh tidak Sari main kembang api di luar sama kak Nana," bujuknya dengan nada pelan.

"Em, boleh sih tapi mainnya di depan rumah saja ya jangan pergi kemana-mana," kata Bu Sri sambil mengelus kepala anak bontotnya.

"Terima kasih Bu," kata Sari sambil memeluk ibunya.

Mendapat persetujuan dari ibunya, Sari pun lantas segera menemui Nana sambil membawa kembang api berukuran besar.

"Gimana Dek? Apa dibolehin sama Ibu?" Tanya Nana penasaran.

"Iya dong. Yuk kita main di depan rumah!" Ajak Sari sambil menggandeng tangan kakaknya.

Kini, Nana dan Sari pun tengah bermain kembang api di luar rumah tepatnya di depan rumah mereka. Bu Sri pun tetap mengawasi kedua putrinya itu dari dalam rumah, alias di ruang tamu.

Orangtua mana yang tidak akan cemas jika anak perempuannya main di luar rumah.

Selain takut ada manusia yang tiba-tiba jahat, mereka juga khawatir akan adanya gangguan dari arwah gentayangan yang menghuni rumah itu.

Apalagi seperti Nana yang pernah mendapat gangguan dari arwah wanita saat ia masih bersemayam di pohon jati yang untungnya kini sudah ditebang.

Nana mulai menyalakan kembang api yang dibeli oleh Sari di sekolahnya dan ukurannya pun cukup besar, sehingga kalau menyala pasti akan indah sekali.

"Coba lihat Dek, nyala kembang apinya indah sekali ya?" Ucap Nana gembira sambil memegangi kembang api itu.

"Iya kak indah sekali warnanya terang," Sari pun tak kalah gembira menyaksikan kembang api itu dinyalakan.

"Kamu mau coba pegang nggak? Tapi hati-hati ya Dek, takut kena cipratan apinya nanti," tambah Nana lagi.

"Baik Kak," ucap Sari dengan nada bersemangat.

Sari pun seolah tak mau kalah ikut memegang kembang api dan memutarnya sampai menimbulkan percikan yang sangat indah di malam yang temaram.

Saking asyiknya main kembang api, Sari sampai tidak sadar kalau dia justru berlari hingga keluar dari rumahnya.

1
neni nuraeni
lnjut
neni nuraeni: sama" 🙏 Bru bls
total 2 replies
Mericy Setyaningrum
ditunggu Kak nextnya makasih udah baca
neni nuraeni
lnjut
Entoma Eir
syaaap
Mericy Setyaningrum: mksh dah mampir Kak
total 1 replies
ittiiiy
Semangat author, ngerti banget rasanya sebagai sesama penulis horor yg biasanya underrated dan kurang peminat dibanding genre romance🥺 sya mendoakan kesuksesan selalu buat ceritanya, semangat terus menulisnya🤗✨
Mericy Setyaningrum: iya Kak ini semangat teruss
total 1 replies
GLADIOL MARIS
💪Aku mampiir😍😍😍
Mericy Setyaningrum: makasih Kak udah mampir
total 1 replies
mampir kak ikut bacaa💪😄
Mericy Setyaningrum: makasih Kak semangat juga heheee
total 1 replies
Wiwit
memasak, makantrus aja, ceritanya neh
Mericy Setyaningrum: Hehe soalnya ibu rumah tangga jadi tukang masak
total 1 replies
Ff Gilgamesh
alurnya asik... tetap semangat💪
Mericy Setyaningrum: Thanks Kak udah berkunjung
total 1 replies
Fantastic World Story
kenapa harus sugiono kak😭
Mericy Setyaningrum: Iya Kak semangat juga
total 4 replies
gaby
Makanya kalo blm ckup secara finansial, jgn nikah dulu. Ujungnya utang sana sini, lalu bunuh diri. Bny di dunia nyata kaya gini nih, dah tau susah pny anak banyak bgt, utang numpuk. Kalo kiranya ga sanggup bayar, jgn berhutang. Ngutang ko niatnya ga mau byr
Mericy Setyaningrum: hehe bener Kak jangan berhutang lebih baik nabung
total 1 replies
gaby
Aq baru gabung thor, kayanya bagus. Yg smangat y upnya
Mericy Setyaningrum: Makasih Kak udah mampir
total 1 replies
Mericy Setyaningrum
Ada kak
Wiwit
cerita, masak mkan, ga ada kegiatan lain kh thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!