NovelToon NovelToon
Kenapa Aku Yang Dihukum ( Anak Pelakor)

Kenapa Aku Yang Dihukum ( Anak Pelakor)

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:574.1k
Nilai: 5
Nama Author: Yutantia 10

Dunia Isani seakan runtuh saat Yumi, kakak tirinya, mengandung benih dari calon suaminya. Pernikahan bersama Dafa yang sudah di depan mata, hancur seketika.

"Aku bahagia," Yumi tersenyum seraya mengelus perutnya. "Akhirnya aku bisa membalaskan dendam ibuku. Jika dulu ibumu merebut ayahku, sekarang, aku yang merebut calon suamimu."

Disaat Isani terpuruk, Yusuf, bosnya di kantor, datang dengan sebuah penawaran. "Menikahlah dengaku, San. Balas pengkhianatan mereka dengan elegan. Tersenyum dan tegakkan kepalamu, tunjukkan jika kamu baik-baik saja."

Meski sejatinya Isani tidak mencintai Yusuf, ia terima tawaran bos yang telah lama menyukainya tersebut. Ingin menunjukkan pada Yumi, jika kehilangan Dafa bukanlah akhir baginya, justru sebaliknya, ia mendapatkan laki-laki yang lebih baik dari Dafa.

Namun tanpa Isani ketahui, ternyata Yusuf tidak tulus, laki-laki tersebut juga menyimpan dendam padanya.

"Kamu akan merasakan neraka seperti yang ibuku rasakan Isani," Yusuf tersenyum miring.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23

Bi Wati langsung menghampiri Isani begitu Yusuf pergi. Wanita tua itu berlari tergopoh-gopoh lalu bersimpuh di depan Sani yang saat itu duduk di lantai. Wanita tua yang menangis sesenggukan itu, membuka botol air mineral dengan tangan gemetar lalu menyerahkan pada Isani.

Isani yang kehausan, langsung meneguk air dalam botol sedang tersebut hingga tandas tak tersisa.

"Maafin Bibi, Nyonya, maaf," Bi Wati memeluk Isani, mengabaikan bau tidak sedap yang berasal dari tubuh nyonyanya tersebut. "Maafkan Bibi yang gak bisa menolong. Maafkan wanita tua ini," ia terus menangis.

"Bi... " Sani melepas pelukan Bi Wati, menatap wanita tua itu sambil ikut menangis. Menangisi nasib buruknya yang dua kali salah memilih laki-laki. Yusuf yang dia fikir malaikat tanpa sayap yang, ternyata malaikat Izrail.

"Ayo kita masuk, Nyonya Sani pasti lapar." Bi Wati ingin membantu Sani berdiri, sayangnya, justru ia yang dibantu karena kesulitan berdiri.

Sani tertawa ringan. "Udah tahu gak bisa duduk di bawah, masih aja ngeyel."

Bi Wati tertawa sekaligus menangis. Ia senang mendengar Sani masih bisa bercanda, itu artinya, wanita itu kuat, nyonyanya sangat kuat.

Dengan ditemani Bi Wati, Sani kembali ke paviliun untuk mengambil barang-barangnya.

"Astaghfirullah, kenapa banyak tikus seperti ini?" Bi Wati kaget melihat beberapa bangkai tikus yang semalam dihabisi Sani.

"Emangnya biasanya gak ada tikus, Bi?"

Bi Wati menggeleng. "Meski difungsikan sebagai gudang, Vivi dan Desi rutin membersihan tempat ini. Gak pernah ada tikus disini, kenapa tiba-tiba banyak seperti ini."

"Yusuf!" desis Sani, kedua telapak tangannya terkepal kuat. Ia yakin, tikus-tikus itu sengaja dimasukkan ke paviliun sebelum ia dikurung disana. Dasar manusia laknat.

Bersama Bi Wati, Sani membawa keluar barang-barangnya dari paviliun. Meski perut teramat lapar, ia putuskan mandi dulu karena tak tahan dengan bau tubuhnya sendiri. Ia membersihkan diri di kamar mandi yang ada di dekat dapur. Takut disana juga ada kamera, ia mengecek sekeliling terlebih dulu sebelum membuka baju.

Bi Wati menghidangkan nasi hangat, kepiting saos singapore, dan telur dadar di atas meja dapur.

"Ini masakanku kemarin, Bi?" tanya Isani yang baru duduk.

"Iya. Bibi gak makan kepiting, takut kolesterol, jadi masih utuh masakannya."

"Dia gak makan?" Sani tak mau menyebut nama Yusuf, muak.

Bi Wati menggeleng, ia menarik kursi, duduk berhadapan dengan Isani.. "Gak ada yang makan dari kemarin. Mereka berdua keluar lagi setelah mengurung Nyonya. Pagi ini, Tuan Yusuf juga hanya pulang sendirian."

Sani tak peduli itu. Mau mereka tidur dimana tadi malam, Irene ada dimana sekarang, itu bukan urusannya. Urusannya sekarang adalah makan, karena perutnya teramat lapar.

"Kalau kurang, masih ada nasi di magigcom," Bi Wati menyeka air mata, kasihan sekali melihat Sani makan dengan begitu lahap, pasti sangat kelaparan. "Nyonya mau buah, Bibi kupasin ya," ia bangkit dari duduknya begitu melihat Sani mengangguk. Mengambil apel dan melon di dalam kulkas, lalu mengupas dan memotongnya dadu. Ia kembali duduk di tempat semula, meletakkan mangkuk berisi potongan buah ke depan Isani.

"Bi," Sani mengangkat wajah, menatap wanita tua berdaster tersebut. "Bibi bilang udah lama kerja disini. Apa bibi kenal dengan Mamaku, Erna?"

Bi Wati mengangguk pelan.

"Apa Bibi tahu, dimana dia sekarang?"

Bi Wati menunduk, bingung harus menjawab apa.

"Bi, dimana Mamaku Bi?" Sani mengiba, menyentuh tangan Bi Wati yang ada di atas meja.

"Apa Nyonya benar-benar tak tahu apa-apa tentang Erna?" Bi Wati menatap Isani.

"Enggak, aku lost kontak dengannya sejak usia 7 tahun. Dia ninggalin aku di rumah Papa, setelah itu tak pernah sekalipun muncul di hadapanku," Sani tersenyum getir, menyeka cairan bening di sudut matanya. Kejadian hari itu tidak akan pernah hilang dari ingatannya, saat ia berusaha berlari mengejar mobil hitam yang membawa Mamanya pergi untuk selamanya.

Bi Wati tiba-tiba menangis. "Hari itu, bisa dibilang sama persis dengan hari ini," suaranya terputus-putus. "Tuan besar pulang membawa Erna, mengenalkannya sebagai istri kedua pada Nyonya Anika. Istri mana yang tidak marah melihat suaminya datang membawa wanita lain. Nyonya mengamuk, dia mengumpat, melemparkan barang ke arah Tuan dan Erna, dia juga menghajar Erna. Saya saksi hidup kejadian itu, saya menyaksikan sendiri dengan mata kepala saya. Erna tidak melawan, mungkin itu sengaja dia lakukan untuk mengambil simpati Tuan. Tuan yang murka istri mudanya dihajar, balas menghajar Nyonya, lalu mengurung Nyonya di paviliun belakang."

Bi Wati makin makin sesenggukan, teringat kembali kejadian 20 tahun yang lalu. "Tuan muda yang saat itu berusia 10 tahun, berusaha menolong ibunya. Ia meminta semua orang yang ada di rumah untuk membuka pintu paviliun, tapi tak ada satupun yang berani melakukan itu. Tuan muda mengambil pisau, palu, tongkat kasti, dan apapun yang dia anggap bisa untuk membuka pintu, sayangnya Tuan Muda gagal. Dia tak mau masuk rumah, duduk bersimpuh di depan pintu paviliun sambil menangis dan berkomunikasi dengan ibunya yang ada di dalam."

Flashback

"Mah, Mama kenapa diam? Mama, bicara Ma," Yusuf panik saat tak lagi mendengar suara Mamanya. Mamanya sudah dikurung di paviliun dua hari dua malam tanpa makan dan minum. Di paviliun ada toilet, namun saluran air dan listriknya sudah dimatikan oleh orang suruhan Papanya. Yusuf menyiram air ke dekat pintu, berharap air itu bisa masuk lewat lantai dan bisa diminum Mamanya. "Mama, bicara Mah, jangan bikin Yusuf takut."

Masih juga tak mendengar suara ibunya, Yusuf berlari ke kamar Papanya. Sambil menangis, anak kecil itu berteriak dan menggebrak pintu kamar Papanya.

"Papa, bukain pintu untuk Mama, Pah. Yusuf mohon, buka pintunya, Mama tidak lagi bicara, Yusuf takut Pah. Papa... buka pintu paviliun. Buka! Buka!"

Pintu kamar Papanya akhirnya terbuka. Laki-laki itu keluar, menelepon asistennya untuk membuka pintu paviliun.

Kedua telapak tangan Yusuf mengepal kuat, nafasnya memburu melihat Erna sedang menikmati anggur di atas ranjang Mamanya. Emosi yang tak terbendung, mambuat anak kecil itu langsung menerobos masuk, menabrak lengan Papanya yang berdiri di depan pintu.

"Keluar dari sini!" Yusuf menarik tangan Erna turun dari ranjang. "Keluar dari rumahku. Ini kamar Mamaku, ini rumah Mamaku."

"Dasar anak nakal!" Papanya menarik lengan Yusuf, mendorong anaknya tersebut hingga jatuh. "Sana pergi! Mamamu sudah aku keluarkan, temui dia."

Yusuf langsung berlari ke paviliun, ingin tahu kondisi Mamanya. Ia langsung memeluk wanita yang terlihat lemas dan pucat tersebut.

Flasback off

Isani ikut menangis mendengar cerita Bi Wati. Ia tak mengira jika hari itu, saat ia diantar ke rumah Papanya, bukan hanya dunianya saja yang runtuh, melainkan dunia banyak orang. Farah, Yumi, Yusuf, juga Nyonya Anika.

1
Dew666
👄🥰👍
Niͷg_Nσͷg🕊
jangan iya iyaa melulu kamu Nuh 🙄 awas saja kalau kamu janji akan menjaga Yasmin, malah kamu sakiti dia. kamu tuh kebanyakan janji2 doang..tapi janjimu palsu semuanya. kamu lupaa kan? apa yang pernah kamu tulis dan kasihkan ke yasmin. makanya, kalau tak bisa menepati, jangan kebanyakan janji. ingat kan!? apa kata papamu " Laki2 pantang ingkar janji" tapi nyatanya kamu malah yang ingkari janji 🙄
MACA
jangan bilang ini pesan terakhir alea. jangan2 alea mau nyusul ko alex
Niͷg_Nσͷg🕊
Astagaa 😭😭 anaknya sani bener istimidut semuanya 🤣 paket complit. mungkin di antara Nuh dan Luth, yang paling kalem ilyas 🤔🤭
Niͷg_Nσͷg🕊
emang sedari dulu Nuh kurang begitu ngemong sama adiknya 🤭 mungkin Nuh berharap jadi anak tunggal, dan pewaris satu2nya 🤣 tapi ternyata Nuh di kasih adik ilyas dan malah nambah lagi Luth..tambah pucing Nuh, akhirnya dia harus berbagi harta sama adik2nya 🤭🤣🤣
Anjellita
kode dari tante Alea itu si Nuh.
Rida Arinda
lah itu ngerti Nuh 😔😔😔
Kar Genjreng
Nuh apa Kamu ga ingat kertas pink tulisannya ga jelas yang di kasihkan ke Jasmine,,,, padahal masih di simpan loe,,,kamu bilang bukan mahramnya. tetapi malah sama cewek yang pakai an nya kurang bahan 😂 siap siap di ceramahin sama Mama Sani wekk Usup ga kasih kultum sama anak anak nya ga sempat ya,,,Sani pokonya ibu rumahtangga yang Jempol,,,jaga Anak Anak Suami dan semua urusan Suami,,,jadi wanita serba bisa multifungsi 🤩🤩😄😄
Kar Genjreng
😁😁 Luth wah Anak kebobolan,,,jadi Sani usianya 47,,, usup berapa ya ada 50,,,,kan lagian di Jodohin sama usup ga boleh suruh pilih sendiri,,,jangan jangan pacar Nuh miri cumy,,, saudara tirinya Mama Sani,,,nah mau di kasih kultum sama Mama Sani Nanti 😂 jadi ketiga Anak Sani laki laki semua tiga jagoan,,, kayanya Anak yang ke dua kalem anak ke tiga Gresek tapi nurut,,,anak sulung jadi Casanova 🤣🤣 ya Anak lahir punya sifat masing-masing,,, kalau ketiga menurut semua senang nya Usup dan Sani,,,, tergantung si. terkadang orang tua nya streng anaknya suka belot,,, orang tua nya lemah lembut kadang di kadalli sama anak,,, tetapi ada yang ketiga menurut semoga hingga dewasa' dan punya keluarga,,OK,,
EkaYulianti
🤭
EkaYulianti
aku 41th saat hamil ke 5🤭
Felycia R. Fernandez
Nuuuh...
kok bisa kamu jadi anak agak gimana gtu...
sedangkan Isani dan Ucup orang tua yang luar biasa...
mungkin pergaulan juga nih mempengaruhi
sikepang
anak ucup yg ne agak sedikit bandal y, kasian kamu yasmin berharap atas apa yg ada dikertas pink itu. jangan 2 sani mau bahas soal perjodohan nuh dan yasmin lagi
MACA
mantap si bontot
Esther Lestari
Yasmin setia menanti janji anak TK yang tulisannya amburadul, lha yang nulis janji sudah lupa
Mamah Nisa
Apakah akan lanjut di sini kisah mereka kak...
Niͷg_Nσͷg🕊
jadi sani punya 3jagoan yaa? wahhh sani paling cantik dong di rumah 🤭 sungguh beruntungnya , yang jadi menantu sani. camer yang sabarr dan penyayang...wahhh rasanya enggak sesiap ini Jadi menantu Sani 🤭🤣🤣, mau daftar jadi istrinya Luth boleh tak kak? wkwkwk
Niͷg_Nσͷg🕊: wahhh bahayaa nih..tante2 di kasih janji manis sama anak Tk 🤭🤣
total 2 replies
Niͷg_Nσͷg🕊
Emang masalah buat yasmin..cihh 🙄 jangan suudzon, jangan kamu kira yasmin kang emberrr, yang akan ngaduin kelakuan kamu sama mama kamu. mau kamu nyungsepppp ataupun jengkang, bukan urusan yasmin.
Niͷg_Nσͷg🕊
uhukkk uhukkk cuit cuittt bukan makhromnya 🙄 di larang pegang2 cup? gw tonjokk elo macam2 sama yasmin, mana tangan kamu kotor habis pegang2 inara pula 😏 menjijikkan kamu cup
Azizah az: tiba² udah 3 aja nih buntut, mana cowo semua auto jadi yg paling cantik di rumah 🤣
total 5 replies
Lisa Faris
Yasmin setia sekali dari tk sampai dewas masih menunggu🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!