DEWA GUNTUR

"Terima kasih, Dewa Abadi, atas bantuanmu. Jika kau tidak keberatan, bisakah kau ikut denganku ke keluarga Qin sebagai tamu?"

Nyonya Qin menyela sambil tersenyum, mengundang Fang Yuan ke keluarga Qin sebagai tamu.

Fang Yuan mengangguk setuju. Karena cabang sekte Tianlan di wilayah ini telah dipindahkan karena bencana iblis, alamat di slip giok tidak lagi berguna. Dalam perjalanan, dia bisa bertanya kepada para pengikut sekte cabang ini apa yang sedang terjadi dan membawanya ke cabang sekte tianlan.

Fang Yuan mengeluarkan kapal spiritual berbentuk naga dari cincin penyimpanannya. kapal itu berwarna ungu keemasan, diukir dengan berbagai pola petir, dan dihiasi dengan sangat indah. kapal itu disebut kapal Langit petir, sebuah kapal terbang kelas atas yang dapat terbang ribuan mil dalam satu tarikan napas dan dapat menahan serangan para kultivator alam inti emas.

Dia memberi isyarat kepada Nyonya Qin, putrinya, dan keempat pengikut cabang sekte tianlan untuk menaiki kapal Langit petirnya.

Saat melihat kapal Langit petir, mata mereka kaget, dan mereka bersikap agak pendiam. Mereka pernah melihat kapl roh sebelumnya, tetapi ini pertama kalinya mereka menaiki kapal yang seindah dan semegah ini.

Setelah menaiki kapal roh, Nyonya Qin menunjuk ke suatu arah, dan fang Yuan dengan pikirannya perlahan mengendalikan kapal Langit petri untuk terbang.

"Katakan padaku, mengapa sekte cabang tianlan menderita bencana iblis?"

Fang Yuan bertanya kepada Wu Tao. Meskipun Gunung tianlan di dunia ini hanyalah sebuah sekte cabang, karena merupakan cabang dari Sekte Tianlan miliknya, ia tidak bisa mengabaikannya.

Bagaimanapun, ia adalah Wakil Ketua Hukuman dari Sekte Tianlan.

Wu Tao berkata. "Tuanku, kisah ini dimulai lebih dari empat puluh tahun yang lalu..."

Lebih dari empat puluh tahun yang lalu, seorang leluhur Gunung tianlan yang telah mencapai alam Inti Emas sempurna akan menerobow ke alam Jiwa Baru Lahir. Namun, ras iblis melarang kelahiran Kultivator alam Jiwa Baru Lahir di alam rahasia surgawi ini, sehingga Gunung tianlan merahasiakan peristiwa tersebut, berharap dapat mengumpulkan kekuatan dan membina lebih banyak kultivator alam Jiwa Baru Lahir untuk melawan ras iblis.

Namun, seorang pengkhianat di antara umat manusia memberi tahu ras iblis tentang kelahiran Kultivator alam Jiwa Baru Lahir ini.

Enam raja iblis turun ke Gunung tianlan, membantai beberapa tetuanya dan melahap tetua alam Jiwa Baru hidup-hidup di hadapan ribuan murid Gunung tianlan.

Saat Wu Tao berbicara, matanya merah dan giginya menggertak, dipenuhi kebencian terhadap ras iblis dan kemarahan yang membara bagi mereka yang mengkhianati Gunung tianlan.

Meskipun ia tidak mengalami masa kelam itu, ia dapat merasakan rasa ketidakberdayaan dan kemarahan yang mendalam dari catatan sejarah.

Karena ditikam dari belakang, Gunung tianlan yang kecewa dengan ras manusia di alam rahasia surgawi, memilih untuk meninggalkan tanah sucinya dan pergi ke sebuah gua yang tidak diketahui manusia maupun iblis.

Selain acara tahunan para tetua, yang melibatkan para murid untuk berburu atau yang lainnya, Gunung tianlan juga meninggalkan semua faksi lain, tetap independen dari manusia maupun iblis.

Setelah memahami seluruh situasi, ekspresi fang Yuan menjadi gelap. Setelah jeda, ia berbicara perlahan, suaranya dingin dan menusuk dengan niat membunuh yang tak tergoyahkan.

"Sungguh sifat manusia yang tercela"

Butuh beberapa saat baginya untuk memahami. Apa yang disebut pengkhianatan hanyalah kompromi antara ras manusia alam rahasia surgawi dan iblis alam rahasia surgawi.

Meskipun kelahiran para kultivator alam Jiwa Baru Lahir di alam rahasia surgawi ini akan memperkuat fondasi ras manusia di alam rahasia surgawi, mereka takut akan pembalasan yang lebih besar dari iblis setelah mengetahui situasi tersebut. Oleh karena itu, meskipun Gunung tianlan melindungi umat manusia ini, mereka mengkhianatinya tanpa ragu.

Fang Yuan tak bertanya lagi. Dalam hatinya ia telah menghukum mati para petinggi umat manusia di alam rahasia surgawi ini. Sekalipun Gunung tianlan hanyalah cabang dari Sekte Tianlan, ia tak akan menoleransi kekuatan lain yang menusuknya dari belakang.

Sesaat kemudian, Kapal Langit petir perlahan terbang menuju kota. Bagi para prajurit yang mempertahankan kota, mereka hanya melihat seberkas cahaya ungu keemasan yang melesat di langit.

....

Di keluarga Qin kini dipenuhi duka dan dendam. Dengan hancurnya keluarga He, hanya keluarga Qin yang tersisa dari empat keluarga besar, berjuang untuk menahan tekanan dari keluarga Wang.  

Di aula, istri kepal keluarga Qin membujuk kepala keluarga Qin.

"Tuan, keluarga Wang berkata jika kita menyerahkan Qin Cixin dan He Lina, mereka akan memberi keluarga Qin kesempatan. Mereka hanya perlu menyerah dan mengampuni nyawa kita"

"Diam. Cixin itu adikku dan He Lina adalah keponakanku. Bagaimana mungkin aku mengkhianati mereka?" 

Qin Suhen berkata dia tidak bisa mengkhianati mereka, tetapi secercah hasrat melintas di matanya.

Istri kepala keluarga Qin berkata "Tuan, sekarang bukan waktunya untuk mengkhawatirkan hal-hal ini. Apakah Anda akan membiarkan seluruh keluarga Qin dikuburkan bersama mereka?"

"Tapi bagaimanapun juga mereka adalah saudara sedarahku"

Wajah Qin Suhen kusut dan patah hati, dan dia tampak bingung harus berbuat apa.

Melihatnya seperti ini, mata istri kepala keluarga Qin berkilat jijik. "Setelah bertahun-tahun tidur di ranjang yang sama, kau pikir aku tidak tahu karaktermu seperti apa? Kau pandai berpura-pura, dan aku harus melakukannya untukmu"

"Sudahlah, sudahlah. Aku hanya berharap mereka tidak menyalahkanmu. Lagipula, kau melakukan ini demi keluarga Qin"

Qin Suhen memasang wajah sedih yang mendalam dan melambaikan tangan kepada istrinya, menyuruhnya turun dan mengurusnya.

Kecaman istrinya semakin dalam. Ia berdiri dan bersiap turun untuk mengurus sesuatu ketika mendengar suara seorang wanita dari luar aula.

"Kakak dan adik ipar. Aku di sini bukan untuk meminta keluarga Qin menerimaku, aku hanya ingin berpamitan."

Pasangan itu melihat ke luar dan melihat Qin Cixin dan He Lina muncul di pintu dan mata mereka menunjukkan kekecewaan.

Qin Cicin tidak menyalahkan Qin Suhen, Lagipula dibandingkan dengan ratusan orang di keluarga Qin, ia dan putrinya tampak tak berarti.

Jadi sejak awal, Qin Cixin tidak menaruh harapannya pada keluarga Qin, melainkan memilih untuk pergi ke Gunung tianlan bersama putrinya.

Awalnya ia ingin mengundang dewa muda yang telah menyelamatkan nyawanya dan putrinya ke keluarga Qin sebagai tamu, tetapi tampaknya itu tidak perlu.

Qin Cixin berbalik dan membawa He Lina bersamanya dan pergi. Hal ini membuat Qin Suhen cemas, Jika membiarkan mereka pergi seperti ini, keluarga Wang tidak akan bisa menangkap mereka, dan keluarga Qinnya juga akan hancur.

"Seseorang, hentikan mereka"

Qin Suhen berhenti berpura-pura dan segera memerintahkan penjaga untuk menghentikan Meraka.

Beberapa sosok muncul bersamaan, mengelilingi Qin Cixin dan putrinya. Hal ini membuat wajahnya pucat pasi. Ia berbalik dan memelototi Qin Suhen dan berkata.

"Kita ini kakak beradik, apa kau benar-benar akan melakukan ini padaku?"

Qin Suhen tidak berani menatap mata Qin Cixin, Ia berkata dengan lemah

"Cixin, anggap saja ini pengorbanan untuk keluarga Qin"

"Berkorban demi keluarga Qin? Belum cukupkah pengorbananku? Demi keluarga Qin, aku merelakan kebebasanku dan menikah dengan keluarga He. Sekarang demi keluarga Qin kau ingin mengirim aku dan putriku ke keluarga Wang? Qin Suhen kukatakan padamu, itu mustahil"

Mata indah Qin Cixin dipenuhi kebencian. Ia telah membalas semua yang telah diberikan keluarga Qin padanya. Kali ini, ia tak akan pernah berkorban demi keluarga Qin lagi.

Setelah itu, Qin Cixin menggenggam tangan putrinya, dan berkata dengan suara berat.

"Lina ikuti mamah"

"Hmph. Qin Cixin ini bukan terserah dirimu"

Qin Suhen sangat marah dan segera memerintahkan para penjaga untuk menangkap mereka.

...