5 Tahun Diana berjuang sampai akhir bencana alam dan serangan zombi ganas. Dia pikir dia bisa hidup sampai akhir kiamat, namun harapan hidup sampai akhir bencana namun harapan nya pupus karena penghianatan dari keluarga, pacar dan sahabatnya, membuat Diana meregang nyawa dengan mengenaskan.
di cabik - cabik oleh hewan mutan yang ganas, dia di cabik - cabik sampai sekarat namun saat diana merasakan sakit nya dia berucap "beri aku kesempatan lagi tuhan aku akan membalaskan dendam ini" ucapnya dalam hati, namun saat dia membuka mata kembali, tiba - tiba dia terbaring di kasur empuk lembut. ruangan itu tidak asing dan dia baru ingat jika itu adalah kamar mewahnya. dia kembali 1 bulan sebelum bencana alam dan serangan zombie terjadi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hujan virus
...🖤 Halo Semuanya 🖤...
...Ini adalah Novel terbaruku, semoga kalian suka dengan Novel terbaru ku ini....
...Terima Kasih Dan Selamat Membaca...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Mereka naik terus menerus sampai mereka ber 6 sampai di lantai 23, di sana bukan hanya keluarga Noni saja namun ada juga keluarga dari Unit yang lain mengungsi di sana karena di sana Tempat yang aman.
Suara gemuruh terus terdengar keras di telinga mereka yang sekarang berlindung di lantai 23, mereka tidak berani melihat keluar karena ketakutan yang besar.
Tadi Siska melihat ke arah luar apartemen gelombang Tsunami sedang meluluh lantahkan beberapa bangunan dengan derasnya untuk dia melihat keluar dan langsung membawa semua keluarganya keluar dari Apartemen dan diam di lantai 23.
"Mah aku takut" ucap sisi anak Siska
"Tenang ada mamah sama papah di sini, sekarang kita udah aman sayang" balas Siska sambil memeluk dan mengelus anaknya itu yang baru berusia 5 tahun
Siska dan Aldo terus menerus menenangkan anaknya itu, agar dia tidak takut dan tenaga.
Sedangkan Noni dia duduk menyandarkan badanya ke dinding dengan kaki yang sakit karena tadi kakinya di paksa untuk berlari dan naik tangga jadi luka yang tadi mulai mengering kembali terbuka lagi.
Untuk Tika dan Andika mereka sudah menyelamatkan diri dan sekarang mereka sedang ada di lantai 26, untuk Wili dia selamat namun orangtuanya tidak tau mereka selamat atau tidak, karena mereka berdua turun dari lantai 15 ke lantai 1 untuk melihat keadaan di luar, Karen hari itu terlihat sudah banyak orang yang keluar dari dalam rumah mereka untuk melihat di luar Apartment apa sudah aman atau tidak.
Dan saat mereka sudah ada diluar Tsunami terjadi mereka bukan masuk lagi ke dalam Apartemen malah mereka lari entah kemana.
Wili terlihat murung karena dia tidak tau dengan keadaan kedua orang tuanya, saat dia ingin mencari mereka karena mendengar suara gemuruh air yang besar dia sudah berada di tangga darurat namun saat dia ingin turun dia melihat orang - orang yang tinggal di Unit bawah berlarian ke Unit atas dan berteriak Tsunami, Wili mulai panik dan dia terus mencari orang tuanya ke lantai bawah saat dia sudah ada di lantai 11 dia melihat air yang sudah masuk ke dalam Apartemen dan tangga darurat sudah di penuh air jadi dia memutuskan kembali dengan berlari ke lantai atas untuk m menyelamatkan dirinya.
Wili terlihat murung dan hanya bisa diam, dia masih mengharapkan orangtua nya selamat dari bencana Tsunami ini.
Di dalam Apartemen Diana
Sangat berbeda dengan keadaan di luar Unit Apartemen nya, diana terlihat sedang meminum secangkir teh hangat dengan suhu di Unit Apartemen Diana yang nyama dan hangat sangat jauh berbeda dengan di luar mereka kedinginan dan mereka juga tidak punya makanannya karena mereka berlari hanya membawa baju yang mereka pakai saja tidak ada waktu untuk mengambil barang - barang mereka.
Tsunami hanya sampai lantai 16 jadi semua orang yang tinggal dari lantai 16 ke bawah mengungsi ke lantai atas.
Di lantai 25 ada sekitar 12 orang yang mengungsi di sana, ada anak kecil 3 orang dan sisinya orang dewasa terlihat dari raut wajah mereka yang ketakutan dan khawatir dengan situasi yang baru mereka alami.
Diana dengan tenangnya minum teh hangat sambil melihat ke luar jendela Apartemen nya, terlihat Ari mulai surut kembali.
Namun dari surutnya air Tsunami terlihat juga korban - korban dari bencana sunami yang mulai terlihat.
Diana melihat mungkin ada ratusan may*t yang terlihat setelah surutnya tsunami.
Sangat terlihat dampak dari Tsunami besar itu, banyak Apartemen yang rubuh banyak rumah yang rata terbawa arus Tsunami dan korban ada di mana - mana membuat kota ini terlihat mencengkram.
Dan setelah diana ingat ingat ma*at - m*yat itu akan tergeletak di sana tanpa ada orang yang mengurus nya, suasana yang mencekam, bau busuk yang menyengat kuat dan nanti akan ada hujan virus yang membuat hampir seluruh manusia di bumi berubah menjadi Zombie, dan aneh nya Ma*at - M*yat dari korban Tsunami akan ikut berubah menjadi Zombie, dengan suhu yang dingin mayat akan sedikit lama bertahan jadi saat hujan virus terjadi ma*at - ma*at itu akan hidup kembali menjadi Zombie yang mengerikan.
...***********************...
2 Hari Kemudian
Awalnya Diana hidup dengan tenang dan aman, namun dia memulai terganggu dengan gedoran pintu yang terus menerus karena ulah dari para pengungsi yang mengungsi di lantai Apartment nya.
Mereka tidak bisa kembali lagi ke Unit Apartemen nya karena rumah mereka sudah hancur, tidak bisa di tempati lagi karena semuanya sudah basah dan kotor.
Para pengungsi itu mengetuk semua pintu Unit Apartemen yang masih selamat untuk meminta makanan.
Namun saat ada orang yang memberi mereka makan, orang - orang itu akan terus datang ke orang yang memberi mereka makanan untuk terus di mintai makanan.
Sedangkan Diana tidak membuka pintu Apartemen nya karena tau apa yang terjadi dengan orang baik hati itu yang terus di mintain makan, sampai dirinya pun sekarang kesusahan tidak punya makanan lagi namun mereka terus meminta makanan dan tak segan masuk ke dalam Unit Apartemen nya.
Sore hari
Hujan virus itu datang
Hujan yang sangat deras itu mengundang orang - orang yang sedang kelaparan dan gedung Apartemen nya untuk keluar dan berebutan meminum air Virus itu.
"Mah, kek, Tante, om ayo kita keluar, di luar hujan kita bisa minum air hujan agar tidak kelaparan lagi" ajak Ghea
"Ayo mamah udah laper banget ini" ujar Noni
"Iya ayo" balas Santi
Mereka pun turun dari lantai 23 ke lantai 1 untuk minum air karena mereka sudah sangat kelaparan sudah 3 hari mereka tidak makan.
Noni juga kakinya sudah mulai membaik, dia sudah bisa berjalan namun masih terlihat pincang.
30 menit kemudian
Mereka sudah ada di lantai 1, saat mereka melihat keluar dari gedung Apartemen terlihat orang - orang meminum air hujan dengan gembiranya.
Ada anak kecil ada wanita laki - laki, tua muda mereka menikmati air yang deras itu.
Namun saat mereka ingin ikut meminum air virus itu, tiba - tiba ada satu laki - laki yang tersedak dan tiba - tiba mengeluarkan darah yang deras dari mulutnya, matanya telinganya.
Akhhhhhhhhh!!
Teriak seseorang yang melihat orang - orang mulai mengeluarkan darah dari mulut hidung mata dan telinga.
"Lari" teriak Tedi
Mereka pun berlari kembali masuk ke dalam gedung Apartemen dan mereka berlari ke Unit Apartemen yang sudah terlihat kosong, Apartemen itu ada di lantai 18 dan terlihat dari dalam rumah yang masih aman, namun sepertinya Apartemen itu kosong tidak ada penghuninya jadi mereka bisa tenang tinggal di sana untuk sementara.
Cklek!!
Pintu di kunci dengan rapat, Mereka juga mengganjal pintu dengan kursi dan apapun yang bisa membuat pintu tidak bisa di buka.
"Kenapa pah?" tanya Noni.
"Papah merasakan akan ada bahaya yang menimpa kita. Jadi kita harus diam di sini, jangan berisik dan diam. papah yakin air hujan tadi adalah air yang berbahaya" jawab Tedi
Saat Ghea melihat ke bawah Apartemen, orang - orang yang tadi sedang meminum air hujan tiba - tiba terdiam di tempat dengan wajah penuh dengan darah dari mulut hidung telinga dan mata mereka.
Mulut mereka menganga dengan besar mata mereka tidak berkedip, dan kemudian mereka seperti Zombie dengan suara yang menakutkan.
GRUOAHHHHHHHHHHHH!!!!!
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
lagi seru nya baca abis,,,,,, 😥😥
seruuu thorr,,,, 👍👍💪💪