Restu? lagi-lagi restu yang jadi penghalang, cinta beda agama memang sulit untuk di satukan, cinta beda alam juga sulit untuk di mengerti tetapi cinta terhalang restu berhasil membuat kedua belah pihak dilema antara maju atau mundur.
Apa yang akan dipilih oleh Dirga dan Klarisa, karena cinta terhalang restu bukanlah hubungan yang bisa dikatakan baik-baik saja untuk keduanya.
Ikuti kisah mereka didalam novel yang bertajuk "Melawan Restu".
Salam sehat
Happy reading
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Goresan_Pena421, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertanyaan mematikan dari Dirga
Sesampainya Dirga di Tanggerang, ia langsung memarkirkan motornya di garasinya, belum sempat ia masuk ke rumah, ibundanya sudah mendatanginya dengan banyak persoalan.
"Dari mana saja kamu Dirga? Kenapa kemarin tidak pulang ke rumah? Apa kamu sudah cukup hebat untuk meninggalkan rumah ini tanpa memberi kabar apapun kepada bunda?" ucap ibunda Dirga.
"Karena kalau Dirga bilang sama bunda, pasti gak akan di kasih izin, jadi Dirga memilih untuk tidak pulang dua hari ini, karena ada yang harus Dirga selesaikan, "ucap Dirga.
" Siapa lagi yang membuat mu tidak pulang jika bukan karena Klarisa! Kamu pikir bunda akan memberikan restu kepada mu? Jangan harap Dirga ! "ucap ibunda Dirga.
" Iya bunda iya, kalau bunda gak kasih restu ya udah! Tapi jangan kira Dirga akan berhenti meminta restu bunda kepada Tuhan, "ucap Dirga.
"Tuhan pun tau siapa yang pantas untuk mu! "ucap ibunda Dirga.
" Dirga baru aja sampai bunda, jangan buat Dirga memilih untuk ngekost! "ucap Dirga yang langsung masuk kedalam rumah meninggalkan bundanya.
Dirga kesal dengan sikap ibundanya, kerap kali ia melakukan yang terbaik dan sesuai dengan harapan bundanya kepadanya, namun kali ini Dirga hanya ingin memperjuangkan wanita yang ia cintai, dan bisa membuatnya merasa nyaman, tetapi Dirga malah di halangi oleh ibundanya.
Dirga langsung menelpon Klarisa karena ia benar-benar lelah dan ia tahu harus pulang kepada siapa.
percakapan via telpon.
"Hallo sayang," Dirga.
"Hallo juga sayang, capek ya? Makanya lain kali jangan nekat gitu, Lampung jauh, banyak begal kata bunda mu jadi jangan nekat gitu ya," Klarisa.
"Hmm, sayang aku mau nanya gimana kalau nantinya kita ga jadi? " Dirga.
" Ya kalau ga jadi aku juga ga akan jadi sama yang lain, kalau ga sama kamu ya ga sama yang lain! "Klarisa.
"Terus gimana sama pandangan orang lain ke kamu? Masa mau jadi perawan tua si" Dirga.
" Loh jomblo juga ga dosa, jadi ngapain harus mikirin pandangan orang ke aku? emangnya hidup mereka udah benar? Jadi bisa mengomentari hidup aku? Intinya kalau gak sama kamu ya enggak sama siapapun, " Klarisa.
"Iya aku kan cuma nanya, misalkan kalau kita ga jadi, kita ngobrol biasa, "Dirga.
"Iya intinya kalau ga sama kamu ya ga sama siapapun, kenapa si nanya ini? Aku sedih kalau ditanya kaya gini, kalau emang kamu ga yakin sama aku, ya udah cari yang buat kamu yakin dan yang direstui sama ibu kamu, cari yang kerjanya bukan guru honor kaya aku, cari yang bisa dibanggakan sama ibu kamu, aku muak jika harus ditanya dengan pertanyaan mematikan seperti ini, karena menghadapi ibu mu saja aku sudah kewalahan kenapa harus ditambah dengan pertanyaan mematikan seperti ini, sebenarnya ya kalau kamu memang ragu sama aku ya jangan di lanjutkan, kamu pikir aku ga sakit hati di tanya seperti ini, sementara ini energi terkahir aku untuk mencintai, harapan terkahir aku dalam menjalani hubungan dan ini adalah doa terkahir aku tentang jodoh, seharusnya di usia ku yang gak bisa main-main ini kamu gak harus nanya hal ini ke aku, kalau emang kamu ga tahu ya udah tinggalin aja aku, "Klarisa.
" Sayang aku cuma mau nanya baik-baik bukan introgasi kamu yang enggak-enggak, "Dirga.
"Iya, "Klarisa.
Eaakk🤭😂