NovelToon NovelToon
Menantu Ibu

Menantu Ibu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Nikah Kontrak / Mengubah Takdir
Popularitas:203.9k
Nilai: 5
Nama Author: Me Nia

Kontrak kerja Tya di pabrik garmen akan segera berakhir. Di tengah kalut karna pemasukan tak boleh surut, ia mendapat penawaran jalur pintas dari temannya sesama pegawai. Di hari yang sama pula, Tya bertemu seorang wanita paruh baya yang tampak depresi, seperti akan bunuh diri. Ia lakukan pendekatan hingga berhasil diajak bicara dan saling berkenalan. Siapa sangka itu menjadi awal pilihan perubahan nasib. Di hari yang sama mendapat dua tawaran di luar kewarasan yang menguji iman.
"Tya, maukah kau jadi mantu Ibu?" tanya Ibu Suri membuyarkan lamunan Tya.
"HAH?!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Me Nia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 Wedding Day

Tya serius dengan ucapannya. Menyerahkan urusan mahar dan belanja hantaran pada Diaz sepenuhnya. Termasuk soal cincin nikah. Ia memilih meminjamkan cincin yang dipakainya pada Diaz sebagai referensi ukuran. Tentu saja semua itu bukan tanpa alasan. Dirinya punya alasan tersendiri yang memilih digenggam di hati.

Pertemuan keluarga ditutup dengan makan siang setelah melalui sesi fitting baju. Tya memilih ikut pulang bersama kakaknya meski Diaz menahannya untuk tinggal dulu dan nanti sore diantar pulang. Lebih merdeka tinggal di rumahnya yang sederhana tapi hangat oleh cinta dan ketulusan daripada harus tertahan di rumah mewah yang berhiaskan kepalsuan.

Hari-hari berlalu tanpa terasa. Semakin dekat menuju hari pernikahan. Karena segala sesuatunya sudah ada yang mengurus, Tya menunggu waktu tiba dengan santai. Tak ada kecemasan apalagi antusiasme mengingat ini bukan wedding dream melainkan wedding agreement. Ia yakinkan diri dan mantapkan hati, cerita pernikahannya nanti tidak akan sama dengan novel Wedding Agreement yang pernah diangkat menjadi film dan serial di televisi.

Mas Diaz bukan tipe pasangan hidup yang kumau. Iya dia kaya, tapi itu nggak jadi prioritas utama. Ya.... mungkin prinsipku berbeda dengan cewek lain. Aku menerima ini sebagai project saling menguntungkan.

Iya dia ganteng. Tapi kau juga tampan. Tidak hanya tampan fisik, hatimu juga. Setiap ku pandang, wajahmu meneduhkan, senyummu menyejukkan. Kau calon imam diatas rata-rata yang bisa menuntunku yang fakir ilmu ini.

Aku menunggumu pulang ke tanah air. Please, jika nanti kau lebih dulu mendengar berita tentang aku dari orang lain, dengarkan juga dari mulutku. Akan ku katakan sejujurnya, akan aku jelaskan kronologisnya.

Kau pergi dengan berkata, "Tunggu aku kembali ya, Cantya." Kalimat itu ambigu, kau pergi sebagai teman baik. Tapi aku tafsirkan dengan pikiran positif bahwa kelak kau akan pulang dengan versi terbaik dan lalu melamarku. Boleh kan aku ngehalu begitu secara selama ini kau sangat baik dan perhatian lebih dari sekadar teman biasa.

Oktober, H-2 wedding day

Aku yang lagi galau ~ Cantya Lova

Tya menghela napas. Dada berubah lega setelah isi hati dicurahkan dalam Notes di ponselnya. Rencana mau meregangkan tangan urung karena muncul pop up pesan dari Ibu Suri.

[Tya...nanti nggak usah bawa pakaian. Ibu udah siapin semua kebutuhanmu di rumah, lengkap sampai pakaian dalam]

[Bawa barang pribadi yang diperlukan aja]

[Sehat-sehat ya. Lusa kita ketemu di Geranium]

Tya mengangkat sudut bibir kanan. Yang mau nikah siapa, yang sibuk dan semangat siapa. Ya dalang. Wajar aja permaisuri sibuk kan yang punya skenarionya kan dalang.

[Oh siap Ibu. Ibu juga jaga kesehatan ya]

Selesai membalas pesan yang lalu merebahkan badan, giliran pintu kamarnya ada yang mengetuk.

"Tya....ada Yuni."

"Iya, mbak. Tunggu sebentar."

Tya bangun lalu menggelung rambutnya. Menyambar pasmina biru tua yang tergantung pintu lemari. Barulah keluar kamar.

"Abis dari mana, Yun?" Tya duduk satu sofa dengan Yuni.

"Sengaja ke sini. Pengen ngobrol aja sama calon manten. Kamu lagi tidur siang ya?"

"Udah tadi. Sekarang udah jam setengah tiga. Lagi nyicil packing barang soalnya abis nikah langsung ikut suami." Tya tersenyum dengan wajah tersipu.

"Duh, aku iri deh sama kamu. Beruntung banget kamu, Tya. Kenal belum lama, langsung diajak serius. Dari wajahnya sih kelihatan cool orang baik, bukan cool buaya darat. CEO muda dari perusahaan apa sih dia. Kan jadi kepo."

Tya tertawa kecil. "Nanti kau akan tahu sendiri siapa dia." Ia tidak lagi kaget kenapa di Primatex tidak heboh, karena ternyata Diaz mengultimatum Pak Surya untuk tutup mulut. Hanya manajer seorang yang diundang ke pernikahan nanti.

Yuni mendesah. "Baiklah aku akan sabar sama dirimu yang penuh kejutan. Aku juga sedih nggak bisa hadir nanti. Kenapa hari Selasa sih nikahnya, kan hari kerja. Aku nggak dikasih izin cuti. Mana cuma sampai jam 11 aja acaranya."

"Aduh protes melulu nih pemirsa. Yang hitung tanggal tuh calon mertua. Menurut mereka itu tanggal yang baik. Soal waktu kenapa sebentar, karena semua tamu wajib hadir satu waktu yaitu saat akad nikah. Biar khidmat. Begitu alasannya, Yun."

"Iya deh paham. Karna nanti nggak bisa hadir, Aku mau kasih kadonya sekarang. Jangan dilihat dari harganya ya, tapi lihat dari nilainya. Kan kamu tukang review."

Tya tertawa sambil menerima uluran papar bag yang sejak tadi ada di di sisi kiri kaki Yuni. "Meskipun belum dibuka, aku kasih niai 9/10. Karna apa? Karna kau sangat care sama aku. Makasih ya, Yun. semoga rezekinya diganti sama Allah yang berlipat ganda."

***

Melalui satu hari tidaklah lama. Usai Minggu berlalu, Senin telah terlewati berganti Selasa pagi yang berembun. Sejak kemarin hawa dingin menyelimuti kota Bekasi yang biasanya langganan suhu panas. Kota-kota lain pun dikabarkan mengalami suhu dingin yang sama. Menurut BMKG, fenomena suhu dingin di tengah kemarau adalah peristiwa bediding, disebabkan oleh angin muson Australia yang kering dan sejuk serta minimnya awan yang membuat panas dari permukaan bumi cepat hilang di malam hari.

"Ah, ini hawa cocok sekali kalau untuk pengantin baru mah," ujar juru rias yang baru saja selesai mendandani Tya.

Tya hanya tersenyum simpul. Bertempat di lantai dua Geranium Cafe, ia menatap pantulan wajahnya di cermin dengan takjub. Merasa itu bukan pantulan wajahnya.

Tya dan keluarga dijemput pukul enam pagi oleh orang suruhan Ibu Suri. Langsung menuju ruang makeup karena sudah ditunggu tim MUA. Wajah yang sehari-harinya hanya dipoles bedak dan lipstik, kini tampak berbeda.

"Masya Allah! Cantik banget, Dek. Diaz bakal bengong pastinya. Uh, yakin makin ter Tya Tya deh." Susan memuji bukan basa-basi. Surut matanya mencerminkan ketulusan.

Lagi-lagi Tya tersenyum simpul. Kali ini enggan mengeluarkan kata protes pada kakak iparnya.

"Apakah pengantin wanita udah siap? pengantin pria udah nunggu di ruang akad."

Tya mendengar jelas suara itu. Suara kru WO yang melongok di pintu.

Hai, Tya. Ini kawin-kawinan. Jangan gugup ya biasa aja.

Bertempat di lantai bawah yang disulap menjadi ruang akad, Diaz sudah duduk dengan punggung tegak di hadapan meja akad. Jas warna putih dan dasi kupu-kupu berpadu celana kain warna hitam membalut tubuhnya yang atletis. Berusaha memasang wajah tenang meski hatinya mulai tegang sejak ia berjalan digandeng ibunya dan diantar sampai ke depan kursi akad.

Meski pernikahan ini adalah rencana ibunya dan ia dianggap wayang, namun Diaz merasa pernikahan ini bukan episode sinetron tapi vibes-nya seperti nyata. Ah, tapi begitu ingat pesan sang ibu bahwa harus terlihat senatural mungkin, barulah ia sadar kalau ini memang sandiwara.

"Hadirin yang berbahagia, dimohon untuk berdiri. Mari kita sambut kedatangan calon pengantin wanita."

"Kepada Mas Ardiaz Kavian, dipersilakan berdiri dulu di samping kursi. Sambut kedatangan ananda Cantya Lova dengan senyuman manis."

Begitu ucapan pembawa acara yang berdiri di ujung sisi kanan karpet merah yang akan dilalui oleh Cantya Lova—mulai berjalan pelan nan anggun menebar senyum, diiringi Bisma dan Susan yang menuntun Nesha.

...🌻🌻🌻...

Halo, Bestie...

Makasih yang udah ngedukung karya tanpa disuruh. Sengaja aku pantau saja dulu dan Alhamdulillah dukungannya mengalir deras setiap babnya.

Tambah semangatin lagi ya akunya. Jangan lupa like, vote seminggu sekali, gift semampunya, koin bagi yang punya, dan 10 iklannya ditonton sampai abis da gratis ieuh nyaaaa

Love kalian banyak-banyak pokona mah 🥰

1
🇮🇩My_AS4🇵🇸
🤣🤣🤣 kesenjangan kasta, sa ae teh othor nih
🇮🇩My_AS4🇵🇸
hmmm buat obat stress, suatu saat nnti Tya bakal jadi obat segalanya utk mas Diaz 🤭
Entin Wartini
hukumannya apa tuh mas diaz
Rahma Inayah
hukumannya pasti cium km tya🤭🤭
bundanya Fa
modusmu mas.... pasti nanti hukumannya yg aneh2 gitu.
bundanya Fa
penurut sambil mikirin strategi berperang. 🤭
bundanya Fa
ibu suri kepo. 🤣🤣🤣
tidur bareng itu maunya ibu suri kaaan.... sabar ya ibu. 🤭
bundanya Fa
lari kayak dikejar setan beneran kan tya.... setannya mas dias. 🤣🤣🤣🤣
bundanya Fa
malam pertama sdh mulai muncul hilal cintanya ke tya kaaan....
bundanya Fa
haha... siksp terbukanya tya nih juga bikin dag dig dug dias.😄😄
astri chan
haduhhh bacanya nanti apa ya kalau udah banyak
Mamah Eneng
hukumnya pasti di cium🤭
Dhesy Echa
cium🤣🤣🤣
mamak"e wonk
suka dgn karakter tya
Wiwi Nurwiyah
jangan biling hukuman nya dicium🤭
Wiwi Nurwiyah
😄😄😄😄😄👍👍
Wiwi Nurwiyah
boleh ketawa lebar gak tya?
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Wiwi Nurwiyah
diratukan mertua ini mah ceritanya😄🤭🤭🤭
Hera Wati
selalu suka alur ceritanya thanks ka nia
Wiwi Nurwiyah
joko selalu dihati,,,,kudis aja kalah🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!