NovelToon NovelToon
Dinikahi Cowok Cupu

Dinikahi Cowok Cupu

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Asma~~

​Calya, seorang siswi yang terpikat pesona Rion—ketua OSIS tampan yang menyimpan rahasia kelam—mendapati hidupnya hancur saat kedua orang tuanya tiba-tiba menjodohkannya dengan Aksa. Aksa, si "cowok culun" yang tak sengaja ia makian di bus, ternyata adalah calon suaminya yang kini menjelma menjadi sosok menawan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asma~~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Calya terdiam di depan cermin, jari-jarinya sibuk merapikan seragam sekolahnya yang sudah tak lagi terasa asing. Tapi hari ini berbeda. Hari ini adalah akhir dari babak yang panjang, babak di mana Rion, sosok yang selama ini menjadi poros hidupnya di sekolah, akan melepaskan jabatannya sebagai Ketua OSIS. Perasaan campur aduk menyeruak. Ada sedikit kesedihan karena Rion tak akan lagi berada di puncak, memimpin dengan karisma yang membuatnya jatuh hati. Namun, ada pula desiran kegembiraan, sebuah rahasia yang ia simpan rapat-rapat di dalam dadanya.

​Pagi itu, Calya sengaja berangkat lebih awal. Langkahnya terburu-buru, meninggalkan Aksa yang masih pulas di balik selimut. Ia tak sabar ingin melihat Rion, ingin mengabadikan setiap detik dari hari terakhirnya sebagai ketua. Tanpa sadar, sebuah senyum merekah di bibirnya.

​Saat tiba di sekolah, Rion sudah berada di ruang OSIS, sibuk memeriksa berkas-berkas terakhir. Ia tampak lelah, tapi matanya memancarkan ketenangan yang khas. "Tumben udah di sini?" sapa Rion, suaranya serak namun hangat.

​Calya hanya menggeleng, pipinya sedikit merona. "Pengen aja. Sekalian bantu-bantu."

​Mereka berdua larut dalam keheningan yang nyaman, sesekali bertukar pandang. Di antara tumpukan kertas dan poster-poster yang akan diganti, Calya memberanikan diri. "Jadi, hari ini lo digantiin?"

​Rion mengangguk pelan. "Udah waktunya. Lagian, gue juga mau fokus sama ujian masuk universitas."

​Hati Calya mencelos. Kata "waktunya" terasa begitu final, seolah-olah mengakhiri segalanya. Ia memberanikan diri untuk menggenggam tangan Rion. Hangat. "lo bakal tetap jadi ketua di hati gue." Calya menutup mulutnya tak menyangka akan mengatakan itu kini ia sunggu sangat malu

​Rion menoleh, ekspresi terkejutnya perlahan berganti menjadi senyum. "lo... serius?"

​Calya mengangguk. "Serius." ia hanya hisa pasrah merutuki kebodohannya

​Keheningan kembali menyelimuti mereka, namun kali ini penuh makna. Rion genggaman tangannya. Detik itu, Calya tahu, perasaannya tak bertepuk sebelah tangan.

Calya dan Pesona Rion di Hari Pemilihan

​Suasana aula sekolah begitu riuh. Di sudut-sudut ruangan, para siswa berbaris rapi, menunggu giliran untuk memberikan suara mereka. Hari ini adalah hari besar, hari di mana ketua OSIS baru akan dipilih. Rion, dengan seragam OSIS lengkap dan senyumnya yang kharismatik, berdiri di podium bersama para guru, siap untuk menyerahkan tongkat estafet kepemimpinannya.

​Dari jauh, Calya tak bisa mengalihkan pandangannya. Jantungnya berdebar kencang melihat Rion yang tampak begitu memukau, memancarkan aura seorang pemimpin sejati. Senyumnya yang menenangkan, cara bicaranya yang lugas, semua itu membuat Calya terpesona. Ia melihat Rion bukan hanya sebagai ketua OSIS yang berwibawa, tetapi juga sebagai sosok yang mengisi hatinya.

​"Ya ampun, Cal. Segitu banget sih ngelihatinnya," celetuk Vira, memecah lamunan Calya.

​Jojo yang berada di samping Vira ikut berdecak sebal. "Muak gue lihat lo kayak orang kasmaran gitu. Dia itu bajingan, Cal!"

​Calya menoleh, matanya berkaca-kaca. Ia tahu Vira dan Jojo tidak setuju dengan perasaannya. Namun, ia merasa perlu meluruskan semuanya. Di tengah keramaian, ia menarik kedua sahabatnya itu menjauh, ke tempat yang lebih sepi.

​"gue tahu kalian nggak suka. Tapi... tadi pagi, Rion bilang dia juga suka sama gue," bisik Calya, suaranya bergetar. "Dia bilang, dia nggak akan ninggalin gue."

"Terus lo percaya gitu aja? Cal sadar lo ngga liat waktu dia bully Aksa? lo ga liat adik kelas kemarin yang sampai keluar sekolah karna di bully sama mereka? lo tau kan Rion bisa ngelakuin apa aja. Dia itu anak kesayangan guru-guru, dia itu munafik Cal" jelas Vira berusaha menyadarkan Calya

"Gue tau dan gue ga peduli" jawab Calya dengan lirih ia tau ini salah tapi dirinya benar-benar terpesona oleh ketampanan Rion

​Vira dan Jojo saling pandang, ekspresi mereka campur aduk antara terkejut dan tidak percaya.

​"Terus, soal dia sering nge-bully... Rion bilang dia bakal berubah. Demi gue," lanjut Calya, meyakinkan dirinya sendiri dan kedua temannya.

​Hening sejenak. Jojo mendengus. "Cal, lo dengerin gue baik-baik. Rion itu cuma manis di depan lo. Lo nggak lihat Aksa? Dia tulus sayang sama lo dari dulu, nggak pernah macem-macem. Terus sekarang lo malah mau pacaran sama cowok yang tukang bully? Liatin aja. Dia bakal ninggalin lo kalau udah dapet yang dia mau."

​Kata-kata Jojo menusuk dalam. Calya kembali bimbang. Namun, di saat yang sama, ia melihat ke arah Rion yang kini sedang tersenyum ke arahnya dari podium. Senyuman itu seolah memberikan jaminan, janji bahwa semua yang dikatakan Jojo salah. Calya memilih untuk percaya pada perasaannya, pada janji Rion, meskipun ada suara-suara sumbang dari orang terdekatnya. Ia berharap, keputusannya tidak akan berakhir dengan penyesalan.

​Calya terdiam, senyum di bibirnya memudar perlahan. Ia baru saja selesai menceritakan perasaannya kepada Vira dan Jojo, dua sahabatnya yang selama ini selalu mendukungnya. Namun, kali ini, respons mereka berbeda. Wajah Vira tampak cemas, sementara Jojo menggelengkan kepalanya pelan.

​"Calya, lo serius?" tanya Vira, suaranya terdengar ragu. "lo lupa, lo jangan lupa kalau lo udah dijodohin sama Aksa?"

​Hati Calya mencelos. Tentu saja dia tidak lupa. Perjodohan itu adalah bayangan yang selalu mengikutinya, sebuah janji yang dibuat oleh keluarga mereka sejak ia dan Aksa masih kecil. Ia dan Aksa memang dekat, tapi hanya sebatas teman, atau mungkin lebih tepatnya, saudara. Tidak pernah ada perasaan romantis di antara mereka.

​"Tapi itu kan cuma perjodohan, Vira," jawab Calya lirih. "Aksa juga tahu, kita enggak saling cinta."

​"Iya, tapi keluarga kalian udah janji, Cal," timpal Jojo, nadanya lebih tegas. "Lagian, lo enggak mikir Rion itu gimana? Dia emang Ketua OSIS, tapi dia juga sering banget nge-bully siswa lain. lo mau pacaran sama orang yang kayak gitu?"

​Pernyataan Jojo menusuk tepat di ulu hati Calya. Ia tahu Rion memang punya sisi gelap. Di balik sosoknya yang karismatik dan cerdas, Rion seringkali menggunakan kekuasaannya untuk menekan junior atau siswa lain yang tidak ia sukai. Hal itu sering kali menjadi gosip di kalangan siswa, meskipun tidak pernah ada yang berani melapor.

​"Dia enggak kayak gitu kok di depan gue," bela Calya, suaranya bergetar. Ia sendiri ragu dengan ucapannya. Ia tahu Rion punya dua sisi, dan ia berharap sisi yang baiklah yang akan menang.

​Vira meraih tangan Calya. "Dengerin kita, Cal. Kita cuma enggak mau lo sakit hati. lo pantas dapat yang terbaik, dan menurut kita, Rion bukan orang itu. Dan jangan lupain Aksa. Dia selalu ada buat lo, selalu jaga lo. Apa lo tega nyakitin dia?"

​Calya terdiam. Kata-kata sahabatnya bagaikan bom waktu yang meledak di dalam kepalanya. Perasaannya pada Rion begitu kuat, begitu menggebu. Tapi ia juga tak bisa mengabaikan kenyataan tentang Aksa dan masa lalu Rion yang kelam. Di tengah kegembiraan karena perasaannya terbalas, kini muncul keraguan dan ketakutan yang mengancam untuk menghancurkan segalanya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!