NovelToon NovelToon
Kutu Buku Mendapatkan Sistem

Kutu Buku Mendapatkan Sistem

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Sistem
Popularitas:37.5k
Nilai: 5
Nama Author: jenos

Kehidupan Jansen, seorang pemuda biasa, berubah secara drastis ketika ia secara tak terduga mendapatkan sesuatu yang misterius bernama "System". Sistem ini memberinya kekuatan untuk mengubah takdir hidupnya dan membawanya ke jalan kesuksesan dan kebahagiaan.

Dengan bantuan sistem ini, Jansen berusaha untuk meraih impian dan cinta sejatinya, sambil menghadapi berbagai rintangan yang menguji keteguhan hatinya.

Akankah Jansen mampu mengatasi tantangan-tantangan ini dan mencapai kehidupan yang ia inginkan, ataukah ia akan terjebak dalam keputusasaan karena kekuatan baru yang ia miliki?

Jansen mendapatkan beberapa kemampuan dari sistem tersebut, seperti kemampuan bertarung, peningkatan kecepatan dan kekuatan, serta kemampuan untuk mempelajari teknik baru lebih cepat. Sistem tersebut juga memberikan Hansen akses ke pengetahuan yang luas tentang dunia, sejarah, dan berbagai aspek kehidupan, yang membantu Jansen dalam menghadapi berbagai tantangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jenos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 33

Siang itu, matahari membakar langit dengan panas yang terasa seperti menyengat kulit. Jansen baru saja keluar dari taksi, berdiri di pinggir jalan sambil menggenggam ponselnya.

Dia melirik alamat yang tertera di

layar, alamat yang didapatkannya dari pihak bar mengenai kediaman Andini, Ternyata Andini sempat meninggalkan data diri saat memesan kamar semalam, dan entah mengapa, Jansen

merasa ingin segera berkunjung ke

sana.

Mungkin karena dorongan untuk menyelesaikan misi dari Sistem yang diberikan padanya, terlebih dengan hadiah yang telah dijanjikan, membuat semangat Jansen kian memuncak.

Menghela napas, Jansen melangkah mendekati komplek perumahan. Setelah mencari sebentar.

akhirnya ia menemukan rumah dengan

nomor 05 yang menjadi tujuannya.

Pagar besi yang tinggi menghalangi pandangannya, namun ia bisa melihat taman yang rindang dan beberapa

pohon yang tumbuh di pekarangan rumah tersebut. Dengan hati-hati, ia menyentuh gagang bel pintu dan menekannya.

Tak lama kemudian, pintu dibuka

oleh seorang wanita paruh baya dengan

senyum ramah di wajahnya. "Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?" tanya

wanita itu.

"Selamat siang, Bu. Saya mencari Andini, apakah dia ada di rumah?" Jansen menahan gugup yang mulai

merayapi perasaannya.

Wanita itu mengangguk, "Oh, Nona. Andini? Iya, dia ada di dalam. Silakan masuk, ya. Dia membuka pintu lebih lebar dan mempersilahkan Jansen

untuk masuk

Jansen mengucapkan terima kasih dan melangkah masuk ke dalam rumah yang terasa sejuk meski di luar panas menyengat.

Ketika ia melihat Andini duduk di

ruang tamu, hatinya berdebar kencang. Misi Sistem ini akan segera terselesaikan, dan hadiah yang dijanjikan pun semakin dekat di

genggamannya.

Jansen yang bersemangat datang ke rumah Andini tak menyadari bahwa di sana ada Suryo, ayah Andini, dan

Fatma, ibunya.

Dia hanya berfokus pada tujuannya

untuk bertemu Andini, tanpa memikirkan kemungkinan orang tua gadis itu ada di rumah.

Tak lama, pintu utama terbuka dan

Bi Evi, pembantu rumah tangga, berkata, "Maaf Tuan, Nyonya. Ada tamu untuk Nona Muda." Ujarnya

dengan sopan.

"Siapa, Bi?" tanya Fatma penasaran,

sedangkan Suryo mengernyitkan dahi

mencoba mengingat apakah ada janji

yang terlewat.

Sementara itu, Andini yang duduk

di ruang tamu, menatap keluar dan melihat sosok Jansen dari balik kaca. Senyum kecil terkembang di bibirnya, "Sangat kebetulan dia datang! Aku

hanya berharap padamu seorang!"

gumam Andini dalam hati. la segera

berdiri, berlari kecil menuju pintu

utama untuk menyambut kedatangan

Jansen.

Ketika Andini membuka pintu,

Jansen tersenyum lebar dan

mengucapkan salam, "Hai, Andini! Aku

kebetulan lewat dan ingin mampir?"

Andini tersenyum, namun sebelum

bisa menjawab, Suryo dan Falma

muncul di belakangnya. Mereka menatap Jansen dengan ekspresi terkejut dan heran, tak menyangka pria itu datang tanpa pemberitahuan.

Pas sekali, pikirnya. Karena Suryo

baru memikirkan untuk mencari lelaki

ini. Lelaki yang ada di foto bersama

putrinya tadi malam.

Andini menatap dengan penasaran ke arah Jansen yang berdiri di depan rumahnya. "Darimana kamu tahu

alamat rumahku?" tanyanya,

"Mencari alamat gadis cantik, mana sulit? balas Jansen dengan senyuman menawan yang membuat

pipi Andini memerah.

Namun, Jansen segera

menundukkan pandangannya ketika ia bertemu tatapan tajam Suryo, ayah Andini, yang baru keluar dari rumah.

"Andini, ajak dia masuk! perintah

Suryo dengan nada yang cukup keras.

Mendengar perintah ayahnya,

Andini mengajak Jansen masuk ke

rumah mereka. Suryo dan Fatma, ibu

Andini, langsung menuju ruang tamu untuk menunggu kedatangan tamu mereka.

Setelah duduk di ruang tamu,

Jansen berkomentar dengan nada gembira, "Ayah dan ibumu ternyata sangat baik!" la tidak menyadari ketegangan yang sebenarnya ada di

antara anggota keluarga itu.

Andini menarik nafas panjang

sebelum menjawab, "Kamu datang antara tepat dan tidak!" Dia menggigit bibirnya, merasa bingung dengan situasi yang tengah dihadapinya,

Tatapan mata Suryo yang tajam

dan menuntut seolah menjebak Jansen

dalam situasi yang penuh tekanan.

Dalam sekejap, kursi yang ia duduki

terasa seperti kursi pengadilan dan suara detak jantungnya kian keras. mengetahui ia sedang berhadapan

dengan sosok yang sangat

dihormatinya.

"Siapa namamu dan darimana asalmu? Apa yang kamu miliki sehingga berani mendekati anakku?" celetuk Suryo, tajam menyudutkan,

Jansen menelan ludah, keringat

dingin yang mengalir di pelipisnya

menambah kewaspadaannya, la merasa

sedang ditembak pertanyaan dan jika

menjawabnya salah, nasibnya bisa

terhenti di situ,

Tapi dengan suara mantap, Jansen

mencoba menjawab, "Namaku Jansen,

asal Banjarmasin. Adapun yang aku

miliki, memang sulit untuk dijelaskan.

Tapi, sebelumnya, aku minta maaf

kepada Paman. Aku mendengar bahwa

perusahaan Paman sedang dalam

situasi sulit. Sebenarnya, aku ingin membeli saham di sana, hanya sebesar 10% saja dengan harga 1 miliar!"

Dalam sekejap, ruangan terdiam.

Fatma tidak bisa menahan kekagetan,

bukan karena nilai yang ditawarkan, melainkan keberanian dan keteguhan. hati Jansen yang langsung menyentuh inti masalah yang telah lama

menghantui perusahaan mereka.

Terasa bagaikan Sambaran petir di

siang bolong, Jansen sukses mengubah

suasana menjadi lebih tegang.

Andini terkesima mendengar

ucapan Jansen. la sama sekali tak

menyangka bahwa Jansen mampu

menyediakan dana, terlebih lagi

sebesar satu miliar.

Dalam keraguan, matanya tertuju

pada tatapan penuh keyakinan yang

terpancar dari kedua bola mata

Jansen

Sementara itu, Suryo terlihat ragu. la menilai penampilan Jansen yang biasa-biasa saja, bisa ditebak bahwa

Jansen bukanlah seseorang yang

memiliki kekayaan berlimpah. Terlebih

lagi ketika ia melihat Jansen datang

tanpa kendaraan, pertanyaan pun

muncul di benaknya. Mampukah

Jansen henar-benar mengeluarkan

uang sebesar itu?

Namun, Suryo juga paham akan adanya misteri dalam hidup ini, ada hal-hal yang tak terlihat namun ada, dan ada yang terlihat namun hampa.

"Kedengarannya sangat

meyakinkan," gumam Suryo, matanya

tak lepas dari Jansen. "Tapi tahukah

kamu berapa nilai perusahaan ini?"

Jansen menggeleng, masih dengan

ekspresi tenang dan tegas. Lalu Suryo bertanya lagi, "Mengapa kamu berani mengatakan ingin

membeli 10% saham perusahaan ini

padahal kamu tidak tahu apa-apa

tentang perusahaan ini?"

"Sebenarnya, dengan 1 persen saja pun sudah tidak masalah!" sahut Jansen, dengan percaya diri yang tak tertahankan,

Suryo semakin penasaran dan

merasa ada sesuatu yang aneh dalam

diri pemuda ini, sedangkan Fatma

menatap suaminya dengan

kekhawatiran terselubung di matanya.

Dalam sekejap, atmosfer di

ruangan tersebut menjadi lebih tegang.

seolah-olah takdir mereka semuanya sedang digarap di tangan seorang anak muda yang misterius ini.

Sebelum banyak pertanyaan menerpa, Jansen segera membuka pembicaraan. "Jadi, sebenarnya berapa

nilai perusahaan Paman dan berupa

dana yang dibutuhkan untuk

penyuntikan modal ini? Aku sudah

dengar ceritanya dari Andini, dan satu

syarat tambahan yang diajukan

hanyalah: Bebaskan Andini dari

perjodohan!" ujarnya tegas.

Ayah Andini tersenyum hambar, "Nilai perusahaan ku sebenarnya tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 30 miliar rupiah. Untuk 10% saham dengan

jumlah I miliar, tentu saja aku tidak

bisa memenuhinya. Namun, aku juga

tidak ingin memanfaatkan niat baikmu

yang dengan sukarela menawarkan

bantuan, meski hanya 1% sekalipun.

Bagaimana kalau aku memberikanmu

5%?

Jansen menghitung dengan cepat

dalam pikirannya dan akhirnya

mengangguk mantap. "Baiklah, Paman,

Deal! Semoga kerjasama kita berjalan lancar dan membawa kemajuan bagi perusahaanmu," ucapnya dengan penuh harap, sambil berjanji

dalam hati bahwa ia akan membebaskan Andini dari ikatan yang tidak diinginkannya.

1
Samadi Kelana
Lanjutkan. Gas pol.
Didi Mahardeka
/Frown/
Didi Mahardeka
bagus
Ali Nur
sangat menarik... dan tolong lanjutkan
Ali Nur
kenapa berhenti lanjutkan tore
Aang Alik
tolong perhatikan caranya menulis jangan seperti anak SD dong gak jelas, gak enak membacanya kalo seperti itu
slametskc: berul bang amburadul semua gantung semua gak ada ending nya..
total 1 replies
Agang Junior
like tetap d bantu dan d beri hadian gratis kalau ada poin...intinya jgn memaksa cerita..karena dari translet sedikit kacau dan nana berubah² serta alur yg membagongkan...tpi thanks sudah memberi cerita untuk saya baca.../Grin/
DigiDaw: Hay, salam kenal /Tongue/
pejuang: siap terima kasih saya akn coba koreksi lagi sebelum upload...soalnya ini cerita dari bahasa Mandarin /Grin/
total 2 replies
Sules Tiyanto
terlalu banyak tiponya
Sules Tiyanto: siippp ,, 👍👍
pejuang: trimakasih akan masukannya akan saya perhatikan lgi
total 2 replies
adi ambara
cerita yg tak jelas..bnyak yg slot yg dipotong..
Oktaviadi Ayu
cerita nya keren, tapi sayang msh ad typo
Oktaviadi Ayu
thor, tolng diperbaiki byk typo
R Ahmad
kapan kaya nya kalo gitu
Rizky Fadillah
bah Banjarmasin kh sekali nya,kd jauh jua🤣🤣🤣
Didi Mahardeka: iya ne kalsel/Grin/
total 1 replies
Cha Sumuk
knp sih mc cowok nya di buat jd playboy gt ihhh
Cha Sumuk
knp murahan sekali sih sifat mc cowok nya,,yg dingin,kaku,cuek badas ap ga bisa
Pakde
lanjut thor
Pakde
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!