NovelToon NovelToon
Wanita Rahasia Daddy Zach

Wanita Rahasia Daddy Zach

Status: tamat
Genre:CEO / Selingkuh / Beda Usia / PSK / Tamat
Popularitas:1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lalalati

Novel keenam❤️

Tanpa kabar dan berpamitan, Lyra, tiba-tiba ditinggalkan kedua orang tua angkatnya yang membuatnya tak memiliki tempat tinggal dan sepeserpun uang untuk melanjutkan hidupnya di kota besar. Akibatnya ia juga terancam tak bisa melanjutkan kuliahnya yang tinggal beberapa bulan lagi.

Saat pikirannya buntu tak tahu harus bagaimana, sebuah solusi datang kepadanya. Karena tak punya pilihan lain, Lyra terpaksa mengambil jalan pintas itu. Jalan pintas yang mempertemukannya dengan seorang pria kaya raya bernama Zach.

Setelah menghabiskan satu malam yang panas bersama Lyra, Zach seakan tak bisa lepas dari pesona seorang Lyra. Sang konglomerat yang masih memiliki istri dan juga seorang anak perempuan itu pun menjadikan Lyra sebagai wanita rahasianya.

Bagaimana kisahnya? Apakah Zach hanya menjadikan Lyra gadis pemuas untuknya, ataukah pada akhirnya Lyra akan menjadi istri sah dari Zachery Khaled Ivander?

Unofficial Sound Track: Usher-Daddy's Home

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lalalati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33: Lyra adalah Milikku

Pintu lift pun terbuka. Lyra masih menatap Jason sambil terheran-heran. Pria ini bisa dengan begitu mudahnya berkata bahwa dirinya tertarik pada Lyra.

Di dekat lift, Zachery baru saja keluar dari ruangannya dan berniat mencari Lyra. Lalu dilihatnya pemandangan itu, Lyra dan Jason yang berdiri bersebelahan di dalam lift yang pintunya baru saja terbuka sambil saling menatap dengan lekat. Melihat pemandangan itu dar ahnya seketika mendidih.

"Lyra," panggil Zachery. Sontak Lyra tersadar bahwa beberapa saat ia menatap wajah Jason. Kedua maniknya menoleh ke arah Zachery yang sedang menatapnya dengan raut wajah yang mengerikan.

"Silahkan," ucap Lyra canggung seraya mempersilahkan Jason untuk keluar dari lift.

"Zach." Tangan Jason merentang di kedua sisi tubuhnya seraya berjalan mendekat pada teman lamanya itu. Zachery hanya diam di posisinya, bukannya menyambut ia malah memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya. "Kau tidak rindu padaku?" tanya Jason sedikit sedih karena pelukannya tak disambut oleh Zachery.

"Sedang apa kamu di sini? Terlebih bersama sekretarisku?" tanya Zachery menatap Jason tidak suka.

"Kita bertemu di bawah, jadi sekalian saja kami naik lift bersama. Kenapa memangnya? Kau seperti keberatan?" tanya Jason bingung.

"Seharusnya jika ingin bertemu denganku, kau harus membuat janji terlebih dahulu," tegur Zachery.

Lyra sedikit heran melihat interaksi mereka berdua. Ia ingat Jason pernah berkata bahwa mereka adalah sahabat dekat namun setelah Zachery menikah, Zachery menjadi dingin terhadap Jason. Ternyata sampai saat ini interaksi mereka masih terus seperti itu.

"Aku hanya ingin bertemu denganmu. Lihat keadaanmu bagaimana sekarang, jarang-jarang 'kan kita bertemu."

Zachery tak menyahut dan malah menatap tajam pada Jason.

"Aku memutuskan berhenti keliling dunia," lanjut Jason.

"Akhirnya," ucap Zachery dengan sinis.

"Ayolah, Zach. Mau sampai kapan kau seperti ini? Sekarang kita bisa bermain bola, naik gunung, dan bermain band seperti dulu. Bagaimana kalau kita ke London? Kita kunjungi sekolah kita dulu," ajak Jason masih dengan nada cerianya.

"Kamu kira aku sesenggang itu? Apa kita masih ada di umur yang pantas melakukan semua hal itu? Jika tidak ada lagi yang ingin kau katakan, pergilah. Aku sibuk." Zachery pun menatap ke arah Lyra yang sejak tadi berdiri di belakang Jason. "Sedang apa kamu? Segera kembali bekerja."

"Baik, Pak." Lyra pun meninggalkan keduanya dan berjalan menuju mejanya.

Tatapan Zachery kembali pada Jason saat Lyra sudah meninggalkan mereka. "Jangan pernah menemuiku seperti ini lagi. Kita tidak akan pernah sama seperti dulu lagi."

Sebelum Jason menyahut, Zachery melanjutkan ucapannya. "Satu hal lagi. Jangan pernah berpikir untuk mendekati Lyra. Dia adalah milikku." Zachery pun berbalik dan pergi meninggalkan Jason.

Saat sampai di depan ruangan, Felix dan Lyra yang duduk di meja mereka masing-masing pun berdiri menyambut Zachery dan membungkuk hormat.

"Lyra masuk!" geram Zachery dingin seraya memasuki kantornya.

Tanpa berlama-lama Lyra segera menyahut dan mengekor Zachery. Di dalam kantor, Zachery berbelok ke kanan dan masuk ke kamar istirahatnya. Lyra pun mengikutinya.

"Jauhi Jason," tegas Zachery saat Lyra menutup pintu di belakangnya.

"Maksud Daddy?" Kini Lyra sudah otomatis memanggil Zachery dengan sebutan Daddy saat mereka berada di ruangan itu.

Zachery mendekat dan seketika me lu mat bibir Lyra dengan marah. Beberapa saat Lyra membiarkannya. Hingga Zachery menghentikan bibirnya dan menatap ke arah Lyra lagi. "Dia tertarik padamu."

Lyra sudah tahu itu, tapi ia lebih memilih untuk diam. "Itu tidak mungkin, Daddy." Lyra menenangkan.

"Kamu adalah milikku," cetusnya kemudian menyatukan lagi bibirnya pada bibir Lyra hingga penyatuan pun mereka lakukan lagi.

Usai penyatuan, Lyra beranjak dari tempat tidur dan berniat menggunakan pakaiannya lagi. "Sebentar lagi, Baby." Zachery menahan Lyra dan meminta wanita itu membaringkan kepalanya di dada polosnya. Lyra pun menurut.

"Daddy, sebentar lagi ada meeting." Lyra mengingatkan.

"Masih 20 menit lagi," ujarnya setelah melihat jam dinding di ruangan itu.

"Baiklah," ujar Lyra. Lalu keduanya terdiam beberapa saat.

"Baby, pasti kamu ingin bertanya kenapa sikapku seperti itu pada Jason." Kini Zachery seperti bisa membaca pikiran Lyra. Perempuan itu selalu penasaran dengan pria yang ia panggil Daddy itu, namun ia tak pernah mau menanyakannya. Dan entah mengapa Zachery selalu bisa mengetahui jika Lyra sedang penasaran padanya.

Lyra pun menaruh dagunya di punggung tangannya yang masih berada di dada Zachery. Ia menatap heran pada Zachery seraya tersenyum. "Daddy seperti bisa membaca pikiran saya."

"Seharusnya kamu tanyakan apapun yang ingin kamu tanyakan." Zachery berharap Lyra bisa lebih terbuka padanya.

Lyra pun menggeleng. "Saya tidak punya hak untuk itu."

Zachery menghela nafasnya. "Besok lusa kontrak kita berakhir. Setelah itu, kita akan membuat status baru di antara kita dan aku ingin kamu menjadi lebih apa adanya."

"Status baru?" Lyra tertegun.

Diusapnya pipi Lyra. "Aku tidak akan mengatakannya sekarang."

Lyra pun kembali mengistirahatkan kepalanya di dada bidang Zachery. Status baru itu, apakah Zachery akan membuat mereka berada pada hubungan itu? Entah mengapa Lyra merasa berdebar.

Karena sebentar lagi Zachery ada rapat, keduanya pun mulai berpakaian lagi. Kali itu yang mendampingi Zachery adalah Felix. Lyra diminta untuk menge-print beberapa dokumen. Printer di mejanya ternyata kehabisan tinta, maka dari itu ia turun beberapa lantai dan menemui Dewi.

Diketuknya pintu ruangan dan langsung disambutnya Lyra oleh Dewi. "Hey Ra, ada apa?"

"Boleh tidak aku ikut mengeprint? Printer di atas sedang diisi tintanya," ujar Lyra.

"Tentu saja boleh. Pakailah komputer saya," ujar Dewi yang sedang sibuk mengecek beberapa dokumen di sofa tengah ruangan itu.

"Terima kasih ya, Bu." Lyra pun berjalan menuju komputer milik Dewi. Ia baru sadar jika ruangan itu sepi. "Pada ke mana, Bu?"

"Sedang mengecek lapangan, biasa. Saya masih harus mengecek laporan ini jadi tidak ikut," ujarnya, perhatiannya masih tertuju pada dokumen-dokumen yang ada di depannya.

Lyra pun mengangguk paham. "Bagaimana kabar Gerald dan Chiko, Bu? Mereka masih suka chat?" Lyra membuka obrolan.

"Jihan tidak ditanyakan?" tanya Dewi.

Lyra tertawa canggung. "Kalau Jihan 'kan kita sama-sama tahu. Dia bekerja di perusahaan ayahnya. Sudah jadi manager." Lyra berusaha terlihat biasa. "Saya juga sering bertemu di lobi apartemen dengan dia, tapi dia masih tidak ramah pada saya."

"Sebenarnya kalian ada masalah apa, sih?"

Lyra tersenyum, tanda ia tak mau membicarakannya.

"Kamu masih tidak mau cerita pada saya, Ra? Ya sudah, tidak apa-apa. Saya tak akan memaksa kalau itu memang masalah pribadi kalian. Tapi saya sedih karena sekarang divisi ini jadi tak sebonding dulu. Apalagi karena Gerald dan Chiko sudah tak di sini."

Mendengar itu Lyra terdiam lagi. Ia merasa semua ini adalah salahnya.

"Oh iya, Pak Zach belum mau klarifikasi tentang kabar itu, Ra? Wartawan masih saja betah ada di depan gedung, ingin dapet klarifikasi dari Pak Zach."

"Tidak tahu, Bu. Beliau tak pernah bahas itu sama saya," dusta Lyra.

"Benarkah? Tapi bukankah kalian tinggal bersama?."

Lyra hanya bisa terdiam. Hal itu tidak bisa disangkalnya. Karena semua orang sudah tahu bahwa Lyra dan Zachery tinggal di penthouse yang sama.

Dewi melepas kacamatanya dan menatap ke arah Lyra dengan lekat. "Sebaiknya kamu kasih saran pada Pak Zach, Ra. Beliau harus segera klarifikasi, bagaimana sebenarnya rumah tangganya dengan Bu Rosalie, juga dengan kamu. Saya bukannya mau ikut campur, tapi saya kasihan pada kamu. Saya kenal kamu, Ra. Kamu orang baik. Saya tidak suka melihat orang-orang menjelek-jelekkan kamu."

Lyra pun sontak menghampiri Dewi dan memeluknya. Kata-kata Dewi sungguh membuatnya merasa tenang. Selama ini ia selalu merasa tertekan karena kabar perselingkuhan itu. Belum lagi dengan tatapan orang-orang di kantor yang selalu menatap negatif padanya.

"Terima kasih ya, Bu. Ibu masih bisa berpikir saya orang baik," ucap Lyra penuh syukur.

Diusapnya punggung Lyra. "Bukan salah kamu Pak Zach jatuh cinta padamu. Cinta memang buta. Bisa terjadi pada siapa aja dan dalam keadaan gimana pun juga. Yang penting hubungan kamu dan beliau bukan seperti om-om dan an i-a ninya."

Lyra tersenyum lirih. Antara miris dan juga lega, setidaknya orang-orang berpikir bahwa hubungan mereka adalah hubungan perselingkuhan yang didasari oleh perasaan.

Awalnya kabar Lyra yang adalah wanita penghibur yang dipelihara Zachery memang sempat beredar. Namun lama kelamaan karena sikap Zachery yang melindungi Lyra, bahkan sampai menyewa pengawal untuk melindungi Lyra dari para wartawan, membuat kabar itu pun berubah. Orang-orang mulai berpikir, jika Lyra hanya seorang peliharaan, kenapa Zachery repot-repot untuk menyewakan Lyra pengawal? Merekapun akhirnya menyimpulkan bahwa Zachery berselingkuh karena Presdir Vander Group itu jatuh cinta kepada sekretarisnya sendiri.

"Oh iya, saya hampir lupa." Dewi pun berjalan ke mejanya dan kembali dengan sebuah kartu undangan di tangannya.

"Ini, ada titipan untukmu." Diberikannya kartu itu pada Lyra. Lyra pun menerimanya dan melihat nama Dino dan Mia tertera di atasnya.

"Dino dan Mia..." gumam Lyra.

"Dino tidak mau memberikan undangan itu langsung pada kamu. Dia pasti tak enak pada kamu, Ra." Dewi pun merangkul pundak Lyra. " Kamu dan Pak Zach, harus segera menyusul."

1
⁂▪▪❤❤ₘₒₘₑₑₙₐ❤❤▪▪⁂
Aku bersedia menggantikan lyra pak /Joyful//Facepalm/
Syaiful Remes
/Smile/
Tyas Djuliarko
Luar biasa
Tyas Djuliarko
Lumayan
rahmawaty
trnyata rachel anaknya si om om itu😅
rahmawaty
knp hrs di telanjangin smua . pdhl kn bisa cuma buka celana aja ya😂
christina paya wan
memang hana ada niat yg jahat tu
meris dawati Sihombing
Adek kakak sdh ciuman
christina paya wan
heran jg ya..kenapa lyra masih memanggil zachery dengan anda terus thor..
meris dawati Sihombing
Lyra di nikahi tdk mau, di kawini mau
meris dawati Sihombing
Sdh tdk.ada hubungan, knp msh ada kalimat ' putri sambung"
meris dawati Sihombing
jgn pakai kalimat "tetiba" thor..itu bahasa pergaulan, buat yg benar..Tiba- tiba...gitu thor..
Mamake Nayla
Luar biasa
lalalati: makasih bintang limanya ka 🥰
total 1 replies
Ismawati
rachel itu anak kandung apa tiri??
Asyatun 1
lanjut
Rini Agus Setyaningsih
Kecewa
Rini Agus Setyaningsih
Buruk
Aulia Nur
bagus banget Kaka 🥰
lalalati: makasih kaaak. happy reading 🥰
total 1 replies
Asyatun 1
lanjut
Heryta Herman
akhir bahagia...aaah senengnya ..
terima kasih thor..
lalalati: makasih udah baca kak. udah ramein kolom komentar jugaa 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!