NovelToon NovelToon
My Boss Duda Anak Dua

My Boss Duda Anak Dua

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Ibu Pengganti / Cerai / Ibu Tiri
Popularitas:24.8k
Nilai: 5
Nama Author: Demar

Nesa Callista Gambaran seorang perawat cantik, pintar dan realistis yang masuk kedalam kehidupan keluarga Wijaksono secara tidak sengaja setelah resign dari rumah sakit tempatnya bekerja selama tiga tahun terakhir. Bukan main, Nesa harus dihadapkan pada anak asuhnya Aron yang krisis kepercayaan terhadap orang lain serta kesulitan dalam mengontrol emosional akibat trauma masa lalu. Tak hanya mengalami kesulitan mengasuh anak, Nesa juga dihadapkan dengan papanya anak-anak yang sejak awal selalu bertentangan dengannya. Kompensasi yang sesuai dan gemasnya anak-anak membuat lelah Nesa terbayar, rugi kalau harus resign lagi dengan pendapatan hampir empat kali lipat dari gaji sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Demar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bekal

Arthur terkekeh “Kamu sepertinya sangat berpengalaman.”

“Pengalaman saja tidak cukup Pak. Yang terpenting itu pemahaman. Contohnya Bapak, punya pengalaman yang tidak baik sebagai seorang anak tapi mengulangi hal yang sama pada anak sendiri.”

Senyum Arthur menghilang, lidahnya tiba-tiba saja kelu. Lagi-lagi pria itu tertampar oleh kenyataan yang dilontarkan oleh wanita di hadapannya ini.

Nesa gantian terkekeh. “Saya bercanda Pak, tapi maknanya serius hehe… Kesiapan tidak hanya dari umur atau kemampuan menebar sperma. Justru setelah menikah tanggup jawab akan semakin berat. Ingat Bapak sudah memiliki dua malaikat kecil yang akan ikut menanggung akibat dari keputusan yang anda ambil. Sembuhlah dari penyesalan itu dan tebus apa yang sudah Bapak lakukan pada anak-anak.”

“Bisa tidak kamu tidak terlalu gamblang mengucapkan kata-kata seperti itu.”

“Tergantung sikon Pak.”

 Arthur menatap Nesa lekat. Meski frontal dia sangat dewasa. Tidak pernah Arthur bayangkan akan seterbuka ini pada orang yang dianggapnya asing. Selama ini dia menyimpannya sendirian, bahkan kepada maminya pun tidak.

“Saya minta maaf.”

Nesa terlihat bingung “Untuk?”

“Saya suka seenaknya terhadap kamu.”

“Wowww thanks God dia ternyata sadar.”

Arthur berdecak. Gadis ini tidak bisa diajak serius.

Nesa terkekeh “Saya juga minta maaf kadang kurang ajar sama Bapak. Padahal Bapak jauh lebih tua.”

Arthur tidak terima dikatakan tua. “ Siapa yang tua.”

“Baru juga dibilang sadar eh ternyata tidak sadar diri juga. Memang iya kan, usia Bapak jauh diatas saya.”

“Saya baru 35 tahun.”

“Berarti saya benarkan. Anda lebih tua sepuluh tahun diatas saya.” Sejujurnya Nesa berpikir Arthur masih berusia 30 atau 31 tahun. Ternyata sudah 35 tahun.

“Tetap saja salah, saya pria matang bukan tua. Konotasinya berbeda.”

“Sudah deh Pak, Bapak nggak asyik. Sepertinya kita tidak cocok, jokesnya nggak nyambung. Debat mulu capek.”

“Siapa juga yang mau dicocokin sama kamu.”

“Nah kan, maksud saya cocok ngobrol Bapak Arthur yang terhormat. Begini nih kalau sudah tua bawaannya emosi mulu. Sudah ah, saya naik dulu mau cek anak-anak. Ponsel saya sudah mau lowbat. Bye Pak.”

“Eh tunggu dulu…”

Pundak Nesa lemas, “Ada apa lagi Pak?”

“Galak amat. Saya mau minta tolong…”

“Tolong apa lagi? Lama-lama Bapak banyak maunya ih.”

“Ada tambahan bonus untuk kamu.”

Mata Nesa berbinar, tidak jadi ngambek. “Oke fine, apa?”

Arthur mencibir “Giliran bonus aja langsung baik banget.”

“Mau dibantu atau tidak? Kalau tidak mau ya sudah saya pergi.” ucap Nesa mengancam.

“Eh.. eh tunggu. Oke fine, saya minta tolong kamu buatkan saya bekal untuk ke kantor.”

Nesa mengangkat alisnya bingung. “Untuk apa?”

“Bodoh… tentu saja untuk saya makan.”

“Bapak sudah jatuh miskin sampai tidak mampu membeli makan sendiri.”

“Sembarangan kamu. Sampai tujuh turunan pun saya tidak akan jatuh miskin. Asal kamu tau saya punya chef pribadi di perusahaan.”

“Wowww suka deh sama yang kaya gini.” Nesa menengadahkan tangannya didepan Arthur. Matanya berkedip-kedip sok imut. “Bagi duit…”

“Apa belum cukup kartu yang saya berikan?”

“Itu mah beda Pak, harus pakai laporan. Saya mau yang cash saja.”

Arthur menghela nafas lalu mengeluarkan dompetnya dari kantong celana. Semua uang cash yang ada di dompet diberikan seluruhnya ke tangan Nesa.

Nesa melihat uang berwarna merah itu berbinar. “Nah gitu dong kan saya jadi enak hati… mmm adem.” ujar Nesa mengibaskan uang itu seperti kipas.  “Oh ya Pak… tapi Bapak kok malah minta dibekalin saya. Jangan-jangan Bapak…”

“Jangan berpikir macam-macam kamu.”

“Ya siapa tau Bapak suka sama saya ya kan. Saya sudah seperti istri saja siapin bekal suami ke kantor.”

“A-apa kamu bilang. Istri…”

Nesa menjawab dengan santai tanpa beban “Tidak usah gugup begitu dong Pak. Santai saja, saya mah bercanda doang.” Nesa meninggalkan Arthur yang masih terdiam.

“I-istri…” Gumam Arthur. Telinganya memerah lagi. Arthur betul-betul merasa sudah gila. Dan gadis ini berkata seolah itu adalah hal yang biasa.

Arthur memasuki perusahaannya dengan raut Bahagia. Sudah satu minggu pria itu kehilangan wajah datarnya. Pemandangan CEO PT AAA Group datang membawa tas bekal sudah tidak aneh lagi bagi seluruh staf. Belakangan ini bos mereka agak berubah.

Pfftt Gerald menahan tawa melihat tas bekal Arthur. Kemarin berwarna biru dan sekarang bosnya membawa tas bekal berwarna pink. Jangan-jangan besok akan membawa tas bekal berwarna-warni.

Arthur melirik Gerald dengan tajam “Kamu ngetawain saya?”

Mulut Gerald langsung kaku. “Ti-tidak Pak, mana berani saya menertawakan Bapak.” Ucapnya. Dia masih menyayangi dirinya sendiri. Lebih baik cari aman.

Arthur meletakkan bekalnya di atas meja dengan bangga. Selama bekerja pria itu berulang kali menatap tas bekal itu seolah benda berharga. Tidak sabar untuk menikmatinya pada jam makan siang.

Hari ini Arthur dan Gerald makan siang bersama.

Arthur menyingkirkan tangan Gerald yang ingin mencicipi bekalnya. Secuil pun Arthur tidak rela memberikannya pada orang lain.

“Pelit.” Bisik Gerald. Sudah sekian kalinya Arthur membawa bekal tapi tidak sekalipun bosnya mau berbagi padanya. Tiba-tiba saja bosnya datang ke kantor membawa kotak bekal membuat semua orang terguncang.

Apalagi Bosnya terlihat sangat menikmati bekal yang dia bawa dari rumah. Jauh berbeda saat dimasak oleh chef perusahaan. Sejujurnya Gerald sangat penasaran apa rasanya sesenak itu?

“Sepertinya nyalimu sudah semakin tinggi ya… siap-siap saja bonusmu dipo..”

Gerald terkesiap. “Tidak tidak Pak, saya berjanji tidak akan menyentuhnya sedikit pun.” Gerald harus  mengambil sikap sekarang. Takut kalau melawan bonus tahunannya akan dipotong. Biar hanya dipotong 5% tetap saja nilainya cukup banyak.

“Kalau begitu jauhkan tanganmu.”

“Saya sangat penasaran dengan rasanya bos.”

“Masak sendiri sana… Dilarang menyentuh milik saya.” Arthur meraih bekalnya posesif. Lebih baik pindah ke meja kerjanya saja. Arthur bisa makan dengan tenang.

Gerald melongo. Bosnya bertingkah seperti anak kecil yang tidak rela mainannya diambil. Sebenarnya siapa yang membuatkan bosnya bekal setiap hari. Sepertinya bekal itu begitu Istimewa bagi bosnya.

“Bos sudah seperti suami yang tidak rela masakan istrinya di makan pria lain.”

Makanan Artur tidak jadi masuk ke mulut. “Apa kamu bilang? Kamu sudah pintar mengarang ya sekarang. Sudah sana keluar… kamu mengganggu selera makan saya!”

Gerald melongo. Apa pendengarannya sedang bermasalah? Dia DIUSIR mentah-mentah hanya karna sebuah bekal. Bosnya semakin tidak masuk akal. Gerald masih ingat jelas bosnya yang meminta makan bersama setiap makan siang sejak bercerai. Gerald keluar dari ruangan bosnya seperti orang linglung. Ini seperti bukan dirinya lagi

Apa tadi katanya ‘Bekal dari istri’ Arthur tersenyum tipis. Yah terdengar… tidak buruk. Pria itu melanjutkan memakan bekalnya dengan ekspresi berbunga-bunga.

1
Rina Nurvitasari
ceritanya bagus, seruu dan menarik👍👍👍👍👍
Demar: Hai, terimakasih Rina
total 1 replies
Septyana Kartika
ada yg kebakaran tuh
Demar: Hai Septyana. Ikutin terus cerita Nesa ya.
total 1 replies
nurul hidayah
suka bngt dng cerita nya👍
Demar: Hai, terimakasih Nurul
Demar: Hai, terimakasih nurul. Ikutin terus cerita Nesa ya
total 2 replies
Ratih Tupperware Denpasar
aron sdh seperti dianter mommy & dadynya aja
imah imut
ceritanya menrik
Demar: Hai, terimakasih Imah. Ikutin terus cerita Nesa ya
total 1 replies
imah imut
thor msh ada ke lanjutan nya qa, sih soalnya ceritanya bagus bnget
Demar: Hai, terimakasih Imah. Ikutin terus cerita Nesa ya.
total 1 replies
darsih
nesa nesa ada aja kelakuan perawat ini SM bos nya
Afsa
Hemm..mau ngapain ITU Pak Artur,pingin peluk Nessa ya .. wkwkwk
Ratih Tupperware Denpasar
dasar arthur duda kanebo kering manfaatin anaknya yg lugu dan polos unt menggaet sus nesa
Alline. T🍀☘️🍀🌸🌼🌻🍁🎋
lanjutin kak ceritanyaa
pliss
bagus banget
Demar: Hai Alline terimakasih sudah mengikuti ceritaku ya. Jangan lupa bantu like dan komen setiap episode yaaa.
total 1 replies
Ratih Tupperware Denpasar
semangat nesa iatirahat aja dulu mumpung pak bos lagi baik
Siti Kholifah
up lagi thorrr kami menunggu mu
Demar: Hai Siti terimakasih sudah mengikuti ceritaku ya. Jangan lupa bantu like dan komen setiap episode yaaa.
total 1 replies
Ratih Tupperware Denpasar
cerita yang bagus mengingatkan kita pentingnya komunikasi dng anak, kasih sayang tdk meluku hanya dng memberikan uang dan materi yg berlimpah
Dita manurung
ku mohon Thor buat cerita desa dan pak duda anak 2 bahagia Thor
Demar: hai dita, terimakasih sudah mengikuti ceritaku. jangan lupa like dan komen terus supaya aku semakin semangat update.
total 1 replies
Afsa
Tenang Oma,kalau anak nakal Oma udh pulang dan ketemu sus Nessa,pasti dia akan betah di rumah
Afsa
Sus Nessa calon Ibu idaman pokoknya
Afsa
Semoga saja bajunya bebas Nessa,GK perlu seragam²an,Kan kamu di hired bukan dari Ya²san inih
Afsa
suka watak Nessa,happy go lucky vibesnya
Afsa: Thanks kak, semangat lanjutkn kisahnya ya..💪
Demar: Hai Afsa. So happy kamu ikutin perjalanan Nesa.
total 2 replies
Afsa
wehh..cari kerja lagi sulit Sus,trima saja🥰
Afsa
Bi Embing Gaul👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!