dunia modern dipenuhi dengan berbagai misteri dan kekuatan yang sangat kuat ,dimana banyak ahli beladiri dari berbagai tingkatan muncul satu persatu, dan zaman itu disebut sebagai zaman keemasan beladiri ,diantara para jenius beladiri secara tidak terduga muncul seorang pria muda yang datang dari pemakaman umum kota ,sehingga membuat orang yang melihatnya kagum dan segan namun yang tidak mereka ketahui adalah pria muda itu adalah warga kota yang secara langsung memilih teknik kultivasi pembunuh dewa saat berkultivasi di dalam makam para dewa.mari kita ikuti perjalanan pria muda yang bernama Han Jian mengarungi arus dunia modern yang penuh dengan berbagai misteri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon erik riswana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 12 " saatnya kembali !"
Ting ..
Di dalam jiwanya muncul setetes air yang jatuh ke kolam kesadarannya .dan setetes air itu jatuh di tengah tengah kolam .
Secara ajaib ,tiba tiba kolam mengeluarkan sesuatu yang sangat berharga bagi kehidupan manusia yaitu inti air kehidupan, di mana itu adalah salah satu pondasi masuk ke alam Master Langit dan juga secara langsung membuka peluang besar untuk memasuki Grandmaster realm yang sangat kuat .
Han Jiang membuka matanya ,ia merasa bahwa kekuatannya tidak akan pernah habis dan juga teknik teknik yang ia pelajari selama ini telah memasuki babak baru kultivasi.
Telapak tangan Han Jiang membentuk gerakan sederhana dan seketika air danau bergerak secara cepat ,dan menimbulkan riak riak air yang sangat indah .
" secara otomatis aku bisa berjalan di atas air ,berdiri di udara dengan ketinggian lima meter tapi aku belum bisa terbang secara leluasa, namun aku mungkin bisa menggunakan pedang untuk terbang " gumamnya memeriksa hasil kultivasinya.
Matanya tertuju ke arah seberang ,di mana ia merasakan bahwa ada gua di balik bukit yang memungkinkan itu adalah jalan keluar dari dunia makam yang sudah sembilan tahun ia jelajahi .
" akhirnya aku tidak akan lama lagi kembali dan menguak misteri tentang mimpi yang sudah satu tahun terakhir ini aku alami " ucapnya menatap daratan yang ditumbuhi dengan berbagai macam jenis tanaman liar.
Langkah kakinya terlihat berirama, tanpa beban dan pikiran apapun ,dan tanpa ia ketahui bahwa makam para dewa sudah hilang dan digantikan dengan kemunculan berbagai monster yang mulai menguasai sekitar area makam para dewa, sedangkan untuk binatang mutasi yang setiap malam dan setiap saat bertarung sudah punah akibat munculnya monster yang sangat menakutkan itu.
Dan kemunculan monster itu tidak ada yang tahu ,bahkan Han Jiang yang sudah bertahan hidup kurang dari sembilan tahun tidak tahu darimana sumber monster yang sudah mulai invasi itu .
Han Jiang terlihat tenang saat melihat di depannya sebuah goa yang berukuran sedang dan itu pas saat ia masuk ke dalamnya, ia melihat bahwa ada fluktuasi energi Qi Sejati yang berhamburan masuk ke dalam lubang hitam yang ada di dalam goa itu .
Ia merasakan bahwa lubang tersebut mengarah ke sebuah gunung yang entah dia tidak tahu di mana tempatnya, hanya saja ia sudah memperkirakan bahwa lubang yang ada di depannya menuju ke dunia modern, tapi ia tidak tahu kemana tujuan lokasi lubang hitam yang tampak berputar itu .
" mungkin ini sampai di hutan Aokigahara, Jepang dan juga gunung Fujiyama ,namun bisa juga ke puncak Everest yang memiliki ketinggian diatas 8000 dari permukaan laut " gumamnya memperkirakan dengan akurat.
" tapi sebelum masuk aku akan memperkuat pondasi tubuh agar tidak terjadi kecelakaan sewaktu melewati lubang cacing ini "
Tanpa membuang waktu Han Jiang langsung melakukan teknik kultivasi pembunuh dewa, dan aura hitam mulai stabil di sekelilingnya.
Kekuatan alam Master Langit tahap awal mulai kokoh dan tidak akan lama lagi memasuki tahap menengah, Han Jiang tidak terburu buru dalam melakukan terobosan, karena ia masih harus mempelajari satu teknik yang perlu ia pelajari ,yaitu teknik pedang terbang.
Sebelum masuk ke dalam lubang hitam yang berputar itu ,Han Jiang keluar terlebih dahulu untuk melatih teknik pedang terbangnya .
" teknik ini memang wajib dipelajari oleh semua praktisi kuno seperti saya, tapi aku memiliki keahlian tombak, dan cukup canggung juga aku melakukan teknik ini " gumamnya terkekeh tidak percaya.
Wushhh ..
Ia mengambil pedang putih biasa dari cincin penyimpanan yang menampung khusus senjata dan ia memiliki tiga cincin penyimpanan, yang pertama berisi bahan obat obatan ,yang kedua berisi harta benda seperti kain baju ,uang emas ,talisman dan juga beberapa aksesoris wanita ,serta satu lusin pakaian anak kecil ,yang terakhir, berisi senjata ,mulai dari kuali ,pedang panjang, panah dan busurnya, serta tombak putih yang sudah penuh dengan tambalan.
Tangannya bergerak secara refleks, kedua jari kanannya menyalurkan energi Qi Sejati untuk mengendalikan pedang dan juga konsentrasi energi yang sangat besar membuat ia sedikit berkeringat.
Wajahnya yang tampan penuh dengan peluh keringat akibat energi qi spiritual yang di konsumsi oleh pedang yang sangat sulit dikendalikan.
" mungkin aku harus terus mempelajari teknik pedang terbang ini hingga mahir " Han Jiang menatap langit yang sudah gelap dan ia secara kebiasaan langsung mencari tempat perlindungan dengan masuk ke dalam goa .
Walaupun ia mempelajari teknik pembunuh dewa dan juga niat membunuh kuat di tubuhnya itu memuncak, tapi rasa khawatir dan waspada terus ada di dalam hatinya ,hal itu karena pengalaman pertama sebelumnya, di mana ia hampir mati akibat serangan besar besaran yang dilakukan oleh binatang mutasi saat melakukan penggalian di arena makam para dewa.
Keesokan harinya ,Han Jiang keluar dan kembali mempelajari teknik pedang terbang, seperti sebelumnya konsumsi energi Qi spiritual masih besar dan sulit untuk mengkontrol pedang yang ada di depannya.
" apakah aku tidak bisa melakukan ini " gumamnya sedikit kesal ,matanya menatap langit yang cerah ,tanpa ada gangguan apapun.
" pedang di hati ,pengendalian pedang tahap awal ,penerbangan jarak pendek !"
Pedang seketika bergetar dan terbang ,Han Jiang yang melihat hal itu gembira dan tanpa sengaja mengarahkan pedang terbang itu ke arahnya ,dan untung saja ,pedang terbang itu hanya memotong pucuk rambutnya saja yang berdiri .
Swishhhb..
Tratt...
Ekspresi wajahnya seketika berubah menjadi pucat pasi ,ia berbalik ke belakang dan melihat pedang tepat menancap di batu yang ada di belakangnya.
" huhh sudah bisa mengendalikan pedang tapi masih belum bisa terbang dengan diriku " ia mengambil pedang yang menancap itu dan berfikir untuk menyelimuti dirinya dengan energi Qi spiritual dan juga ia bisa menggunakan hal itu untuk mengendalikan pedang agar bisa terbang.
" tidak, itu cara yang bodoh dan rumit ...!" Han Jiang melihat pedang yang ada di tangannya ,menimang nimang seperti menenangkan bayi yang menangis.
Tapi tiba tiba matanya berbinar ,ia teringat dengan salah satu novel kultivasi yang pernah ia baca saat di dunia modern, di mana ia harus meneteskan darah di objek yang ingin ia kendalikan .
" hohoho semoga saja cara ini berhasil " gumamnya dengan wajah sumringah.
Segera ia meneteskan darahnya ke pedang polos yang dia pegang ,seketika getaran yang keras membuat Han Jiang langsung bersemangat hingga hampir saja meruntuhkan pintu goa .
" akhirnya aku berhasil dan ini cara sederhana yang aku bisa, ternyata novel kultivasi yang aku baca beberapa lembar itu berguna " ucapnya senang .
" karena aku telah mempelajari secara sempurna teknik pedang terbang, aku sudah bisa tenang dan sedikit pamer ..."
Han Jiang dengan langkah ringan masuk ke dalam goa ,ia memandang lubang hitam yang masih berputar pelan.
" semoga saja aku bisa selamat...!"
Wushhhh...!!
( antara Qi spiritual dan Qi Sejati, lebih baik mana untuk dipilihnya)
