Perjodohan

Besok Frans akan kembali dari London, Violet meras senang. pagi ini ia duduk seorang diri di meja makan menikmati sarapan. Violet memandangi kursi dimana Frans biasa duduk saat ia makan. Violet ingat Frans selalu protes dengan ketus saat kopi buatan Mina tidak sesuai harapannya. Violet tersenyum mengingatnya. ia rindu Frans, mungkin ini sedikit berlebihan tapi Violet sendiri tidak bisa mengendalikan perasaannya. Violet tidak pernah menjalin hubungan serius dengan teman prianya. baru dengan Frans ia merasakan banyak hal, hidup bersama dan kebiasaan sering bertemu membuatnya jatuh hati pada pria yang usianya jauh di atasnya itu.

"Mina mana jus yang aku minta?" suara Natalie terdengar gaduh membuat Violet langsung tidak mood untuk melamun lagi.

Natalie terlihat baru selesai berolah raga, pakaian oleh raga dari brand ternama berwarna hitam itu membuat tubuhnya semakin terlihat indah.

Natalie duduk menikmati makanan tanpa mempedulikan keberadaan Violet. ia memainkan ponselnya lalu cekikikan sendiri seperti orang gila. Violet hanya geleng kepala melihat iparnya itu.

"Aku berangkat" kata Violet berpamitan.

"Hei kau kerja apa?" tanya Natalie mengalihkan pandangannya dari ponselnya.

"Reporter"

"Reporter?" Natalie terlihat heran.

"Yasudah pergilah" ucapnya acuh.

Violet sudah terbiasa dengan Natalie karena Frans dulu juga begitu.

Aku rindu pak tua itu, aku rindu dia mengomel padaku...

Batin Violet sembari memasuki taksi online menuju stasiun tv.

Hari ini Violet memulai liputan di jalan, ia sedang ikut memantau padatnya lalu lintas pagi bersama anggota kepolisian lalulintas. tentunya Dirga sebagai kameramennya juga ikut pagi ini.

"Saya Violet Frans Wijaya melaporkan dari jalan lingkar utama pusat kota dan sampai jumpa" Violet menutup laporan paginya.

***

Frans tiba lebih awal dari London, ia menemui dokter Andre di rumah sakit.

"Hasil pemeriksaan mu sudah keluar, ini dari dua lab berbeda" kata dokter Andre memberikan dua amplop putih berisi hasil tes kesuburan Frans.

Frans terdiam menatap dua amplop putih di hadapannya. tangannya terasa kelu saat akan membuka amplop itu dan membaca hasil tesnya. ia takut jika hasil pemeriksaan sama dengan dua tahun yang lalu. wajah Violet membayang di benak Frans.

"Bacalah kawan" kata Andre menepuk bahu Frans.

Andre tahu Frans pasti tertekan, siapa yang tidak cemas ketika pernah periksa kesehatan dan di nyatakan mandul. sebagai seorang pria pasti dunia terasa runtuh.

Frans membuka dan membaca satu hasil lab dengan hati-hati dan cermat ia membaca hingga tiba di hasil akhir jika dirinya dinyatakan sehat dan tidak mengalami gangguan apapun. spermanya juga tidak bermasalah sama sekali.

Bibir Frans bergetar membaca hasil tes itu, tangannya juga ikut gemetar.

"Bagaimana hasilnya?" Dokter Andre meraih kertas yang di pegang oleh Frans lalu membacanya. ia mengangguk sembari tersenyum samar.

"Bagus kawan, baca satu lagi siapa tahu hasilnya sama atau justru berbeda" kata dokter Andre.

Frans kembali membuka isi amplop putih itu dan membaca hasil tesnya yang menyatakan jika dirinya subur tidak ada masalah dengan hasil tes yang ia jalani. Frans meremas kertas di tangannya dengan gemetar, matanya memerah. jika hasil tes itu benar berarti Catherine telah menipu nya dan menghancurkan hidupnya selama dua tahun.

"Brengsek!!!" Frans memukul meja kerja Andre dengan tangannya yang mengepal kuat.

"Sabar Frans, tenang dulu"

"Dia menghancurkan hidupku Dre! kau tidak tahu betapa aku kecewa saat tahu aku mandul dan dia memilih pria lain karena alasan itu!! brengsek!!"

Sudut mata Frans memanas ia mengingat betapa dirinya hancur selama dua tahun. ia berpikir jika ia mandul tidak akan memiliki keturunan dan tidak layak di cintai. bahkan Frans harus menyaksikan para pengkhianat itu menikah dan menikmati hidup mereka di atas penderitaan Frans.

Catherine, Damian!! kalian akan menerima akibat dari perbuatan kalian!

Setelah tahu dirinya mandul, Frans minum hampir setiap hari, ia merokok berlebihan ia sudah tidak peduli lagi dengan kesehatannya. tapi hari ini penyesalan terlihat di mata Frans. kenapa dia dulu begitu percaya dengan hasil tes yang pertama.

"Ya Tuhan apa yang aku lakukan?" gumam Frans.

Andre memberikan segelas air putih pada sahabatnya itu. setelah meminum air Frans terlihat sedikit lebih tenang.

"Dia berkhianat padaku dan juga menipuku sampai seperti ini!" kata Frans.

"Aku akan check kenapa lab itu mengeluarkan hasil yang salah, tapi yang terpenting kau sudah tahu sekarang jika dirimu tidak mandul"

Frans kembali terdiam mengusap wajahnya dengan kalut.

"Hiduplah bahagia kawan, temui istrimu kau tidak perlu bimbang lagi" kata Andre.

Frans menoleh menatap sahabatnya lalu mengangguk samar.