Lintang, seorang gadis dari keluarga kaya yang harus menjalani hidupnya bersama sang kakak setelah rumah tangga orang tuanya hancur karena ulah sang mama. Namun seiringnya bejalan sang kakak tertimpa masalah dengan keluarga sang mama membuat hidupnya tidak tenang dan akhirnya sang kakak memberikannya Bodyguard.
Disini lah kisah Lintang di mulai, Bodyguard yang di berikan sang kakak ternyata merupakan mantan kekasihnya saat kuliah.
Lintang yang masih memiliki perasaan pada laki-laki itu berusaha untuk menutupinya namun hati tidak dapat berbohong. Begitu laki-laki itu.
Sampai akhirnya mereka berusaha bersama namun semuanya tidak berjalan mulus masalah demi masalah mulai datang.
Bagaimana kan kisah mereka?... yu simak cerita di bawah...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di kawal Zyan lagi.
Setelah masuk Lintang sibuk membongkar barang yang baru tiba, ya Lintang di hubungi Dina karena barang pesanan mereka baru tiba. Zyan dia sibuk melihat sekeliling karena dia bingung kafe ini milik siapa. Dina yang dari tadi penasaran siapa pria yang datang bersama Lintang itu akhirnya dia memberanikan bertanya pada Lintang.
"Dia siapa? " tanya Dina pada Lintang.
"Bodyguard gue, " jawab Lintang tanpa melihat ke arah Zyan.
"Emang ada berapa bodyguard di rumah lo? " tanya Dina lagi.
"Banyak lah, cuman mereka punya tugasnya masing-masing, " jawab Lintang.
Dina pun hanya mengangguk tidak berani bertanya lagi.
"Eh sini, " panggil Lintang pada Zyan.
"Aku? " tanya Zyan sambil nunjuk dirinya.
"Ya iyalah lagian siapa lagi, " jawab Lintang sedikit ketus.
Zyan pun mendekati Lintang, "ada apa? " tanya nya.
"Dari pada kamu diam saja cuman bengong mending bantuin aku angkat ni barang ke dapur, "titah Lintang pada Zyan.
"Kafe ini punya siapa? " tanya Zyan bukannya langsung ikuti perintah Lintang.
"Punya aku lah, emang kenapa? " jawab Lintang.
"Punya kamu, aku gak salah dengar cewek manja kaya kamu bisa punya usaha, " ujarnya.
"Kamu, malah ngatain aku, " kesal Lintang.
"Lah emang kenyataannya, " balas Zyan.
Lintang tidak membalas ucapan Zyan dia langsung pergi gitu saja membuat Zyan tersenyum karena melihat Lintang kesal.
"Kamu mau bantuin gak? " tanya Dina membuat Zyan salah tingkah.
Zyan pun mengangkat barang yang tadi Lintang suruh pindahkan ke dapur. Di dapur Zyan melihat Lintang Sedan membereskan barang nya.
"Abang kamu tau, kamu buka Kafe? " tanya Zyan.
"Enggak, aku gak mau mereka tau sebelum kafe aku maju, " jawab Lintang.
"Jadi selama ini kamu suap bang Ciko buat tutup mulut? " tanya Zyan lagi sambil ikut memberikan barang Yang akan di susun.
Lintang menatap Zyan, "awas kalau kamu bocorkan masalah ini, " ancam Lintang.
"Apa hadiah tutup mulutnya? " tanya Zyan.
"Dih minta hadiah segala, " ucapnya kesal.
Zyan melihat jam sudah menunjukan pukul satu malam.
"Udah tengah malam, kapan balik nya? " tanya Zyan.
"Belum selesai, " jawab Lintang.
"Besok lagi aja, sekarang pulang aku takut orang rumah nyariin kamu, " ucap Zyan.
Lintang pun akhirnya menuruti ucapan Zyan lalu menyuruh Dina dan Bayu istirahat karena mereka tinggal di kafe ini. Lintang pun masuk mobil lalu Zyan menjalankannya namun karena sudah mengantuk akhirnya Lintang tertidur dan Zyan berkesempatan untuk menatapnya. Tibanya di parkiran Zyan tidak tega membangunkan Lintang akhirnya dia menggendong Lintang ke kamarnya. Setelah merasa Lintang tidur nyenyak Zyan pun keluar dari kamar Lintang. Namun saat masuk ke kamarnya Zyan langsung mendapat tatapan minta penjelasan dari teman satu kamarnya karena Zyan baru masuk kamar hampir jam dua malam.
"Gue habis nganterin non Lintang pergi, " beritahu Zyan.
"Emang pergi kemana? " tanya mereka.
"Tuh tanya saja sama bang Ciko, "Zyan menunjuk Ciko membuat Ciko kaget.
" Kenapa gue?, "tanya Ciko.
" Kan lo yang jagain Lintang, "jawab Zyan.
" Tau gue, ngantuk gue mau tidur, "ujar Ciko lalu menutup tubuhnya pakai selimut.
Zyan pun naik ke tempat tidurnya lalu menutup mata.
****
Lintang membuka matanya lalu dia langsung bangun karena setau dia semalam di tidur di mobil tapi sekarang sudah di tempat tidur. Lintang melihat dirinya karena dia takut jika dia tidak memakai baju namun dia masih pakai jaket lalu melihat sekeliling itu kamarnya namun dia bingung kenapa dia bisa ada di kamarnya. Lintang berusaha memikirkan apa yang terjadi semalam namun dia tidak ingat.
Lintang pun turun ke bawah untuk sarapan namun saat di meja makan Lintang malah dapat tatapan tajam dari Tantri membuat Lintang bingung.
"Lin, hari ini om mau pakai Ciko jadi kamu di temani Zyan dulu buat hari ini, " beritahu Darius membuat Lintang tersedak.
"Kalau makan pelan-pelan sayang, " ucap sang mama sambil mengusap punggung Lintang.
"Om apa gak bisa yang lain? " tanya Lintang membuat Kevin melirik Lintang.
"Emang kenapa sama Zyan?, dia ganteng lo, " ujar Darius membuat Lintang tersenyum kikuk.
"Udah gak apa-apa Zyan aja, dia kan dulu pernah jagain kamu kamu juga sudah kenal jadi gak akan canggung, " ucap sang mama menambahkan.
"Udah gak usah banyak nawar yang penting ada yang jagain kamu, " ujar Kevin sang abang.
Lintang pun akhirnya bisa pasrah karena semua orang malah mengomelinya. Setelah makan Lintang hendak kambali ke kamar untuk bersiap pergi ke kafe, namun tiba-tiba Tantri menariknya ke balkon.
"Ada apa sih? " tanya Lintang.
"Harusnya aku yang tanya ada apa? " balas Tantri.
"Aku gak ngerti deh, " ucap Lintang.
"Semalam kamu habis darimana sama Zyan? " tanya Tantri membuat Lintang kaget ternyata Tantri melihatnya.
"Enak ya di gendong sama gebetan? " tanya nya lagi.
"Aduh Tan, aku benar-benar gak ngerti deh, " ucap Lintang benar-benar gak ngerti.
"Semalam aku lihat kamu pulang sama Zyan dan Zyan gendong kamu ke kamar, sepertinya kamu tidur atau mabuk, " penjelasan Tantri membuat Lintang kaget.
"Apa kata mu, aku di gendong Zyan?" tanya Lintang gak percaya.
Tantri pun menunjukan vidio yang di ambil semalam. Lintang melihat itu langsung kaget dan memasang wajah sedih.
"Aduh gimana ini?, mana sekarang dia lagi yang temani aku. Aduh Tan tolong dong bantuin aku biar gak pergi sama dia, " ucap Lintang dan Tantri dia hanya tertawa melihat kelakuan Lintang.
"Udah ah, lagian dia perlakuan kamu kaya gitu juga karena tanggung jawab pekerjaan, kamu gak usah kepedean juga, "ujar Tantri lalu pergi.
" Dasar kakak ipar kurang ajar bukannya ngasih solusi malah puas ketawain gue, "umpat Lintang pada Tantri.
Lintang pun sudah rapi dan siap pergi namun dia enggan untuk pergi karena malu juga bertemu Zyan. Tapi kalau tidak pergi kasihan Bayu dan Dina kewalahan. Lintang pun menenangkan dirinya sebum pergi agar bisa bersikap biasa saja jangan sampai Zyan tau kalau dirinya mengetahui kejadian semalam.
Saat turun Zyan sudah siap di mobil sambil bermain ponsel. Lintang tidak bicara dia langsung naik begitu saja membuat Zyan kaget.
"Ada suaranya kek jangan main masuk aja, " gumam Zyan karena dia gak berani ngomong langsung karena melihat wajah jutek Lintang Zyan langsung ciut. Selama di jalan mereka tidak bicara karena Zyan fokus nyetir. Setelah tiba di kafe Lintang masuk dan Zyan mengikutinya dari belakang.
"Hari ini kamu bantuin aku, ni pakai, " ucap Lintang pada Zyan sambil memberikan seragam kafenya.
"Bantuin, aku disini bukan jadi pekerja gratis ya, " ujar Zyan.
"Emang kamu aku bayar berapa makanya suruh kerja? " tanya Lintang.
"Aku mau kamu, " jawab Zyan.
"Dih jangan harap ya gue mau jadi orang ketiga, " jawab Lintang membuat Zyan bingung.
