Di sebuah desa tinggalah seorang lelaki tua yang hidup seorang diri.istrinya meninggal duabelas tahun yang lalu.desa yang ditinggalin jauh dari keramaian,akses masuk desapun harus tempuh dengan jalan kaki yang lumayan jauh.jarak rumah orang-orang desa juga sangat jauh,kalau ada yang sakit atau kesusahan mereka akan terlambat menolong,dipagi hari kakek Budi pergi mencari kayu bakar dihutan dan bahan makanan semenjak ditinggal pergi sang istri tercinta hari harinya dihabiskan dengan berpetualang dihutan,untuk menghilangkan rasa kesepiannya.pagi itu kake Budi pergi dengan membawa parang dan air minum,untuk bekal nanti,kakek budi melangkah dengan pasti dan sampai ditepi hutan.kakek Budi memotong kayu kering untuk dibawa pulang,setelah cukup diikat dan dipikul kayu itu,sepanjang jalan kake Budi juga memperhatikan pohon pohon siapa tau ada buah masak yang bisa dia petik,sepanjang jalan kakek Budi mendengar suara tangin bayi mendengar suara tangisan bayi ada rasa penasaran dan ingin tau
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queenvyy27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kartu ATM
Setelah itu Lio keluar dari kamar Lia, saat akan keluar kamar Lio kaget karena junet dan Ali sudah berdiri di depan kamar Lia sambil menyodorkan uang mereka.
" Ini tolong kasih ke Lia untuk di simpan." ucap junet.
" ya io ...... Ini punya Ali juga tolong di terima ya." ucap Ali.
" Ini maksudnya Abang sama Ali apa ya, kok serahkan semua uang ke Lio." tanya Lio bingung.
" ini uang untuk di simpan supaya ketika kita punya kebutuhan kita bisa membeli selama kita bekerja di sini." jelas junet.
" oh .... Begitu ." ucap Lio sambil tersenyum.
" Lio tolong kamu simpan uang ku juga ya io." ucap Ali.
" Abang ... Ali maaf saya tidak bisa terima uang kalian simpan lah untuk kalian, kalian juga punya kebutuhan masing masing." terang Lio.
Akhirnya mereka pun mengerti dan kembali menyimpan uang hasil kerja mereka.
setelah mereka siap mereka memesan taxi online untuk pergi ke mall belanja keperluan mereka berempat.
Sesampainya di mall Ali yang sudah tidak sabaran ingin punya ponsel meminta junet untuk membantu memilih ponsel yang bagus tapi murah dan tidak mudah rusak.
Lia yang tidak begitu pusing dengan ponsel dia santai aj, Lia lebih memilih membeli baju dan celana panjang yang dia sukai.
Semua telah selesai membeli kebutuhan mereka bahkan makan malam di warung pinggir jalan
sesampainya mereka di rumah tuan Toni mereka segera membuka belanjaan Masing masing, sedangkan Ali yang membeli ponsel minta di ajari oleh junet supaya bisa menggunakannya, Ali yang memang cerdas dan cepat menguasai perangkat itu.
Ali mencoba melakukan panggilan ke nomor junet dan langsung diangkat, mereka semua tertawa dengan tingkah Ali dan junet.
Hari hari telah berganti Lio dan Lia telah bekerja hampir 4 bulan tapi belum ada tanda tanda mereka menemukan titik terang atau tanda tanda di mana orang tua mereka berada.
Ketika sore hari Lio dan Lia yang sedang duduk di teras , Ali dan junet juga tidak ada di paviliun karena sekarang junet sebagai scurity pengganti yang di pecat.
" Dek .... Kamu ingat gak dengan ini dek." tanya Lio ke Lia.
" enggak bang ... Itu apa." tanya balik Lia.
" ini namannya kartu ATM untuk mengambil uang yang ada di dalam kotak mesin, tapi kita harus tau kode pin nya supaya kita bisa ambil uang." terang Lio.
"Ohhh ..... Begitu ya bang .... Berarti kita tidak perlu lagi kerja kan ada uang di kartu itu." balas Lia.
" Ya tidak bisa begitu dek, kita harus kerja, terus kalau uang yang di dalam kartu ATM habis kita mau membeli sesuatu yang kita perlu kan pakai apa." ucap Lio lagi.
" Oh iya .... Ya bang." ucap Lia dan di anggukin oleh Lio.
Mereka lama terdiam dalam pikiran Masing masing entah apa yang ada di dalam benak kedua anak kembar itu, tiba tiba suara Lia yang membuat Lio kaget hampir saja terjatuh dari bangku .... Yang membuat Lia tertawa terbahak bahak sampai lama baru bisa diam, setelah Lio melotot marah sama Lia.
" Bukan nya dibantu abangnya malah di tertawa kan." sungut Lio , kali ini benar benar marah ke pada sang adek, Lia yang melihat Abang marah yang tidak biasanya membuat Lia langsung menitik kan air matanya .... Karena Lio tidak pernah suara kasar atau ngebentak sang adek.
Lio yang menyadari kesalahannya langsung berdiri memeluk adeknya seraya mengusap kepala Lia lembut.
" Abang tidak marah sama adek, cuma Abang kaget sama suara adek yang nyaring." bujuk Lio.
" iya maaf Abang adek tidak mengulangi lagi." ucap Lia dan Lio menganggukan kepala.
" tadi adek mau bilang kalau di dalam tas itu ada tulisan tapi adek tidak Tah itu apa artinya." ucapnya menunduk kan kepalanya.
" adek liat dimana .... Sekarang kertas itu dimana." cerocos Lio tak sabar.
" mari kita buka tas yang ada di dalam kamar Lia bang." ajak Lia untuk melihatnya.
Mereka masuk ke dalam kamar dan membuka tas yang di simpan oleh Lia ... Setelah nya Lia memberi kan kertas itu kepada Lio.
" ini kode ATM itu dek." ucap Lio senang.
" iya kah bang .....'' tanya Lia.
" iya dek ..... Coba baca ini ada tulisan nya meskipun di tulis dengan kecil kecil." terang Lio.
" bagaimana kita mau tau isinya bang, sedangkan kita saja susah keluar dari sini." ucap Lia lesu.
" Sabar dek .... Pasti ada waktunya untuk kita bisa jalan jalan lagi." ungkap Lio dan Lia akhirnya tersenyum.
Waktu pun berlalu seperti biasa Lia dan bi Tuti akan membersihkan ruangan yang ada di dalam rumah besar itu sebelum tuan rumah bangun mereka sudah tidak di ijinkan masuk ke dalam rumah.
Bi Tuti yang sudah mulai bekerja dengan menyapu dan membersihkan meja mengelap barang barang, sedangkan Lia tugasnya mengepel lantai membersihkan closet kamar mandi dan teras rumah di samping rumah itu tugas Lia.
" Pagi nak." tegur salah satu pegawai lainnya.
" semangat kerja ya nak." ucap bapak itu
" ya terimakasih pak." jawab Lia.
" ya sudah bapak akan kerja lagi ya." ujar bapak itu
" Silahkan pak." balas Lia lembut sambil menundukkan kepala.
Lia yang sudah selsai membersihkan ruangan ruangan dan kamar mandi dengan benar dan bersih, sampai sampai bi Tuti heran dengan cara kerja yang banyak itu dia tidak merasa capek atau lelah. Bahkan semua kamar ruangan di pel tidak kelelahan sedikit pun.
" Lia .... Sini kamu." panggil bi Tuti .
" ya bi." jawab Lia mendekat.
" Kamu minum teh sama sarapan .... Pasti kamu lelah." pancing bi Tuti merasa heran, siapa tau nanti di kasih tau obatnya dalam hati.
" tadi Lia sudah minum teh sama sarapan di paviliun bi." jawab Lia sedangkan yang lain mencibir Lia dengan mulut maju ke depan.
" Kamu minum obat apa kok tidak ada rasa capek, bibi saja tidak bisa kerja dengan cepat." tanya bi Tuti, Lia yang mendengar hanya tersenyum kecut.
" Lia tidak minum obat apa apa kok bisa." sergahnya, akhirnya semua bubar meninggalkan dapur itu karena mereka sudah selesai mengerjakan tugas mereka, hanya yang masak untuk tuan dan nyonya saja yang boleh ada di rumah .
Hari ini semua pegawai di beri kesempatan untuk berbelanja lagi, tapi kali ini mereka di beri waktu sore hari jadi mereka lebih awal dan pulang nya tidak lebih dari jam 9 malam.
Kali ini junet tidak ikut keluar karena dia tidak dapat keluar , karena teman scurity yang lain pada pulang kampung jadi junet yang berjaga sendirian.
**Hallo guyss maaf ya updatenya sedikit sedikit ... Jangan bosen buat dukung aku terimakasih guys**