Pewaris Kembar

Pewaris Kembar

menemukan bayi

Di sebuah desa tinggalah seorang lelaki tua yang hidup seorang diri.

istrinya meninggal duabelas tahun yang lalu.desa yang ditinggalin jauh dari keramaian,.. akses masuk desa pun harus tempuh dengan jalan kaki yang lumayan jauh jarak rumah orang-orang desa juga sangat jauh.

kalau ada yang sakit atau kesusahan mereka akan terlambat menolong

dipagi hari kakek Budi pergi mencari kayu bakar dihutan dan bahan makanan semenjak ditinggal pergi sang istri tercinta hari harinya dihabiskan dengan berpetualang dihutan,untuk menghilangkan rasa kesepiannya.pagi itu kake Budi pergi dengan membawa parang dan air minum,untuk bekal nanti,kakek budi melangkah dengan pasti dan sampai ditepi hutan.kakek Budi memotong kayu kering untuk dibawa pulang,setelah cukup diikat dan dipikul kayu itu,sepanjang jalan kake Budi juga memperhatikan pohon pohon siapa tau ada buah masak yang bisa dia petik,sepanjang jalan kakek Budi mendengar suara tangis bayi mendengar suara tangisan bayi ada rasa penasaran dan ingin tau yang lebih besar.

Kakek Budi mendengarkan suara itu dengan baik dan mencarinya,tak lama kemudian setelah membela rumput yang tinggi kake budi.

Melihat bayi yang dibungkus dengan kain sarung dan disebalh ada pakaian yang sudah ada.... dan betapa kagetnya kakek Budi diseblah tumpukan baju bayi ada bayi lagi yang menangis dengan suara pelan mungkin karna capek menangis atau lapar. ...

akhirnya kakek budi memeluk kedua bayi dengan sekejap kedua bayi diam dalam pelukan kakek budi ... kasihan kamu nak masih kecil sudah dibuang di hutan untung tidak ada binatang buas yang memakan mu Gumam kakek Budi sendiri.

Tanpa pikir panjang kakek Budi langsung membawa semua barang barang yang ada di dalam kantong....

sampai-sampai kayu yang sudah diikat kakek Budi tidak bisa dibawa... kakek Budi berpikir ini rezeki yang tak terduga mendapatkan bayi dua sekaligus.

walaupun sang istri tidak bisa memberikan anak tetapi dengan mendapat anak dihutan kakek Budi sangat bahagia.

sesampai dirumah kakek Budi langsung membersihkan kedua bayi itu.dan meletakkan dikasur tipisnya.

Kakek Budi membuka kantong yang ditinggalkan mungkin ada pesan atau alamat yang ditinggalkan kan,tapi hanya sebuah pesan

"TOLONg RAWAT ANAK INI"

Pesan yang kakek Budi simpan dan suatu saat akan diberikan kepada kedua anak itu

Dan kakek Budi berfikir untuk memberikan nama kepada kedua anak itu,setelah Mendapatkan nama yang dirasa bagus dan cocok akhirnya kakek Budi memanggil kedua bayi itu dengan nama

Untuk yang laki-laki aku kasih nama ADELIO dan yang perempuan aku kasih nama ADELIA.jadii kalian berdua punya nama LIO dan LIA.mudah mudahan kalian menjadi anak yang pintar berakhlak baik menjadi anak yang sukses,amiin..itu doa kakek Budi yang sudah dipanjatkan untuk anak angkatnya yang seperti anak sendiri.

Hari berganti hari perkembangan Lio dan Lia semakin baik walaupun dengan segala kekurangan kakek Budi tidak memberikan kemewahan seperti anak-anak lain yang hidup diluar sana.perkembangan anak itu sungguh diluar Nurul mereka sangat lincah gemuk-gemuk dan pintar.tetangga disekita sering menanyakan siapa kedua anak itu.kakek Budi selalu bilang mereka adalah cucu yang sudah ditinggal meninggal orang tuanya dan diserahkan kepada kakek Budi untuk dirawat.akhirnya semua percya ucapan kakek Budi.

Kedua bayi kembar itu tumbuh dengan sehat mereka menginjak diumur yang ke 3 tahun tak ada perayaan ulang tahun atau kue yang tersedia diatas meja yang ada hanya umbi-umbian yang mereka makan setiap hari,kakek Budi selalu menandai ulang tahun Lio dan Lia dimana saat mereka ditemukan mengingat kedua tali pusar bayi itu masih basah diperkirakan satu atau dua hari bayi itu sebelum dibuang,jadi kakek Budi berpatokan ditemukannya.

Hari itu kakek Budi akan ke hutan dan akan meninggalkan kedua cucunya dan berpesan agar tidak main jauh-jauh karena kakek akan mencari kayu bakar.entah hari ini Lia tidak mau ditinggal dan mau ikut kehutan.sang kakek yang membujuknya tak mampu untuk meninggalkan Lia yang crewet dan bicaranya cadel membuat kakek Budi paling sayang padanya

"Lia tidak mau ditinggal sama kakek pokoknya" ucap Lia dengan mulut moncongnya kedepan.

" Lia kamu mau kakek susah bawa kayu sama gendong kamu" ujar Lio dengan berfikir dewasa

"Ah..Abang iri.bilang aja kalo mau ikut juga"ledek sang adik.

Kakek Budi yang melihat pertengkaran keduanya langsung menengahi.

"Sudah...sudah tidak usah ribut kalo begitu semua ikut kakek asal tidak minta gendong"ucap kakek Budi sambil tersenyum

Horeeeee......hooreeeee.....

"itu Abang juga mau ikut.tadi bilang Lia tinggal"

Gerutu Lia.sang kakek terkekeh melihat tingkah Lia yang cemberut

sedangkan sang abang cuek bebek berjalan didepan

Mereka bertiga menampaki jalan yang licin karena habis hujan malam sedangkan Lia yang tidak bisa diam membuat suasana ramai dengan celotehannya.

Sedangkan sang abang lebih banyak diam tidak mau disibukan dengan Lia yang bertanya soal tanaman apa yang ditemui dan apa kegunaanya.

Lia dan Lio termasuk anak-anak yang pintar dan cepat menghafal apa yang diajarkan.

Seperti sekarang ini sang kakek mencari dedaunan untuk obat capek-capek karna kakek Budi merasa badannya kurang enak.saat itulah Lia bertanya daun apa itu dan untuk apa? Sang kakek pun menjelaskan untuk obat apa dan apa kegunaanya.

Sedangkan sang abang lebih suka belajar tentang jenis pohon pohon yang ada didalam hutan.

Tanpa disengaja kakek Budi yang sudah lama tidak melewati dimana kakek Budi mendengar suara tangisan bayi,saat melewati tempat itu hati kakek Budi terasa ditusuk pisau sampai kejantung.sampai kakek mengelus dada,dan lio yang memperhatikan sang kakek langsung mendekat dan bertanya ada apa kakek kakek pun menggeleng kepala.

Akhirnya mereka duduk dibawah pohon yang rindang dimana kedua bayi itu ditaruh.

Kakek langsung meneteskan air mata ketika mendengar suara tangisan bayi dibuang di Semak-semak dekat pohon dimana mereka sedang duduk .tiba-tiba Lia yang melihat kakek meneteskan airmata dia mendekat dan menghapus air mata dipipi rentan kakek.

"Kakek kenapa menangis...apa kakek capek" tanya gadis crewet itu,sedangkan sang kakek tersenyum mendengar pertanyaan dari cucu angkatnya.

"Kakek cuma ingat nenek kalian yang disurga"

Bohong sang kakek.

"ohh...kirain kakek capek terus nangis...apa perlu Lia gendong kakek".ujar gadis crewet itu.

sedangkan sang abang hanya mendengus kesal dengan pertanyaan adiknya yang super crewet.belum habis pertanyaan yang satu Lia sudah bertanya yang lain.akhirnya kakek tertawa lebar mendengar Lia yang akan menggendongnya.

Hahahhahaha.....hahahaha...

Liaa merasa bingung dengan kakeknya yang tertawa lebar dan abangnya,merasa tak bersalah Lia memukul Kakeknya dan abangnya dengan ranting agar mereka berhenti tertawa tetapi melihat tingkah gadis kecil itu sang kakek melupakan kesedihannya.

Terpopuler

Comments

–Kang Je Ra

–Kang Je Ra

haii, aku mampir! semangat nulis yaaa/Rose/

2025-06-23

0

Soraya

Soraya

mampir thor

2025-06-04

1

lihat semua
Episodes
1 menemukan bayi
2 kakek mengetahui
3 Gua tersembunyi
4 pencarian
5 ditinggal kakek
6 Penyerangan
7 Menang
8 sebuah rahasia
9 pesan kakek
10 masak sepenuh hati
11 bos reno
12 kakek meninggal
13 kembali ke gua
14 pengungsian kembali
15 strategi
16 pencarian
17 tobat
18 korban kerakusan harta dan jabatan
19 pencarian jejak
20 pencuri
21 kecerdasan Lia menyusun strategi
22 menyerang
23 putus asa
24 Abang ADELIO
25 menemukan Emas
26 Bersiap siap
27 ke kota
28 bertemu dengan junet
29 mencari kerja
30 nenek peyot
31 Rahasia
32 kepala tanpa badan
33 Kartu ATM
34 orang misterius
35 hampir jatuh
36 mencari tau
37 menjalankan rencana
38 peluk ibu
39 berhasil mendapatkan informasi
40 mengawal tuan toni
41 mending cari tikus got
42 Pertengkaran
43 Lia marah
44 masuk got
45 Dedi kerumah nenek tiyem dan kakek darso
46 Bi Tuti bersyukur
47 mencintai papa si kembar
48 akhir nya Dedi tau soal kakek wijaya
49 junet pasrah kalau di pecat
50 menyelinap ke kantor
51 pamit ke bi tuti
52 junet berubah jadi lebih baik
53 akhirnya Dedi mengetahui siapa ayah nyaa
54 apa maksud bi tuti
55 nyawa jadi taruhan
56 Dedi balik ke kota
57 mobil baru
58 usil
59 Lia mual
60 mengganggu
61 Teror
62 kisah keluarga wijaya
63 kisah keluarga wijaya 2
64 lanjutan 3
65 di usir pak Darso
66 akhirnya bertemu opa
67 di kejar kucing
68 balik ke rumah opa
69 uang segepok
70 merah kebakaran
71 lahir di hutan
72 rencana Dedi dan Ikbal gagal
73 memulung
74 siapa sebenar nya mereka
75 akhir nya Lia bertemu papa alex
76 syarat
77 juned jatuh cinta
78 mama Marisa bunuh diri
79 bertemu di kampus
80 kambing hitam
81 akan kah bertemu mama
82 hampir saja bertemu
83 Ali menyamar
84 bunga teratai
85 sesak di dada
86 pergi dari rumah
87 pemilik perusahaan
88 jualan kue
89 mendatangi papa jaya
Episodes

Updated 89 Episodes

1
menemukan bayi
2
kakek mengetahui
3
Gua tersembunyi
4
pencarian
5
ditinggal kakek
6
Penyerangan
7
Menang
8
sebuah rahasia
9
pesan kakek
10
masak sepenuh hati
11
bos reno
12
kakek meninggal
13
kembali ke gua
14
pengungsian kembali
15
strategi
16
pencarian
17
tobat
18
korban kerakusan harta dan jabatan
19
pencarian jejak
20
pencuri
21
kecerdasan Lia menyusun strategi
22
menyerang
23
putus asa
24
Abang ADELIO
25
menemukan Emas
26
Bersiap siap
27
ke kota
28
bertemu dengan junet
29
mencari kerja
30
nenek peyot
31
Rahasia
32
kepala tanpa badan
33
Kartu ATM
34
orang misterius
35
hampir jatuh
36
mencari tau
37
menjalankan rencana
38
peluk ibu
39
berhasil mendapatkan informasi
40
mengawal tuan toni
41
mending cari tikus got
42
Pertengkaran
43
Lia marah
44
masuk got
45
Dedi kerumah nenek tiyem dan kakek darso
46
Bi Tuti bersyukur
47
mencintai papa si kembar
48
akhir nya Dedi tau soal kakek wijaya
49
junet pasrah kalau di pecat
50
menyelinap ke kantor
51
pamit ke bi tuti
52
junet berubah jadi lebih baik
53
akhirnya Dedi mengetahui siapa ayah nyaa
54
apa maksud bi tuti
55
nyawa jadi taruhan
56
Dedi balik ke kota
57
mobil baru
58
usil
59
Lia mual
60
mengganggu
61
Teror
62
kisah keluarga wijaya
63
kisah keluarga wijaya 2
64
lanjutan 3
65
di usir pak Darso
66
akhirnya bertemu opa
67
di kejar kucing
68
balik ke rumah opa
69
uang segepok
70
merah kebakaran
71
lahir di hutan
72
rencana Dedi dan Ikbal gagal
73
memulung
74
siapa sebenar nya mereka
75
akhir nya Lia bertemu papa alex
76
syarat
77
juned jatuh cinta
78
mama Marisa bunuh diri
79
bertemu di kampus
80
kambing hitam
81
akan kah bertemu mama
82
hampir saja bertemu
83
Ali menyamar
84
bunga teratai
85
sesak di dada
86
pergi dari rumah
87
pemilik perusahaan
88
jualan kue
89
mendatangi papa jaya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!