NovelToon NovelToon
Misteri Ikat Rambut Berdarah

Misteri Ikat Rambut Berdarah

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Horror Thriller-Horror / Cinta Beda Dunia / Hantu / Si Mujur / Tumbal
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: YoshuaSatrio

Niat hati Parto pergi ke kampung untuk menagih hutang pada kawannya, justru mempertemukan dia dengan arwah Jumini, mantan cinta pertamanya.

Berbagai kejadian aneh dan tak masuk akal terus dialaminya selama menginap di kampung itu.

"Ja-jadi, kamu beneran Jumini? Jumini yang dulu ...." Parto membungkam mulutnya, antara percaya dan tak percaya, ia masih berusaha menjaga kewarasannya.

"Iya, dulu kamu sangat mencintaiku, tapi kenapa kamu pergi ke kota tanpa pamit, Mas!" tangis Jumini pun pecah.

"Dan sekarang kita bertemu saat aku sudah menjadi hantu! Dunia ini sungguh tak adil! Pokoknya nggak mau tahu, kamu harus mencari siapa yang tega melakukan ini padaku, Mas! Kalau tidak, aku yang akan menghantui seumur hidupmu!" ujar Jumini berapi-api. Sungguh sekujur roh itu mengeluarkan nyala api, membuat Parto semakin ketakutan.

Benarkah Jumini sudah mati? Lalu siapakah yang tega membunuh janda beranak satu itu? simak kisah kompleks Parto-Jumini ya.
"Semoga Semua Berbahagia"🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoshuaSatrio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Salah Perhitungan

Di rumahnya, Pak Ngatnu tengah berbincang dengan dua orang tamunya.

“Pak, mana upah buat saya? Dua hari ini saya nggak bisa tidur, sepertinya arwah wanita sialan itu ingin balas dendam. Dia menghantui saya terus dalam mimpi!” keluh si pria plontos.

“Halah wong cuma mimpi aja mbok pikir!” sahut Pak Ngatnu terlihat santai. “Salahmu sendiri juga pakai mbok cemplungke ke kali! Harusnya dipelihara, kalau sewaktu-waktu pengen kan tinggal nyari dia lagi!”

“Waktu itu aku keenakan, nggak sengaja aku mencekiknya,” kilah si pria plontos.

“Saking enake sampai lupa sama temen sendiri kan, aku belum dateng wanita sialan itu wis mbok sikat sampai habis! Kan gagal dapet lima puluh juta!” gerutu si gondrong.

“Jangan pada ribut, nanti kalau Lasmi denger bisa dilaporkan sama si tukang ikut campur itu, dia sudah mulai mencari tahu keberadaan kalian itu, jangan ceroboh lagi, kita susun rencana baru buat menjebak si Parto itu.”

“Kalau perlu buat dia kepergok sama warga, terus dihakimi aja, tapi jangan biarkan dia keluar dari sini hidup-hidup, bisa bahaya kalau dia lapor polisi!”

“Hmm, malam ini, aku akan mengajaknya nonton dangdut di lapangan kelurahan, kalian siapkan wanita cantik, nanti aku yang akan membuat si Parto itu mabuk, dan kalian yang menjalankan misi selanjutnya. Oke?”

“Aku wes nggak punya kenalan wanita cantik, Pak.”

“Halah gampang, kita cari aja ke tempat kerjanya Jumini dulu, disana kan banyak wanita-wanita bahenol!”

“Wis biar kapok si Parto itu, lagian juga salahmu, ngapain juga kamu suruh nginep di sini toh, Pak!”

“Walji pinjem uangnya banyak, aku mana sanggup balikin, jadi memang sejak awal aku hanya ingin melenyapkan dia,” terang jujur pak Ngatnu.

“Wah, licik juga ya, dibantai biar nggak usah bayar utang. Tapi sebenarnya kemana si Walji toh, Pak?”

“Emboh! Bocah gendeng itu bikin pusing kepalaku terus, wis biarin aja mau mati atau hidup wis aku nggak mikir!” keluh jengkel pak Ngatnu seraya menghisap rokoknya dalam-dalam.

Sedangkan dua orang temannya tertawa terbahak lalu menyeruput kopi manis hangat yang disiapkan Bu Sumiyem.

“Yo udah, Pak. Kita jalan dulu, jangan lupa loh janji upah kita!” pamit si kepala plontos.

“Iya, jangan khawatir. Nanti kalau berhasil menghabisi si anak kota itu, kita gasak habis isi atm-nya.

“Mantap!” sahut kompak dua pria lainnya.

.

.

.

Di tempat lain, Lasmi sibuk masak di dapur ruko di lantai bawah.

“Mas! Aku mau bikin mie rebus, kamu sekalian nggak?!” Teriak Lasmi melongok di depan tangga.

Namun ia baru tersadar kalau Parto tak ada di sana. “Oh, iya. Orang dia pergi kok ya, tapi kemana dia ya? Udah sore gini belum kelihatan kupingnya!” pikir Lasmi sedikit khawatir.

“Ah, terserahlah semoga saja nggak ketemu arwah-arwah jahil lainnya.” Lasmi mengendikkan bahu, lalu kembali menenggelamkan diri dengan aktivitasnya di dapur.

Tak lama kemudian bel diatas pintu toko berbunyi, ‘cring!’ Menandakan seseorang membukanya.

Lasmi melongok dari dapur yang hanya berbatas tirai yang terbuat dari rangkaian cangkang-cangkang kerang.

“Woah!” Mata Lasmi terbelalak sempurna, terpana menatap seseorang yang datang berjalan anggun dengan kebaya membalut tubuhnya, berdandan bak sinden.

Lasmi segera meletakkan piringnya di meja dapur, mengelap tangannya dan bergegas menyapa si pengunjung.

“Ada yang bisa saya bantu, Ses?”

Sinden itu tampak membenarkan kebayanya, “Rokok satu bungkus beserta koreknya!”

Setengah mati rasanya jantung Lasmi hampir saja berpindah dari tempatnya, suara sinden itu, mengejutkannya.

“M-mas Pa-parto?!” seru Lasmi setengah tak percaya, matanya masih membola menelisik penampilan orang asing di depannya.

“Jangan menatapku seperti itu, ini demi misi menangkap pelaku pembunuhan wanita itu,” ucap Parto dengan kesal.

Lasmi terbahak kemudian, rasa terkejutnya belum juga hilang, ia tak habis pikir Parto terpikirkan cara aneh seperti itu.

“Memangnya kenapa harus jadi sinden? Kenapa harus jadi perempuan?”

“Karena pria-pria jahat itu mengincar wanita seksi. Aku mendengar pembicaraannya tadi pagi.”

“Hah?”

“Akan ada banyak orang yang melakukan rencana kejahatan di pentas dangdut di kampung sebelah, nanti malam.”

“Sebentar, kapan kamu tahu semua informasi itu?” tanya Lasmi masih tak paham.

“Tadi pagi, waktu aku mencocokkan jejak pria bertopeng yang aku temui kemarin malam, ada banyak orang yang mengobrol di sawah, mereka membicarakan tentang acara itu,”

“Sik-sik, Mas, aku masih nggak ngerti, rencanamu emang gimana?” Lasmi menarik kursi dan mempersilahkan sang sinden gadungan untuk duduk.

“Lihat saja nanti, ambilkan dulu air putih yang dingin, gerah pakai kebaya ini!”

Pintu toko kembali dibuka oleh seseorang, yang tak lain adalah pak Ngatnu.

“Las, Mas Parto ada?” tanya pak Ngatnu seraya melangkah mendekat ke arah Lasmi.

Lasmi baru saja menggerakkan bibirnya hendak menjawab sang ayah, namun sang sinden gadungan mendahuluinya.

“Sore, Pak.” Suara mendayu bak waria terlontar dari bibir sang sinden gadungan.

“Eh?” Sontak pak Ngatnu menoleh, terpana dengan kemolekan sang sinden yang duduk anggun masih mengangkat satu tangannya untuk memanggilnya.

“Anu, mau tanya, Pak. Yang tempat acara dangdut itu dimana ya?”

‘Bahenol juga nih, perempuan, pasti penyanyi, tapi kenapa dandan sinden begitu ya?’ pikir pak Ngatnu menelisik penampilan wanita gadingan di depannya.

“Pak, kok melamun?” goda Parto dengan suara yang dibuatnya se-anggun mungkin.

Sementara Lasmi masih bingung hingga mulutnya ternganga melihat keahlian akting Parto.

“Oh? Tempat dangdut, Ya? Nanti saya antar.”

“Wah, Bapak ini baik sekali, terimaksih ya, Pak.”

Lasmi tertawa terbahak merasa geli dengan apa yang dilakukan Parto. “Aduh! Mas Parto!” gelaknya.

Pak Ngatnu menoleh sedikit terkejut, menyadari hal itu, Parto segera mencairkan situasi. "Mbak Lasmi ini benar-benar lucu, Pak. Beliau suka memanggil sinden dengan sebutan yang unik-unik. Mungkin beliau sedang ingin meminta saya untuk menyanyikan lagu tertentu?"

"Lasmi, apa yang kamu pikirkan sampai memanggil sinden itu seperti itu?" sahut pak Ngatnu lalu duduk di dekat Parto.

Lasmi mengangkat kedua bahunya, ia tak bisa berpikir apapun tentang rencana Parto.

“Bagaimana kalau kita pergi ke tempat pentas sekarang, penyanyi harus datang lebih awal kan harusnya?"

Parto bisa menerima tawaran itu dengan senang hati, tidak menyadari bahwa Pak Ngatnu memiliki rencana lain.

Tepat di pertigaan pinggir kampung, dua orang pria dengan topeng lateks, persis seperti yang dilihat Parto sebelumnya pun muncul.

Parto terkejut karena ternyata ada dua pria dengan topeng sama, postur tubuh pun hampir sama.

“Seret si pengacau ini ke gubuk!” perintah Pak Ngatnu.

“Wah, adek, body-nya semlehoy!” seru dua pria bertopeng itu.

“Jangan ngawur! Itu bukan mangsa untuk dinikmati, itu si anak kota. Dia pikir bisa mengelabuhiku dengan menyamar. Beruntung aku melihatnya saat ia masuk ke salon di pinggir jalan besar itu.” terang Pak Ngatnu yang tentu tak pernah terpikirkan oleh Parto.

‘Sialan! Seingatku tadi tak ada siapapun yang melihatku!’ sesal Parto dalam hati.

"Kamu pikir mataku bodoh? Kamu memang cantik. Tapi waktu Lasmi menyebutmu Parto, aku lalu mencari tahi lalat di punggung tanganmu, dari situlah aku sadar Lasmi sedang tak berbohong. Dia pasti tahu harus bagaimana membantu ayahnya!' imbuh pak Ngatnu seraya menunjuk Parto.

Parto diseret dua pria bertenaga kuat itu ke sebuah gubuk di pinggir danau.

‘Ini tempat dimana gadis malang itu mereka siksa!’ geram Parto dalam hati.

Kini Parto diikat kuat-kuat tanpa ampun.

"Apa yang kamu inginkan, Pak Ngatnu?" tanya Parto dengan nada yang tegas, meskipun dia tahu bahwa posisinya saat ini sangat lemah.

...****************...

Bersambung....

Up sebiji lagi ya, sibuk buanget. Mianhe, blm bisa baca koment satu2, apalagi balas. ✌🏻

dilapakku bebas kok, boleh komentar, trs dibalas sendiri juga, biar kelihatan kalian reader mandiri 🤣🥴

Terimakasih pembaca yang setia menemani Parto-Jumini🤙🏻.

1
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
mingun itu apa cowok yg menggedor pintu pas parto baru tinggal di ruko bukan sih? dia yg beli rokok? apa dia?
Yuli a
duuuh......bingung ya to....,
dua orang cewek dari masa lalumu dan masa depanmu sedang melarangmu pergi.
gimana to...? jadi pergi atau tetap bertahan walaupun menakutkan?
❤️⃟Wᵃf ༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
nahh yooo
siapa yg di rulo dan siapa yg di ikuti coba
❤️⃟Wᵃf ༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
nahh siapa pula itu
❤️⃟Wᵃf ༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
ada apa gerangan ncoba
Yuli a
mingun kok hebat . bisa melihat hantu. bisa dengerin suara hati juga ...
apa mingun =Sasongko???🤔🤔🤔
Yuli a: iya. tak tunggu... tenang aja... aku nggak akan pergi kok...😂😂😂🏃🏃🏃🏃🏃
𝕐𝕆𝕊ℍuaˢ: tunggu, hampir sampai ke bagian itu,/Smile/
total 2 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
klo gak salah, mingun itu kan suaminya bu bidan ya?
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: gak tahu,
Yuli a: mungkin itu yang diwarung terminal itu kan.?
total 4 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
aihhh... si parto napa lemot gitu? masa mau jd detektif lemot gitu, haduuhhh
𝕐𝕆𝕊ℍuaˢ: ahh/Facepalm//Facepalm//Facepalm/ bner juga
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: maksudnya main detektif detektifan gitu... kam dia lagi nyelidiki kasus to /Grin/
total 3 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
apa mungkin si walji ya?
𝕐𝕆𝕊ℍuaˢ: 🤐🤐🤐🤐🤐🤐
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
wah ada Parto nih 🤭
HK: Jadi pahlawan kesorean dia, Kak /Smile/
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
perundungan
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Apa ini Sukijo 🤔
𝕐𝕆𝕊ℍuaˢ: 🤐🤐🤐🤐🤐
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: tadi mlh ku pikir si walji
total 2 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
waduh 😣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Apa itu Walji 🤔
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Lagian tuh toko kan pk duit kamu 🤭
𝕐𝕆𝕊ℍuaˢ: kan pura-puranya nggak mau asal serobot kuasa, masih mikir temen, gitu kan ceritanya 🥴🥴
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
kemana Lasmi tuh 🤔
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
terakhir
✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎мαмι𝐀⃝🥀§͜¢ ᴳᴿ🐅
ini yang begooo siapa lasmi diam di bully parto gak ngeuhh ya lagi pegang hape bisa buka email nya ya ampun parto lemot/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎мαмι𝐀⃝🥀§͜¢ ᴳᴿ🐅: kayak author nya ya/Facepalm/
𝕐𝕆𝕊ℍuaˢ: /Doge//Doge/
total 5 replies
✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎мαмι𝐀⃝🥀§͜¢ ᴳᴿ🐅
bikin penasaran saja siapa lagi ini orang/Shy/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!