Cora mengalami kecelakaan saat membantu wanita tua yang hendak menyeberang jalan. Saat sadar, jiwanya sudah berada dalam tubuh wanita yang memiliki nama yang sama dengannya.
"Nghh.." Cora memegang kepalanya yang terasa pusing.
"Jadi aku masih hidup?"
"Cora, akhirnya kamu sadar. Kamu harus memberi penjelasan padaku. Kenapa kamu meneguk racun itu untuk mengakhiri hidupmu?"
"Racun? bukankah aku mengalami kecelakaan? sejak kapan aku minum racun," batin Cora.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33: Seseorang Mencuri Hatiku
"Ting.. nong.."
Cora mendengar bel pintunya sedang ditekan oleh seseorang.
"Ya, tunggu sebentar.." ucap Cora menghentikan kegiatannya yang sedang mencuci peralatan masaknya.
Cora berjalan menuju pintu apartemennya.
"Ceklek."
"Selamat pagi Nona manis," sapa Daren dengan senyuman merekah di wajahnya. Pria itu bersandar pada kusen pintu.
"Pagi.. ada apa Daren?" tanya Cora.
"Seseorang mencuri hatiku. Bisakah aku memeriksa hatimu?"
"Masih pagi sudah menggombal saja," tukas Cora terkekeh.
"Apa kamu ada kelas pagi?" tanya Cora melihat penampilan Daren yang sudah rapi. Pria itu lalu mengangguk.
"Aku lapar. Apa kamu memasak sesuatu? makan di luar tidak sempat lagi takutnya terlambat," ujar Daren. Cora mengangguk.
"Kebetulan sekali. Ayo masuk, aku baru saja selesai memasak," tukas Cora mengajak Daren. Pria itu lalu berjalan mengikuti Cora dari belakang.
"Tunggu sebentar, aku akan menyiapkannya," ujar Cora pada Darren. Cora mengambil Potato Brulee buatannya dari dalam oven.
"Daren.. kamu duduk saja. Biarkan aku yang mengambilnya," ujar Cora menaruh Potato Brulee di atas meja makan.
"Tidak apa-apa Cora. Hitung-hitung latihan jadi suami kamu," ucap Daren mengedipkan satu matanya pada Cora. Wanita itu lalu tersenyum. Pria didepannya itu memang perayu ulung. Daren membawa piring ditangannya ke meja makan.
"Kamu ingin minum apa?" tanya Cora.
"Air putih saja," balas Daren.
Setelah menyajikan makanan di piring masing-masing, keduanya lalu sarapan bersama.
"Apa kamu sudah punya kekasih?" tanya Daren menatap Cora.
"Memangnya ada apa?"
"Soalnya aku ingin mendaftar jadi kekasihmu," tukas Daren.
"Aku sedang tidak membuka pendaftaran Daren," balas Cora terkekeh.
"Ah, sayang sekali. Kapan kamu akan membuka pendaftarannya?" tanya Daren menyendok makanan ke mulutnya.
"Aku tidak tau, sepertinya masih lama tuan Daren," ujar Cora. Keduanya lalu tertawa.
"Apa malam ini kamu sibuk?"
"Tidak," jawab Cora.
"Aku ingin mengajak mu makan di luar bagaimana? kamu mau tidak?"
"Baiklah.. kabari saja jam berapa perginya nanti malam," ujar Cora. Daren mengangguk. Keduanya lalu melanjutkan sarapannya.
****
Cora dan Daren baru saja menyelesaikan makan malamnya di salah satu restoran di LA. Keduanya berjalan keluar menuju parkiran. Tak sengaja Cora berpapasan dengan Isabel dan Barnes.
"Sedang apa mereka di sini," batin Cora melihat bagaimana sepasang kekasih itu saling bergandengan tangan berjalan memasuki restoran.
"Lihat saja, aku akan memberi kalian pelajaran," gumam Cora mengepalkan tangannya. Sejak Cora mengetahui kedua orang itu mengkhianatinya, Cora sangat membenci mereka. Rasanya ia tidak akan tenang jika melihat kedua orang itu bahagia .
"Ada apa?" tanya Daren mengikuti arah tatapan Cora.
"Ah tidak ada. Ayo kita pulang," ajak Cora menarik tangan Daren.
Setibanya di apartemennya, Cora menemui Violet di kamarnya.
"Violet aku ingin meminta bantuanmu," ujar Cora.
"Bantuan apa?" tanya Violet sembari menghapus cat kuku di jarinya dengan alkohol.
"Kau tau, aku tidak sengaja bertemu dengan Barnes dan Isabel saat makan malam dengan Daren tadi," ujar Cora.
"Siapa Barnes?"
"Dia kekasihku yang ternyata menjalin affair dengan sahabatku. Aku mengetahuinya saat kembali ke Sacramento saat itu," kata Cora dengan nada kecewa. Ia tidak menyangka orang terdekatnya akan mengkhianatinya.
"Jangan bilang kamu langsung kembali ke LA saat itu karena mengetahui fakta itu?" tebak Violet menghentikan kegiatannya yang sedang membersihkan cat kukunya. Cora mengangguk.
"Astaga, kisah percintaanmu dengan Cora mengalami nasib yang sama. Bedanya kamu ditikung oleh sahabatmu sendiri," ucap Violet menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Jadi kamu ingin meminta bantuan apa?"
"Sebenarnya ini sangat berat, aku tidak yakin kamu akan setuju," ujar Cora.
"Aku ingin kamu berpura-pura mendekati Barnes dan__" Cora tampak ragu melanjutkan perkataannya.
"Dan membuatnya memutuskan Isabel?" Violet menebak apa yang ada dipikiran Cora.
"Ah sudahlah, lupakan saja. Itu ide konyol," tukas Cora merebahkan tubuhnya di atas sofa.
"Aku akan membantumu, tentu saja dengan imbalan yang setimpal," ujar Violet membuat Cora dengan cepat mengubah posisinya menjadi duduk.
"Kamu serius?"
"Yap.. "
Refleks Cora memeluk Violet, "kamu memang yang terbaik Violet, " ujar Cora senang.
"Jadi mulai kapan kita jalankan misi ini?" tanya Violet. Cora melepaskan pelukannya. "Besok. Mulai besok kita akan memulainya," kata Cora dengan senyuman smirknya.
walopun awalnya kayak Tom and Jerry tapi berakhir jadi pasangan dan keluarga bahagia..
masih penasaran sama nasibnya Violet..
kira2 pasangannya siapa ya..
kalo sama Barnes kurang setuju walopun mereka sudah ada anak..
pengennya sama Darren aja, bakalan lucu tuh digombalin tiap hari..
anyway, makasih ya kak, udah buat novel sebagus ini..
semoga selalu diberikan kesehatan..
tetap semangat berkarya dimanapun berada dan semoga sukses selalu..
🙏🏻💪🏻😘🥰😍🤩💕💕💕