Follow IG : @Mommy_Ar29
“Bukan kah aku istri kamu? Aku menantu dan ipar mereka,” jawab Shiena mencoba memberanikan diri menatap wajah Clayton yang kini tengah mengukung nya.
“Kau mengakui bahwa kau istri ku?” tanya Clayton dengan senyum smirk di wajah nya. Yang entah mengapa, kini malah terlihat begitu menyeramkan bagi Shiena.
“Ma—maksud ku, i—itu ... A—aku, aaahhhh!” Pekik Shiena ketika merasakan tangan Clayton mulai menjamah tubuh nya.
“Akan ku perlihatkan tugas dan kewajiban seorang istri yang sesungguh nya,” bisik Clayton tepat di telinga Shiena, hingga membuat tubuh wanita itu semakin menegang dan melengking.
Menikah dengan seorang Mafia, bergelimang harta dan kasih sayang. Tanpa ia tahu misteri di balik semua kejadian yang menimpanya.
Akankah Shiena bertahan dengan Clayton?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menjadi sampah
...~Happy Reading~...
Mendengar suara tembakan dari lantai bawah, membuat Clayton dan dua teman nya segera berlari menuruni tangga dan menuju sumber suara.
Dan betapa terkejut nya ketiga laki laki itu saat melihat Shiena tengah menodongkan sebuah pistol tepat di atas telinga nya sendiri sambil menatap dirinya di pantulan cermin.
"Kamu sudah menjadi sampah, Shiena. Dan sekarang, saat nya kamu—"
Dorr!
Brug!
Seketika itu juga, Edward langsung menutup telinga dengan kedua tangan nya ketika mendengar suara tembakan.
Sementara Clayton, ia langsung menatap tajam pada wajah Shiena yang kini tengah berada di bawah tubuh nya. Ya, Clayton berhasil mendorong tubuh Shiena sehingga tembakan itu mleset dan mengenai cermin.
Deg. Deg. Deg.
Jantung keduanya berdegup dengan sangat kencang saat kedua matanya bertemu. Hingga membuat Clayton tanpa sadar menelan saliva nya. Sementara itu, Shiena masih mematung lantaran marah pada dirinya sendiri.
"Shiena, apa yang kamu lakukan!" seru Edward memecah keheningan antara Clayton dan Shiena.
Dengan cepat, Shiena langsung memalingkan wajah ke samping agar tak lagi menatap ke arah Clayton.
"Kau hanya boleh mati di tangan ku!" bisik Clayton begitu dingin, seketika membuat mata Shiena membulat dengan sempurna. Tak hanya itu, ia juga merasakan tubuh nya semakin kaki dengan di sertai hati yang kian terasa sesak.
"Pergi kamu! pergi kalian semua, pergi!" teriak Shiena langsung mendorong dada bidang Clayton dan mengusir nya keluar.
"Kau sudah berani mencuri senjata ku," geram Clayton begitu marah, lantaran pistol itu adalah senjata kesayangan nya setelah belati mungil yang di saku nya.
"Dan kau sudah berani mencuri kesucian ku!" seru Shiena tak kalah tinggi dan menatap tajam pada Clayton.
"Kamu bahkan tidak mengucapkan kata maaf sedikit pun, hiks hiks. Meskipun orang tua ku memiliki banyak hutang pada mu, tapi aku masih punya harga diri. Dan sekarang, apa yang akan ku banggakan hah! Tidak akan ada laki laki yang mau menikahi ku, karena aku sudah sampah!" pekik nya meluapkan segala emosi nya.
"Aku benci sama kalian, aku benci!! hiks hiks hiks."
"Shiena, yang mencuri mahkota mu itu Clayton. Kenapa kamu ikut membenci kami?" kata Edward menyaut dengan kesal.
"Karena kalian tidak ada yang mau membantu ku!" balas Shiena dengan napas yang memburu.
"Apakah kau ingin di gilir ramai ramai? apakah kau mau jadi peacuur!" bentak Clayton langsung mencengkram erat tangan Shiena.
"Clay!" seru Edward yang merasa kasihan kepada Shiena.
"Kalian berdua keluar!" usir Clayton tanpa menatap kedua orang yang berada di belakang nya.
"Aku bilang keluar!" bentak Clayton sekali lagi, dan kini Edward serta Davis pun segera keluar dan meninggalkan Clayton dan Shiena.
"Hiks hiks hiks hiks."
Shiena tidak mengucapkan sepatah kata apapun, ia hanya bisa menangis terisak menahan rasa sesak dan sakit di tangan nya akibat ulah Clayton yang mencengkram tangan nya.
"Kau mau mereka membantu mu? Padahal kau tau dengan apa kau bisa sembuh, bukan?" tanya Clayton dengan senyum menyeringai.
"Le—lepasin aku Clayton. Lepa— emmmttthhh... "
Shiena berusaha memberontak dan melepaskan diri dari kungkungan Clayton. Namun semua seolah percuma, ketika Clayton kembali meraup bibir mungil nya.
Air mata kembali mengalir deras membasahi wajah cantik nya. Namun Clayton seolah buta dan tuli hingga tidak memperdulikan Shiena. Dan terjadilah babak kedua perkelahian antara Clayton dan Shiena.