Keanu Wiratmadja
Presdir muda yang tak pernah tertarik pada seorang wanita selama hidupnya, tiba-tiba hatinya tergerak dan ingin sekali memilikinya. Karena dia wanita pertama baginya.
Keana Winata
Putri semata wayang yang sangat disayangi ayahnya, tapi bukan berarti dia putri yang manja. Dia berbeda, sehingga dapat membuat seseorang tergerak hatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ade eka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 16
"Astaga sombong sekali anda Tuan! Aku juga masih normal Tuan. Tapi waktuku tersita untukmu, jadi bagaimana aku bisa menguji kenormalanku", ucap Han frustasi dalam hati.
***
Pagi yang cerah dengan sinar mentari yang menghangatkan. Hiruk pikuk kota telah dimulai dengan kebisingan yang mengisi telinga. Beberapa kendaraan nampak berseliweran di depan sebuah gedung bertingkat nan megah. Gedung itu adalah Glory Entertainment, salah satu perusahaan terbesar dalam dunia hiburan. Dan di sana tempat Krystal dan beberapa artis lainnya bernaung.
Di lantai 5 gedung itu, Krystal dan Manajer Felix sedang mengadakan meeting dengan sutradara Peter dan penulis naskah Lisa. Mereka membicarakan sebuah film dimana Krystal akan menjadi pemeran utama wanitanya. Mereka sedang membicarakan tentang pemeran utama laki-laki yang masih kosong.
"Haruskah kita mengadakan audisi?", tanya Krystal pada sutradara.
"Sebenarnya aku sudah punya kandidat yang sangat cocok dengan karakter ini bahkan kurasa dia memiliki chemistry yang bagus bila disandingkan denganmu, Krystal", jelas sutradara Peter.
"Emmh, benarkah? Aku jd sedikit penasaran. Aku percaya pilihan Tuan Peter pastilah yang terbaik. Aku pasti akan menyukainya", ucap Krystal berusaha membuat sutradaranya senang meskipun belum mengetahui siapa orangnya.
"Tapi aku khawatir Nona Krystal tidak menyukainya", ucap Penulis Lisa. Dia tersenyum penuh arti
"Ahh mana mungkin. Nona Lisa pasti tahu aku selalu setuju dengan pendapat Tuan Peter. Bukankah begitu Tuan?!", tukas Krystal yang sangat berusaha mengambil hati sutradaranya.
"Emmh, mungkin", jawab Tuan Peter ambigu sambil mengedikkan bahunya.
Dia sudah bekerja keras sampai sejauh ini agar bisa mendapatkan pemeran utama wanita film ini. Karena film yang bertajuk "Black Romance" ini digadang-gadang akan sukses di pasaran yang sama halnya dengan novel yang mana film ini diadaptasi darinya. Film dengan genre comedy, romance dan action ini sudah banyak dinantikan penggemar setia novelnya.
Apabila Krystal bisa menjadi pemeran utama wanita dan sukses memerankannya, pasti namanya akan makin melambung tinggi di dunia hiburan. Angannya sudah tinggi dia bayangkan, sehingga usahanya tak boleh gagal kali ini. Apa pun yang terjadi. Apalagi Glory Entertainment menjadi investor utamanya, dia tidak mungkin mempermalukan nama perusahaannya bernaung. Juga nama Presdir yang selalu dibawa-bawa nya untuk memperkuat semua tujuannya.
Seorang pria tampan mengetuk pintu singkat dan langsung menerobos masuk ke ruangan dengan santainya dan tak lupa menebar pesona pada setiap hawa di ruangan itu. Dia menyisir rambut pirangnya dengan jemarinya. Kemudian mengerlingkan sebelah matanya pada penulis Lisa dan kemudian Krystal. Krystal mencebik kesal.
"Untuk apa kau datang ke sini?", tegur Krystal yang seketika bangkit dari duduknya dan berkacak pinggang. Matanya menyalak pada orang tersebut.
Orang itu malah tersenyum manis pada Krystal dan melangkah mendekati Krystal. Krystal menjadi waspada dan mundur beberapa langkah hingga terpojok ke meja. Lawan bicaranya makin menyeringai.
"Apa mau mu?", Krystal makin menjadi. Suaranya memekik di telinga setiap orang di sana. Namun sejujurnya dia agak takut menghadapi seseorang dengan jarak sedekat ini. Dia mempergunakan skill aktingnya untuk menutupi rasa gugup.
Lawan bicaranya mencondongkan wajahnya mendekati wajah Krystal. Dia mengabsen setiap ekspresi Krystal. Kemudian dia memaku wajahnya tepat di hadapan Krystal selama beberapa saat. Krystal dibuatnya makin gugup, dia masih berusaha menutupinya.
Kemudian orang itu berbalik membelakangi Krystal. Krystal menghembuskan nafasnya lega karena dia pikir orang itu sudah akan pergi dari hadapannya. Ternyata orang itu mendadak membalikkan badannya lagi menghadap Krystal. Dan mencondongkan wajahnya lagi ke hadapan wajah Krystal. Krystal makin gugup dibuatnya, kali ini dia tak dapat menutupinya. Dan...tiba-tiba tawanya pecah. Dia terbahak sambil memegangi perutnya.
"Louis, hentikan!", perintah Tuan Peter sambil menggelengkan kepalanya. Penulis Lisa dan Manajer Felix pun ikut menggeleng. Mereka tak habis pikir dengan tingkah aktor yang satu ini. Dia adalah Louis Harris, seorang aktor papan atas dari Gold Entertainment salah satu rival Glory Entertainment.
Louis menghentikan tawanya dengan susah payah. Dia menyeka bulir kebahagiaannya di ujung mata. "Apa sebegitunya kau tidak menyukaiku?! Tapi tadi kau terlihat gugup saat berdekatan denganku", ucap Louis meledek Krystal yang wajahnya sudah merah karena malu dan marah.
Krystal kesal, dia menghentakkan kakinya ke lantai dengan keras hingga menimbulkan bunyi. Kemudian dia mendudukan diri dengan wajah cemberut.
"Oohh, ayolah! Kau sungguh tidak mengasikkan! Kita akan banyak menjalankan adegan seperti itu saat syuting nanti", ucap Louis yang kini sudah duduk di sebelah Tuan Peter.
"Tuan sutradara, apa maksudnya ini?", tanya Krystal dengan nada agak tinggi yang sebenarnya sudah tahu jawabannya. Hanya saja dia membutuhkan jawaban yang lebih pasti.
"Bukankah tadi sudah kukatakan, dia akan menjadi lawan mainmu. Dia pemeran utama priamu", jelas Tuan Peter datar. Krystal mengarahkan pandangannya pada Louis meminta kejelasan. Tapi yang ditatap malah tersenyum sambil mengedikkan bahu. Krystal makin cemberut dibuatnya.
"Dan bukannya tadi Nona Krystal juga bilang kalau 'pilihan Tuan Peter pastilah yang terbaik'?! Bukan begitu Nona?!", Penulis Lisa kembali memastikan dengan sedikit tersenyum meledek.
"Jadi sebenarnya kami sudah melakukan audisi sebelumnya, dan kami sudah mendapatkan pemeran utama pria dan wanitanya. Tapi berhubung Glory Entertainment adalah investor utama dalam film ini, jadi kami menjadikan Nona Krystal menjadi pemeran utamanya. Ini semua kami lakukan juga demi menyenangkan hati Presdir. Kebetulan kemampuan akting Nona juga tidak buruk", Tuan Peter berusaha menjelaskan duduk permasalahannya. Louis tersenyum menang.
Mendengar nama Presdir disebut, Krystal menjadi bersemangat. Kini dia sudah tidak mempedulikan lagi kehadiran Louis yang menyebalkan baginya.
"Emmh, benarkah! Ahh ternyata Presdir terlalu menilai diriku lebih. Aku jadi tersanjung", ucap Krystal sambil senyum-senyum sendiri. Dia berusaha merendah di hadapan yang lain. Meskipun dalam hati sedang melambung tinggi.
"Ya tentu saja, kami mana mungkin membuat Presdir kecewa. Karena Glory Entertainment investor terbesarnya, maka tentu saja artis nomor satunya yang kami ambil. Lagipula ini kesempatan yang bagus untuk mengambil hati Presdir. Karena saya dengar Nona Krystal memiliki hubungan khusus dengan Presdir, jadi tolong berikan kesan yang baik tentang kami terhadap Presdir, bagaimana Nona", ucap Tuan Peter tersenyum yang ternyata memiliki maksud dengan memilihnya.
Kata-kata 'hubungan khusus' itu menyakiti telinga Louis. Tapi dia pintar menutupinya. Pasalnya Louis sudah menyukai Krystal sejak debut 3 tahun yang lalu. Tapi Louis pandai menutupinya dengan kejahilan-kejahilan yang dibuatnya setiap kali bertemu. Karena dalam dunia hiburan menjalin hubungan adalah hal yang rumit.
Tapi sayangnya Krystal tak pernah menganggap kehadirannya. Bagi Krystal, dia hanyalah teman ataupun partner dalam pekerjaannya. Ditambah lagi dengan kelakuan Louis yang kadang menguras emosi Krystal. Mereka terlihat lebih seperti Tom and Jerry.
Mendengar ucapan Tuan Peter, Krystal tersenyum ambigu. "Oh, baiklah Tuan Peter. Tenang saja, aku pasti akan menyampaikan hal-hal yang menguntungkan untuk anda, Tuan", ucap Krystal. Dia memalingkan wajahnya kemudian menyeringai.
"Huh, bagaimana aku menyampaikannya. Bahkan bertemu dengannya pun sangat susah. Tapi biarlah, yang terpenting saat ini mereka percaya aku sangat dekat dengan presdir, haha. Mereka pikir siapa sedang memanfaatkan siapa", ucap Krystal dalam hati.
Kini Louis benar-benar muak mendengar perbincangan mereka, dia berdecih kesal "cih!". Kemudian dia berusaha mengalihkan pembicaraan mereka agar tak jadi obrolan yang memuakkan untuknya.
"Emmh, jadi bagaimana Tuan sutradara. Kapan kita akan mulai untuk sesi pembacaan naskah dengan pemain yang lainnya? Sungguh aku sudah tidak sabar ingin mengadu skill akting ku dengan Nona Krystal yang cantik ini. Benar begitu bukan, Krystal ?!", ucapnya sambil menyangga dagunya dengan satu tangan dan tersenyum manis pada Krystal.
"Cih!", Krystal berdecih kesal. "Dasar kau tak tahu malu!", lanjutnya.
"Lihatlah Tuan Peter, bukankah dia sangat menggemaskan", Louis menggoda Krystal.
Krystal menghentakkan kakinya keras kemudian pergi meninggalkan ruangan itu dengan wajah berlipat-lipat. Dia menutup pintu itu keras.
Mereka yang ditinggalkan menggelengkan kepala sambil tertawa kecil. Tapi Louis malah terbahak dibuatnya.
"Hentikan! Dasar kau pengacau. Awas saja jika sampai terjadi masalah. Pemeran utama pria tak akan ku berikan padamu!", ucap Tuan Peter sedikit mengancam kemudian memukul kepala Louis dengan beberapa gulungan kertas yang dipegangnya.
"Hey, bukankah kau sudah melihat kemampuanku! Akankah kau mendapat aktor yang lebih berbakat dibandingkan dengan diriku", ucap Louis terkekeh sambil memegangi kepalanya yang terkena pukulan. Dan mereka kembali menggeleng dibuatnya.