Reina, seorang gadis cantik yang sangat mencintai seorang abdi negara dari usia belia hingga sekarang usianya 22 tahun. Reina tetap setia pada cintanya, setia pada sang kekasih yang berhasil menjinakan hatinya.
Akankah kesetian serta cinta yang begitu besar Reina berikan akan terbalas, akan berakhir indah setelah perpisahan mereka selama tiga tahun itu.
Kau bagaikan Sang Elang dan Aku hanya seekor Puyuh
Kau terbang melanglang buana di atas langit sedangkan aku hanya bisa menatap mu dari bawah langit
Siap memiliki,maka harus siap kehilangan!
Kenapa begitu?
Karena begitu cara mainnya
SEBELUM MEMBACA CERITA INI YUK AKU SARANKAN UNTUK MEMBACA CERITA "DUREN SAWIT" DULU YA
KLIK AJA PROFILKU OKE, INI BUKAN SEQUEL TAPI INI CERITA BARU REINA DAN ILHAM
SELAMAT MEMBACA....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sikap Lain Ilham Saat Bertugas
"Silahkan Alpha lihat sendiri,"
Ilham memperhatikan layar laptop yang menampilkan sebuah ruangan, bukan hanya sebuah ruangan namun semua ruangan disebuah rumah. Dikamar mandi bahkan kamar juga,maka dari itu laptop itu selalu Zia yang mengontroling karena area pribadi saja mereka pantau.
"Perempuan itu tengah membaca koran,setelah kita pantau selama satu minggu ini.Perempuan itu terlihat biasa saja sikap serta tingkahnya, tidak menunjukan hal hal yang mencurigakan, apa kita perlu membe...,"
"Belum!Aku yakin dia belum melakukan apa apa!Pantau terus jangan sampai lengah, ingat sedikit saja kita lengah banyak nyawa serta masa depan orang banyak taruhannya. Aku akan kesana bersama Dimas, kau dan Akbar dan Aldi pantau terus semua anggota pemberontak yang berada didalam sel."
"Siap laksanakan Alpha!"
Ilham melangkahkan kakinya keluar dari ruang pengintaian itu. Jarinya mengkode pada Akbar yang sudah siap didepan pintu.
Karena sudah mengerti,Akbar segera mengikuti sang Alpha menuju parkiran mobil yang sudah siap didepan markas.
"Kita kesana!"
"Siap Alpha!"
Ilham dan Akbar segera pergi keperumahan dinas mereka. Dengan memakan waktu yang cukup membuat pinggang pegal, akhirnya mereka sampai disana.
Saat pertama kali Ilham turun dari mobil, pandangannya berpusat pada rumah sederhana yang tengah dijaga ketat oleh beberapa anggota serta satu ekor penjaga.
"Hallo Drago,"
Anjing itu mendadak jinak didepan Ilham, anjing yang biasanya galak bagai singa kini malah mengikik manja pada Ilham.Seakan anjing itu tengah bermanja pada calon suami Reina itu. Kalau Reina tahu pasti sudah ditempeleng sianjing itu menggunakan hellsnya.
"Bagaimana perkembangannya?"
"Lapor Alpha, perempuan itu tidak keluar sedikit pun dari rumah ini."
Ilham mengangkat sebelah alisnya pada salah satu bawahannya yang tengah melaporkan tugas padanya.
"Benarkah?panggil perempuan itu keluar!"
"Siap laksanakan Alpha!"
Salah satu anggotanya segera memasuki area rumah,sedangkan Ilham menyenderkan tubuh berseragam hitamnya dibody mobil. Sedangkan Akbar terlihat tengah memberi makan Rodrigo. Ajudannya itu memang selalu mengerti apa yang diinginkan oleh Rodrigo.
"Mas Ilham!"
Ilham yang sedari tadi tengah menatap interaksi antara Akbar dan Rodrigo, segera mengalihkan pandangannya pada perempuan yang tengah tersenyum tipis padanya. Tangannya melambai padanya, Ilham mau tidak mau segera menegakan tubuhnya dan berjalan menuju arah rumah.
"Apa kabar, bagaimana kau betah tinggal disini?"
Perempuan itu menganggukan kepalanya antusias, matanya tidak lepas dari Ilham yang tengah memasukan kedua tangan dikantung celananya.
"Mas Ilham mau minum apa, biar Naira buatin,"
Ilham segera mengangkat sebelah tangannya saat melihat Naira ingin membalikan tubuhnya masuk kedalam rumah. Ilham bahkan sedikit menarik ujung bibirnya tadi saat mendengar perempuan itu menyebut nama dirinya sendiri . Sungguh menggelikan sekali, kenapa Ilham merasa muak mendengarnya, terdengar gatal ditelingnya. Berbeda dengan Reina, saat gadis itu menyebutkan namanya sendiri ketika berbicara dengannya, Ilham justru merasa senang saat Rein bermanja padanya.
"Duduklah!"
Ilham memerintahkan untuk duduk di kursi yang ada disana. Naira menurut, perempuan itu menurut, dia mendudukan dirinya disalah satu kursi. Namun Naira melihat kalau Ilham masih berdiri dihadapannya sembari memasukan kedua tangan kedalam kantung celananya.
Ilham berjalan pelan menuju Naira,lebih tepatnya kerarah belakang tubuh perempuan itu. Dan saat tepat dibelakang tubuh Naira,Ilham segera membungkukan tubuhnya agar bisa menggapai telinga Naira.
"Kau yakin betah berada disini hm?"
Ilham berbisik pelan ditelinga Naira, tubuh perempuan itu sedikit meremang saat merasakan hembusan nafas laki laki dibelakangnya berhembus diarea telinganya.
"Ya,Naira betah Mas,"
"Bagus!"
Ilham mengeluarkan satu tangan dari dalam kantung celananya,kemudian perlahan tangan itu menyentuh bahu kiri Naira dengan lembut, membuat tubuh itu menegang dan Ilham bisa merasakan serta melihatnya.
Ilham sedikit meremas bahu Naira hingga membuat perempuan itu mendesis tertahan, Naira mengigit bibirnya agar tidak mendesis keras.
"Aku akan pastikan kau tidak akan bisa keluar lagi dari sini, dan melakukan hal bodoh!"
Setelah mengatakan itu, Ilham menarik tangannya dari bahu Naira. Lalu dengan sekali usap, Ilham mengusapkan telapak tangannya pada taplak meja yang ada disana.
"Aktifkan semua ranjau listrik disekitar rumah ini! NOW!" Ilham memberikan perintah pada Akbar dan anggotanya untuk segera bergerak.
"Siap laksanakan Alpha!"
SERAGAM ILHAM SAAT BERTUGAS, ASTOGE ASTOGE PRIA BAJU HITAM BIKIN AKU TERPANA, BIKIN JEDAG JEDUG GAK CUMA REINA, OTHOR JUGA JEDAG JEDUG NIH
CRAZY UP HARI INI LUNAASSSS YEEE
JANGAN LUPA YA BUAT LIKE VOTE DAN KOMENNYAAA
SEE YOU NEXT CRAZY UP TOMORROW
BABAYYY MUUAAACCHHH