NovelToon NovelToon
Last Clan: The Living Legend

Last Clan: The Living Legend

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Manusia Serigala / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: MyNamesEel

Klan yang kalian kira sudah punah akan kembali

Klan yang kalian takuti dan kalian benci akan menjadi jawaban dari kesembuhan alam di bumi

Gadis itu, telah kembali dengan anugrah kekuatan dari seorang legenda yang pernah dikagumi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MyNamesEel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24

Bayang-bayang malam kemarin masih membungkus pikiranku. Kencan pertamaku dengan Leon, serigala Alpha King yang membuat pikiranku kali ini lebih tenang. Sepanjang malam hingga subuh kami berada di kegelapan malam berdua, berbincang hal-hal kecil yang dapat meringankan beban pikiran kami. Dari Leon, aku mulai mengenal sosok Alpha King yang ternyata merupakan seorang yatim piatu, tentang sosoknya yang keras kepala, berhati dingin, namun sangat peduli dengan kesejahteraan seluruh pack yang ia kuasai. Dan aku pun mulai mengenal sosok Leon, reinkarnasi dari Vattore, yang merupakan nama serigala dari Vittore, suami Kitsu. Sosok serigala yang berhati hangat, tidak sekeras kepala Alpha King dan cukup bijak.

"Leon, apa aku boleh tahu aroma apa yang kau cium dariku?" tanyaku di perjalanan pulang menuju istana Bluemoon

"Aroma?"

"Bukankah saat seorang werewolf menemukan pasangannya, ia merasakan aroma khas? Alpha King juga sering mengembus bagian tubuhku untuk mencium aroma itu bukan? Aku penasaran, aroma apa yang keluar dari dalam tubuhku,"

"Kau akan terkejut dengan jawabanku," kata Leon

"Kenapa?"

"Kau tahu, biasanya aroma umum yang keluar dari seorang wanita adalah bunga. Entah itu mawar, lavender, atau bisa pula kayu manis, vanilla dan sesuatu yang menyegarkan bukan?"

"Tidak semuanya dari itu merupakan aromaku?"

"Aromamu sangat unik Mate. Dan tidak akan ada seorang pun yang menyangkanya.,"

"Apa itu?"

"Kayu bakar."

"APA?!" kataku kaget

"Sudah kuduga kau akan terkejut mendengarnya, Aku mencium aroma kayu bakar. Namun ini aroma kayu bakar ini terasa berbeda. Aroma ini membawa kesan alam dan nonstalgia. Jika kupikirkan lagi, aroma kayu bakar ini sangat menyegarkan sama seperti Sandalwood yang memiliki aroma hangat, creamy, woody dan juga sensual seperti dirimu,"

"Sandalwood? Mereka menggunakannya untuk dupa," kataku sedikit kecewa mengetahui aroma yang ada pada tubuhku

"Memang kenapa? Aku menyukainya. Aku tak akan bosan untuk menghirup aroma itu darimu," kata Leon coba menghiburku

"Benar-benar berbeda dengan aroma yang kucium darimu," kataku

"Aku lupa kalau kau juga memiliki darah serigala, Mate. Jadi kau pasti dapat mencium aromaku bukan? Aroma apa kau cium?"

"Aroma yang kusuka," kataku

"Apa itu?"

"Tebaklah," kataku sambil tersenyum nakal

"Berikan aku petunjuk,"

"Earthy Scent," jawabku singkat

"Terlalu banyak jenis Earthy Scent," protes Leon

"Well, bukankah kau dan alpha King ingin lebih mengenalku? Maka cari tahulah aroma apa yang paling kusuka. Jika kau menemukan jawabannya, maka aku akan memberikan hadiah untukmu," kataku

"Hadiah apa yang bisa kau berikan?"

"Kalian akan menyukainya. Terutama kau Leon" godaku

Leon sedikit mengibaskan kepalanya yang mulai tertutup salju. Akupun membantunya menyingkirkan salju yang melekat di bulu-bulu halus punggung dan badannya. Meski hujan salju masih berlangsung, namun cuaca sedikit demi sedikit terasa lebih hangat.

Mungkin karena matahari mulai terbit membasuh lembah bersalju dengan cahaya keemasan. Kristal-kristal es di pepohonan menyala bagaikan jutaan berlian kecil. Bayangan gunung yang panjang mulai memendek seiring cahaya merah jingga yang merayap naik di horizon dan mengubah warna putih salju menjadi gradasi merah muda dan jingga yang lembut. Kabut tipis di pepohonan pinus yang tertutup salju mulai menghilang terkena sorotan cahaya hangat.

Ah, pagi yang indah. Dan semua terasa sempurna dengan Leon yang menggotongku di punggungnya dengan bulu hitamnya yang sangat nyaman dan hangat. Mungkin kesempurnaan ini bisa kurasakan karena aku mulai membuka hatiku pada mereka, Alpha King dan Leon. Aku yang merasakan perlahan namun pasti, mereka berdua telah berhasil masuk dalam hatiku, yang kukira tak akan kuisi dengan siapapun kecuali diriku sendiri. Meski tak ingin mengatakan secara langsung, tapi saat ini aku bisa mengatakan pada diriku sendiri bahwa aku mulai mencintainya

"Aku menunggumu pulang dengan perasaan khawatir. Tapi kukira kau baik-baik saja melihat kau duduk dengan nyaman di punggung seorang King Werewolf," kata seseorang mengagetkanku sesampainya kami berdua di istana Bluemoon Pack

"HALDIR!" kataku seraya bergegas turun dari punggung Leon dan segera berlari menuju teman yang belum kutemui sama sekali semenjak aku berada disini. Begitu melihatnya dengan reflek aku memeluk tubuhnya dengan erat, bersyukur bahwa dia baik-baik saja.

Haldir menyambut pelukanku dan menepuk punggungku lembut beberapa kali seakan diapun bersyukur bahwa aku masih baik-baik saja. Namun pelukan itu tak lama. Haldir segera melepas pelukan kami sesaat mendengar geraman Leon yang mungkin tidak menyukai apa yang tengah kami lakukan

"Maafkan aku Alpha Arthur, hm, maksudku Alpha leon. Aku hanya membalas apa yang mate mu berikan kepadaku," kata Haldir membela diri

"Apa kau baik-baik saja? Kau sama sekali tidak datang untuk menengokku. Apa kau tahu aku hampir mati?"

"Ya. Memalukan sekali gadis sepertimu hampir mati karena kedinginan," kata Haldir

Aku tidak menjawab. Tidak mungkin aku mengatakan bahwa aku tidak bisa bertahan di cuaca dingin malam itu karena aku kehilangan semua kekuatanku. Haldir tidak boleh tahu bahwa Alpha King memakai kekuatanku untuk melakukan shift.

"Lagipula, bukannya aku tidak mau mengunjungimu. Tapi Alpha King tidak mengijinkan aku untuk masuk kedalam kamar dan menemuimu," katanya

Aku melirik ke arah Leon yang menatapku dengan tajam seakan ingin aku segera menjauh dari Haldir

"Kenapa kau ada disini? Menungguku? Apa ada yang ingin kau sampaikan padaku?"

"Tidak. Aku hanya ingin melihat apa dirimu sudah baik-baik saja. Kukira Alpha King merawatmu dengan sangat baik. Jika seseorang dalam kondisi sepertimu saat itu, pemulihan akan butuh waktu berhari-hari sampai berminggu-minggu, Tapi kau sembuh total hanya dalam waktu dua hari,"

Aku tersenyum kecut mendengar perkataan Haldir.  Andai bisa kukatakan apa yang kami lakukan selama dua hari ini begitu intim, maka dia akan tercengang dibuatnya.

"Alpha King, persiapan untuk kembali ke Shadowmoon Pack sudah selesai. Kita bisa berangkat kapanpun kau siap, Semakin cepat akan semakin baik,"kata Haldir pada Leon

Leon menganggukan kepalanya. Sesaat kemudian ia pergi ke dalam istana disambut oleh Alpha Douglas dan beberapa orang yang kurasa itu adalah beta dan gammanya. Di tengah perjalanan masuk, ia kembali menoleh kepadaku yang masih diam tertinggal dibelakang bersama Haldir dan memberikan gestur tubuh seakan memintaku untuk mengikutinya.

"Aku masuk dulu. Aku akan mandi dan segera bersiap," pamitku pada Haldir

Dengan langkah mantap, aku memasuki balairung istana yang megah. Suara sepatuku bergema di lantai marmer yang berkilau. Udara di dalam istana terasa jauh lebih hangat. Aku berlari kecil menyusul Leon dan segera berjalan di sampingnya. Kudengar beberapa bisikan pelan penjaga istana menyambut kedatangan Alpha King dengan hormat. Terlalu banyak hal yang mereka katakan namun yang kutangkap intinya sama. 'Kenapa wanita ini berada di punggung alpha king Leon? Apa hubungan mereka berdua? Benarkah mereka berdua tidur satu kamar kemarin? Apa dia calon Quenn Luan kita?'. Ya, kurang lebih seperti itu.

Sesampainya dalam kamar, Leon segera melakukan shift dan kembali menjadi Alpha Arthur. Aku yang melihat perubahan itu benar-benar terkejut karena kemunculan Alpha Arthur dengan kondisi telanjang bulat. Beberapa bagian tubuhnya tampak basah terutama rambut hitamnya.

"Lepaskan bajumu. Kau akan sakit jika tetap memakai baju basah itu," kata Alpha Arthur tanpa rasa malu dengan kondisi tubuhnya saat ini

"Apa kau tidak malu telanjang di depanku?" tanyaku sambil menyerahkan handuk padanya

"kau sudah pernah melihatnya bukan? Lagipula kenapa aku harus malu didepan mate ku sendiri?" katanya sambil melemparkan handuk yang kuberikan ke meja rias

"Sekalipun aku mate-mu, seharusnya kau tidak telanjang di depanku. Itu membuatku tak nyaman," kataku sambil mengambil handuk itu dan melilitkan ke arah tubuh bawahnya

"Kenapa? Apa kau tergoda melihat tubuhku?"

"Hentikan sikap narsismu itu. Kau mandilah lebih dulu," kataku

Aku beranjak pergi ke arah lemari untuk mengambil baju yang akan kupakai menggantikan bajuku yang saat ini setengah basah. Namun secara tiba-tiba dia mengangkat tubuhku dengan penuh kekuatan ke bahunya. Dengan langkah mantap ia menggotongku yang sedikit meronta ke arah kamar mandi

"Turunkan aku, apa yang kau lakukan?" kataku sambil memukul punggungnya

Ia tak menjawab malah memukul pelan pantatku dengan telapak tangannya yang besar. Ia menurunkanku sesaat kami sampai di kamar mandi. Kulihat dia langsung menyalakan air dan melambaikan tangan padaku untuk mendekatinya

"Kemarilah, aku akan membantumu membersihkan badanmu," katanya

"Kau gila?! Karena kemarin aku mandi bersamamu, bukan berarti aku ingin melakukannya lagi pagi ini," kataku

Ia berjalan mendekatiku. Dan dengan gerakan cepat, ia merobek baju bagian atasku hingga terlihat dengan jelas pakaian dalamku

"Sudah kuperintahkan kau untuk melepas bajumu bukan? Kau ingin melepasnya sendiri atau aku yang akan melakukannya?"

"Kau...,"

"kau akan sakit jika terus memakai pakaian basah itu," katanya lagi

" Baiklah akan kulepas. Tapi aku akan mandi sendiri," kataku

Alpha Arthur tersenyum kecil mendengar jawabanku. Ia kemudian mendekatiku dan memegang kedua pipiku, "Aku tidak suka diperintah atau diatur oleh siapapun, Sayang. Aku akan melakukan apapun yang kumau, termasuk saat ini. Anggap saja ini hukuman karena kau dengan berani memeluk Haldir di depanku," katanya diakhiri dengan ciuman di bibirku.

Berbeda dengan ciuman kemarin, ciuman ini terasa sedikit kasar. Seakan ada kemarahan di dalamnya. Ciuman yang perlahan berubah menjadi lumatan yang sangat panas. Lumatan yang membuat gairahku naik perlahan, hingga tanpa kusadari aku aku membalas lumatan itu. Kuberanikan tanganku untuk kulingkarkan di lehernya. Melihat reaksiku, Alpha Arthur memberanikan diri untuk membuka sisa atasan yang habis dirobeknya, dan membuka pakaian dalamku hingga kini aku telanjang dada.

Aku tidak peduli dengan kondisiku saat ini. Aku terlalu terbawa dengan permainan yang dibawa oleh Alpha Arthur. Lidahnya yang hangat kali ini mulai masuk ke dalam mulutku dan lidahku pun menyambutnya. Tidak ada suara lain yang terdengar selain suara lidah kami yang saling bertemu dan kecupan-kecupan kami. Dengan cepat Alpha King menggendongku dan akupun merespon dengan mengaitkan kedua kakiku pada perutnya, Ia memegang punggungku yang halus dengan sesekali merabanya, menambahkan sensasi yang tak pernah kurasakan sebelumnya.

Ia menyudahi ciuman dan lumatannya. Kemudian berpindah pada leherku, dijilatnya leherku dengan penuh nafsu dengan sesekali mengecupnya. Tangan kanannya masih bertahan di punggungku untuk menopangku, sedang tangan satunya mulai nakal menjalar ke arah payudaraku. Tanpa aba-aba, dia meremas payudara kananku dengan lembut. Hal ini membuatku mendesah mengeluarkan suara kenikmatan.

"Owh,,,Arthur," kataku sambil mendongakan kepalaku ke atas, menikmati sentuhannya pada dadaku dan ciumannya pada leherku

"Yes mate,,, mendesahlah. Manjakan telingaku dengan suara indahmu itu," katanya

Aku ingin sekali menyudahi sikapku yang terkesan murahan ini. Namun pengalaman pertama ini begitu nikmat. Aku ingin lebih lama menikmatinya. Aku terlalu lugu untuk bisa menolak hal-hal yang mendebarkan jantungku seperti ini. Aku memejamkan mataku dan merasakan setiap hal yang menyentuh bagian tubuhku. Ketika Alpha Arthur menurunkan tubuhku, aku membuka mata dan melihat matanya yang diliputi rasa cinta dan nafsu.

"Awalnya aku marah pada Moongoddes karena dia tak kunjung memberiku pasangan. Namun ketika melihatmu yang secantik dan seindah ini, aku merasa berdosa besar padanya," kata Alpha Arthur sambil mencium keningku dengan lembut

"Apa kau tidak merasa berdosa padaku karena membuatku menikmati apa yang barusan kaulakukan? Kau benar-benar mengubahku. Aku tak mengira memiliki sisi ini dalam diriku. Sisi dimana aku menikmati ketika laki-laki menyentuhku," kataku

"Apa kau juga menikmati saat Haldir memelukmu?" tanyanya sambil memperhatikan tubuhku

"Tentu saja tidak. Lagipula ini adalah pertama kalinya aku disentuh seperti ini oleh laki-laki,"

"Baguslah. Dan akan kupastikan, hanya aku laki-laki yang bisa menyentuhmu. Ini adalah hukuman karena kau berani memeluk laki-laki lain, Sayang. Jika kau melakukannya lagi, maka aku tak akan menunggu ijinmu untuk melakukan penyatuan denganmu," ancamnya

"jadi ciuman, jilatan, kecupan dan remasan tadi hanya untuk menghukumku?" tanyaku

"Tentu tidak. Aku melakukannya karena aku benar-benar tak tahan berada disampingmu. Aku benar-benar ingin menjadikanmu milikku seutuhnya," katanya sambil tersenyum lembut ke arahku

"Bukankah tadi aku bilang bahwa aku akan memberimu hadiah jika kau bisa menebak aroma yang kusuka? Aroma yang ada pada tubuhmu?" tanyaku

Alpha mengangguk sambil membenahi rambutku yang sedikit acak-acakan

"Jika kau menemukan jawabannya, maka aku akan memberikan sesuatu yang paling kau inginkan,"

"Apa kau..?"

"Aku akan mengijinkanmu untuk menandaiku,"

1
Alfi Hidayati
cerita bikin penasaran.
JustForFun: terima kasih.
total 1 replies
Khaira Delisya
pokoknya seru,sukaaaaa😍
JustForFun: pokoknya terus baca sampai tamattttt😍😍
total 1 replies
Wiji Lestari
💪💪💪
JustForFun: waduh... ngebut ni bacanya. tau tau udah bab 21 aja🤭
total 1 replies
Wiji Lestari
up up up
JustForFun: go go go💪
total 1 replies
Wiji Lestari
kasihan
JustForFun: ga sampe nangis kan???
total 1 replies
Wiji Lestari
mhantap
JustForFun: asyek asyek
total 1 replies
Wiji Lestari
makin seru💪
JustForFun: di slow in dulu ga nih alurnya? biar ga tegang2 amat🤭
total 1 replies
Wiji Lestari
lanjoot
JustForFun: gassss
total 1 replies
Khaira Delisya
seru
JustForFun: makasih feedbacknya kak. mohon kritik sarannya kak
total 1 replies
JustForFun
terima kasihhh. bikin semangat buat nulis. 🤭 alurnya kecepetan atau terlalu lambat ni menurut kakak? biar bisa jadi perbaikan kedepan.
JustForFun
😍jangan sungkan kasih masukan ya. penulisan memang agak sedikit berantakan di tanda baca. ini aku sambil coba revisi2 biar gampang dipahami bahasanya🙏
Wiji Lestari
makin penasaran 💪💪 thor
JustForFun: thor nya makin pusing pembacanya ngebut kali bacanya🤭
total 1 replies
Wiji Lestari
aq suka cetitanya
JustForFun
jangan lupa tinggalkan jejak kalian di kolom komentar
JustForFun
HaiHaiHalo semua
Bagi yang suka novel panjang, Last Clan: The Living Legend ini bisa menjadi pilihan kalian
mohon tinggalkan kritik dan saran di kolom komentar untuk perbaikan kedepan ya
terima kasih
Mayuyuuuuu
lanjut
JustForFun: per hari 2 bab ya kak. sabarrrr😄🤭
total 1 replies
Mayuyuuuuu
udah lama ga baca novel genre fantasi kayak gini

dan ga kecewa sih
ceritanya bagus
JustForFun: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!