NovelToon NovelToon
Kaisar: Dewa Immortal

Kaisar: Dewa Immortal

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Kisah cinta masa kecil / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan / Romansa
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Langit senja berwarna jingga keemasan, perlahan memudar menjadi ungu lembut. Burung-burung kembali ke sarang, sementara kabut tipis turun dari gunung di kejauhan, menyelimuti desa kecil bernama Qinghe. Di ujung jalan berdebu, seorang anak laki-laki berusia dua belas tahun berjalan tertatih, memanggul seikat kayu bakar yang nyaris dua kali lebih besar dari tubuhnya.

Bajunya lusuh penuh tambalan, rambut hitamnya kusut, dan wajahnya dipenuhi keringat. Namun, di balik penampilan sederhananya, sepasang mata hitam berkilau seolah menyimpan sesuatu yang lebih besar daripada tubuh kurusnya.

“Xiao Feng! Jangan lamban, nanti api dapur padam!” teriak seorang wanita tua dari rumah reyot di pinggir desa. Suaranya serak tapi penuh kasih. Dialah Nenek Lan, satu-satunya keluarga yang tersisa bagi bocah itu.

Xiao Feng menyeringai meski peluh bercucuran.
“Ya, Nenek! Sedikit lagi! Kayu ini lebih keras kepala dari banteng gunung, tapi aku akan menaklukkannya!”

Nenek Lan hanya mendengus.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32 – Jejak Pertama di Alam Rahasia Naga Purba

Udara di Alam Rahasia Naga Purba terasa berat, seolah setiap hembusan napas dipenuhi energi spiritual yang padat. Tanah bergetar lembut, dan setiap langkah mengeluarkan resonansi halus, seperti dunia ini sendiri hidup dan bernafas.

Xiao Feng berdiri tegak dengan tombak di tangannya, meski luka dalam tubuhnya belum sepenuhnya pulih. Sementara Ling’er menggenggam pedangnya erat, wajahnya menegang, matanya penuh kewaspadaan.

“Ling’er,” kata Xiao Feng dengan suara rendah, “tempat ini berbeda dari dunia luar. Setiap sudutnya penuh bahaya… tapi juga kesempatan. Jangan pernah menurunkan kewaspadaanmu.”

Ling’er mengangguk. “Aku tahu, Feng. Tapi aku juga tahu kau terlalu keras pada dirimu sendiri. Luka itu belum sembuh, jangan coba melawan sendirian.”

Xiao Feng tersenyum tipis. “Kalau begitu, kita hadapi semuanya bersama.”

Mereka melangkah masuk ke hutan raksasa. Pohon-pohon di sini menjulang hingga menembus awan, kulit batangnya hitam pekat, daunnya sebesar perisai manusia. Cahaya emas dari langit hanya menembus sedikit, membuat hutan ini terasa kelam dan penuh tekanan.

Setiap kali angin bertiup, terdengar raungan samar dari dalam batang pohon, seolah roh naga tertidur di dalamnya. Ling’er menggigil kecil. “Tempat ini… menyeramkan.”

Xiao Feng menunduk, tangannya menyentuh tanah. Aura spiritual terasa pekat, tapi juga ada sisa energi darah. “Ada sesuatu yang berburu di sini. Kita harus hati-hati.”

Tak lama kemudian, tanah bergetar keras. Dari balik semak besar, muncul seekor beast raksasa.

Tubuhnya sebesar rumah, bulu hitamnya berkilau seperti logam, dan di sepanjang punggungnya tumbuh sisik keras. Matanya merah menyala, taringnya panjang meneteskan cairan beracun. Setiap langkahnya menghancurkan tanah.

“Macan Bersisik Hitam…” Xiao Feng berbisik. “Beast kuno tingkat menengah. Bahkan di dunia luar, hanya kultivator tingkat tinggi yang bisa menanganinya.”

Ling’er menelan ludah, wajahnya memucat. “Apa kita bisa melawannya…?”

Macan itu mengaum, suaranya mengguncang pohon-pohon hingga daunnya berjatuhan. Lalu, tanpa peringatan, ia menerkam ke arah mereka.

⚔️ Pertarungan Sengit

Xiao Feng melompat maju, tombaknya berputar. Cahaya emas samar muncul, membentuk bayangan naga kecil yang menyambar.

Clang! Tombak bertemu dengan cakar macan, percikan api meledak. Tubuh Xiao Feng terdorong mundur, darah di dalamnya bergejolak. Luka lamanya berdenyut sakit.

“Feng!” Ling’er berteriak, lalu maju dengan pedangnya. Gerakannya lincah, menusuk ke arah perut macan. Namun sisik keras itu memantulkan pedangnya, hanya meninggalkan goresan tipis.

Macan itu mengaum marah, lalu mengibaskan ekornya. Serangan itu mengenai tanah, menciptakan retakan besar yang hampir menjebak Ling’er.

“Ling’er, mundur!” teriak Xiao Feng.

Tapi Ling’er menggertakkan gigi. “Tidak! Aku tidak akan membiarkanmu bertarung sendirian lagi!”

Ia melompat, pedangnya menyala dengan energi spiritualnya. Serangan itu mengenai mata macan, membuatnya meraung kesakitan.

Kesempatan itu dimanfaatkan Xiao Feng. Ia menyalurkan sisa kekuatan naga ke tombaknya. Cahaya emas berkilau, membentuk bayangan naga emas kecil yang menyambar langsung ke tenggorokan macan.

Shrrrak!

Tombak itu menembus sisik di lehernya, menghancurkan daging dan tulang. Macan itu mengaum terakhir kali, lalu tubuhnya ambruk menghantam tanah, mengeluarkan debu besar.

Ling’er terengah-engah, tubuhnya gemetar. Ia menoleh ke Xiao Feng yang berdiri dengan tombak penuh darah, nafasnya berat.

“Kau… baik-baik saja?” tanyanya cemas.

Xiao Feng tersenyum lemah. “Aku baik. Tapi… lihat itu.”

Dari tubuh macan yang mati, cahaya hitam keluar, lalu membentuk kristal berbentuk sisik berkilau. Xiao Feng mengambilnya, merasakan aura luar biasa di dalamnya.

“Ini… inti beast kuno. Energinya bisa digunakan untuk memperkuat tubuh, atau… dijadikan bahan pil.”

Ling’er terkejut. “Kalau begitu, kau bisa menggunakan ini untuk memulihkan dirimu.”

Xiao Feng mengangguk. “Tidak hanya itu. Dengan inti beast seperti ini, kita bisa mulai belajar membuat pil alkimia tingkat menengah.”

Ia mengeluarkan cincin ruang dari jarinya, menyimpan inti itu. Cahaya emas berputar, menelan kristal masuk ke dalam ruang dimensi kecil. Ling’er terpana.

“Itu… cincin ruang?!”

Xiao Feng tersenyum samar. “Hadiah dari naga kuno. Di dalamnya ada ruang luas, tempat menyimpan harta. Dengan ini, kita tidak perlu khawatir membawa barang berharga.”

Ling’er menatapnya kagum. “Sepertinya kau semakin jauh berjalan di jalan naga, Feng…”

Saat mereka beristirahat di hutan, cincin naga kembali bergetar. Suara berat bergema di kepala Xiao Feng.

“Kau sudah membuktikan tekadmu dengan darah. Petunjuk pertama menuju warisan naga ada di dalam gunung hitam di timur. Di sana, naga emas pertama meneteskan darahnya, menciptakan altar kuno. Hanya yang berani melewati tribulasi petir surgawi yang bisa menyentuh warisan itu.”

Xiao Feng menutup mata, merasakan aura yang ditunjukkan oleh suara naga itu. Ia bisa melihat bayangan samar gunung hitam dengan cahaya emas di puncaknya.

“Ling’er… perjalanan kita belum berakhir. Tujuan pertama kita ada di gunung hitam timur. Di sana, aku akan menemukan bagian dari warisan naga.”

Ling’er menatapnya dengan mata serius. “Kalau begitu… aku akan ikut ke mana pun kau pergi.”

Xiao Feng menatapnya lama, lalu mengangguk. “Baik. Tapi ingat, setiap langkah di dunia ini bisa menjadi langkah terakhir. Kita harus siap menghadapi tribulasi langit.”

Saat mereka melanjutkan perjalanan, langit tiba-tiba bergemuruh. Awan hitam pekat berkumpul di atas, petir emas berkilat di dalamnya.

Ling’er menegakkan tubuhnya, wajahnya pucat. “Itu… tribulasi surgawi? Tapi bukankah biasanya muncul hanya ketika seseorang menembus tingkat kultivasi?”

Xiao Feng menatap langit, tubuhnya merinding. “Sepertinya… langit mulai memperhatikanku lebih cepat dari seharusnya. Jalan ini… akan jauh lebih sulit dari yang kukira.”

Petir pertama menyambar pohon raksasa di dekat mereka, menghancurkannya jadi abu. Suara menggelegar membuat tanah bergetar hebat.

Xiao Feng menggenggam tombaknya lebih erat. “Kalau langit ingin mengujiku… biarlah. Aku akan menantangnya. Karena hanya dengan melawan langit, aku bisa menjadi dewa tertinggi.”

Ling’er menatapnya, lalu menggenggam tangannya. “Kalau begitu, aku akan berdiri di sampingmu, apa pun yang terjadi.”

Di bawah awan hitam yang berputar, dua sosok itu berdiri kokoh, siap menghadapi apa pun yang akan datang.

1
Nanik S
Lanjutkan dan Gas Poool
Nanik S
Warisan Darah... apakah Xiao Feng bisa menyelamatkan Ling er
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Bikin cerita lebih hidup Tor
Nanik S
GO Liang ternyata punya niat jahat
Nanik S
Benarkah Ling er bukan manusia
Nanik S
siapa sebenarnya Ling er
Nanik S
Cengeng sekali Lin er
Nanik S
Gagal membuat pil pertama 🤣🤣🤣
Nanik S
Kapan selesai petirnya
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Harusnya Mcnya Masuk Gua sendiri
Nanik S
Ceritanya kurang hidup dan hanya berkutat didesa saja
Nanik S
Oewaris Naga...
Nanik S
Ling er harusnya tdk mengekor... biar tidak jadi sasaran
Nanik S
Harusnya Xiao Feng secepatnya pergi dari penginapan
Nanik S
Maaantaaap
Nanik S
kenapa Shen Lao tidak membawa Xiao Feng pergi
Nanik S
NEXT
Nanik S
Orang2 sekte tidak malu mengeroyok anak kevil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!