Kata orang anak perempuan itu milik ayahnya, tapi kenapa ayah tak menginginkan aku ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilma Nasution, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.29
dek, kamu udah makan " Ringgo yang sudah bangun dan dia melihat Riska sedang membaca buku".
udah bang, Abang mau makan ? " Riska yang meletakkan bukunya".
iya , bapak sama ibu mana ? " Ringgo yang jarang melihat mertuanya".
bapak sama ibu lagi dibelakang bang, lagi berkebun biar keluar keringat " Riska menunjuk ke arah belakang rumah ".
HM, rasanya capek banget karena semalam lembur " Ringgo duduk di kursi dekat Riska".
iya udah, Riska ambilkan nasi dulu ya bang " Riska menuju dapur ".
udah bang, semua udah adek hidangkan " Riska mengajak Ringgo untuk makan".
kamu gak mau makan ? " Ringgo melihat piring hanya satu ".
belum lapar bang " Riska mengambil nasi untuk Ringgo".
besok Abang mau ke Malaysia " menatap ke arah Riska ".
kok mendadak bang ? " Riska yang kasian pada suaminya semalam lembur tapi besok ke luar negeri".
Abang hati-hati, apa butuh apa biar nanti Riska siapkan " Riska yang ingin berdiri".
gak usah, Abang cuma sehari disana, Abang cuma pertemuan bisnis " Ringgo memegang tangan Riska menyuruh nya untuk tetap menemani nya makan".
" sedangkan bapak dan ibu Riska datang dari belakang rumah ".
nak Ringgo udah bangun " ibu Riska yang mengagetkan Ringgo ".
udah Bu, dek ambil piring buat bapak sama ibu " Ringgo menaikkan alisnya".
gak usah nak, bapak sama ibu udah makan, bapak sama ibu mau ke warung sana mau jual sayur-sayuran " bapak Riska memperlihatkan sayuran yang begitu banyak dibawa oleh BIk Yati".
wah, banyak banget pak buk " Ringgo yang senang melihat mertuanya senang ".
yaudah bapak sama ibu ke warung dulu ya " mereka pergi menjual sayuran ".
maaf ya bang, abang pasti malu ya lihat bapak sama ibu jualan sayur " Riska yang takut kalau Ringgo risih kepada orang tuanya".
loh, ngapain risih, itu kan hobby bapak sama ibu, apa yang membuat bapak sama ibu senang aku gak akan pernah larang " Ringgo yang menekankan pada istrinya ".
Alhamdulillah, akhirnya kenyang juga " Ringgo mengelus perutnya".
" Untung ada Baim ya kita jadi bisa makan sama Rizky " Dea yang terlihat sangat senang".
iya, ternyata Baim itu sangat ganteng " Rima yang terpesona dengan Baim".
Amora, sebentar lagi semua orang yang dekat sama kamu akan aku rebut " dalam hati Dea".
kenapa Dea ? apa kamu juga berubah hati dari Rizky " rima yang Bingung kenapa tiba-tiba dea melamun".
siapa juga yang mau sama dia, hati aku cuma buat Rizky " Dea berbicara Sewot pada Rima".
Rizky itu kan ketua OSIS, gimana kalau kamu ikut anggota OSIS ? " saran Rima kepada Dea"
ide kamu emang berlian, " Dea yang senyum sendiri".
itu Baim " Rima menunjuk pada Baim".
isst Rima, ini itu udah jam masuk belajar kamu mau kita di hukum, aku sih gak mau aku gak mau nama aku jelek di depan Rizky " Dea yang sangat menjaga nama baiknya kalau soal belajar karena Dea juga memang anak yang pintar".
iya, yaudah yuk masuk ke dalam kelas " Rima mengajak Dea masuk ke dalam kelas".
kamu lihat gak tadi si Dea itu tatap kita di kantin " Alisia yang takut kalau Dea dan rima suka pada Baim".
iya ih, aku gak suka banget sama dua makhluk itu " Nia yang ikut benci Dea".
udah deh best, kita ini gak lagi bersaing sama mereka kan ? apa yang perlu kita saingi ? " Amora yang terbawa suasana".
eh, kalian mau gak hari Minggu kita ke mall lagi , " Alisia yang memang hobby belanja".
sorry best, hari Minggu aku mau bantu ibu aku jualan " raut wajah Nisa berubah jadi sedih".
gimana kalau aku sama Alisia bantuin kamu juga " Amora yang kasian pada Nisa".
gak usah best, kalian main aja, aku janji Minggu depan nya lagi kita main-main " Nisa yang menguatkan dirinya dan menenangkan sahabat nya".
aku sama Amora ikut kamu aja Nisa, sekalian belajar " Alisia yang setuju dengan ide Amora".
makasih ya, kalian berdua memang sahabat terbaik aku " Nisa memeluk Amora dan Alisia".
hop, pada pelukan nih boleh ikutan gak ? "Fauzi dan Rizky mengagetkan mereka bertiga".
ini urusan cewek-cewek " Nisa yang pamer terhadap Fauzi".
kalian mau main-main lagi ? " Rizky yang kepo membuat Fauzi Nisa, Alisia dan amora bengong".
gak Rizky, hari Minggu kami mau bantuin ibu aku jualan " Nisa yang berbicara jujur".
wah, seperti nya seru juga " Rizky yang terlihat bersikap seperti Fauzi".
kamu mau ikut juga Rizky ? " Fauzi yang sedikit heran dengan temannya itu karena biasanya Rizky orang nya tertutup".
iya " Rizky berbicara dengan polosnya".
boleh banget "Nisa yang memang sangat kagum dengan Rizky".
aku juga boleh ikut " tangan Fauzi memohon".
kalau kalian mau ikutan malah bagus, " Amora yang ikut senang".
tapi janji Jangan buat kerusuhan " Nisa Melihat ke arah Fauzi".
janji gak bakalan dah " Fauzi yang sadar atas sindiran Nisa".
gimana kalau kita pakai kemeja yang kita beli ? " Alisia memberikan ide".
aku suka " Nisa yang begitu bersemangat".
" sedangkan Amora melihat ke arah Baim yang duduk sendirian".
best, gimana kalau Baim ikut juga ? kasian kan dia di kota masih gak punya teman " Amora yang terlihat peduli pada Baim".
boleh banget, " Alisia sangat setuju".
Baim, kamu sini deh " Alisia memanggil Baim".
iya, ada apa ya ? " Baim terlihat begitu Heran".
kamu mau ikut gak, hari Minggu ini bantuin Nisa jualan ? " Amora yang berbalik arah pada Baim".
mau banget " Baim juga sangat senang karena dia punya teman baru apalagi ada Amora ".
jadi fix, hari Minggu kita ketemuan di pasar aja ya ! " Nisa yang menentukan tempat berkumpul".
ok " jawab mereka semua barengan".
ibu guru datang " teriak salah satu siswa".
halo Pi, papi belum pulang ke Indonesia ? " Sovia menelpon suaminya".
oh, semoga Tama bisa ya Pi, soalnya papi kan tahu kalau mami juga lagi ngembangin bisnis mami disini " Sovia terlihat seperti banyak pikiran".
yaudah kalau begitu Pi " Sovia menutup telponnya".
mami kok terlihat bete " Tama yang turun untuk mengambil cemilan".
papi kamu tu', nyuruh mami ngerjain tugas dia disini, mami mana bisa " Sovia terlihat sangat kesal".
yaelah mi, tenang aja selama ada tama semua pasti beres " kepercayaan diri Tama mulai terlihat".
syukurlah jadi mami bisa tenang ngerjain tugas mami " senyum mengembang di wajah Sovia".
istri kamu mana ? " melihat ke lantai atas".
palingan tidur mi, yang dia tahu kan cuma tidur " tama yang terlihat muak".
yaudah mami istirahat dulu, kamu jangan lupa besok ke kantor papi kamu " mengingat kan Tama supaya tidak mengecewakannya".
beres mi, " Tama yang sangat ceria hari ini.
******