NovelToon NovelToon
Istri Taruhan

Istri Taruhan

Status: tamat
Genre:Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:28.4k
Nilai: 5
Nama Author: Kuswara

Tamat

Di malam pertama pernikahannya, Siti mendengar hal yang sangat membuatnya sangat terluka. Bagaimana tidak, jika pernikahan yang baru saja berlangsung merupakan karena taruhan suaminya dan sahabat-sahabatnya.

Hanya gara-gara hal sepele, orang satu kantor belum ada yang pernah melihat wajah Siti. Maka mereka pun mau melihat wajah sebenarnya Siti dibalik cadar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kuswara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Gio sudah kembali ke kantor sebagai pemilik perusahaan dan menduduki kursi tertinggi. Ada Siti dan Asih yang akan selalu membantu memajukan perusahaan.

Sekarang juga sudah ada seorang pegawai baru yang akan membantu mereka, mungkin akan lebih dibutuhkan saat Siti dan Asih cuti lahiran. Gio sendiri tidak keberatan karena pegawai itu akan banyak membantu Asih bukan dirinya.

Seorang wanita cantik yang sama seperti Siti dan Asih, menggunakan hijab saja. Masih muda karena ini pekerjaan pertamanya setelah lulus kuliah.

Asih tidak masalah karena pekerjaannya tidak terlalu berat, keberadaan Yessi hanya untuk membantunya bukan menggantikannya.

Seperti sekarang ini, wanita cantik itu merapikan dokumen yang sudah selesai dikerjakan Asih. Kemudian menginput beberapa data yang akan dikirimkan pada Gio.

Sedangkan Siti pun sangat sibuk, posisi itu tidak pernah diisi oleh orang lain setelah dirinya tidak bekerja. Teo sendiri yang mengerjakannya sehingga hasilnya sangat berantakan. Sekarang waktunya Siti untuk merapikannya kembali supaya lebih mempermudah pekerjaannya lagi dan Gio pun bisa memahaminya.

Sama halnya juga Gio, pekerjaannya sangat banyak. Ada kerja sama yang terbengkalai dan perusahaan harus mengganti rugi. Baru juga duduk di kursinya sudah harus mengeluarkan uang, tapi tidak masalah karena dia yang sekarang bertanggung jawab untuk almarhum sahabatnya.

Siti dan Asih sama-sama menghentikan pekerjaannya saat makan siang. Perut mereka sudah minta diisi. Keduanya membawa bekal dari rumah dan sekarang makan bersama di ruangan Siti. Siti tidak mengajak suaminya karena suaminya harus menemui klien.

Asih sudah kembali ke ruangannya, pekerjaannya pun sangat banyak.

Lima menit setelah Asih pergi, Gio datang membawa rujak pesanan istrinya. Sebelum duduk dia mengunci pintu ruangan istrinya supaya istrinya bisa melepas cadarnya. Kemudian Gio menaruh rujak di depan Siti.

"Mas, tidak makan?," tanya Siti.

"Sudah makan tadi bareng klien."

Siti mulai mencicipi rujaknya, rasanya sangat enak. Segar dan pedas di mulutnya.

"Kapan kamu mau cuti?," Gio mengusap sambel yang tertinggal di sudut bibir Siti lalu menjilatnya.

"Nanti saja, lagi pula di apartemen juga tidak ada yang bisa aku kerjakan."

"Tapi aku takut kamu kenapa-kenapa, sayang."

Siti tersenyum lalu menyuapi potongan buah apel yang dapat dapat rujaknya.

"Insha Allah enggak kalau aku berhati-hati." Kemudian Siti bangkit dan mencuci tangannya di wastafel.

Gio berbalik menatap keberadaan istrinya.

"Asih sudah mengajukan cutinya minggu besok."

"Iya, karena ada ada sedikit masalah tapi tidak sampai membahayakan. Hanya perlu istirahat sebelum lahiran." Jelas Siti yang kemudian duduk di samping suaminya.

"Tapi kamu tidak ada masalah 'kan?," Gio sangat mengkhawatirkan istrinya.

Siti menggeleng. "Alhamdulillah, enggak."

Kemudian Gio menepuk paha, meminta Siti duduk di atas pangkuannya.

"Ini kantor, Mas," tapi tetap saja mengikuti permintaan suaminya.

Gio tertawa dengan kelakuan malu-malu kucing Siti, dia sangat menyukainya.

"Sekarang aku berat, ya?," Siti mengalungkan tangannya pada leher Gio. Pun dengan Gio melingkarkan tangannya pada perut besar Siti.

"Tidak, sayang. Hanya sedikit saja." Lalu Gio mencium gemas pipi Siti.

Makan siang dan keromantisan Siti dan Gio sudah harus berakhir, Gio kedatangan tamu yang sudah bisa ditebak kemunculannya persis seperti yang dikatakan Teo di secarik kertas yang ada di dalam map.

Papanya Teo mendatanginya setelah tidak mau tahu tentang putranya sendiri. Hubungan Ayah dan anak itu terbilang kurang akur. Sekarang pria paruh baya itu minta uang bagian Teo yang ada di perusahaan.

"Maaf, Om, tapi Teo sudah tidak memiliki bagian lagi di perusahaan ini. Teo sudah mengambilnya," bohong Gio. Itu dilakukannya untuk melindungi harta yang sudah diberikan Teo untuk Asih dan anak mereka.

Paling juga Papanya Teo kalah judi atau kembali bermain wanita malam jadinya membutuhkan uang banyak karena uangnya sendiri pasti sudah habis.

"Tidak mungkin, yang aku tahu dia masih memilikinya. Jangan bohong kamu!," suara Papanya Teo meninggi. Papanya Teo sangat marah karena tidak ada yang bisa diambil lagi uangnya.

"Aku tidak berbohong, Om. Sekarang perusahaan ini sudah seratus persen milikku." Gio mengeluarkan copyan suratnya lalu menyerahkannya pada Papanya Teo. Papanya diam sambil memejamkan mata.

Kemudian tangannya mengepal lalu melayang begitu saja pada wajah Gio. Gio oleng tapi tidak sampai tumbang. Dia mengelap sudut bibirnya yang terasa asin, ada darah yang keluar.

"Om keluar sendiri atau aku panggil keamanan?," ancam Gio sambil memegangi gagang telepon siap menghubungi.

Papanya Teo pun tidak bisa berbuat banyak, kemudian angkat kaki dari kantor itu dengan tangan kosong. Padahal kepalanya sudah mau pecah karena harus segera mendapat uang yang banyak.

Dirinya masih mau hidup menghirup udara bebas. Siapa lagi yang bisa dimintai tolong. Sudah menghubungi Leo dan Jun serta orang tua mereka tapi tidak ada yang bisa membantunya.

"Sahabat macam apa begitu?," kesalnya lalu menendang tong sampah yang dilewatinya.

Untungnya sebelum Teo meninggal, dia sudah mengatasnamakan semua asetnya atas nama Asih supaya tidak ada yang mengusiknya. Karena Teo tahu keluarganya pasti akan mengambil alih semua.

Siti sudah menempati apartemen Gio, meninggalkan Asih seorang diri dengan perut besarnya. Tapi Siti dan Gio tetap memastikan keamanan untuk Asih dan bayinya.

Siti sudah berada di atas sofa dengan kaki selonjoran. Tidak bengkak tapi cukup membuatnya pegal. Gio pun dengan telaten memijatnya setelah menaruh kaki Siti di atas pahanya.

Sambil bercerita kejadian di ruangannya hari ini Gio terus memijat kaki Siti bergantian. Siti pun menyimak sambil mengunyah potongan buah melon.

Sedikit luka sobek yang telah diobati oleh tangan sang istri yang langsung sembuh.

"Kemungkinan Jun akan kembali bergabung di perusahaan, aku sedikit memaksanya setelah kejadian ini. Aku tidak mau membahayakan nyawa Asih dan bayinya apalagi nyawamu dan anak kita."

"Tapi apa memang semembahayakan itu Papanya Teo?," tanya Siti sambil menurunkan kakinya. Lalu menarik salah satu kaki Gio, memijatnya pelan di atas pahanya. Siti tahu, pasti kaki suaminya akan terasa nyaman jika dikasih pijatan.

Gio menceritakan garis besar tentang Papanya Teo, sebenarnya baik tapi yang paling sering memiliki masalah karena rekan-rekan bisnisnya juga. Tidak berbahaya tapi orang nekat bisa melakukan apa saja untuk memenuhi yang diinginkannya.

Siti dan Gio jalan bergandengan memasuki kamar. Malam ini tidak ada adegan dewasa, hanya sebentar saja bicara pada anaknya yang sangat aktif bergulat di dalam perut istrinya. Setelahnya dia memandang wajah cantik istrinya yang sudah tidur lebih dulu.

"Aku sangat bahagia memilikimu dan anak kita," lalu Gio mengecup bibir Siti sebelum ikut tidur di samping istri tercintanya.

*

Asih sudah cuti dan hari ini dia pergi ke Dokter, rencananya dia mau melahirkan normal tapi rupanya tidak memungkinkan. Jadinya Asih harus melahirkan dengan caesar dan kemungkinan dia akan melahirkan lebih cepat dari Siti yang akan melahirkan normal kalau tidak ada halangan.

"Kamu yakin itu orangnya?."

Di luar ruangan pemeriksaan ada seseorang yang memperhatikan Asih.

1
Happy Kids
asih?
Happy Kids
lah buka aurat?
Yulay Yuli
beneran Dugaan w 😀
Yulay Yuli
APa Jangan² dituker ama Asih y, Siti dibuka cadarnya Sama bajunya. tapi teo dijebak Sama Asih. entahlah 🤔🤔🤔
Yulay Yuli
Teo🐕🐕🐕
Yulay Yuli
Siti keluar aja sih Dari perusahaan 🤔🤔
Retno Harningsih
up
Retno Harningsih
lanjut
R⁸
asih apa siti?
Heni Kuswara: Terima kasih koreksinya
total 1 replies
Yuliana Tunru
siti mmg baik tp agak bodoh jgbteelalu percaya pd asih ..smoga z ken tak dibawa kabut asih benar kata gio asih msh hila hedeh coba z di kasih rmh lain trus di beri ank panti biar bisa dirawat sama asih..up.lg thorr
Yuliana Tunru
bodoh x asih dan sjrg sekua pengorbanan teo jg sahabat x teeasa sia2..
Retno Harningsih
lanjut
R⁸
hadeeehh tambah ruwet.. masa yg jahat menang siihhh😓
Mumtaz Zaky
siti tetaplah menjadi siti yg tegar,,,
R⁸
ga gitu juga lah sit.. kamu mah aya aya wae😒😓
Retno Harningsih
lanjut
Yanti Gunawan
klo sampi siti nyuruh gio menikahi asih sy stop baca thor...sorry
Retno Harningsih
lanjut
R⁸
duuhh mulai dah, ada wabah ulat bulu menggatal😒
Retno Harningsih
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!