NovelToon NovelToon
Wanita Kesayangan Mafia Kejam

Wanita Kesayangan Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Yayuk Triatmaja

Renata di paksa menikah oleh orang tuanya untuk menggantikan Adik Tirinya. Di mana pria tersebut lumpuh dan hampir seluruh tubuhnya bernanah bersamaan keluar aroma busuk.

Enam bulan kemudian suaminya bisa berjalan, tubuhnya sudah tidak lagi bernanah dan mengeluarkan aroma busuk berkat perawatan Renata.

Keluarga dari pihak suaminya sangat senang akan hal itu namun sebulan kemudian suaminya ingin menikah dengan Adik Tirinya. Renata yang sangat kecewa langsung meminta cerai dan pergi meninggalkan suaminya.

Tanpa sengaja dirinya bertemu dengan seorang pria yang sedang terluka parah. Renata yang memiliki hati baik menolongnya hingga pria tersebut sembuh dan mengajaknya untuk menikah.

Apa yang terjadi selanjutnya? Apakah Renata mau menerima pria tersebut atau kembali ke suaminya di mana suaminya menyesali perbuatannya? Ikuti yuk kisahnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Empat Pasang Mata

"Apakah ini hidangan pesta ulang tahun?" Tanya Diana sambil menatap Veni begitu pula sebaliknya.

"Ya." Jawab Veni sambil tersenyum manis.

Salah satu tamu undangan tiba-tiba berbicara hal itu membuat Diana tidak jadi bertanya lagi.

"Rumah Keluarga Besar Alexander, bagaimana bisa seperti ini?" Tanya salah satu tamu undangan dengan wajah sangat terkejut.

"Jamuan makan ini sangat tidak pantas untuk kita makan." Ucap salah satu pria terkaya di kota itu dengan wajah kesal.

"Benar sekali. Membuat Aku tidak nafsu untuk memakan hidangan ini." Ucap temannya yang ada di sampingnya.

"Betul sekali. Baru saja Nyonya Besar Tua di depan pintu gerbang mengatakan kalau Nyonya Muda Dian tidak pantas tampil di depan umum karena itu Nyonya Muda Dian tidak menghadiri pesta ini." Ucap pria yang lainnya.

"Aku pikir Nona Muda Veni ini yang tidak pantas menghadiri pesta ini karena pelayanannya lebih buruk dari pada Nyonya Muda Dian." ucap salah satu wanita.

"Aku mendengar kalau Nyonya Muda Dian sangat baik, ramah dan suka menolong orang yang membutuhkan pertolongan tanpa banyak pamrih." Ucap wanita yang ada di sebelahnya.

"Betul sekali. Temanku cerita waktu itu putrinya sakit parah dan tidak ada satupun dokter yang mau menolongnya jika mereka tidak membayar uang ke mereka." celetuk salah satu tamu undangan.

"Hingga datang Nyonya Muda Dian dan langsung menolongnya setelah selesai mengobatinya, Nyonya Muda Dian pergi tanpa mau di bayar sama sekali." Sambung salah satu tamu undangan tersebut.

Para tamu undangan kemudian memuji kebaikan Renata dan hal itu membuat Keluarga Satya dan Keluarga Besar Alexander membenci Renata.

"Meski terlihat tidak enak, mungkin rasanya enak." Ucap Diana mengalihkan pembicaraan karena dirinya sangat membenci Kakak Tirinya.

Kemudian Diana mengambil makanan tersebut dengan menggunakan sendok namun ketika masuk ke dalam mulutnya, Diana langsung terbatuk-batuk dan langsung memuntahkan makanan tersebut.

"Diana, apakah kamu baik-baik saja?" Tanya Dian dengan wajah kuatir.

"Aku baik-baik saja." Jawab Diana kemudian minum untuk mengurangi rasa pahit pada mulutnya.

"Mari kita coba juga makanan ini." Ucap para tamu undangan.

"Baik." Jawab mereka dengan serempak sambil mengambil sendok kemudian mulai mencoba hidangan yang tersedia di meja.

"Hoek ... Ikan ini tidak segar." Celetuk salah satu tamu undangan sambil memuntahkan makanan yang baru saja masuk ke dalam mulutnya.

"Sepertinya ikan ini mati baru di masak makanya rasanya aneh." Ucap pria tersebut sambil menatap ke arah temannya.

"Lihat sayur ini." Ucap salah satu wanita sambil mengaduk-aduk sayuran.

"Sayuran ini terlihat berwarna hitam dan tidak segar. Sepertinya sayuran ini di ambil dari salah satu pelayan Keluarga Besar Alexander yang di buang oleh pedagang sayuran." Sambung wanita tersebut.

"Nona Muda Veni, ternyata benar-benar berhemat untuk merayakan ulang tahun Nyonya Besar Tua. Apa jangan-jangan Keluarga Besar Alexander mau bangkrut?" Tanya salah satu wanita lainnya.

"Sepertinya Nona Muda Veni tidak bisa dibandingkan dengan Nyonya Muda Dian. Karena perbedaannya sungguh sangat besar sekali bagaikan langit dan bumi." Ucap salah satu pria.

"Sungguh Aku sangat menyesal datang ke pesta ini." Sambung pria tersebut sambil berdiri.

"Apakah ini cara Keluarga Besar Alexander menjamu tamu?" Tanya pria lainnya sambil berdiri.

Semua orang menghujat Veni dan hal itu membuat Veni menundukkan kepalanya saking malunya. Sedangkan Keluarga Besar Alexander yang lainnya hanya bisa menahan amarahnya terhadap Veni karena sudah mempermalukan keluarga Alexander.

Diana yang ingin mendapatkan dukungan Keluarga Alexander berusaha menenangkan para tamu undangan agar mereka nantinya melakukan apa saja yang dikatakan Diana.

"Semua orang terbiasa makan enak setiap hari karena itu calon adik iparku juga ingin semua orang mencoba sesuatu yang berbeda." Ucap Diana sambil berusaha untuk tersenyum.

"Betul sekali. Keluarga Besar Alexander selalu suka mengatakan itu di rumah keluarga kami. Bahkan kami yang merupakan keluarga terkaya harus memahami penderitaan rakyat." Ucap Ibunya Diana sambil ikut memaksakan tersenyum.

"Aku pikir Veni melakukan hal ini untuk mengingatkan kita, yaitu : Saat kita menikmati kemewahan jangan melupakan rakyat miskin." Sambung Ibunya Diana.

"Memahami penderitaan rakyat?" Tanya ulang salah satu pria terkaya di kota itu dengan nada tinggi.

"Anda dengan bangga menyebutnya pengalaman penderitaan rakyat karena itu memberikan makanan yang tidak layak untuk kami makan. Tapi kenapa Keluarga Besar Alexander tanpa punya rasa malu meminta banyak hadiah di catatan kartu undangan?" Tanya pria itu lagi.

"Ternyata Keluarga Besar Alexander benar-benar pandai berhemat tetapi masih ingin menjaga nama baik." Celetuk tamu undangan.

"Aku pikir rumah Keluarga Besar Alexander harus di ganti namanya menjadi Rumah Pedagang Licik karena mencari keuntungan sebesar-besarnya." Ucap pria lainnya.

"Atau bisa juga Rumah Keluarga Tidak Tahu Malu." Sambung pria tersebut.

Mereka berbicara tanpa henti membuat Keluarga Besar Alexander dan Keluarga Satya terdiam seribu bahasa. Ingin rasanya mereka bersembunyi dan tidak diketahui semua orang karena saking malunya.

Namun tiba-tiba datang empat pria berpakaian serba hitam berjalan ke arah mereka lalu menarik paksa ke salah satu tamu undangan.

Suasana pesta yang sempat berisik seperti pasar mendadak langsung sepi. Semua orang menatap ke arah tamu undangan tersebut yang sedang berusaha melepaskan diri.

"Siapa kalian? Kenapa kalian mengganggu pesta ulang tahunku?" Tanya Nenek Lampir dengan nada kesal untuk melampiaskan rasa malunya yang teramat sangat.

"Siapa yang memberikan keberanian mengganggu kediaman Keluarga Besar Alexander?" Tanya Nenek Lampir lagi.

"Sebelum Aku menjawab pertanyaanmu, tanyakanlah ke menantumu. Apakah menantumu mengenal pria ini?" Tanya salah satu pria berseragam hitam tersebut yang merupakan orang kepercayaan William.

Nenek Lampir langsung menatap ke arah Ibu Vina untuk meminta penjelasan. Ibu Vina yang di tatap hanya terdiam sambil berpikir untuk menjawab pertanyaan yang tepat namun terlihat jelas wajahnya yang pucat pasi.

"Siapa pria itu?" Tanya Nenek Lampir dengan nada ketus.

"Aku .... (menjeda kalimatnya) ... Aku tidak mengenalnya." Jawab Ibu Vina berbohong.

"Tidak perlu basa basi, siapa pria itu?" Tanya Ayah Vino yang merupakan suaminya Ibu Vina sambil menatap ke arah pria berseragam hitam tersebut.

"Baiklah. Dia adalah kekasih sekaligus selingkuhan istrimu." Ucap pria tersebut sambil mengeluarkan dokumen yang disimpannya di balik jasnya.

"Apa?" Tanya mereka dengan serempak kecuali Ibu Vina yang terlihat jelas wajahnya yang pucat pasi.

"Itu tidak mungkin. Anda pasti berbohong." Ucap mereka dengan serempak yang tidak percaya kalau istrinya atau Ibunya selingkuh.

"Kalau kalian tidak percaya maka silahkan baca dokumen ini." Ucap pria tersebut sambil melempar dokumen tersebut ke arah Ayah Vino.

Ibu Vina yang melihat hal tersebut berusaha merebut dokumen tersebut dari tangan suaminya namun kalah cepat.

"Dokumen tersebut adalah hasil tes DNA di mana Nona Muda Veni adalah anak dari Nyonya Muda Vina dengan Tuan Muda Kupret." Ucap pria tersebut.

"Apa? Itu tidak mungkin." Ucap mereka dengan serempak dengan wajah sangat-sangat terkejut.

"Bu, apa yang dikatakan pria itu tidak benarkan?" Tanya Veni dengan mata berkaca-kaca.

"Tentu saja tidak benar." Jawab Ibu Vina.

"Kalau kalian tidak percaya dengan apa yang Aku katakan silahkan lakukan tes DNA lagi." Ucap pria tersebut.

"Namun untuk sementara Tuan Muda Kupret akan kami tahan karena terbukti membunuh salah satu temanku." Ucap pria tersebut.

Selesai mengatakan hal tersebut empat pria berpakaian serba hitam pergi meninggalkan tempat tersebut sambil menarik paksa Kupret.

Ayah Vino yang sudah selesai membaca dokumen langsung menampar istrinya dan hal itu membuat Ibu Vina berteriak kesakitan. Dian yang melihat Ayah Vino ingin menampar kembali Ibunya langsung menahan tangan Ayah Vino.

"Ayah, lebih baik kita pergi ke rumah sakit untuk melakukan tes dna. Untuk memastikan apakah Veni, adik kandungku atau bukan." Ucap Dian sambil masih menahan tangan Ayah Vino.

"Baiklah." Jawab Ayah Vino.

"Jika terbukti Veni bukan putri kandungku maka kamu akan Aku ceraikan saat itu juga." Sambung Ayah Vino.

Ibu Vina hanya terdiam sambil mengeluarkan air matanya. Dirinya sama sekali tidak menyangka kalau rahasia yang selama bertahun-tahun akhirnya bisa terbongkar.

Sedangkan para tamu undangan yang melihat empat pria berpakaian serba hitam pergi langsung berteriak. Di mana mereka meminta kembali semua hadiah yang baru saja mereka berikan ke Nenek Lampir.

Nenek Lampir yang tidak punya pilihan lain dengan sangat terpaksa mengembalikan semua hadiah milik mereka.

Setelah hadiah dikembalikan barulah mereka satu persatu pergi meninggalkan tempat tersebut sambil membicarakan Keluarga Besar Alexander.

Keluarga Besar Alexander sangat malu dan tidak punya muka di depan orang banyak membuat mereka menatap ke arah Veni. Hal ini dikarenakan Veni yang bertanggung jawab mengurus semua pesta ulang tahun Nenek Lampir.

Tanpa mereka ketahui kalau ada empat pasang mata melihat kejadian tersebut sambil tersenyum karena rencana mereka berjalan dengan lancar.

1
Yayuk Triatmaja
siap. Terima kasih banyak
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Yayuk Triatmaja: siap. Nanti jam 2 an up karena Author ada acara
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Cindy
lanjut kak
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih
Yayuk Triatmaja: siap. Jangan lupa bintang lima, vote dan bunga. Kalau ada kopi boleh /Smile/
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Ayudya
jangan bilang kalau Veni perna ma tuan kelling
Cindy
lanjut kak
Yayuk Triatmaja: siap. Jangan lupa bintang lima, vote dan bunga. Kalau ada kopi boleh /Smile/
total 1 replies
Ayudya
nah kan hancur makanya jadi orang itu jangan songong
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Yayuk Triatmaja
siap hari ini up lagi
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Yayuk Triatmaja: siap hari ini up lagi
total 1 replies
Nanin Rahayu
lanjut thorr 🥰🥰🥰 bongkar kebusukan keluarga Alexander Renata biar malu
Yayuk Triatmaja: siap hari ini up lagi
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Cindy
lanjut kak
Yayuk Triatmaja: nunggu lulus review dulu
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Yayuk Triatmaja: nunggu lulus review dulu
total 1 replies
Yayuk Triatmaja
siap hari ini up
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!