Dan Akhirnya Aku Menyerah

Bayu datang ke rumah sakit saat jam istirahat kantor, dia memang tidak datang tadi pagi karna dia hampir saja kesiangan gara—gara Citra tidak membangunkannya.

"Sus kemana pasien yang ada di kamar ini?" Tanya Bayu saat melihat kamar tempat Sela di rawat telah rapih.

"Oh, nona Sela sudah pulang tadi pagi pak."ucap Suster.

"Pulang, kok saya gak di kasih tau?" Tanya Bayu.

"Kalo soal itu saya tidak tau pak, permisi." Ucap Suster itu dan tersenyum lalu meninggalkan Bayu yang masih kebingungan di depan ruangan rawat Sela.

Akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke kediaman Sela, dia juga mengirim pesan kepada atasannya untuk izin masuk setengah hari karna beralasan ingin mengantar Sela pulang dari rumah sakit.

"Bisa—bisanya dia tidak menghubungiku, dasar istri durhaka. "Ucap Bayu dengan kesal.

Dia langsung menuju ke parkiran dan mengambil mobilnya, lalu melaju ke rumah dirinya dan juga Sela, wajahnya merah padam menahan amarah, dia marah karna Sela tidak memberitahunya jika sudah di perbolehkan untuk pulang.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit, kini Bayu tiba di rumahnya, dia memarkirkan mobilnya di garasi dan langsung masuk mencari istrinya.

"Bi, dimana Sela?" Tanya Bayu kepada bi mimin yang sedang merapihkan rumah.

"Dikamarnya den, lagi istirahat."ucap Bi mimin.

Bayu langsung menaiki anak tangga untuk sampai ke kamarnya, dengan langkah tergesa-gesa dia menghampiri istrinya itu.

Ceklek.

Bayu membuka pintu kamarnya, terlihat gelap karna gorden di tutup oleh Sela, wanita itu sedang berbaring di kasurnya, sepertinya memang dia sedang tertidur.

"Ada apa bi, aku mau istirahat."ucap Sela, posisi dia yang memang membelakangi pintu kamarnya jadi tidak mengetahui siapa yang masuk, dia mengira jika itu bi Mimin.

"Kenapa kamu pulang tidak memberitahuku, apa kamu sengaja biar semua orang men—Cap aku suami yang tidak bertanggung jawab hah."ucap Bayu dengan nada marah.

Sela yang mendengar itu langsung membalikan tubuhnya, dan melihat suaminya itu sedang menatap dirinya dengan tatapan tajam dan kedua tangan yang bertolak pinggang.

"Mas, kok kamu ada disini?" Tanya Sela, dia langsung duduk dan bersandar ke sandaran tempat tidurnya.

"Gak usah balik bertanya Sel, kenapa kamu pulang tidak menghubungiku?" Tanya Bayu.

"Aku pikir kamu kerja mas, aku cuman gak mau ganggu waktu kerja kamu kerja aja."ucap Sela beralasan, padahal memang dirinya sengaja tidak memberitahu suaminya itu.

"Alasan, bilang saja kamu sengaja biar aku di cap jelek sama semua orang termasuk sahabat kamu itu kan."ucap Bayu.

"Loh, buat apa aku ngelakuin itu, tanpa aku ngelakuin hal itu juga Andre sudah tau kejelekan kamu kan mas. "Ucap Sela sambil menatap Bayu.

"Jaga ucapan kamu ya Sela, kamu itu sekarang malah makin melawan saja."ucap Bayu.

"Aku begini juga karna kamu mas, kamu yang udah rubah sikap aku 180°."Ucap Sela.

Bayu hanya menarik nafasnya dan menghembuskannya secara kasar, dia sangat kesal kepada istrinya itu, tapi dia harus bisa meredam amarahnya, Sela akan semakin membencinya jika dia melampiaskan emosinya saat ini.

"Sudahlah mas, kamu keluar saja sana, aku mau istirahat, mataku ngantuk habis minum obat."ucap Sela, dia kembali merebahkan tubuhnya, dan menarik selimut menutupi hingga lehernya.

Bayu hanya menatap istrinya itu, sebelum akhirnya dia keluar dari kamar dan menuju ke lantai satu, perutnya sangat lapar, dia sudah hampir melewatkan jam makan siangnya, semenjak dia ketauan menikah lagi dengan Citra, Sela sudah tidak pernah menyiapkan sarapan dan bekal untuknya, begitupun dengan Citra semenjak menikah dia tidak pernah membawakan bekal untuknya, padahal dulu dia sangat rajin mengirimkan bekal untuk dirinya.

"Bi apa ada makanan?" Tanya Bayu.

"Ada den, mau makan? Biar bibi siapin."ucap Bi Mimin.

"Iya bi."jawab Bayu, dia melangkah menuju ke meja makan, dan duduk menunggu bi Mimin menyiapkan makan untuknya.

**

Sore hari Citra sedang menunggu kepulangan Bayu, namun hingga jam 7 malam Bayu belum kunjung datang.

"Kemana sebenarnya mas Bayu, jangan—jangan dia kerumah sakit menemani mbak Sela."gumam citra, dia sedang duduk di ruang tamu menunggu suaminya itu.

"Ya wajar pak Bayu ke rumah sakit buat jengukin mbak Sela toh bu, kan istrinya juga, apalagi mbak Sela lagi sakit."ucap Bi Ratih.

"Halah, diam kamu siapa yang menyuruhmu bicara, mending sana siapkan makan."ucap Citra kepada Bi Ratih.

"Gimana suami mau betah, kerjaannya cuman manja—manja aja."gumam bi Ratih sambil berjalan ke arah dapur untuk membuatkan makan malam.

"Kamu kemana si mas, di hubungi gak bisa—bisa."ucap Citra kesal.

Dia meremas ponselnya dengan erat melampiaskan kekesalannya.

**

Sedangkan Bayu ternyata dia tertidur di kediaman Sela, Bayu tertidur di sofa yang ada di ruang keluarga setelah makan siang tadi.

"Bi, mas Bayu sudah pulang?" Tanya Sela saat dia menuruni anak tangga.

"Lagi tidur non di sofa."ucap Bi Mimin.

"Tidur di sofa, ngapain? Memangnya tadi siang dia tidak berangkat ke kantor lagi?" Tanya Sela.

"Tidak non, pas bibi tanya katanya udah ijin."ucap bi mimin.

Sela hanya mengangguk mendengar ucapan bi mimin, dia sama sekali tidak ingin menanyakan hal apapun lagi kepada suaminya itu.

Sela akhirnya membantu Bi mimin menyiapkan makan malam, walaupun bi mimin sudah melarangnya tapi dia tidak perduli karna dia memang sering melakukan hal itu.

"Loh sayang kamu kenapa bantuin bi Mimin masak, nanti sakit lagi."ucap Bayu, dia mendengar obrolan Sela dan Bi Mimin akhirnya bangun dari tidurnya dan melangkah ke dapur.

"Engga, lagian kemarin aku sakit gara—gara mencoba buat bu*uh diri, bukan sakit karna kecapean atau apa."ucap Sela santai.

"Iya lebih baik kamu jangan banyak gerak dulu, takut jahitan yang ada di tangan kamu malah kebuka lagi."ucap Bayu.

"Udah selesai juga kok masaknya,"ucap Sela, dia membantu bi mimin menyiapkannya di meja makan.

"Wah, pasti enak, aku sangat merindukan masakan kamu sayang."ucap Bayu sambil menatap sela yang duduk di hadapannya.

"Makanlah, kenyangkan perutmu mas, takutnya istri keduamu tidak bisa memasak untukmu."ucap Sela menyindir.

"Dia memang selalu mengandalkan bi Ratih buat masak dan mengurus semuanya, itu karna dia sedang hamil jadi gak boleh kecapean."ucap Bayu membela.

Sela hanya diam tidak lagi menimpali ucapan Bayu, dia menyendokan nasi dan lauk ke piringnya, lalu mulai memakannya.

Setelah makan malam Sela masuk kembali ke kamarnya, Bayu—pun menyusul sang istri, dia melihat Sela yang sedang memakai rangkaian Skincare malamnya, Bayu menghela nafasnya panjang lalu dia melangkah masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa sangat lengket.