NovelToon NovelToon
Aku Bukan Dia

Aku Bukan Dia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Anak Kembar / Model / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ayu Mom

Aku memang mencintainya tapi aku lebih menyayangimu. Tahukah kamu apa yang akan terjadi saat Dia tahu yang sebenarnya. Berjuanglah, jangan pernah lari dari kodratmu. Belajarlah menerima takdirmu meskipun itu sulit dan menyakitkan.
Bagaimana dengan aku jika kamu bersikeras untuk memilikinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Mom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Naluri ku berkata lain

Di butik Laras dan Stevi membawa belanjaannya. Laras berjalan masuk ke ruang kerjanya.

"Bu Laras, untuk pemotretan gaun pengantin yang kemaren apa sudah ketemu modelnya?" tanya salah satu team kerjanya.

Laras terhenti... Dia mendekat ke Stevi.

"Stev... seperti biasa ya, kamu yang jadi model karyaku." pinta Laras.

Memang selama yang menjadi model foto Stevi hampir busana karya Laras terjual abis.

"Iya... tapi kalau Mama koment lagi kamu yang urus!" kata Stevi.

"Urusan Mama gampang, itu urusan aku, OK sayang...." kata Laras dengan manja membelai wajah Stevi.

Semenjak Laras masuk ke dunia fashion memang Dia sering menggunakan Stevi sebagai model andalannya. Bahkan Stevi pernah di tawari untuk menjadi model fashion dari brand lain, tapi Laras tidak mengijinkan.

Ketika Laras sedang asyik menyelesaikan desain barunya, Stevi masuk ke ruang pemotretan. Dia masuk ke ruang ganti dan menemukan beberapa koleksi baju milik Laras. Dengan penasaran Dia membuka lemari baju itu dan melihat Dres panjang warna nude. Dia ambil dan mencoba Dres itu. Di depan kaca Stevi merasa suka dan nyaman dengan tampilannya yang terlihat tinggi semampai. Dia semakin tenggelam dengan fikirannya dan mengambil wig koleksi Laras.

Seperti di sulap, Stevi sudah berubah menjadi seorang wanita anggun dengan Dres nude belahan tinggi di kaki kirinya dan di padu padan kan wig pirang panjang juga higheel 5 cm. Dengan senyum Dia melenggang dan berpose di depan cermin.

Tidak di sangka dari balik pintu sudah ada yang memperhatikannya dari tadi.

"Stevi... kamu cantik sekali, tubuh kamu lebih bagus dari tubuh kakak, cuma itunya harus sedikit di tambah biar terlihat sempurna." puji Laras.

"Maaf Laras, aku lancang pakai gaun koleksimu." kata Stevi takut.

"Kakak mana marah, kamu sudah banyak membantu mewujudkan mimpi kakak, justru kakak yang merasa gak enak suruh kamu jadi model wanita." jelas Laras.

Stevi duduk di depan meja rias sambil melepas sepatunya.

"Laras...aku sebenarnya bingung , saat di rumah Mama menuntut Stevi untuk menjadi anak laki-laki yang harus melanjutkan bisnis papa, tapi di sisi lain kenapa Stevi lebih nyaman saat menjadi model pemotretan." keluh Stevi dengan wajah melas.

"Stev maafin kakak ya, apa kamu berhenti saja jadi model dan belajar menjadi apa yang Mama inginkan." kata Laras dengan suara pelan.

"Tapi aku merasa lebih nyaman seperti ini, meskipun aku sadar kalau aku terlahir sebagai seorang laki-laki."

"Terus Stevi mau gimana?" tanya Laras.

"Aku belum tahu , bantu Stevi agar bisa merasakan hidup nyaman sesuai naluri Stevi." pinta Stevi ke Laras dengan penuh harap.

"Sudahlah sayang... kakak pasti bantu kamu." kata Laras .

Stevi sudah menjadi tidak canggung lagi dengan kondisinya sekarang, Dia lebih lega karena sudah menumpahkan rasa yang selama ini Dia pendam sendiri.

Laras yang kembali ke ruang kerjanya, berfikir keras mencari model pria yang kira-kira cocok dengan Stevi.

"Duh... siapa ya, model prianya? kalau cari yang sudah ternama ongkos masih kurang." dengan mengutak-atik layar HP nya tiba-tiba Laras berhenti di salah satu nama di kontak WA nya.

"(Farhan, ya... aku coba hubungi Dia)" batin Laras

Tut... Tut... Tut...! Panggilan selalu di luar jangkauan .

"Ini kenapa tidak bisa di hubungi?" gumam Laras.

Akhirnya Laras memutuskan untuk chat Farhan lebih dulu.

(Siang Han... bisa bantu aku jadi model pria untuk pemotretan gak?)

Pesan terkirim.

...----------------...

Keluar dari kelas, Farhan mengambil HP di tasnya. Dia sebenarnya mau mengabari Budhe Mar kalau Dia tidak bisa mengantar pulang ke kampung. Saat membuka layar HP, muncul notif pesan dari Laras.

Dengan tawaran Laras, Farhan berfikir dua kali "(kalau aku terjun di model, apa akan menyita banyak waktuku? padahal aku baru ingin meluangkan waktu buat Candy)" batin Farhan.

Semenjak motor matic di kos rusak, Farhan sudah bilang ke Candy kalau Dia sanggup buat antar jemput Candy kerja."(aku coba tanya ke Candy saja)" sambil melajukan mobilnya.

Karena belum waktunya jemput Candy seperti biasa Farhan mampir buat ngopi.

Di cafe yang biasa buat nongkrong Farhan dan teman-temannya , tidak sengaja Dia bertemu dengan Laras yang sedang menunggu seseorang.

"Laras koq kamu di sini?" tanya Farhan.

"Eh... Farhan, kebetulan sekali!" seru Laras.

"Memang ada apa?" Farhan mendekat ke meja Laras.

"Kamu sudah terima chat aku belum?" tanya Laras.

Farhan duduk di dekat Laras.

"Kebetulan kita ketemu, aku belum bisa kasih jawaban, karena tiap pagi dan sore aku ada kegiatan yang gak bisa di tinggalkan." jelas Farhan.

"Kan pemotretannya gak harus pagi atau sore, nanti bisa diatur untuk waktunya." kata Laras

"Aku fikir-fikir dulu ya!" Farhan berdiri dan meninggalkan Laras.

"Aku tunggu kabar baiknya Ya Han!" teriak Laras.

1
Attanaufal
/Pray/ cemungutttsss
Attanaufal
/Pray/
Mack Werz
Ceritanya kreatif bener, thor! Keren abis. Jangan lupa terus berinovasi dalam menulis ya.
Pyscho
Gak kepikiran sama sekali kalau cerita ini bakal sekeren ini!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!