NovelToon NovelToon
Hilang Perawan Di Malam Pesta

Hilang Perawan Di Malam Pesta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / Lari Saat Hamil / Kehidupan di Kantor / Identitas Tersembunyi
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: Beby_Rexy

Setelah pesta ulang tahunnya semalam, dia terbangun di atas ranjang kamar hotel tempatnya bekerja, dalam keadaan berantakan dan juga sendirian. Masih dalam keadaan bingung, dia menemukan bercak merah di bawah tubuhnya yang menempel di alas kasur. Menyadari bahwa dirinya telah ternoda tanpa tahu siapa pelakunya, diapun mulai menyelidiki diam-diam dan merahasiakan semuanya dari teman-temannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Beby_Rexy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedua Kali

Untuk kedua kalinya Ranti tidak pulang membawa mobil yang biasa menemani dirinya selama satu tahun ini. Arion benar-benar mengantarkannya pulang, padahal Ranti ingin makan dulu bersama Edo, sesuai janji yang mereka sepakati sebelumnya.

Tapi kini Arion merusak rencana mereka, Ranti pun segera mengirimkan sebuah pesan singkat kepada Edo. Mengatakan bahwa dia sedang ikut Arion menemui tamu. Beruntung Edo paham, karena pekerjaan keseharian Ranti memang tak pernah lepas dari para tamu penting.

“Kamu kirim pesan dengan laki-laki lain sementara kamu sedang bersama pacarmu sekarang?” tegur Arion.

Sebelumnya, Arion sempat melirik Ranti yang sibuk dengan ponselnya. Saat itu mereka sudah berada di dalam mobil Arion, dan sudah dalam perjalanan pulang.

Saat sadar mulutnya sudah terbuka, Ranti pun langsung menggerak-gerakkan bibirnya seperti senam bibir begitu menyadarinya.

Arion melirik lagi, kali ini dia mengerutkan kedua alisnya berkata dalam hati, “Dasar gadis aneh.”

Akhirnya Ranti sudah bisa berbicara lagi, dan dia langsung saja mengungkapkan kekesalannya kepada lelaki yang tengah fokus menyetir tersebut.

“Aku lagi kirim pesan sama pacar asliku, Anda keberatan, Tuan?”

Baru sekali bicara, perkataan Ranti sudah membuat kaget Arion.

“Kamu punya pacar?” tanya Arion, ragu.

“Punya, dong. Tapi rahasia! Dia pasti marah kalau tahu aku dicium sama cowok lain!"

Arion tampak santai saja. “Aku tidak peduli,” ujarnya.

“Ya sudah!” sahut Ranti sebal. Dia ingin membuat Arion berhenti melibatkan dirinya dalam masalah keluarga Arion dan juga masalah pribadinya. Bila perlu dia juga akan memperkenalkan Edo padanya sebagai kekasih.

"Tadi itu hanya ciuman biasa, jangan berlebihan," kata Arion.

Ranti mendelik. "Ciuman biasa? Anda bahkan cium sampai bibirku mati rasa!"

Arion diam, tak langsung menanggapi kekesalan dari gadis di sebelahnya, yang terlihat mulai tantrum.

Hening sejenak, sebelum akhirnya Arion berkata, “Noah?” dia bertanya tentang kekasih Ranti.

Ranti yang sudah kelewat kesal itu lantas tertawa keras dengan gemasnya. “Hahaha! Kali ini Anda salah menebak, Tuan,” ledeknya.

Arion melirik lagi, lalu mengucapkan sesuatu yang mengejutkan. “Jadi bukan Noah? Bukannya kamu sudah tidur dengan dia?”

Dada Ranti langsung bergemuruh ketika harus diingatkan pada kejadian malam itu. Susah payah dia menelan ludahnya, sampai bernapas pun terasa sulit. Malu, dia sungguh malu pada apa yang telah menimpanya.

“Aku nggak ada hubungan apa-apa sama Kak Noah, dia melakukan itu sama aku waktu aku tidur, jadi aku sama sekali nggak sadar, tiba-tiba sudah begitu.” Ranti berkata pelan, tanpa menatap Arion. Dia malu.

Entah kenapa Ranti malah menjelaskan hal itu kepada Arion, tapi bukankah seharusnya itu bagus? Jika dirinya memang sudah tidak suci lagi, seharusnya Arion jijik dan tidak lagi menggunakan dirinya sebagai kekasih palsu.

“Aku tidak peduli,” kata Arion. Lagi-lagi singkat dan menjengkelkan.

“Tuan, kalau Anda merasa jijik sama aku, kenapa harus aku yang Anda jadikan pacar palsu?” tanya Ranti, sedikit keras.

“Kenapa harus jijik?” Arion bertanya balik. “Aku pakai jasamu bukan untuk menidurimu,” sambungnya.

Kata-kata Arion sungguh menjengkelkan sekali bagi Ranti, perkataannya itu begitu frontal.

“Tolong Anda rahasiakan ini, Tuan,” pinta Ranti.

“Jadi hanya aku yang tahu?”

Ranti menutup mata sejenak, menahan rasa kesalnya. “Tolong jangan bahas ini lagi, bisa kah, Tuan?”

Arion hanya mengendikkan kedua bahunya, menunjukkan bahwa hal itu bukanlah masalah besar baginya. Dia hanya terus fokus melajukan mobilnya ke depan.

Ranti mendelik lalu mendengus kesal, tiba-tiba teringat pada Sofia. Pasti wanita itu sangat sakit hati pada Arion, dan dengannya juga.

Jika bisa, tentu Ranti ingin Arion menerima Sofia, lagipula apa yang kurang dari wanita itu? Terlepas dari rumor perihal campur tangannya dalam kemajuan Hotel Phoenix yang ternyata hanyalah isapan jempol belaka.

“Tuan, apa yang kurang dari Nona Sofia? Kenapa Anda nggak mau dijodohin sama dia?” tanya Ranti dengan hati-hati.

Arion tidak langsung menjawab, ada jeda beberapa saat.

“Jangan urusi masalah pribadiku.”

Ranti memutar kedua matanya dan berdecak pelan. “Aku dilarang tahu urusan pribadi dia, sedangkan dia udah ngerusak kehidupan pribadiku!” omelnya dalam hati.

Tak lama kemudian mereka tiba di kawasan perumahan Oasis, kediaman Ranti dan ibunya. Saat baru melewati pos keamanan, tiba-tiba Ranti menghentikan Arion.

“Stop! Tuan, stop di sini aja!”

Arion menoleh sebentar kemudian menuruti Ranti dan menepi. “Ada apa lagi? aku tidak bisa lama-lama. Kamu mau di cium lagi? Sebagai salam perpisahan?” Kata-kata Arion sangat menggoda, tetapi wajahnya datar saja.

“Nggak! Aku turun di sini aja,” jawab Ranti cepat, lalu bersiap untuk membuka pintu mobil. Tetapi kesulitan.

“Tuan, tolong buka kuncinya,” pinta Ranti setelah menolehkan kepalanya ke Arion.

Namun Arion tidak lantas menurutinya. “Kenapa kamu ingin turun di sini? Rumahmu masih jauh dari sini,” tanyanya tanpa ekspresi.

“Aku nggak mau Ibu salah paham, dia kira kita berdua itu ada hubungan,” terang Ranti.

Arion diam sejenak, baru kemudian berkata, “Tidak masalah, itu hal yang bagus. Agar kamu bisa lebih mendalami peranmu.”

Hah? Peran apanya? Ranti sungguh tak mengerti.

“Sudah tunggu sebentar, aku antar ke depan rumahmu,” kata Arion, bersiap untuk menginjak pedal gas.

Namun, seseorang mengetuk kaca mobilnya. Ketika Arion menengok ke luar, ada seorang satpam yang tersenyum. Arion pun menurunkan kaca mobilnya setengah saja.

“Ada apa?” tanya Arion, suaranya terdengar galak.

Satpam itu menundukkan kepala untuk melihat ke dalam mobil, kemudian dia menemukan keberadaan Ranti. “Mbak Ranti? Saya kira siapa, kok mobilnya berhenti di sini, apa lagi mogok?”

“Ini mobil mewah, tidak mungkin mogok,” Arion menjawab dengan cepat.

Mendengar itu, Ranti jadi merasa tidak enak. Kalau dibiarkan saja , bisa-bisa Arion jadi ribut dengan satpam. “Pak Agung, nggak apa-apa, kok. Tadi kami lagi ngobrol sebentar, soal kerjaan. Dia ini mau buru-buru balik, jadi aku mau turun di sini aja. Iya kan?” tanya Ranti pada Arion dengan tersenyum lebar.

Arion hanya mengerutkan kedua alisnya menatap Ranti.

Lalu suara Pak Agung terdengar lagi. “Oh, baik Mbak Ranti. Nanti biar saya temani Mbak jalan kaki sampai ke rumah, ya,” ujarnya dengan akrab, senyumnya juga lebar.

Arion menatap Pak Agung tajam, kemudian beralih pada Ranti. “Kamu ingin jalan kaki sama laki-laki lain? Dia itu sudah tua.”

Ranti merasa begitu tak enak pada Pak Agung saat mendengar perkataan Arion itu, bahkan wajah Pak Agung sudah berubah pias.

“Jangan ngomong begitu, Tuan. Pak Agung itu satpam kami, dia pelindung kami di sini. Sudah, aku permisi, Anda hati-hati di jalan, ya.”

Ranti berbalik ke kiri lagi, mencoba membuka pintunya tetapi masih terkunci. Dia memutar tubuhnya lagi ke arah Arion. “Tuan, tolong buka kuncinya, terima kasih,” ujarnya sambil tersenyum manis. Padahal dalam hati sudah ingin menampar wajah tampan itu.

Akhirnya suara klik terdengar, dan kunci pintu mobil terbuka. Dengan begitu, Ranti langsung keluar dari mobil tersebut. Namun, sebelum dia mulai berjalan, Arion sudah lebih dulu menginjak pedal gas dalam-dalam lalu memutar mobil seperti seorang pembalap. Suara dengungan mesin dan decitan ban terdengar begitu menusuk telinga.

Jantung Ranti nyaris copot karena terkejut, untuk sesaat dia hanya bisa terpaku menatap pergerakan mobil Arion yang kian menjauh secepat kilat.

“Dia itu kenapa, sih?” bisik Ranti.

“Mbak, itu tadi pacarnya?”

Pertanyaan dari Pak Agung seperti menarik Ranti kembali ke kenyataan. Dia mengerjap beberapa kali lalu berdehem untuk membasahi tenggorokannya.

“Bukan, Pak Agung. Dia itu Tuan Arion, CEO hotel tempat aku kerja,” jawab Ranti. Dia dan Pak Agung mulai berjalan kaki.

“Oh, tadi itu Tuan Arion?” tanya Pak Agung dengan takjub.

“Pak Agung kenal?” tanya Ranti.

“Kalau kenal sih, nggak. Tapi kalau namanya saya tahu, Mbak. Wah hebat ya, Mbak Ranti bisa kerja dengan keluarga konglomerat. Saya merasa terhormat lho, bisa berhadapan langsung dengan beliau tadi.”

Ranti tertawa geli. Ya, memang benar kata Pak Agung, bahwa dirinya beruntung bisa bekerja di bawah naungan keluarga Galaxy. Apalagi bisa berinteraksi langsung dengan sosok Arion Galaxy. Bagi kebanyakan orang, Ranti bisa mengundang rasa iri. Namun, mereka tidak tahu saja kalau dia sedang dimanfaatkan oleh Arion saat ini.

“Kok, tadi kayaknya Tuan Arion marah ya, Mbak. Apa mungkin karena cemburu?”

Ranti menoleh menatap Pak Agung. “Marah? Cemburu? Kenapa bisa gitu, Pak Agung?” tanyanya heran.

Pak Agung pun tersenyum malu-malu lalu menjawab, “Mungkin tadi Tuan Arion nggak suka kalau saya yang antar Mbak Ranti pulang.”

Ranti pun jadi salah tingkah, lalu menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.

“Bukan gitu, Pak Agung. Tuan Arion itu sudah punya tunangan, pengacara lagi. Tadi itu aku cuma takut Ibu salah paham kalau lihat ada laki-laki yang antar aku pulang,” terang Ranti.

Pak Agung menganggukkan kepalanya beberapa kali, alasan Ranti ada benarnya juga. Pak Agung sendiri sudah lama bekerja menjadi salah satu petugas keamanan di perumahan tersebut, sehingga seluruh penghuninya sudah dia kenal, termasuk Ranti yang hingga sekarang belum pernah terlihat diantar pulang oleh laki-laki. Baru Arion saja yang dua kali terlihat mengantarkan Ranti.

Setelah lama berjalan, akhirnya keduanya sudah tiba di halaman rumah Ranti. Saat Pak Agung berpamitan, Ranti teringat pada sesuatu dan menghentikan pria itu.

“Pak Agung, tunggu sebentar deh.”

Pak Agung berbalik lagi menghadap Ranti. “Ada apa, Mbak?” tanyanya.

Ranti kemudian mendekati Pak Agung dan mulai berbisik, “Pak Agung, aku mau minta tolong. Kalau nanti ada tamu yang datang kesini, mau itu perempuan atau laki-laki, tolong Pak Agung pantau dulu dan langsung telepon aku, ya!”

“Lho, memangnya kenapa, Mbak? Soalnya kan, ibu-ibu di sini sering juga main ke rumah Mbak Ranti? Apa harus saya pantau juga?”

Ranti menggelengkan kepalanya. “Tamu asing, Pak. Yang belum pernah datang kesini sebelumnya, contohnya kayak perempuan pagi tadi.”

Pak Agung terlihat sedang mengingat-ingat, baru kemudian berkata, “Kalau yang pagi tadi saya nggak tahu, Mbak. Soalnya saya shift malam.”

Ah, benar juga, pikir Ranti. Dia pun jadi bingung sendiri.

Ketika dia baru akan berkata lagi, seseorang memanggilnya.

“Ranti, kamu sudah pulang? Malah ngobrol di sana.”

Ranti berbalik ke belakang dan mendapati keberadaan ibunya di ambang pintu. Dengan terpaksa dia menghentikan pembicaraannya dengan Pak Agung.

1
nonoyy
masi teki teki aja terus kpn ni ketahuan siapa yg sudah meniduri ranti
Siti Ubaidah
Noah tidak mau jujur siapa yang membawa Ranti setelah keluar club
aleena
Rumit bener kehidupan kamu Ranti
Vtree Bona
ih siapa sih yg udah nidurin nya ranti
Herman Lim
gara2 Arion ne mah jadi salah paham semua
Nda_Zlnt
kasihan banget Ranti, kalau dh tau kebeneran nya, pergi jauh aja Ranti, ngk usah nampakin diri lagi
aleena
kasian Ranti
kenapa si harus di permainkan, Arion kenapa kamu gak jujur?

sekarang semua kesalah pahaman membuat pertemanan bubar
🍌 ᷢ ͩ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦 ~ Ꮢнιєz༄⃞⃟⚡
poor ranti😓
aleena
kesalah pahaman
berlanjut
lalu siapa yg tidur dgn Ranti ?
Herman Lim
OMG tisya sabar donk tuh hanya salah paham yg jls ABG mu yg TDR sama Ranti
nonoyy
omgg tisya sampai segitunya kejam banget
nggak kebayang gimna sakitnya ranti
smg pelaku utama nya ditemukan
LB
ya salam 🤦 malah persahabatan mereka yang hancur.
🍌 ᷢ ͩ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦 ~ Ꮢнιєz༄⃞⃟⚡
astaghfirullah.. ini gegara yg pelaku nya mode demit.. astral.. sengaja ga mau ngaku atw menampakkan diri di cctv😒
Siti Ubaidah
Kasihan Ranti
aleena
Makin bikin binging
ditannya malah balik nanya
Siti Ubaidah
keren 👍👏
Nursina
lanjutkan semangat ya
Herman Lim
nah nah kyk Arion ditengah jln yg ambil alih ne
aleena
ya alasan karna dia sudah tidur denganmu
/Proud//Proud//Proud/
Siti Ubaidah
terasa kurang terus,,, terlalu bagus ceritanya. buat penasaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!